"Apa-apaan ini?" teriak Alexa.
"Nikah sama gue!" perintah Niko.
"Gak mau!" tolak Alexa.
"Lo nolak siap-siap gue hancurin karier lo!" ancam Niko.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakun Alexa
"Gue sudah kenyang, Nick," keluh Alexa.
"Yakin tidak ingin makan lagi?" tanya Nicholas memastikan.
"No," tolak Alexa. "Lo bisa bikin berat badan gue naik," sambungnya.
"Ck, makan yang banyak, Alexa. Gue gak suka perempuan kurus," tegur Nicholas.
"Gue model, Nick. Gue harus jaga badan gue agar selalu bagus," protes Alexa.
"Lo pikir gue peduli sama kerjaan lo itu!" ucap Nicholas sarkas.
"Ck menyebalkan!" dengkus Alexa.
"Naikin berat badan lo. Biar gue enak peluknya," suruh Nicholas.
"Emang sekarang gak enak?" tanya Alexa ketus,
"Gak! Peluk lo sekarang berasa kaya meluk tulang doang," ucap Nicholas sarkas.
"Huh, tapi lo betah lama-lama peluk gue tuh," cibir Alexa.
"Itu karena itu lo lumayan gede." Nicholas menunjuk bagian dada Alexa.
Mata Alexa mengikuti arah pandang Nicholas, rupanya Nicholas menunjuk dadanya yang memang padat.
"Dasar mesum." Alexa menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
Nicholas tersenyum smirk, "ngapain di tutup. Udah gue cobain berapa kali."
"Nicholas …." Alexa mendeliki ke arah Nicholas, bicara sangat pelan memastikan hanya dirinya dan Nicholas yang mendengar ucapannya.
Nicholas justru terkekeh, lantas mengulurkan tangannya mengetuk hidung Alexa dengan jari telunjuknya.
"Ayo pulang, sudah malam." Nicholas melihat waktu pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya. waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.
"Ayo. Jika di sini terus gue gak jamin bisa nahan diri untuk tidak makan," kekeh Alexa.
Setelah membayar tagihan makanannya, mereka keluar dari restoran. Jarak restoran ke tempat tinggal mereka saat ini tidak terlalu jauh, membuat mereka memilih untuk berjalan kaki, juga karena ingin menikmati pemandangan malam di tempat itu.
Keduanya berjalan dengan menyatukan tangan mereka, mengisi setiap ruang di sela jari-jari mereka. Hubungan mereka kembali baik, keduanya sepakat untuk melupakan apa yang terjadi waktu siang.
Alexa juga tidak ingin mengungkit lagi masalah itu, mengingat kartu matinya ada di tangan Nicholas. Yang Alexa inginkan saat itu hanya ketenangan keluarganya. Nicholas sudah berjanji setelah kontrak pernikahan mereka berakhir pria itu tidak akan mengungkitnya. Hal itu akan menjadi rahasia mereka.
"Nick," panggil Alexa. Wanita itu menghentikan langkahnya membuat Nicholas ikut berhenti.
"Hmm, ada apa?" tanya Nicholas.
Keduanya mengubah posisi berdiri mereka menjadi saling berhadapan.
"Ada yang ingin gue omongin," jawab Alexa.
"Tentang apa?" Nicholas menarik pinggang Alexa untuk mengikis jarak di antara mereka.
Alexa sendiri menaruh kedua tangannya di depan dada Nicholas, agar tubuhnya tidak menempel langsung dengan Nicholas.
"Tapi lo harus janji dulu. Jangan marah," pinta Alexa.
"Tergantung."
"Janji dulu baru gue bilang."
"Baiklah, gue janji. Sekarang katakan."
"Sebenernya bukan Reza pria pertama gue."
Suasana menjadi hening dalam sekejab. Tetapi mereka masih berdiri di posisi yang sama. Sama-sama saling memandang dengan tatapan penuh arti.
"Terus, siapa?" tanya Nicholas setelah cukup lama diam.
"Lo ingat Farah, 'kan?" tanya Alexa disambut anggukkan oleh Nicholas. "Dia ngejebak gue waktu hari itu. Demi mendapatkan Reza dia rela hianatin pertemanan kami."
Alexa lantas menceritakan pada Nicholas waktu malam naas itu.
Awalnya mereka sedang merayakan ulang tahun Farah di sebuah club malam bersama dengan yang lainnya. Saat itu mereka belum lama menjadi mahasiswa. Mereka melakukan permainan truth and dare. Saat itu Alexa mendapatkan dare dan Farah meminta Alexa untuk minum minuman beralkohol. Alexa minum, tanpa tahu jika kadar alkoholnya lumayan tinggi, membuat Alexa mabuk dalam sekejab.
Farah membawanya ke kamar yang ada di club malam itu. Alexa tidak tahu apa yang Farah lakukan. Hanya saja ia merasakan pakaiannya dilucuti. Terdengar tawa sebelum suasana menjadi hening.
Setelah itu Alexa merasakan tubuhnya berat, ternyata ada pria yang sedang memaksanya, meskipun dalam keadaan mabuk, Alexa masih mengingat bagaimana pria itu memaksanya, memasukinya dengan brutal.
Keesokkan paginya Alexa bangun, tubuhnya sudah telanjang bersama seorang pria di sampingnya yang dalam kondisi sama seperti dirinya. Semua tubuhnya terasa sakit, terutama di bagian intinya. Alexa menangis saat ia tahu kesuciannya sudah hilang. Karena panik dan takut Alexa pergi begitu saja, tanpa memerhatikan wajah pria itu. Itulah awal kehancuran hidupnya.
Beberapa hari kemudian Alexa memberanikan diri menemui Farah. Terang-terangan Farah mengakui kalau wanita itu menjual dirinya, agar Alexa hancur dan ia bisa bersama Reza. Alexa hancur saat itu, ia ingin melaporkan perbuatan Farah, tetapi Alexa tidak memiliki bukti. Akhirnya masalah itu berakhir dengan saling mengancam.
Farah tidak akan membeberkan foto-foto telanjangnya, asalkan video scandal Farah dengan salah satu dosen di kampusnya yang Alexa miliki juga tidak sampai ke publik.
"Itu yang sebenarnya terjadi. Gue juga gak tahu siapa pria itu," jelas Alexa dengan wajah yang tertunduk.
"Beberapa bulan kemudian Hal yang sama pun dilakukan oleh Reza. Bedanya gue hamil anak pria sialan itu. Gue juga terperdaya oleh janji manis dia yang rupanya hanya bullshit. Jadi saat lo ngelakuin itu tadi siang gue teringat kembali kejadian malam itu lagi."
"Maaf." Nicholas mengecup kening Alexa. "Sekarang itunya masih sakit?"
"Masih," jawab Alexa manja."
"Nanti gue obatin," ucap Nicholas.
"Gak ya, nanti ngobatin ujung-ujungnya diemut juga," ucap Alexa frontal membuat Nicholas terkekeh.
"Apa yang mau lo lakuin jika suatu saat lo bertemu dengan pria itu?" tanya Nicholas.
"Emm, apa ya?" Alexa diam sambil berpikir. "Mungkin kalau dia jelek dan miskin gue potong anunya saja. Tapi kalau dia tampan dan kaya, gue minta seluruh hartanya buat ganti kerugian gue meskipun semua itu tidak akan mengembalikan kesucian gue," celetuk Alexa membuat Nicholas kembali terkekeh. "Tapi ada yang paling penting."
"Apa itu?" tanya Nicholas penasaran dengan apa yang akan Alexa katakan selanjutnya.
"Meminta gelang gue dikembalikan," jawab Alexa.
"Gelang?" Kening Nicholas mengerut karena bingung.
"Ya, gelang. Gue juga sebenarnya gak yakin gelang itu ada pada pria itu atau tidak," ucap Alexa.
"Apa arti gelang itu? Apa dari mantan pacar sialanmu itu?" tanya Nicholas sarkas.
"Bukan, ya. Jika itu gelang dari dia gue masa bodo. Tapi gelang itu peninggalanpeninggalan mendiang ibu gue," ungkap Alexa.
Nicholas manggut-manggut mengerti.
"Baiklah, lupakan itu. Kita pulang sekarang mau?" tawar Nicholas.
"Boleh di luar lebih lama lagi?" tanya Alexa. "Di sini pemandangannya bagus." Alexa menunjuk pemandangan yang ada di belakang tubuh Nicholas.
Pemandangan di tempat itu terlihat indah. Pada siang hari tempat itu sangat indah dengan warna air danau yang berwarna biru. Pada malam hari terlihat deretan lampu menyala, cahayanya seperti bintang yang berjejer di udara.
"Sekarang gue boleh nanya satu hal gak sama lo?" tanya Alexa.
"Apa?" tanya Nicholas datar.
"Lo bilang udah gak perjaka waktu kita mau nikah dulu. Pasti malam pertama lo sama mantan lo itu?" tebak Alexa.
Nicholas mendengkus mendengar pertanyaan Alexa.
"Kenapa lo kepikiran dia?" tanya Nicholas.
"Nebak aja," jawab Alexa. "Jadi … benar gak tebakan gue?"
"Salah besar," jawab Nicholas.
"Terus?"
"Ciuman dulu baru gue kasih tahu?"
Alexa mencibir, "mau mengambil kesempatan dari rasa penasaran gue?"
"Informasi tentang gue mahal. Tapi lo cukup bayar gue pake ciuman."
"Ck, bibir gue udah bengkak siang tadi karena lo cium."
Nicholas terkekeh, tangannya terulur untuk mengusap bibir Alexa. Dan …
CUP
Nicholas mengecup, bukan tapi melumat bibir Alexa dengan begitu lembut.
"Lo kebiasaan deh ciuman di tempat umum begini," protes Alexa. "Nanti kalau ada orang lewat gimana?"
"Gak ada orang."
Nicholas kemudian mengecup kening Alexa lagi. "Ayo pulang."
"Lo belum jawab pertanyaan gue."
"Pulang, Alexa. Ini sudah malam."
"Jawab dulu, tadi janji abis ciuman mau jawab."
Heh! Nicholas mengela napas panjang sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Alexa.
"Gue gak sengaja perawanin anak orang."
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang