Boy Alexander, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang asisten yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi kepada keluarga Keano. Selain itu, dia juga adalah pemimpin tim keamanan dari semua pengawal di keluarga Keano.
Sebelum diadopsi, dia tinggal di panti asuhan, sehingga dia tidak tahu siapa orang tuanya dan dia tidak tahu tentang jati diri dia yang sebenarnya.
Sebuah kesalahpahaman membuat dia harus menikah dengan sang nona muda, membuat Boy dipandang rendah oleh mertuanya, mengingat status Boy hanyalah seorang asisten.
Siapa sangka ternyata Boy adalah seorang pewaris yang berasal dari keluarga terpandang. Ketika Boy baru saja dilahirkan, ayahnya sudah tiada. Boy telah dibuang oleh kakeknya ke panti asuhan karena tidak ingin memiliki cucu yang berasal dari darah orang miskin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Rupanya saat ini Alexa sedang berbicara penting dengan ayahnya. Edwin sengaja datang ke rumah sakit untuk bertemu dengan putrinya yang sering membuat masalah itu. Mereka sedang berbicara di ruangan milik Alexa. Walaupun Alexa statusnya masih magang, tapi karena dia termasuk bagian dari keluarga Keano, sehingga Maxime memberikan sebuah ruangan khusus untuknya.
"Kenapa kamu selalu membuat masalah, Alexa? Dulu papa bisa memaafkan kamu ketika kamu selalu menghambur-hamburkan uang, sampai kamu harus dihukum magang disini. Tapi kali ini papa benar-benar kecewa sama kamu, kenapa kamu bisa tidur satu kamar dengan Boy semalam?" Terlihat Edwin yang sangat kecewa dengan tingkah anak semata wayangnya itu.
Alexa yang biasanya selalu memberontak, kini gadis itu terlihat sedang dilema, sehingga dia tidak menanggapi perkataan ayahnya. Alexa sebenarnya ingin membela diri bahwa semalam tidak terjadi apa-apa antara dirinya dengan Boy.
Tapi Alexa teringat dengan perkataan Tuan Alam yang mengatakan bahwa ayahnya dan Wilson telah mempercepat rencana pernikahan dia dengan Erick.
Jika Alexa berterus terang bahwa sebenarnya semalam dia tidak berhubungan badan dengan Boy, itu artinya dia akan segera dinikahkan dengan Erick. Tapi jika seandainya dia terpaksa berbohong bahwa dia sudah melakukannya dengan Boy, Boy pasti akan memakannya hidup-hidup.
"Cepat katakan sejujurnya kepada papa, apa semalam kamu dan Boy melakukannya, Alexa?" tanya Edwin dengan penuh penekanan.
Alexa nampak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan dari sang ayah. Apakah dia harus menjawab pertanyaan dari ayahnya dengan jujur atau lebih baik dia berbohong saja?
"Emm... a-aku... aku..."
Ceklek!
Suara decitan pintu terbuka membuat pembicaraan Alexa dan ayahnya terjeda.
Rupanya orang yang telah membuka pintu tersebut adalah Boy, karena dia ingin berbicara dengan Alexa untuk meluruskan kesalahpahaman tentang kejadian semalam. Termasuk dia ingin menanyakan kepada Alexa tentang siapa pemilik sapu tangan telah dia temukan, siapa tahu Alexa mengenali pemilik sapu tangan tersebut.
"Nona Alexa kita harus bi..." Boy yang baru saja masuk ke dalam, tiba-tiba dia berhenti bicara ketika melihat ada ayahnya Alexa di dalam sana.
"Emm... Tuan." Boy segera membungkukan badannya sebentar kepada Edwin sebagai tanda hormat.
Edwin hanya menghela nafas. Saat ini hatinya sedang bertanya-tanya, untuk apa Boy datang ke rumah sakit menemui Alexa? Apakah mungkin diam-diam tanpa dia sadari, Alexa dan Boy telah menjalin hubungan di belakangnya?
"Boy, mumpung kamu ada disini. Aku ingin kamu menjawab pertanyaan dariku dengan jujur. Ada hubungan apa diantara kamu dengan Alexa? Dan apakah semalam kamu dan Alexa telah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kalian lakukan?" tanya Edwin dengan sorot matanya yang tajam.
Boy sangat merasa lega telah diberikan pertanyaan seperti itu oleh Edwin. Ini adalah kesempatan untuk meluruskan semuanya tentang kejadian semalam.
Dengan penuh semangat Boy pun segera menjawab pertanyaan dari Edwin. "Kami tidak..."
Tapi tiba-tiba saja Alexa memotong perkataan Boy, "Sebenarnya kami sudah lama berpacaran, pa. Dan semalam kita memang sudah melakukannya. Boy tidak salah, aku yang memulai dan menggodanya."
Alexa terpaksa harus berbohong kepada ayahnya. Ini adalah satu-satunya cara agar dia tidak jadi menikah dengan Erick. Dan dia pun teringat dengan perkataan Rachel bahwa cinta itu harus diperjuangkan, walaupun harus dengan cara seekstrim ini.
Boy tidak terima dengan kebohongan yang telah Alexa katakan. "Itu tidak... Arrrrghh..."
Boy meringis kesakitan karena tiba-tiba saja Alexa menginjak kakinya.
"Boy, mungkin memang sudah saatnya semua orang tahu kalau kita saling mencintai. Bagaimana jika gara-gara peristiwa semalam membuat aku mengandung anakmu? Apa kamu rela anak kita memanggil papa kepada pria lain?" Alexa berkata sambil mengedipkan matanya kepada Boy. Dia meminta Boy untuk bekerjasama dengannya.
Boy hanya mendengus kesal memandangi Alexa sambil mengigit bibir bawahnya. Bagaimana bisa Alexa hamil anaknya? Padahal semalam tidak ada peristiwa membobol gawang.
semoga itu boy bukan si asisten Rozi 😬😬
Alexa cuma cocoknya sama Boy😘😁