"Maafkan aku Dimas mungkin aku pernah mencintaimu tapi itu dulu sekarang cinta itu sudah mati. aku sudah mencintai orang lain . Ikhlaskan kepergianku Dimas . " pinta Kania yang lebih memilih melanjut kan pernikahannya dengan seseorang . Yuk nantikan di updatean terbaru aku , jangan lupa (Like/ subscribe/follow akun ku , Miss Jingga , Happy Reading ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Dikamar Rania tak kalah terharu mendengar Ibu dan Anak yang saling mencurahkan isi hati mereka dan melepas rindu.
"Alhamdulillah , aku lega mendengarnya, makasih Ya Allah , semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian" ucap Rania yang ikut merasakan bahagia.
POV Kania
"Lepasi tangan ku Dimas sakit, apa-apaan sihh kamu tiba-tiba mengajakku keluar" omel Nia, kala Dimas mengajaknya keluar ,
Sebenarnya tujuan Dimas hanya ingin memberikan ruang buat mama nya bersama kembarannya. Dulu Dimas sering diam-diam melihat mama nya menangis sambil melihat foto kebersamaan mereka di masa kecil.
Hanya saja Dimas yang menarik paksa Kania tanpa aba2, membuat Kania kesal.
"Sorry , habis nya kamu makan terus , gak mengerti suasana banget deh , " omel balik Dimas ke Kania.
"Ehh.. Ehh.. Kok kamu balik ngomel sih, " ucap Dimas .
"Makannya peka dong sama orang sekitar " ucap Dika.
"Iya.. iya.. Sorry, Trus sekarang kamu mau ajak aku kemana , nggak jelas banget , mana jalan kaki" omel Nia.
"G tau , kita asal jalan aja , siapa tau ada yang menarik , " ucap Dimas .
Tak jauh mereka berjalan keluar komplek , mereka melihat ada yang jual aneka macam jajanan, ada Martabak , Siomay, ada Nasi goreng abang gerobak , dan macem. De dekat ada Minimarket juga.
"Hauss ni ... Aku mau beli air mineral, dulu " ucap Kania. Yang belum sempet minum .
"Biar aku yang beliin, Kamu beli martabak aja, nih uangnya , " ucao Dimas , Dia nggak mau jadi pusat perhatian cewek-cewek yang sedang mengantri ,karena mereka sudah merhatiin Dimas sejak dari kejauhan.
"Oke deh , Udah buruan aku udah haus " ucap Nia, mereka berpisah sementara Dimas ke minimarket , Kania ke abang2 yang jual martabak.
"Bang, martabak manis spesial satu , martabak telur nya juga satu yang spesial juga ya Bang" ucap Nia ke abang martabak.
"Iya Neng Nia , tapi antri ya , Neng bisa duduk dulu disana, nanti tak panggil kalau sudah selesai. " ucap Abang nya, karena sudah mengenal Nia, sebab sudah sering beli disana, dan deket dengan komplek perumahan Nia.
"Iya Bang , makasih ya bang " ucap Nia.
Tak berapa lama Dimas keluar , dia tak beli buat Nia , tapi buat dia minum juga , ya dia beli salah satu merek kopi kemasan yang menjadi favoritnya .
"Nih , minumannya , Gue beliin juga nih Cemilan kesukaan lo, anggap saja ucapan permintaan maaf Gue tadi" ucap Dimas.
"Wiihh baik banget siihh,makasih ya Dim, "ucap Nia menerima jajan yang diberikan Dimas dengan senyum manis nya.
Dimas yang melihat senyuman Kania sedikit terpaku, "Manis juga ni anak " ucap Dimas dalam hati, sebab Dia selama ini hanya melihat Nia sekilas , tanpa sadar membuatnya ikut tersenyum .
"Kenapa kamu senyum-senyum" ucap Nia yang melihat Dimas yang biasa cuek , tersenyum.
"Apaan sih , salah liat Lo" elak Dimas yang menyembunyikan rasa malu nya , sudah mengagumi sosok didepannya.
Tak berapa lama pesanan mereka selesai , mereka berjalan kembali ke komplek rumah mereka, Tak lupa Nia yang terkenal ramah , Menyapa penjaga keamanan disana.
Dan berlalu sampailah mereka di rumah Nia ,
Diruang keluarga mereka melihat , Tante Anjani dan juga Dika yang sedang pelukan , mereka terharu , tak lama yang di perhatikan menyadari kehadiran keduanya, Dimas yang langsung ikut bergabung kemereka , sedang Kania masih terpaku dibelakang.
Pov selesai
******
Hari-Hari mereka lalui penuh canda dan tawa, kini waktunya Anjani dan dimas kembali kerumahnya , Ya dia tinggal di Jakarta , sedangkan Rania sendiri di Bandung.
Setelah beberapa hari kebersamaan mereka bersama selalu dipenuhi dengan canda dan tawa, mereka tak bisa menahan kesedihannya ketika melepas kepulangan Anjani dan Dimas , waktu berliburnya telah usai. Saat nya melanjutkan aktifitas nya kembali , semua ikut mengantar kepulangan Anjani dan Dimas ke bandara.
"Rania , aku titip Dika ya , kapan -kapan aku akan berkunjung kemari " pinta Anjani.
"Iya Jani , kamu tenang saja , Dika aman disini " , "Dan berkunjunglah selagi ada waktu luang ya Jani"ucap Rania.
"Iya terimakasih , berkat mu aku berjumpa dengan anaku , " ucap Jani penuh haru memeluk Rania.
"Iya , aku turut bahagia bisa melihat kalian berjumpa lagi,, " Ucap Rani, kemudian ia menoleh ke Dimas, "Jaga mamamu dengan baik ya Dimas, kalian sering2lah berkunjung kemari " pinta Rani.
"Baik tante , " ucap Dimas seraya berpamitan dengan mama Rania . Tak lupa ia berpamitan dengan Dika , Kania dan Sandi juga. Karena keluarga Kania yang lain tidak dirumah.
"Jaga dirimu baik2ya kak, " ucap Dimas seraya berhambur memeluk Dika yang ternyata kakaknya.
"Iya Dim, kamu baik2 disana jangan lupa kabari aku kalau ada apa2. " pita Dika kesaudara kembarnya.
"Mama jaga diri baik-baik2 ya , Dika akan selalu merindukan kalian . " ucap dika tak lupa memeluk dan mencium mama nya.
"Iya sayang , semoga kelak kita bisa tinggal di Jakarta bersama. "ucap Anjani penuh harap.
"Insya Allah ma "ucap Dika, dengan harapan yang sama.
Setelah mereka berpamitan , akhirnya Kania , Dika dan semuanya meninggalkan bandara.
Kesedihan tampak jelas diwajah Dika,
Rasanya baru kemaren ia bisa memeluk mamanya bahkan tidur bareng mamanya , sekarang sudah berjauhan lagi.
***
Hari -hari mereka lalui , dan berjalan seperti biasa ,
Kania dan Dika selalu berangkat bersama .
"Nia buruan nanti kita telat " teriak Dika yang sudah siap , menunggu Kania yang belum kunjung turun .
"Biar tante susul ke atas ya , Nak . Kamu lanjutin sarapannya , " ucap Rania menengahi .
Dika melanjutkan sarapannya bersama sandi dan Kiano. Bagaimana nasib sandi , Sandi kesekolah bareng kaka Kania yang masih kuliah, Kiano. Meskipun jarang dirumah kalau cuma mengantar Sandi dia bisa. Sedangkan papa nya, masih di Luar Negeri bersama kakak nya Kiandra, mengurusi bisnisnya selama sebulan. Kiandra sendiri yang notabene seorang karyawan biasa hanya mengikuti permintaan atasannya. Papa nya lebih sering mengajak anaknya dari pada bawahannya yang lain, dengan alasan biar anaknya bisa belajar .
"Nia , kamu mencari apa sayang , Dika sudah nungguin tuh dibawah " ucap Rania memasuki kamar anak gadisnya.
"Iya ni mah , lagi nyari buku tugas aku keselip , soal nya nanti mau dikumpulin, ini udah ketemu kok mah. " ucap Kania menjawab pertanyaan ibunya.
"Ya sudah ayo kita turun , buat sarapan . Keburu telat kesekolah. " ajak mama Rania.
"Iya mah, bentar lagi nyusul " ucap Kania. Yang masih akan merapikan rambut nya , Dia mau meng curly ujung rambutnya .
Di bawah , Dika sudah menyelesaikan sarapannya,berbincang bersama Sandi dan Kiano , mereka bercanda ria .
Mereka dikejutkan dengan kedatangan Kania dengan penampilan barunya yang terlihat lebih cantik dan fresh, ya Kania selama ini terkenal lugu dan ceria dengan penampilan biasa saja, dengan rambut yang hanya digerai sama dicepol asal-asalan. Kini dicurly ujung nya , juga memakai bedak tipis dan lipblam, makin cantik bukan .
Bahka Dika sampai tersedak melihat penampilan Kania , sedang Kiani malah meledeki adik nya .
"Kaka, cantik sekali , " ucap Sandi dengan senyum manisnya,
"Makasih Sayang , kamu juga gemesin " ucap Nia sambil mencubit pipi gembul Sandi.
Sedangkan mama Rania hanya tersenyum senang , melihat anaknya makin feminim,
"Nah begitu dong anak mama, jadi makin cantik, awas ntar banyak yang naksir , Hehe.. Hehe" ucap Rania menggoda anak gadis nya.
"Mama bisa saja, makasih mama " sambil memeluk sayang mamanya .
"Kian, kamu berhenti ngetawain adikmu , biarkan adikmu sarapan, " ucap mama menghentikan Kiano.
"Yasudah aku duluan mah , kasian Sandi nanti terlambat" ucap Kiano seraya berpitan dengan mamanya tak lupa mencium tangan dan kening mamanya. Di ikuti sandi dibelakang nya .
"" Hati2 Ya , kalian" ucap mama Rania
"Iya ma, ", " Iya tante " jawab keduanya bersamaan.
Tak berselang lama Dika dan Kania juga berpamitan dengan Rania. dengan terburu-buru mereka meninggalkan rumah .
****