Pohon Neraka Dunia terbelah, membebaskan miliaran jiwa pendosa ke dunia para ninja. Sementara itu di gunung yang berada di bawah kekuasaan Klan Naga Badai, tetua Klan Naga Badai memilih prajurit muda untuk mewarisi gulungan Dewa Badai dan Dewa Bayangan.
Inilah kisah Ren yang memulai perjalanan panjangnya menguasai peninggalan-peninggalan Dewa kuno serta pertempuran tanpa akhir melawan jiwa-jiwa yang terbebas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon After Future, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 7: Tanggung Jawab Alvien
Ren membalik halaman buku, salinan dari novel yang membawanya ke dunia ini. Pada halaman pertama buku itu tertulis 3 babak utama Novel The Chronicles of Ninja Naga yang secara eksklusif muncul di ingatan Alvien meskipun Alvien tidak pernah membaca buku itu sampai habis.
"Bertahun-tahun aku menunggu, akhirnya tragedi ini datang juga. Insiden Tabrakan Antar Dunia. Novelis gila ini benar-benar membuat pembantaian besar-besaran di awal cerita untuk menguji Ren Ren," kutuk Alvien.
Ren kejadian di urutan pertama. Perburuan persik 1000 tahun, selesai. Tulisnya.
"Persik 1000 tahun adalah salah satu item langka yang hanya muncul di alam dan tidak bisa dibuat. Jika buah itu dikonsumsi, meski hanya satu gigitan, efeknya akan membuat pemakannya kebal terhadap nyala api. Buah yang memiliki unsur air kuat itu merupakan item wajib bagi Ninja yang ingin mempelajari ninjutsu api kuat. Disaat yang sama juga bisa menjadi obat yang manjur menyembuhkan kutukan berlemen api."
"Aku harus menemui Yukio. Apa dia dikirim oleh keluarganya juga ke dalam misi ini," gumam Ren sebelum otw ke rumah Yukio.
Sementara buku salinan Ren kembalikan ke tes nya. Tanpa Ren sadari lembar pertama buku itu mengalamai perubahan drastis pada tulisannya. Dimana event kedua dari novel itu yang harusnya berhubungan dengan pertempuran melawan suku bar-bar, berubah menjadi peran berdarah antar ninja.
\=\=\=\=\=\=\=
Ren terkejut menemukan Yukio sedang mengemas barang-barangnya ketika dia sampai di depan rumah keluarga Yuki.
"Yukio," panggil Ren.
Yukio menoleh ke arahnya, matanya tampak berkaca-kaca. Baru saja keluarga Yuki, terutama keluarga kecil Yukio menerima kabar buruk dari perbatasan.
"Ada apa?" tanya Ren lagi, dia benar-benar khawatir kepada Yukio.
Yukio pun menangis kencang kala Ren menunjukkan Kekhawatirannya.
Akhirnya Yukio menceritakan hal yang menyayat hatinya, "Kakakku--kak Yagura mati."
DEG
Jantung Ren seolah mau copot mendengar kabar itu. Alasannya tidak lain karena fenomena perubahan takdir yang terjadi. Dimana di cerita aslinya Yukio harusnya tewas dan Yagura selamat. Namun sekarang yang terjadi malah sebaliknya.
Karena tidak kuat menahan ledakan emosi yang merundung dirinya, Yukio pun pingsan di pelukan Ren.
"Yukio! Waduh, jangan khawatir teman, aku akan—menunggumu siuman," bisik Ren sembari menggendong Yukio.
\=\=\=\=\=\=
Beberapa hari kemudian...
"APA?!"
"Ren belum sampai katamu?! Lalu kemana bocah itu??"
Ketua klan murka saat menerima kabar dari ninja mata-mata.
"Ren. Aku menyuruhmu merebut buah persik seribu tahun, tapi dimana kau sekarang berandalan tengik?"
Sudah seminggu Ren merawat Yukio yang terbaring lemas di tempat tidur. Ren mengambil tanggung jawab ini karena dia merasa kematian Yagura disebabkan oleh dirinya.
"REN!!!!"
Ren mendongak untuk melihat siapa yang datang, "Ohh, ketua klan,"
"Apa maksudmu dengan 'ohh ketua klan'?"
"Kapan kau akan berangkat?" tanya ketua klan dengan tangan terkepal erat siap meninju Ren kapanpun.
"Aku berencana pergi setelah Yukio sehat,"
"Berapa lama menunggu gadis itu sehat, hah?"
"Sebentar lagi, aku sudah memberinya obat penenang yang dibuat dari tanaman herbal. Pasti sebentar lagi dia akan pulih. Tidak. Dia sudah pulih."
Ketua klan turun dari puncak pohon cemara ke hadapan Ren dan Yukio. Bersamaan dengan itu, Yukio yang selama seminggu hanya berbaring tanpa semangat akhirnya mulai mencoba bangun dari tempat tidur.
Yukio tersenyum manis kepada Ren, mendekati kemudian memeluk pemuda itu.
"A—apa yang sedang terjadi disini?" tanya ketua klan yang tidak mengerti.
Ren membalas pelukan Yukio walaupun dia juga tidak mengerti mengapa Yukio tiba-tiba memeluknya.
Apa ini yang dinamakan tindakan spontan mengikuti hati? Aku tidak pernah berhadapan dengan orang seperti Yukio di dunia sebelumnya. Tidak ada orang yang akan memeluk orang lain tanpa izin di duniaku sebelumnya. Semua orang berpikir rasional dan berhati-hati. Tapi disini—di dunia ini—segalanya terasa jauh lebih hangat.
Ren menikmati imbalannya. Balas memeluk tubuh Yukio juga menikmati sentuhan dua gunung kenyal di dadanya.
Anehnya Yukio tidak mau melepaskan Ren walaupun wajahnya sudah sangat merah. Tubuh Yukio seolah kaku di pelukan Ren, mungkin karena malu telah memeluk Ren tiba-tiba.
Astaga, aku malu sekali. Kenapa aku bertindak impulsif hanya karena Ren menjaga dan merawatku selama satu minggu? Maksudku, hal itu biasa dilakukan oleh teman kan? Astaga, kenapa aku bertindak agresif sih????
Takut adik kecilnya bangun dan mengenai Yukio, Ren segera menjauh, "Bagaimana perasaanmu Yukio?"
"Jauh lebih baik. Ramuan yang kamu berikan benar-benar efektif mengusir kesedihan. Apa namanya?" tanya Yukio. Mukanya merah seperti kepiting rebus.
"Namanya Fluoxetine,"
"Fluo—apa?"
"Nanti saja aku jelaskan,"
Ren mengambi tasnya lalu berbicara dengan ketua klan yang hebatnya, mau menunggu dengan sabar.
"Aku berangkat, ketua. Aku berjanji akan sampai di gunung tetangga dalam waktu sehari."
"Cepat berangkat!" Perintah ketua klan.
Ren membungkuk lalu mengeluarkan aura elemen petirnya. Dalam sekejap Ren menghilang dari pandangan mereka.
"Ha—halo ketua klan, saya Yuki Yukio,"
Yukio yang baru pertama kali bertemu dengan ketua klan merasa gugup.
"Jangan bicara padaku!"
Yukio menunduk takut.
\=\=\=\=\=\=
Roh-roh pendosa telah mengubah wajah desa penghasil teh. Dimana desa yang dulunya terkenal sebagai tempat singgah para perantau ini telah menjadi kerajaan iblis.
Di hadapan berjuta-juta roh pendosa, raja iblis tanpa nama yang kita sebut saja Iblis Maggot membangun singgasana tulang dari mayat para pejuang dan warga desa.
Saat ini dia mengambil bentuk Yagura sebagai wadah dan bersembunyi diantara pengikutnya. Karena berada dalam tubuh Yagura, Iblis Maggot pun mendapat ilmu pengetahuan dunia ini dan dapat berbicara dengan bahasa dunia Ren.
"Cepat bawakan aku lebih banyak Ninja! Mulai sekarang dan seterusnya, aku adalah pemimpin kalian!!"
"7 Dosa Besar, keluarlah dari tempurung kura-kura itu! Tuanmu memanggil kalian!" Perintah Iblis Maggot.
Maggot mengacungkan jari tengahnya ke langit lalu turunlah sebuah penjara berbentuk tempurung kura-kura terbalik. Penjara itu Iblis Maggot ambil dari penjaga khayangan yang saat ini tidak bisa berbuat banyak menghadapi iblis Maggot.
Saat penjara itu menyentuh tanah—semua pertahanan di atasnya runtuh seketika, mengubahnya menjadi penjara biasa yang hancur oleh satu tinjuan iblis di dalamnya.
Auman yang keras terdengar. Bulan merah muncul di langit yang terang. Cahaya kemerahan yang dipancarkan cukup untuk menutupi cahaya matahari. Cahaya itu seakan memandikan belahan dunia ini dengan darah.
Betapa mengerikannya efek kemunculan 7 dosa besar. Separuh dunia ikut merasakan dampaknya!
Ren yang sedang menuju pohon buah persik 1000 tahun pun terkejut.
"Sudah dimulai—ini lebih cepat dari perkiraanku. Sial," rintih Ren. Ren tidak mau mengakui tubuhnya sedikit gemetar saat melihat warna kemerahan pada langit.