Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Pagi itu, Long Tian melesat di udara dengan kecepatan tinggi, jubahnya berkibar melawan angin pagi. Dengan teknik terbang miliknya, ia menuju sebuah tempat terpencil, jauh dari hiruk-pikuk pemukiman. Setelah perjalanan panjang, ia menemukan sebuah gunung yang menjulang sunyi, dikelilingi kabut tebal. Tempat ini sempurna—tenang, terpencil, dan penuh dengan Qi alami.
Mendarat di puncak gunung, Long Tian duduk bersila di atas batu besar, pandangannya penuh ketenangan namun fokus. Ia mengeluarkan mutiara besar yang ia temukan di gua, memandanginya sejenak. "Qi spiritual yang begitu murni. Dengan ini, aku akan memulihkan Qi internal miliku," gumamnya. Bersamaan dengan itu, ia juga mengeluarkan dua pil peningkatan Qi tingkat tinggi.
Tanpa ragu, ia menelan kedua pil itu sekaligus, lalu memegang mutiara dengan kedua tangannya. Teknik Seni Raja Langit, teknik kultivasi yang tiada tanding, segera diaktifkan. Udara di sekitarnya langsung berubah. Qi di sekitar mulai bergetar hebat, berkumpul dengan kecepatan yang tinggi, seolah dipaksa masuk ke dalam tubuh Long Tian.
“Huuu!” Suara angin yang deras berdesir di puncak gunung, menciptakan pusaran Qi yang luar biasa. Mutiara itu perlahan bersinar terang, memancarkan cahaya berwarna emas bercampur ungu. Energi yang terkandung di dalamnya mulai terserap ke dalam tubuh Long Tian seperti arus sungai yang tak terhentikan.
Aura Long Tian mulai membesar. Tekanan yang ia pancarkan membuat bebatuan di sekitar mulai retak, dan pohon-pohon di lereng gunung bergoyang hebat, beberapa bahkan tercerabut dari akarnya. Dalam waktu singkat, tubuhnya dikelilingi oleh cahaya keemasan yang menyilaukan. Dantiannya berputar seperti badai, menyerap Qi dari mutiara dan pil tingkat tinggi dengan kecepatan mengerikan.
Setelah satu jam berlalu, mutiara itu perlahan memudar hingga akhirnya hancur menjadi debu. Energi terakhirnya menyatu dengan tubuh Long Tian, membuat aura yang ia pancarkan mencapai puncaknya.
DUAR!
Ledakan Qi yang luar biasa terjadi, mengguncang bumi. Gunung yang tadinya kokoh langsung retak hebat, seolah tidak mampu menahan kekuatan yang dilepaskan. Retakan menjalar ke seluruh lereng hingga akhirnya...
DUAR!
Gunung itu hancur berkeping-keping. Pecahan batu besar beterbangan ke segala arah, menciptakan gelombang kejut yang mengguncang tanah sejauh beberapa mil. Kabut tebal yang menyelimuti tempat itu terhempas, memperlihatkan kehancuran total.
Di tengah-tengah puing gunung yang telah lenyap, Long Tian berdiri tegak. Aura di sekelilingnya begitu megah, bercahaya dengan warna keemasan yang menandakan kekuatannya telah sedikit pulih kembali. Ia membuka matanya perlahan, memancarkan kilatan dingin yang membuat siapa pun yang melihatnya akan merasakan ketakutan sekaligus kekaguman.
“Sempurna,” gumamnya sambil mengepalkan tangannya, merasakan Qi yang mengalir deras dan stabil di dalam dantiannya. Kekuatannya kini meningkat pesat, membuatnya semakin siap untuk mencapai tujuan utamanya. Dengan langkah ringan, Long Tian melesat ke udara, meninggalkan kehancuran di belakangnya. Angin membawa debu dan pecahan batu yang tersisa, menyelimuti apa yang dulunya adalah sebuah gunung megah.
...
Malam harinya. Setelah kejadian luar biasa pagi tadi, Long Tian memenuhi janjinya. Ia mengajak Bai Zhi dan Han Yu ke sebuah kedai terkenal di kota Shengguang, tempat para murid sering menghabiskan waktu untuk bersantai.
Kedai itu sederhana namun hangat, dengan lampion merah yang menggantung di pintu masuk. Bau harum makanan panggang dan teh herbal memenuhi udara, mengundang siapa pun yang melewati tempat itu untuk masuk. Di dalam, meja-meja penuh dengan murid-murid sekte yang bercengkerama dan tertawa.
Bai Zhi dan Han Yu segera memilih meja di sudut yang agak tenang. Long Tian menyusul dengan santai, membawa segelas anggur dan senyuman tipis. “Akhirnya aku bisa membayar janji ini. Pilih apa pun yang kalian mau. Hari ini, aku yang mentraktir.”
Bai Zhi tertawa sambil mengangkat gelasnya. “Tentu saja! Kalau begitu, aku mau hidangan terbaik di sini. Jangan pelit, Long Tian.”
Han Yu menimpali sambil mengusap perutnya. “Kalau begitu, aku pesan dua porsi daging panggang. Aku lapar sejak sore tadi.”
Long Tian hanya menggeleng sambil tersenyum, lalu memanggil pelayan. Tak butuh waktu lama, meja mereka mulai dipenuhi dengan hidangan lezat—daging panggang yang harum, sup pedas dengan potongan jamur langka, dan nasi panas yang mengepul. Gelas-gelas mereka juga terus diisi dengan anggur lokal yang manis namun sedikit memabukkan.
“Long Tian,” Bai Zhi memulai, menatap Long Tian dengan serius. “Kau tahu, kadang aku berpikir. Bagaimana caranya kau bisa sekuat itu? Sepertinya tidak ada yang bisa menandingimu.”
Han Yu mengangguk sambil mengunyah daging. “Benar. Kau selalu terlihat tenang, tapi setiap kali bertarung, kau seperti monster.”
Long Tian tertawa kecil, menaruh gelasnya. “Tidak ada rahasia khusus. Aku hanya berlatih dengan cara yang berbeda.” Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan nada bercanda, “Atau mungkin aku hanya berbakat secara alami?”
Bai Zhi dan Han Yu melempar pandangan seolah tidak percaya. “Sombong sekali kau ini!” Bai Zhi pura-pura kesal, tapi wajahnya tetap penuh senyum.
Percakapan pun terus berlanjut. Mereka berbicara tentang misi yang baru saja selesai, latihan mereka, dan bahkan rumor-rumor tentang murid-murid tingkat atas. Tawa mereka mengisi malam, menciptakan suasana yang penuh keakraban.
Ketika malam semakin larut, Bai Zhi mulai berbicara dengan nada yang sedikit mabuk. “Long Tian... aku serius. Kalau kau terus seperti ini, mungkin suatu hari kau akan menjadi tetua sekte.”
Han Yu tertawa terbahak-bahak. “Tetua? Dia bahkan tidak terlihat seperti murid yang rajin.”
Long Tian mengangkat alis, lalu tersenyum kecil. “Tetua sekte? Itu tidak menarik bagiku. Aku punya tujuan lain.”
Keduanya terdiam sesaat, mencoba menebak apa yang ada di pikiran Long Tian. Tapi sebelum suasana menjadi terlalu serius, Bai Zhi tertawa lagi. “Baiklah, aku tidak peduli. Yang penting, kau tetap harus mentraktir kami setiap kali kamu berhasil menyelesaikan misi!”
Long Tian mengangkat gelasnya. “Setuju. Selama kalian tidak menyulitkan aku.”
Mereka pun bersulang, menikmati malam tanpa beban. Di luar, angin malam berhembus lembut, membawa suara tawa mereka jauh ke dalam malam yang sunyi.
...
Pagi harinya, suasana di Sekte Api Emas terasa lebih tegang dari biasanya. Berita tentang kematian Wei Long dan kelompoknya telah menyebar dengan cepat. Murid-murid berbicara dengan nada pelan, menyebut-nyebut kepergian tragis dari salah satu murid terkuat tingkat 2. Wei Long, yang dikenal sombong dan kuat, ditemukan tewas bersama empat rekannya, dengan tubuh mereka hancur dan bekas luka yang aneh.
Di aula utama, Tetua Yan menerima laporan langsung dari beberapa murid yang menemukan mayat Wei Long. Wajahnya mengerut tajam, tanda bahwa ia menyadari ini adalah masalah serius. "Ini bukan serangan biasa. Siapa pun yang melakukannya memiliki kekuatan yang luar biasa, jauh di atas Wei Long," gumamnya sambil memandangi laporan yang diberikan kepadanya.
Tetua lainnya segera memulai investigasi, mengumpulkan murid-murid tingkat 2 untuk diinterogasi. Namun, setelah seminggu penuh penyelidikan, mereka tidak mendapatkan petunjuk apa pun. Bekas luka dan teknik yang digunakan untuk menghabisi kelompok Wei Long tidak dapat diidentifikasi, bahkan oleh para tetua berpengalaman.
Kabar ini membuat banyak murid resah. Beberapa mulai berbisik tentang kemungkinan adanya seorang pembunuh misterius yang berkeliaran di dalam sekte, sementara yang lain lebih memilih untuk menjaga jarak dari konflik apa pun.
Di sisi lain, Long Tian tetap tenang di tengah hiruk-pikuk ini. Meski ia mengetahui semua yang terjadi, ia berhasil menjaga ekspresi dan sikapnya agar tidak mencurigakan. Setiap kali topik tentang Wei Long muncul, ia hanya mendengarkan tanpa memberikan komentar.
Di dalam asramanya, Bai Zhi menatap Long Tian dengan rasa penasaran. "Kau dengar berita tentang Wei Long? Orang-orang bilang tubuh mereka seperti dihancurkan oleh kekuatan yang tidak dikenal."
Han Yu menimpali sambil mengerutkan kening. "Itu aneh. Bahkan Tetua Yan tidak bisa menemukan pelakunya. Kau pikir siapa yang cukup kuat untuk melakukan itu, Long Tian?"
Long Tian mengangkat bahu, menunjukkan ketidakpedulian. "Aku tidak tahu, tapi yang jelas, Wei Long bukan orang yang punya banyak teman. Mungkin dia membuat masalah dengan seseorang yang lebih kuat darinya."
Han Yu mengangguk pelan, seolah setuju dengan penjelasan itu. "Itu masuk akal. Orang seperti Wei Long selalu berpikir dirinya tak terkalahkan."
Namun, di balik ketenangan itu, Long Tian merasa sedikit lega. Teknik yang ia gunakan untuk menghabisi kelompok Wei Long memang sangat kuat, dan ia telah memastikan tidak ada jejak yang tertinggal. Fakta bahwa para tetua tidak bisa mengenali serangannya adalah bukti bahwa kemampuannya benar-benar melampaui batas pemahaman mereka.
Meski begitu, Long Tian tetap berhati-hati. Ia tahu bahwa terlalu banyak perhatian akan membawa masalah. Jadi, ia melanjutkan hari-harinya dengan tenang, memastikan dirinya tetap berada di bawah radar. Dalam hati, ia berjanji untuk lebih berhati-hati di masa depan, sementara dunia di sekelilingnya terus bertanya-tanya tentang misteri yang belum terpecahkan ini.
🤭🤭🤭🤭