NovelToon NovelToon
Istri Orang Lebih Menantang

Istri Orang Lebih Menantang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor jahat
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Ah...ini di kantor! Bagaimana jika ada yang tau! Kalau istrimu---" Suara laknat seorang karyawati bernama Soraya.

"Stt! Tidak akan ada yang tau. Istriku cuma sampah yang bahkan tidak perlu diingat." Bisik Heru yang telah tidak berpakaian.

Binara Mahendra, atau biasa dipanggil Bima, melihat segalanya. Mengintip dari celah pintu. Jemari tangannya mengepal.

Namun perlahan wajahnya tersenyum. Mengetahui perselingkuhan dari suami mantan kekasihnya.

"Sampah mu, adalah harta bagiku..." Gumam Bima menyeringai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terakhir

Viola, seorang desainer yang cukup terkenal, memutuskan untuk pensiun di usia yang tidak seharusnya.

Wajahnya cantik terawat, ditambah dengan bentuk tubuh ideal. Penampilan begitu stylish. Tidak mudah ditindas, lebih senang menindas. Itulah seorang Viola.

"Jaga mulutmu ya!" Bentak Soraya.

"Mulutku masih pada tempatnya. Aku membicarakan kenyataan, pencuri tetaplah seorang pencuri. Apa spesies pria singel di dunia ini sudah punah... entahlah...atau..." Viola menghentikan kata-katanya sejenak, kemudian tersenyum."Mungkin kamu saja yang tidak laku."

"Jaga bicaramu! Aku dan Soraya saling mencintai. Lagipula Dira sudah tidak mau lagi melakukan kewajibannya sebagai istri. Menceraikannya adalah keputusan terbaik." Tegas Heru tidak terima Soraya dihina.

"Astaga! Buaya darat besar, kuat, tahan lama, gagah perkasa naik darah." Kembali lidah Viola begitu lemas berucap."Aku takut...pada buaya lumpur yang miskin."

"Dira sebaiknya segera berikan uang mahar pada ibu dan bawa wanita ini pergi." Geram Heru.

"Aku sudah berdiskusi dengan Viola. Aku akan mengembalikan uang mahar. Tapi tolong tanda tangani ini. Setelah bercerai kamu tidak boleh sama sekali memberikan nafkah pada Pino, tidak boleh juga menemuinya." Ucap Dira tanpa ekspresi.

"Dira! Kenapa? Ibu ingin bertemu dengan Pino." Sutini hanya dapat mengepalkan tangannya dalam tangisan. Mungkin kesalahan terbesarnya tidak dapat tegas dengan tingkah laku kedua anaknya. Hingga dirinya kehilangan Dira.

"Ibu berkata untuk mengembalikan uang mahar bukan? Setelah uang mahar kembali, itu artinya pengabdian yang aku lakukan selama ini hanyalah pekerjaan sebagai pembantu. Bayaran sebagai pembantu, adalah donor sp*rma. Jadi setelah aku mengembalikan uang mahar, Pino adalah putraku sendiri bukan anak Heru yang sp*rmanya aku beli. Sudah aku bilang kita pakai sistem kapitalis. Aku harap Heru dan ibu tidak menemui Pino lagi. Lagipula ada cucu baru ibu yang akan lahir."

"Ibu, Dira benar, ada Mela. Soraya juga akan memiliki anak. Lebih baik ibu dan Heru tanda tangan saja." Usul Sulis.

"A...aku..." Heru tertunduk diam sejenak. Dira dan Pino adalah orang asing dalam hidupnya? Hal yang selama ini tidak pernah terbayang dalam benaknya. Hanya kata yang diucapkan spontan oleh Heru karena ego.

Viola dapat melihat segalanya, keraguan dalam benak Heru, raut wajahnya bagaikan kucing yang akan ditelantarkan. Ini tidak dapat dibiarkan olehnya. Jika Heru berubah fikirkan maka perceraian akan sulit terjadi.

"Ibunya (Soraya) cantik, Heru juga tampan. Tentu saja anaknya juga akan sempurna. Kamu (Soraya) akan meninggalkan Heru jika tidak segera dinikahi kan?" Tanya Viola memprovokasi Soraya.

"Iya! Aku akan mendekati pak Bima jika kamu tidak segera menikahiku!" Ancaman dari Soraya.

Hal yang benar-benar membuat Viola mengangkat sebelah alisnya. Kenapa nama Binara Mahendra bisa-bisanya terlibat sengketa lahan? Bahkan lahan pertanian yang telah digarap dan ditumbuhi benih oleh Heru.

Bukankah Bima menyukai Dira, kenapa jadi berebut Soraya. Apa ada udang di balik penggorengan?

Matanya sedikit melirik ke arah Dira seakan meminta penjelasan. Kemudian Dira berbisik dengan suara kecil."Bima sepertinya mendekatiku karena menyukai Soraya. Dia ingin aku menjadi lebih baik, hingga dapat bertahan dengan Heru. Dengan begitu Bima dapat bersama Soraya, setelah Heru melepaskan Soraya."

Deduksi dari Dira menbuat Viola menipiskan bibir menahan tawanya. Wanita seperti Soraya, bahkan lebih dari Soraya, sudah pasti akan mudah didapatkan oleh Bima. Bahkan beberapa pengusaha dengan sengaja menyodorkan anak mereka untuk perjodohan.

Astaga! Andai saja Bima bisa move on!

"Dia suka pada istri orang! Dan sialnya itu kamu!" Ingin rasanya Viola berteriak demikian pada Dira.

"Begitu?" Ucap Viola dengan suara kecil. Pembicaraan yang hanya didengar Dira dan Viola.

"Sayang, aku hanya mencintaimu. Baik! Aku akan tanda tangan, tapi jangan marah ya? Aku janji akan melakukan apapun, untukmu dan anak kita." Janji Heru memegang tangan Soraya penuh tatapan lembut. Bersamaan dengan itu Dira tertunduk, wanita yang bahkan tidak pernah dihibur demikian oleh suaminya.

Suasananya tidak boleh seperti ini kan? Karena itu."Astaga! Aura bucin yang menyengat! Aku bisa mati kalau melihatnya. Benar-benar bucin tingkat tinggi! Antara buaya dan pawangnya!"

Seketika raut wajah Dira terlihat lebih baik. Wanita yang mulai dapat tersenyum, menerima kenyataan, jika posisinya digantikan.

"Sudah aku bilang! Kami bercerai karena kesepakatan bersama!" Tegas Heru.

"Kalau begitu, tanda tangan lah! Ibumu juga harus tanda tangan. Maka uang ini akan aku berikan." Ucap Viola, menyodorkan beberapa dokumen.

"Ibu! Tanda tangan!" Sulis mendorong pelan ibunya. Wanita yang pada akhirnya tanda tangan.

"Dira! Maaf! Jika selama ini aku tidak dapat menjadi ibu mertua yang baik." Sutini tertunduk, tapi sudah diduga olehnya. Tidak ada satupun jawaban dari Dira yang didengar olehnya.

Sama dengan sang ibu. Heru mendatangi semua bekas pada akhirnya. Termasuk dokumen perceraian yang sudah disiapkan oleh Heru."Aku harap kamu tidak mempersulit proses perceraian."

"Aku tidak akan mempersulitnya." Dira tersenyum, kemudian berucap."Ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu. Aku tidak akan terlalu banyak menghadiri persidangan, agar putusan dapat lebih cepat. Aku minta maaf, jika selama menjalani istrimu, aku melakukan banyak kesalahan. Jaga kesehatanmu dan ibumu baik-baik. Soraya, mereka adalah tanggung jawabmu sekarang. Aku memasuki rumah ini dengan baik. Maka aku juga pergi dengan cara yang baik." Kalimat demi kalimat penuh senyuman keikhlasan dari Dira.

Tangan Heru gemetar entah kenapa. Apa mungkin karena kehilangan lawannya untuk berkelahi di rumah? Tapi, siapa peduli, sudah ada Soraya yang cantik mewangi sepanjang hari.

"Supaya aman, uangnya kita bagi sekarang saja!" Ucap Sulis meraih amplop besar, kemudian merobeknya. Membagikan uang masing-masing 50 juta pada dirinya dan Soraya.

"Astaga! Kampungan! Tamak! Serakah!" Gumam Viola dengan suara kecil. Bagaimana bisa membagikan uang ketika Dira bahkan belum meninggalkan tempat ini?

"Dira, urusan kita di tempat ini sudah selesai. Lebih baik, kita segera mencari tempat tinggal baru untukmu, mumpung belum malam." Viola bangkit, membawa tas kecil miliknya.

Sementara entah kenapa, Dira cendrung lebih pendiam. Tidak mengomel seperti biasanya. Begitu patuh membawa Pino dalam gendongannya.

"Heru...bibi...aku pamit..." Kalimat yang pada akhirnya diucapkan penuh senyuman tulus.

Siapa sangka hal yang membuat Heru tertegun sejenak. Tangannya sedikit terangkat bagaikan ingin menghentikan. Namun, panggilan Soraya membuatnya menepis segalanya.

"Sayang! Kenapa bengong!? Sebaiknya bantu aku menghitung. Bagaimana jika uangnya kurang atau ada uang palsu. Dira mungkin saja ingin menipumu." Ucap Soraya.

"Iya..." Heru tersenyum lembut, beralih membantu Soraya. Namun, sedikit melirik ke arah punggung Dira yang pergi dengan membawa Pino yang terlihat begitu mengantuk.

Ada perasaan berat yang aneh. Tapi satu hal yang diingat oleh Heru, dirinya tidak mencintai Dira sama sekali. Istri hasil perjodohan yang suka mengomel. Suka berkata kasar...tapi...

"Aku harus keluar sebentar!" Ucap Heru, bangkit dari tempatnya duduk.

Melangkah keluar dengan cepat. Entah apa yang dicarinya, menatap mobil milik Viola telah melaju. Kakinya tergerak beberapa langkah untuk mengejar...

Tapi hanya itu, terpaku diam. Mengapa dirinya keluar? Mengapa ingin melihat Dira?

"Kamu mau kemana?" Tanya Soraya, tiba-tiba ada di belakangnya.

"Tidak, kemana-mana. Sebaiknya kita masuk. Udaranya dingin." Heru melangkah, membimbing Soraya kembali masuk.

Apa yang dicarinya? Mungkin itulah yang ada dalam benak Heru...

1
Uthie
wadduuhhhh.... ada anak setan ikutan ada di resort 😡😡😡
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ya ampuunnn.. ketemu lagi sama keluarga pulu pulu 🙄
KOHAPU: 😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Miss Typo
hahaha,,, yg akan hidup menderita bukan Dira dan Pino, tapi kamu Heru hidupmu akan sengsara setelah pisah dari Dira juga Pino
ummah intan
astaga??Jan ampe Mela dan ortunya membuat ulah kemudian Pino hilang dr pantauan bima
p
luar biasa
nhadian
hadeuh kenapa harus ketemu sama mela sihhh..
gedek banget sama tu anak
,😡
👍🌹❤️🙏
Abimanyu Rara Mpuzz
sempit sekali dunia Pino 😒
Abimanyu Rara Mpuzz
cah kok cepat respon e😜
🌠Naπa Kiarra🍁
Tukang rusuh datang 😒
Eka suci
Pino ingat pelajaran dari paman terasi jangan pernah mau mengalah
Nur Wahyuni
kenapa dunia sempit sekali... dari sekian banyak resort kenapa para parasit juga berkunjung ke situ
Rahma Intan
lanjut makin seru
mang tri
mela lagi mela lagi, nnt eskrim nya pino disabotase sm dia 😡
༄༅⃟𝐐Dena🌹
yaa kenapa ada mela dan keluarga nya 😒😒😒
yesi yuniar
waduuuh... akankah ada kekacauan setelah bertemu mereka ???
Indar
ya ealah kenapa hrs ketemu sama saudara durhaka sih 😠 ayo pino lawan mela jgn mengalah terus
Yani Setyani
Itu hama kenapa ada di mana mana, thor...
🌸Ar_Vi🌸
kok ketemu mereka lg siiihh.. sebel.. baru mau seneng2..
imau
g sabar nunggu kelanjutan nya, apakah Mela membuat keributan lagi?
imau
jadi serba salah ya Bima 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!