NovelToon NovelToon
Kebahagiaan Yang Hilang

Kebahagiaan Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gita Simamora

Kehidupan manusia memang dipenuhi dengan penderitaan. Namun apakah manusia akan selalu menangis dengan hal itu?
Jawabannya tidak, penderitaan yang datang bukan untuk ditangisi namun untuk bangkit menjadi sosok yang kuat dan mandiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Simamora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Titik Cahaya di Tengah Kelam

..."Menjadi kuat, tidak semudah kata yang keluar dari mulut. Seseorang ingin menjadi manusia kuat, akan tetapi itu tidak selamanya. Meskipun ada ia hanya berlura-pura baik-baik saja"...

...Kelelahan dengan dunia yang tidak adil dengan Nala membuatnya ingin mencoba kuat. Meskipun derita yang sangat kejam menghantuinya, dia ingin mencoba kuat saja. Jika dipikirkan, tidak akan ada yang peduli terhadap dirinya meskipun ia menangisi semua yang telah terjadi. Keesokan harinya, ia mulai menunjukkan senyumannya meski itu adalah palsu. Mana mungkin satu malam dapat mengubah sifat seseorang itu sungguh mustahil. ...

...Sang paman yang melihat Nala sudah bangun, langsung menyiapkan sarapan untuknya. Jangan heran ya jika pamannya menyiapkan makanan untuk Nala. Kalian pikir Nala sudah besar tapi masih dipersiapkan segala... Itu karena pamannya yang minta, sebab masakan pamannya serupa dengan masakan ibunya. Makanya saat makanpun Nala selalu mengingat ibunya, apalagi saat pamannya memasak daging ayam rendang. Air mata akan selalu bercucuran di wajah cantik Nala. ...

...Setelah selesai makan, pamannya langsung berangkat bersama Nala. Nala pergi ke sekolah sedangkan pamannya pergi bekerja. Disekolah tidak ada orang yang menggangunya. Biasanya sih Gio, akan tetapi hari ini dia tidak ada di sekolah sepertinya ia sakit. Disekolah, Nala mulai tersenyum dan mau bergabung dengan orang yang di sekitarnya. Nala yang sudah berapa bulan menjauh membuatnya tidak di terima baik oleh teman-temannya. Saat bell istrahat, Nala pergi ke kantin untuk beli makanan coklat kesukaannya. Disitu ia bertemua dengan teman-teman sekelasnya, saat mencoba gabung mereka langsung pergi entah kemana. ...

..."Hai bolehkah aku bergabung dengan kalian?" tanya Nala ke mereka ...

..."Apaan sih... Sok kenal aja dari dulu kamu kemana ajaa??" dijawab salah satu temannya dengan nada tinggi dan wajah yang seakan jijik berteman dengan Nala. ...

...Nala hanya terdiam saja dan menunjukkan wajah yang biasa saja. Sebenarnya diapun malas bergabung dengan mereka akan tetapi supaya tidak tampak sepi ia mencobanya. Ternyata yang ia terima adalah penolakan semata. Dengan itu, Nala masih tetap tersenyum dan langsung pergi ke kelasnya karena pelajaran sudah mau mulai. ...

...Saat pembelajaran tiba, Nala mencoba mulai aktif di kelas. Pembelajaran kali ini ialah bahasa Indonesia, yang tidak lain dengan mata pelajaran kesukaannya. Nala memang orang yang berprestasi, namun beberapa bulan setelah kepergian orangtuanya prestasi Nala menurun drastis. Ia mulai aktif untuk mengerjakan segela kuis-kuis yang biasa di berikan oleh gurunya. ...

...Hal yang paling disukai Nala dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah puisi. Dulu saat ayah dan ibunya masih hidup, mereka selalu bangga atas kejuaraan Nala dalam lomba puisi Nasional. Puisi yang pernah ia ikuti bertemakan ayah dan ibu dengan judul,...

..."Orangtuaku pahlawanku". Puisi tersebut menggambarkan bagaimana perjuangan ayah dan ibunya untuk membuat Nala bahagia. Bagaimana pentingnya hidup rukun dalam suatu komunitas keluarga. Nala memang sengaja membuatnya di realita keluarganya. Puisi tersebut memang menyentuh hati setiap pendengar terkhusunya juri yang menilai puisi peserta. ...

...Saat mengingat itu, Nala akan selalu sedih karena mengingat tawa yang muncul di wajah ayah dan ibunya setelah juri mengumumkan pemenang. Makanya, piala dan medali yang ia dapatkan disimpannya di sebuah kotak karena enggan melihatnya terpajang di meja kamarnya. Bukan enggan sebenarnya, tepatnya supaya Nala tidak selalu mengingat masa lalunya yang sudah hilang. Ini hanya sebuah ingatan Nala karena dirinya masih berada disekolah. ...

...Bell akhirnya berbunyi nyaring pertanda bahwa mereka harus pulang. Teman-temannya berhamburan keluar kelas dengan tertawa riang karena membawa cerita perjalanan satu hari di sekolah kepada ayah dan ibunya. Nala hanya duduk di kursinya sambil memandang ke arah jendela melihat bekas air hujan yang datang dengan deras tadi malam. ...

..."Kamu belum pulang?" tanya sang guru dengan penuh rasa ingin tahu karena wajah Nala yang tadinya tersenyum tiba-tiba terdiam seribu bahasa. ...

...Nala tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya. Ia hanya menjawab pendek, "sebentar lagi ibu!"...

...Padahal ia hanya menunggu sekolah sepi, supaya ia tidak melihat teman-temanya yang dijemput oleh ayah atau ibunya. Pulang bagi Nala seperti perjalanan untuk menuju kehampaan. Saat sudah sepi, Nala keluar dari kelasnya untuk menghampiri pamannya yang sudah menunggu di gerbang sekolah. Saat masih menuju sang paman, Nala melihat seorang ayah yang sedang menuntun anaknya dari genangan air hujan. Membuat Nala, teringat kembali dengan kenangannya bersama sang ayah. Nala berhenti sejenak area gerbang sekolahnya. Pamannya yang memperhatikan Nala, langsung memanggilnya. ...

..."Ayo Nala, paman disini. Jangan berhenti disana Nala!" pinta sang paman....

..."Iya paman, Nala datang." ucap Nala yang masih terhanyut dengan perasaannya barusan. ...

...Nala hanya berpikir, andai ayahnya masih hidup pasti Nala akan dijemput tiap hari dan menceritakan sebuah kisah Seekor naga yang bersembunyi di balik semak-semak area jalan menuju rumahnya. Tapi kini semuanya hanya cerita yang menggantung di ingatannya. ...

...Saat sampai di rumah, Nala berhenti sejenak dipintu dan menghela nafasnya dalam-dalam. Nala mencoba menguatkan dirinya sebelum masuk karena setelahnya Nala akan bersedih lagi. Senyuman dalam satu harian ini sebenarnya hanya kepura-puraan semata untuk meyakinkan orang-orang disekitarnya bahwa ia baik-baik saja. Buktinya saat sang paman makan dengannya yakni makan rendang ayam, tiba-tiba Nala meneteskan air mata. ...

..."kamu kenapa Nala?" tanya sang paman dengan khawatir. ...

..."Aku tidak apa-apa paman, ini sangat serupa dengan masakan ibu." ucap Nala dengan nada terputus-putus dan seketika berhenti memakannya. ...

...Nala langsung selesai makan dan pergi ke kamarnya. Sang paman memang sangat sabar menghadapi Nala, karena ia sangat menyayanginya. Di kamar Nala melihat media photo yang ada di handphone nya, saat malam rendang pertama masakan ibunya. Satu video menunjukkan, Nala yang berebutan paha ayam dengan ayahnya. Kesukaan Nala dan ayahnya memang sangat sama, sedangkan membeli sepatu atau baju Nala ayahnya selalu memilihkan untuk Nala. ...

...Memang banyak kenangan yang membuat Nala tidak bisa melupakannya. Rasa sakit itu datang dengan sengatan yang sangat sakit melebihi sengatan lebah. Sampai-sampai tidak dapat terucapkan oleh mulutnya yang mungil. Duri-duri tajam menancap dengan sangat cepat ke area tubuh Nala tanpa adanya kata permisi. Duri itu meremukkan jiwa, hati dan pikirannya. Dan sekarang senyuman di wajahnya bilang dihembus oleh helaian nafas dari hidungnya. ...

...Saat malam tiba, pamannya tiba-tiba mengetuk pintu kamar Nala. Saat Nala membukakan pintu, sang paman mengajaknya untuk makan malam diluar....

..."Nala, ayo ganti bajumu kita pergi keluar ya makan malam karena paman tidak masak malam ini!" ucap pamannya dengan nada lembut kepada Nala...

...Nala yang enggan menolak permintaan pamannya, bergegas untuk ganti baju. ...

..."Ayo paman... Nala sudah siap!" ucap Nala dengan senyum yang sangat tipis melebihi tipisnya tissue. ...

...Setelah makan malam, pamannya mengajak Nala untuk menikmati lampu kota dari bukit kecil dekat dengan tempat mereka makan. meski awalnya Nala hanya mengangguk, Nala menurut saja karena ia tahu pamannya hanya menghiburnya. Padahal dalam hati Nala penuh dengan cengkaraman luka. Disana ia tidak menikmati apapun, namun mencoba tersenyum kepada sang paman. ...

...Suara pamannya tiba-tiba terdengar di telinganya....

..."Kamu tahu, Nala,” katanya pelan, “kebahagiaan itu kadang tersembunyi. Bukan berarti hilang, hanya butuh waktu untuk menemukannya lagi. Mungkin seperti lampu-lampu ini kecil, tapi cukup untuk menghidupkan malam.”...

...Kata-kata itu menggema di hati Nala, meskipun Nala tidak menjawabnya. Ia menatap lampu-lampu tersebut dan tiba terlintas di benaknya ...

..."mungkin kebahagiaan tidak benar-benar hilang, akan tetapi aku harus mencoba untuk menemukannya dengan hal-hal yang tak terduga. Tapi kapan aku harus menemukan kebahagiaan yang tak terduga itu??"...

...Nala sebenarnya ingin sekali keluar dari zona nyaman yang selalu ada dibenaknya. Namun nyatanya selalu gagal dan gagal, entahlah kali ini ia berhasil atau tidak.......

...bersambung........

... ...

1
Robitasari
hai kak mampir di karya aku juga yuk
✨Wyn한✨
Karakter-karakter ini begitu kuat, membawa cerita menjadi hidup.
Gita Simamora: Terimakasih, ditunggu selanjutnya ya.
total 1 replies
JustReading
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Gita Simamora: Pastinya, ditunggu ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!