NovelToon NovelToon
Shadow Queen : Dance Of Deception

Shadow Queen : Dance Of Deception

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Fantasi Wanita
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Yue, seorang wanita cantik dengan kecerdikan yang mematikan, hidup dari mencuri dan membunuh. Namun, sebuah insiden membuatnya terlempar ke dunia kuno tanpa apa-apa selain wajahnya yang menipu dan akalnya yang tajam. Ketika dia mencuri identitas seorang wanita misterius, hidupnya berubah drastis—dari buronan kekaisaran hingga menjadi bunga paling dicari di Ruoshang, tempat hiburan terkenal.

Di tengah pelariannya, dia bertemu Yan Tianhen, pangeran sekaligus jenderal dingin yang tak pernah melirik wanita. Namun, Xin Yue yang penuh tipu daya justru menarik perhatiannya.

Dipaksa berpura-pura menjadi kekasihnya, keduanya terjebak dalam hubungan yang penuh intrik, adu kecerdikan, dan momen-momen menggemaskan yang tak terduga.

Akankah Xin Yue berhasil bertahan dengan pesonanya, atau akankah hatinya sendiri menjadi korban permainan yang ia ciptakan?

Tagline: Di balik wajah cantiknya, tersembunyi rencana yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Memberi pelajaran Li Zheng

Malam itu, Li Zheng semakin mabuk, pipinya memerah dan ucapannya mulai tidak jelas. Xin Yue menahan senyum tipis di bibirnya, merasa geli dengan betapa mudahnya pria ini terpengaruh oleh alkohol.

Dengan tenang, Xin Yue bertanya tentang penyelidikan yang sedang dilakukan oleh Li Zheng. Dia menjelaskan bahwa dia tengah menyelidiki masalah korupsi dan kematian misterius yang menimpa keluarga besar di kekaisaran. Xin Yue merasa tertarik. Korupsi sudah biasa, tetapi kematian seluruh keluarga yang tidak wajar jelas menarik perhatian lebih.

Namun, suasana menjadi sedikit canggung saat Li Zheng, yang semakin mabuk, mendekat dan menarik tubuhnya ke dalam pelukan. Nafasnya yang berat terasa panas di leher Xin Yue, membuatnya merasa sangat tidak nyaman. "Yue kecil, kamu sangat cantik dan lembut," bisiknya dengan nada yang penuh ketertarikan. "Ikut aku pergi dan menjadi milikku."

Xin Yue merasa jijik dengan sikapnya, namun dia tetap tenang. Ketika Li Zheng menggigit lehernya, rasa sakit itu membuatnya kehilangan kesabaran. Dalam sekejap, Xin Yue dengan cepat memukul lehernya dengan kuat, membuat Li Zheng terjatuh pingsan.

Setelah memastikan Li Zheng tidak lagi bergerak, Xin Yue memeriksa tubuhnya. Tidak ada yang menarik, hanya seorang pria yang terlalu mudah terbawa perasaan. "Kau akan menyesal," pikir Xin Yue, "ini belum berakhir."

Pagi datang, dan Li Zheng terbangun dengan kepala yang berat. Ketika dia melihat sekeliling, dia menyadari bahwa dia masih berada di Ruosang. Matanya tertuju pada Xin Yue yang duduk membelakangi, tubuhnya membentuk bola kecil, seolah sedang menangis. Hati Li Zheng merasa bersalah, meskipun dia tahu dia hanya melakukan apa yang diinginkannya.

"Yue kecil, mengapa kau menangis?" tanyanya dengan lembut, mencoba menenangkan gadis itu.

Xin Yue berbalik, memperlihatkan pakaian yang sedikit robek dan bekas gigitan di lehernya. Matanya sembab, seolah baru saja menangis lama. Li Zheng merasa lebih bersemangat, merasa tindakannya semalam telah berhasil. "Jadi itu benar," pikirnya, merasa puas dengan dirinya sendiri.

Li Zheng berusaha menenangkan Xin Yue, memeluknya dengan lembut dan menepuk-nepuk pundaknya, berusaha menenangkan suasana. "Jangan khawatir," katanya dengan suara lembut, "Aku akan menebusmu dari sini dan menjadikanmu nyonya rumah keluarga Li. Kau akan hidup dengan segala kemewahan dan kenyamanan."

Namun, meskipun kata-kata manis itu terdengar, Xin Yue sama sekali tidak terpengaruh. Dia bisa merasakan ketulusan dalam suara Li Zheng, tetapi hatinya sudah dipenuhi dengan rencana lain. Dia tidak tertarik pada janji-janji kosong atau kekayaan yang ditawarkan pria ini.

Dengan ekspresi yang datar, Xin Yue menarik diri dari pelukan Li Zheng, menatapnya dengan mata yang penuh perhitungan. "Aku lebih suka memberikan pelajaran langsung padamu," pikirnya dalam hati, merencanakan langkah selanjutnya.

Meskipun Li Zheng merasa dia sudah memegang kendali, dia tidak menyadari bahwa Xin Yue jauh lebih berbahaya daripada yang dia kira. Dalam diam, Xin Yue sudah menyiapkan cara untuk membalas perlakuan buruknya, dan kali ini, dia tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi jalannya.

Li Zheng, meskipun tampak sedikit enggan, tahu bahwa dia memiliki janji yang harus dipenuhi. Sebelum pergi, dia menarik Xin Yue dalam pelukan erat, menatapnya sejenak, lalu mengecup rambutnya dengan lembut, seolah mereka adalah pasangan kekasih yang penuh kasih sayang.

Namun, bagi Xin Yue, tindakan itu hanya membuatnya merasa jijik. "Cih, menjijikkan," pikirnya dalam hati. "Aku bahkan bisa jadi anakmu, dan kau memperlakukanku seperti seorang kekasih."

Xin Yue merasa kesal, tapi dia hanya tersenyum tipis, menyembunyikan kebenciannya di balik wajah yang tampak tenang.

Setelah Li Zheng pergi, Xin Yue berjalan menuju ruang kerja Madam Hua. Begitu memasuki ruangan, Madam Hua langsung memperhatikan kekacauan yang terlihat di tubuh Xin Yue. Ada bekas-bekas yang jelas menunjukkan apa yang baru saja terjadi. Madam Hua mengangkat alis, tapi tidak mengatakan apa-apa, hanya memberikan tatapan yang penuh makna.

"Sepertinya ada banyak ulah yang terjadi di sini," ujar Madam Hua sambil tersenyum tipis, mengetahui sepenuhnya apa yang baru saja dialami Xin Yue.

Xin Yue mengangkat bahu dengan tenang, seolah tidak merasa terganggu. "Aku akan keluar sebentar untuk melakukan sesuatu," katanya singkat, matanya yang tajam menunjukkan tekad yang jelas.

Madam Hua hanya mengangguk, memahami bahwa ini semua berhubungan dengan Li Zheng. Dia tidak menghalangi, karena dia tahu Xin Yue sudah cukup pintar untuk menangani urusannya sendiri. "Hati-hati, jangan biarkan dirimu terjebak terlalu dalam," pesan Madam Hua, namun suaranya terdengar lebih seperti sebuah peringatan yang penuh pengertian.

Xin Yue hanya tersenyum tipis, tanpa mengucapkan kata-kata lebih lanjut, dan pergi meninggalkan ruangan dengan langkah yang mantap.

Restoran Qingyu adalah tempat pertemuan rahasia yang sering digunakan oleh para pejabat dan tokoh penting di ibukota. Bangunan dua lantai ini memiliki arsitektur elegan dengan sentuhan tradisional, lengkap dengan ukiran kayu di pintunya dan lentera merah yang menggantung di setiap sudut. Ruangan-ruangan di dalamnya dibagi menjadi kotak-kotak pribadi yang dilengkapi dengan dinding kayu berlapis tirai sutra, memberikan privasi penuh bagi para tamu. Lantai kayu yang dipoles bersih memantulkan cahaya lentera, menciptakan suasana yang hangat namun penuh rahasia.

Di salah satu kotak pribadi di lantai dua, Li Zheng dan beberapa koleganya sedang duduk mengelilingi meja bundar besar. Mereka berbicara dengan nada rendah, membahas kasus korupsi dan kematian misterius keluarga besar di kekaisaran. Namun, yang paling mencolok adalah senyum lebar yang terus menghiasi wajah Li Zheng, seolah dia sedang menikmati sesuatu yang lebih dari sekadar diskusi serius ini.

Salah satu kolega akhirnya tidak tahan dan bertanya, "Li Zheng, kenapa senyum Anda begitu lebar? Apakah ada sesuatu yang menarik selain kasus ini?"

Li Zheng terkekeh, tidak keberatan membagi kisahnya. Dengan nada sombong, dia mulai menceritakan tentang malam sebelumnya di Ruosang, menyebut seorang gadis cantik yang baru saja dia temui. Para kolega mendengarkan dengan antusias, beberapa bahkan menghela napas iri. Ekspresi sombong semakin jelas di wajah Li Zheng, membuat suasana di ruangan itu berubah menjadi lebih santai namun penuh dengan percakapan pribadi.

Sementara itu, di luar kotak pribadi, Xin Yue sedang bersembunyi di balik tirai sutra yang menggantung di dekat pintu. Dia menguping percakapan itu, mendengar dengan jelas bagaimana Li Zheng membual tentang dirinya. Wajahnya memerah karena marah, namun dia menahan diri untuk tidak langsung masuk ke dalam dan membuat keributan.

"Dasar bajingan tua menjijikkan," pikir Xin Yue sambil mengepalkan tangannya. "Kau benar-benar tidak tahu malu, Li Zheng. Tunggu saja, aku akan membuatmu menyesal telah meremehkanku."

Pelayan masuk dengan langkah ringan, membawa nampan besar berisi hidangan lezat dan sebotol anggur mahal. Dengan senyum ramah, dia meletakkan makanan di atas meja, membungkuk hormat sebelum berkata, "Ini adalah hidangan spesial dari restoran kami, sebagai bentuk penghormatan kepada tamu-tamu terhormat seperti Anda."

Li Zheng mengangguk puas, merasa dihormati. "Ah, restoran ini memang tahu cara memperlakukan tamu penting. Anggur ini dari mana?" tanyanya, memegang botol anggur dengan tatapan penuh selera.

"Ini adalah anggur terbaik dari daerah selatan, hadiah khusus untuk Anda, Tuan Li," jawab pelayan itu dengan nada sopan. "Kami berharap Anda menikmatinya."

Salah satu pria di meja mengangkat alis, setengah bercanda. "Tuan Li, bahkan restoran ini memanjakan Anda. Tidak heran wajah Anda berseri-seri hari ini."

Li Zheng tertawa keras, membuka botol anggur dengan percaya diri. "Tentu saja! Aku memang layak mendapatkan ini. Anggur ini akan melengkapi malam yang sempurna."

Pelayan itu membungkuk sekali lagi, lalu keluar dari ruangan, meninggalkan mereka untuk menikmati hidangan. Tak ada yang curiga sedikit pun, karena restoran ini sudah lama menjadi tempat favorit mereka.

Setelah beberapa tegukan anggur dan gigitan makanan, percakapan mulai melambat. Li Zheng, yang biasanya penuh energi, merasakan kepalanya mulai berat. "Anggur ini... cukup kuat," gumamnya, mencoba tetap sadar.

Pria lainnya mulai merasakan hal yang sama. Satu per satu, mereka terkulai di kursi mereka, pingsan tanpa menyadari apa yang terjadi. Anggur dan makanan itu telah dicampur dengan obat tidur kuat yang dirancang untuk bekerja cepat dan tanpa jejak.

Di luar ruangan, pelayan yang tadi mengantar makanan menyelinap pergi ke sudut gelap. Wajahnya yang tersenyum berubah menjadi datar dan dingin. Itu adalah salah satu orang kepercayaan Ru Jian, yang telah mengatur semuanya dengan sempurna. Kini, giliran Xin Yue untuk bertindak.

Setelah memastikan semua orang di dalam ruangan pingsan, Xin Yue melangkah masuk dengan tenang. Senyum kecil bermain di sudut bibirnya, tatapan birunya dingin dan penuh perhitungan. Dia menutup pintu perlahan, memastikan tidak ada yang akan mengganggu.

"Li Zheng," gumamnya sambil menatap pria itu yang terkulai di kursinya, masih dengan senyum sombong yang tertinggal di wajahnya. "Kau benar-benar tidak tahu malu. Jangan khawatir, aku akan memastikan kau tidak bisa berbuat seenaknya lagi."

Xin Yue dengan cekatan memeriksa ruangan, memastikan tidak ada alat pengawasan atau pelayan yang mengintip. Dia kemudian mendekati Li Zheng, mengeluarkan sebuah jarum kecil yang tersembunyi di balik lengan bajunya. Jarum itu berkilau tajam di bawah cahaya lentera, diselimuti cairan khusus yang dia racik sendiri. Cairan itu tidak mematikan, tapi cukup untuk membuat seorang pria kehilangan fungsi tertentu dalam hidupnya.

Dia menatap Li Zheng yang tak berdaya, mendengus pelan. "Anggap ini hukumanmu karena mencoba menyentuhku. Kau ingin bermain api? Nah, rasakan bagaimana panasnya sekarang."

Dengan gerakan cepat dan tepat, dia menusukkan jarum itu ke titik tertentu di tubuh Li Zheng. Cairan itu segera menyebar, memastikan efeknya akan berlangsung lama. Xin Yue berdiri kembali, menatap hasil kerjanya dengan puas.

Sebelum pergi, dia melucuti cincin dan perhiasan berharga dari tubuh Li Zheng. "Sebagai kompensasi untuk kerugian emosionalku," katanya dengan nada sarkastik. Dia juga menyelipkan secarik kertas kecil ke dalam saku Li Zheng, bertuliskan: “Jangan coba-coba mencari tahu siapa aku. Kau hanya akan menyesal.”

Setelah memastikan semuanya tampak seperti kecelakaan biasa, Xin Yue keluar dari ruangan dengan langkah ringan, meninggalkan kekacauan yang akan menjadi pelajaran seumur hidup bagi Li Zheng.

Xin Yue berlari secepat mungkin, jantungnya berdetak kencang saat suara langkah kaki para penjaga Li Zheng semakin mendekat. Dia melompat pagar tinggi tanpa berpikir, mendarat di taman luas yang dipenuhi aroma bunga melati.

Tanpa sengaja, dia menemukan sebuah paviliun kecil dengan kolam air panas di tengahnya. Berharap bisa bersembunyi, dia melangkah masuk. Namun, langkahnya terhenti ketika matanya menangkap sosok seorang pria yang tengah berendam di kolam, tubuhnya tegap, ototnya terpahat sempurna, dan rambut basahnya meneteskan air di kulitnya yang bercahaya di bawah sinar rembulan.

Pria itu membuka matanya perlahan, menatap langsung ke arah Xin Yue dengan tatapan tajam dan penuh keingintahuan. "Siapa kau, dan berani sekali masuk ke tempatku tanpa izin?"

Xin Yue menelan ludah, berusaha mencari alasan, tapi otaknya terasa kosong. Apa yang akan dia katakan? Dan siapa pria misterius ini?

1
Kartika Lina
gara gara token
Ao_Ao_
bagus
Ao_Ao_
lanjutkan kak
Grace_
nha gtu dong kk aku suka mc yg barbar, jgn yg lemah ya kk
Grace_
Kak, kenapa xin yue gak hajar mereka, hajar mereka plis kak, aku suka MC cewe barbar soale, plis jgn buat MC yg lemah kk
Grace_
Lian meskipun aku kesian km jadi budak sekarang, tapi kamu jahat jadi terima nasib ya
Grace_
Li Jun bener banget
Grace_
Geli banget sama org halu kyk Li zheng
Arix Zhufa
Apakah xin yue tidak bisa beladiri?
Seojinni_: hehehe tunggu aja bab selanjutnya kak 😁 Bahkan Tianheng kaget liat perubahan dia 🤭 Xin Yue bakal nunjukin sisi aslinya, Lotus Hitam 😎
total 1 replies
Kartika Lina
musuh Xin Yue banyak banget 😱
Arix Zhufa
Pertanyaan saya : ada berapa nona dikediaman pAngeran? apakah mereka para selir?
Vivi❄️❄️
kasih visual nya donk othorrrrr kepoooo nihhh😁😁😁 jgn lupa babang Lin Jun nya
Kartika Lina
aduh,, si aki Zheng loba teuing ngahalu 🤦
Arix Zhufa
Lebih seru ini drpd cerita lain
Seojinni_: Terimakasih penilaian nya kak 😘💕 Sering sering mampir.. Author juga ada satu karya lagi loh,

✨ Rebirth and Redemption ✨

Tentang transmigrasi aktris terkenal ke tubuh seorang calon Idola. Gimana dia menyesuaikan diri, melakukan yang terbaik, dan memastikan Villain dalam novel gak akan bisa ngejatuhin dia, ditambah ada Cowok ganteng, seksi yang selalu menggodanya 😎

Mampir yuk ✌️
total 1 replies
Arix Zhufa
Semakin seruuu
Seojinni_: Makasih kak 💕😘
total 1 replies
Arix Zhufa
Seruuu
Arix Zhufa
Mampir thor...semoga tidak Hiatus
Seojinni_: Akan author selesaikan karya ini sampai habis 😎 Pokoknya tungguin ya
total 1 replies
Kartika Lina
jangan kelamaan lihatnya Li Jun ntar diabetes loh saking manisnya 🤭🤭🤭
Seojinni_: Kira kira Li Jun iri gak ya Ama mereka 🤭
total 1 replies
Kartika Lina
Xin Yue gitu loh 😏
Kartika Lina: aku mah nonton aja ah,, tatuuttt 😜
Seojinni_: Xin Yue : Sini yang mau lawan 😎
total 2 replies
Kartika Lina
petualangan sebenarnya baru saja dimulai Yue 😄
Seojinni_: Intrik, politik, dan hubungan mereka yang menggemaskan 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!