Maggie adalah seorang gadis kecil yang tidak pernah dianggap oleh daddynya karena ia terlahir dari rahim wanita yang tidak diinginkan yaitu rahim seorang gadis desa yang bekerja sebagai pembantu.
Gadis berusia 2 tahun ini mencoba mengambil hati daddynya dengan berbagai cara namun sia-sia. Sampai suatu saat ia lelah dan menerima tawaran mommynya untuk pergi ke tempat yang jauh disanalah mereka memulai hidup baru dan mengubah takdir hidup mereka, saat itulah gadis kecil ini perlahan-lahan mulai melupakan sosok daddy yang begitu ia idamkan.
Apakah mereka akan bertemu kembali? ikuti terus novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lala Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Penantian
Di Mansion
jam sudah menunjukkan pukul 10 malam namun orang yang ditunggu- tunggu belum juga muncul.
Maggie yang senang jika daddynya pulang akan membawa banyak mainan seperti kata mommy pagi tadi, membuatnya enggan untuk tidur malam ini.
Dengan berbagai cara mommy membujuknya agar bisa tidur namun gadis kecil ini tetap pada posisinya yang memeluk boneka beruangnya sambil bersandar di sofa yang ada di kamar itu. ya sejak menikah, Mey lah yang menempati kamar Alfa tapi tidak dengan Alfa, karena pria ini lebih memilih tidur di kamar tamu atau apartemennya.
"Ade bobo ya? kalau daddy pulang mommy bangunkann ya?" ujar Mey
"Ade mau daddy. Nanti talu daddy pulang ade bobo, daddy pelgi-plgi lagi" ucap gadis kecil ini sok kuat
"Kalau ade tidak bobo, daddy marah loh" kata Mey
"Talu daddy mala, ade nangis nanti bial daddy ga mala lagi!" ucapnya tak mau kalah
Mata kecil yang mulai sayu dan hampir saja tertutup itu kembali terbuka berulang-ulang mencoba bertahan sampai daddynya datang, namun malam semakin larut orang yang ditunggu tidak juga datang hingga Maggie tertidur dengan posisi duduk di atas sofa itu.
Melihat posisi tidur puteri kecilnya yang begitu menyedihkan karena lelah menunggu sang daddy apalagi jam sudah menunjuk 11:45 malam, tanpa sadar Mey meneteskan air mata. Dengan sayang dia membetulkan posisi tidur puteri kecilnya yang telah diangkat ke tempat tidur king zise itu.
Nak, begitu berharapnya kamu sama daddymu sayang? kamu tidak pernah ada dalam hatinya termasuk mommy. kita hanya dua orang asing yang masih terus bertahan di rumah ini. seharusnya tempat kita bukan disini nak. mommy cuma belum punya keberanian untuk membawa kamu pergi. mommy tidak mau kamu kesusahan diluar sana karena keegoisan mommy. Maaf karena mommy sudah menarik kamu masuk dalam situasi yang rumit ini. jika suatu saat kamu udah dewasa kamu bakal ngerti akan semuanya dan kenapa kamu sampai ada di dunia ini. tetap sehat ya nak! i love you my little anggel. Mey membatin dan itu menambah rasa sakit di hatinya.
Mey tidak kuat melihat kegigihan puteri kecilnya yang begitu berharap untuk diakui daddynya namun itu sangatlah mustahil.
Mas, aku tidak mengharapkan kamu untuk mencintaiku. Karena aku sadar siapa aku sebenarnya. Aku hanya seorang gadis desa yang tidak berpendidikan dan hanya seorang babu yang dipercayakan untuk mengandung dan melahirkan darah dagingmu. Aku tidak akan mungkin bisa menggeser dia yang bertakhta di hatimu sejak dulu. Tapi aku mohon, berilah sedikit ruang di hatimu untuk puteri kecilmu, darah dagingmu.
Jika saatnya tiba , kamu akan sadar bahwa kamu sudah kehilangan waktu berhargamu dan itu tidak akan bisa terulang lagi walaupun hanya sekedar menyapanya sajapun kamu tidak bisa.
sudah satu minggu Alfa tidak pernah muncul lagi di mansion. Tapi hal itu tidak menghilangkan semangat Maggie menantikan kedatangan daddynya, setiap hari ia selalu bertanya kapan daddynya pulang. Namun Mey yang tidak mau mengecewakan puteri kecilnya memilih untuk berbohong ,seperti pagi ini.
"Mommmy tenapa daddy ga pulang-pulang ya?" tanya Maggie penasaran
"Daddy kan kerja sayang, jadi pulangnya lama karena daddy kerjanya di luar kota" jawab Mey memberi pengertian
"Lual tota jauh ya?" tanya Maggie
"Jauuuh sekali sayang"
"Talu mommy dan ade pelgi bisa?"
"Tidak bisa sayang, di sana ada orang jahat" jawab Mey yang gemas dengan puteri kecilnya
"Talu olang jahatna banac telus jahatin daddy mana mom?" ucap gadis kecil ini dengan mata berkaca-kaca karena takut daddynya dijahatin orang jahat itu.
"Tidak sayang. Makanya Maggie harus berdoa buat daddy supaya daddy baik-baik, biar Tuhan yang jaga daddy" ucap Mey memberi pengertian pada puteri kecilnya
"Yes mom" ucapnya kembali ceria
Mey selalu berusaha untuk kuat jika di depan puteri kecilnya walaupun sebenarnya dia juga sangat rapuh.
Tuan dan nyonya besar yang saat ini sudah menetap di London hanya sesekali datang ke Indonesia untuk mengunnjungi dan melihat keadaan anak, menantu dan cucu kesayangan mereka.
****
Waktu terus berlalu namun penderitaan yang dialami wanita beranak satu ini tak kunjung berakhir, malah semakin hari kadar penderitaannya semakin meningkat.
Banyak luka yang ditorehkan oleh suaminya namun ia berusaha tegar demi anaknya. Secara fisik, ia baik-baik saja namun tidak dengan batinnya. rasanya ingin menyerah tapi saat melihat puterinya yang begitu mengharapkan kasih sayang daddynya membuatnya mengurungkan niatnya.
Hari ini Maggie genap berusia 3 tahun. Gadis kecil ini harus kembali menelan pil pahit karena dihari bahagianya, orang yang begitu ia harapkan seolah lupa akan keberadaan dirinya.
beberapa bulan terakhir, daddynya jarang menunjukkan wujud di depan gadis kecil ini. sesekali daddynya pulang tapi hanya untuk menyiksa mommynya.
Tujuan Alfa menyiksa Mey agar wanita itu sendiri menyerah dan meminta cerai darinya, namun sampai saat ini keinginannya belum tercapai karena seolah Mey sudah biasa akan siksaan sehingga membuat Alfa semakin kejam bahkan untuk puteri kecilnya juga sudah beberapa kali kena imbasnya dari kekejaman Alfa.
"Ade mau mommy minta hadiah apa di hari ulang tahun ade?"
"Ade mau main ke taman belmain" jawab Maggie apa adanya
"Oke. Mommy kasih tau om sopirnya dulu ya supya mengantarkan kita ke sana sama oma Ani"
"Oke mom, ade cayang cetali cama mommy" sambil mencium kedua pipi mommynya dengan sayang.
Merekapun pergi dengan diantar oleh sopir pribadi keluarga Adipaty. Sepanjang perjalanan, Maggie terus berceloteh tentang apa yang akan dia lakukan nanti saat di taman bermain.
Maggie juga ikut bernyanyi riang dengan gaya cadelnya ketika sopir menyalahkan musik sehingga suasana menjadi ramai padahal cuma sopir, bi Ani, Mey dan Maggie.
Di taman bermain banyak anak-anak yang datang dengan orang tuanya lengkap. Hal itu membuat Maggie menjadi sedih karena tidak ada daddy di sampingnya.
Mey yang tahu akan perasaan anaknya langsung menuntun Maggie ke arena bermain agar bisa melupakan akan kesedihannya.
Maggie yang terlalu bersemangat karena jarang-jarang ia diajak bermain di tempat seperti ini sampai berpindah-pindah di beberapa tempat bermain yang berbeda-beda.
Hari mulai siang, Mey yang melihat puteri kecilnya mulai kelelahan mulai mendekatinya.
"Ade makan dulu ya?"
"Mau mom" sambil melompat ke arah mommynya sebagai kode agar digendong, dengan senang hati Mey menyambut anaknya yang menggemaskan itu dalam gendongannya.
Sepanjang jalan sambil mencari restoran tempat untuk mengisi perut mereka, tiba-tiba dikagetkan dengan teriakan Maggie yang sangat nyaring.
"Satoooop!!!" teriak gadis kecil ini
sopir yang kaget mendadak rem
****
-Bersambung-