Duke Ethan Maverick mencintai Nyxoria Graciella. Mereka bertunangan dan merencanakan pernikahan, namun suatu masalah telah terjadi, keluarga Nyxoria jatuh miskin hingga membuat rencana pernikahan itu ditangguhkan. Tidak hanya jatuh miskin, mereka mempunyai hutang yang cukup banyak. Nyxoria memutuskan untuk meninggalkan Duke Ethan dan memulai kehidupan baru didesa. Bahkan dia bertemu dengan pria tampan yang baik hati. Pria itu bernama Victor Dallie. Dia mengajari banyak hal pada Nyxoria, hidup dalam kesederhanaan. Cinta tumbuh diantaranya, tapi semuanya berubah ketika Duke Ethan kembali menemui Nyxoria. Menagih janji pernikahan mereka yang tertunda. Nyxoria merendah, dia sadar diri akan statusnya yang hanya rakyat biasa, dia meminta Duke Ethan melupakannya dan mengatakan dia telah menemukan hidup barunya bersama Victor. Perasaan cinta berubah menjadi benci, Duke Ethan mencari segala cara untuk mendapatkan Nyxoria. Bahkan jika wanita itu harus dipajang seperti bunga hiasan sekalipun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Senyum kepahitan
Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!
•••{ Tiga bulan, dikekaisaran Besar }•••
Duke Ethan terpaku ditempatnya berdiri sekarang, dia membaca surat itu berulang kali hingga hafal akan isi dari semua surat tersebut. Kilatan menyala pada mata yang tajam.
'Nyxie.. Nyxie.. Nyxie.. !!' panggilan berulang dalam hati Duke, rahangnya mengeras karena emosi yang terus menerus mengganggunya itu. Dia meremuk kertas itu dan memanggil bawahannya, dia ingin sparing sekuat tenaga, melupakan sementara isi dari surat tersebut.
"Lawan aku sekali lagi!" teriaknya, beberapa bawahan yang ikut dengannya merasa kewalahan. Tidak hanya pukulannya yang kuat, tapi kelincahan Duke Ethan itu sungguh tiada tandingnya. Dia kuat dan lincah.
"Siap!" mereka bergerak mengikuti perintah, beberapa dari mereka telah terkapar. Duke Ethan tidak memberi belas kasihan padanya, bahkan Ksatria Baradh juga kewalahan.
Baru beberapa hari dia bergabung karena tugas kaisar, dia telah terkapar karena pukulan telak dari Duke itu, dia seperti seorang monster yang mengamuk!
"Duke Ethan.." panggilnya, mencoba bersikap ramah dan memintanya untuk memberi waktu istirahat. "Kita telah melakukannya hampir seharian, ini mulai senja.. kita harus beristirahat.." ucapnya.
Duke masih berdiri diam ditempat, mengatur nafasnya sebaik mungkin, pikirannya berkecamuk. Setelah dia menerima surat dari Ibunya tentang Nyxoria pikirannya semakin terguncang. Ini seperti perang batin.
"Kemari kau.." ucapnya pelan.
"A-apa?" Baradh gelagapan, setelah sadar dia berjalan mendekat lalu bersiap ditempat.
"Kau ingin beristirahat?" tanyanya. Suaranya penuh aura yang mencurigakan.
"I-iya!" sahut Baradh, bersiap ditempat menjawabnya dengan gugup namun harus tetap tegas.
"Kalau begitu kalahkan aku... Setidaknya tumbangkan tubuhku.." ucapnya, kemudian dia menatap ke semua bawahannya. "Kalian semua juga.. Ayo kalahkan aku!"
Semua orang meneguk ludahnya dengan payah, lawan satu persatu memang membuat mereka kalah. Namun kalau mereka bersatu dan menyerang Duke.. Mereka pasti akan menang!
Seett!! Mereka bersiap melawan. "Ini perintah Duke.. Ayo kita lakukan bersama sama!" teriak salah satu dari mereka.
"Siap? Maju!!" suara bersemangat.
Duagh! Bugh! Syut! Beberapa orang tumbang walaupun menyerang Duke bersama sama. Baradh terdiam dan hanya bisa menghela nafas. "Ini sama saja menunggu dia puas seperti biasanya.."
'Apa yang membuat Duke marah?' tanyanya, kemudian dia berbisik pada teman yang ada disebelahnya, teman itu terkapar dengan wajah babak belur. "Apa dia selalu bersikap seperti ini saat latihan?"
"Tidak.. Tidak juga, kami menyadari Duke Ethan akan bersikap seperti ini setelah menerima surat dari kota Alastar, entah dari Ibu atau tunangannya, yang penting aku benar benar merasa hariku seperti dalam neraka!"
Baradh terlihat serius, memikirkan surat itu. "Apa itu surat dari Lady Graciella?" gumamnya, temannya telah terkapar hampir semuanya.
"Baradh!! Aku bilang kemari kau!!" teriak Duke Ethan, dia melangkah cepat ke arah Baradh. Melihat hal itu, teman yang berada disamping Baradh berpura pura mati.
'Selamat tinggal Tuan Baradh!' ucapnya menggunakan isyarat tangan. Baradh meneguk ludahnya. Berdiri dan bersiap ditempat melawan Duke.
"Siap!!" syutt! Buaghh!! Baradh kalah telak.
•••{ Malam pun tiba, di istana }•••
Duke Ethan meregangkan tubuhnya, dia berjalan dikoridor istana kekaisaran. Kemudian dia bertemu dengan putri mahkota yang telah dijodohkan dengan putra mahkota.
"Salam hormatku pada Tuan Putri.." hormatnya.
Setelah memberi hormat dia melangkahkan kakinya lagi menjauh dari putri. Belum jauh dia melangkahkan kakinya, putri mahkota menahan tangannya dan juga berkata. "Kau Duke dari kota Alastar kan?" tanyanya.
"Benar.." jawabnya melepaskan tangan putri darinya, Duke Ethan menjaga jarak. "Apa ada yang bisa saya lakukan? Mengapa anda berkeliaran di koridor istana malam malam begini?" tanyanya.
"Sebenarnya.. aku.. aku.." kalimatnya tidak selesai, dia merasa gugup dan tidak percaya diri. "Sebenarnya aku menyukai desain dari kota Alastar, hanya saja aku tak bisa keluar dengan bebas seperti yang kau tau.."
"Desain..?" Duke mengulanginya. Kemudian mengingat bahwa dia pemilik butik itu dia tersenyum. "Maaf.. Tapi desain itu telah dibubarkan.. beberapa hari yang lalu.."
Surat yang dia terima ialah surat batal kontrak dengan Duke Ethan, Nyxoria membatalkan semuanya, dia ingin mengambil separuh uangnya, lalu menggunakannya demi kepentingannya.
Nyonya Amor mengirimkan daftar perbelanjaan pada Duke Ethan, memang tidak banyak.. Namun membeli barang disaat kondisi keluarganya sedang memburuk? Nyxoria benar benar asing baginya.
Dia tidak seperti Nyxoria yang dia kenal. Berhati hati dan selalu mempertimbangkan segalanya. Kini surat itu menjadi bukti akan sifat aslinya. 'Surat itu tertulis pembatalan kontrak kerjasama antara Duke Ethan dan Lady Graciella. Nyxie..'
•••{ Sementara itu dirumah Nyxoria }•••
Beberapa barang telah diangkut dan dijual. Nyxoria menundukkan wajahnya, diam dan hanya bersikap baik. Membiarkan segala hal yang dia punya kini menghilang satu persatu.
Bi Dane memegang bahunya, menguatkan Nyxoria lagi dan lagi. Sedangkan ayah dan ibunya hanya mampu mengurung diri menutup segala masalah dari anaknya sendiri.
Betapa hancurnya perasaan Nyxoria saat mengetahui hal yang sebenarnya.. Mereka bukanlah bangsawan sejati. Mereka hanyalah rakyat biasa. Ayah dan Ibu membeli gelar bangsawan dan uang yang seharusnya membayar kesepakatan itu tidak tersampaikan pada tempatnya.
Mereka jatuh miskin karena tuntutan ganti rugi. Semua informasi ini dia dapatkan dari Nyonya Amor, setelah tidak menerima undangan resmi dari bangsawan lain, Nyxoria juga tidak menerima pesanan desain.
Dia memutuskan untuk mengambil separuh uangnya, dengan mengirim surat itu, Nyonya Amor tertarik dan menemuinya. "Sudah lama kita tidak bertemu.."
•••{ kafe Alastar }•••
"Iya, Kita sudah lama tidak bertemu.." ucap Nyxoria, dia tidak bisa mengangkat wajahnya seperti biasa. Dia tak berdaya dengan keadaan seperti ini.
"Aku akan memberikan uangnya, urusan Duke Ethan biar aku yang menanganinya kau hanya perlu tanda tangan disini, kemudian semuanya selesai." ucapnya dengan nada angkuh.
"Bukankah semuanya sudah diurus oleh nyonya Amor, apa aku cukup sopan menerima kebaikan lagi dengan membiarkan nyonya mengurus Duke Ethan lagi?"
"Apa kau masih berniat untuk mengurus Duke?" tanya Nyonya Amor dengan suara sindiran. "Untuk apa uang ini? apa untuk membayar tuntutan ganti rugi ayah dan ibumu itu?' tanyanya.
"Ganti rugi?" Nyxoria mengulanginya, menatap kedua mata itu meminta penjelasannya. Tubuhnya gemetar. Dia tau ayah dan ibu sedang memiliki masalah yang besar, tapi soal tuntutan ganti rugi.. Masalah apa itu?
"Sepertinya kamu tidak tau apa apa ya?" Nyonya Amor tersenyum kemudian mengangkat cangkir tehnya, dia melirik ke arah Nyxoria sekali lagi. Bara api telah hidup dan hanya perlu dilemparkan.
"Apa kau tidak tau soal ayah dan ibumu membeli gelar untuk bergabung dengan bangsawan?" tanyanya, bara api itu terlihat semakin panas.
"Begitu ya.. Jadi itu masalahnya.." gumam Nyxoria, dia menundukkan wajahnya semakin dalam.
Nyonya Amor tersenyum puas, dia akan melemparkan bara api itu sekarang. "Ya benar, itulah yang terjadi.."
Saat dia ingin melemparkannya, Nyxoria mengangkat wajahnya lagi lalu melemparkan senyuman ceria dan penuh ambisi. "Kalau begitu tinggal menyesuaikan diri sebagai rakyat biasa.."
Ucapan itu terdengar tulus namun penuh kepahitan, itu membuatnya tak sanggup melemparkan bara api yang dipegangnya. 'Tidak.. Aku tidak boleh luluh!' monolog hatinya.
"Kau menerimanya begitu saja?" tanyanya bingung, dia mencoba menyelidiki Nyxoria.
"Tentu saja, karena kami ialah keluarga.. terima kasih telah memberitahuku masalah ini, tapi aku harus diam dan bersikap baik sebelum mereka memberitahunya sendiri.." ucap Nyxoria lagi.
"Kau ingin menunggu mereka?" tanyanya.
"Aku akan bersabar menunggu mereka, bahkan aku siap meluaskan tanganku untuk memeluk keluargaku, karena aku Nyxoria Graciella.." jawabnya tenang, dia tersenyum sekali lagi.
Nyxoria merasa semuanya harus dihadapi dengan jiwa yang luas, setelah mengetahui suratnya dibakar oleh Nyonya Amor, Nyxoria mulai menyadari masalahnya, saat itu dia kembali nekad mendatangi mansion Duke Ethan, dia membawa surat dan meminta pelayan yang ada untuk menyampaikannya.
Namun kejadian yang tak menyenangkan terjadi, dia melihat Nyonya Amor melemparkan surat darinya itu ke dalam barak api begitu saja, kemudian semuanya semakin jelas sekarang, Nyonya Amor.. dia tidak mau menerima Nyxoria!
.
.
.
Bersambung!
Oh ya.. jangan lupa mampir dan baca juga
“Pembalasan bibi licik” pengen tahu penilaianmu.. secara aku msh amatir 😬