Kebahagiaan Yang Hilang

Kebahagiaan Yang Hilang

Titipan terindah

..."Memiliki keluarga yang sederhana namun dipenuhi dengan keromantisan dan kehangatan adalah hal yang sangat terpenting. Saat dunia jahat kepada kita, keluarga menjadi tempat pulang yang ternyaman."...

...Hidup dalam suasana keramaian adalah ketakutan besar bagi beberapa orang. Suasana yang kian membuat seseorang merasa tidak nyaman dan ingin meninggalkan tempat itu. Hal tersebutlah yang dirasakan oleh Nala seorang putri tunggal dengan memiliki wajah paras cantik dan memiliki senyum yang sangat indah. Nala adalah orang yang sangat ceria dan selalu menyukai kebersamaan dengan ayah dan ibunya. Meskipun seorang diri, Nala sangat dikasihi oleh ayah dan ibunya. Kelahiran Nala adalah hal yang paling membahagiakan bagi kedua orangtuanya, sebab Nala ditunggu selama 4 ini tahun. Selama 4 tahun memiliki sosok anak ditengah-tengah mereka adalah sesuatu hal yang sangat dirindukan oleh ayah dan ibunya....

...Selama 4 tahun ayah dan ibunya selalu berdoa kepada Tuhan supaya diberi keturunan ditengah-tengah keluarga mereka. Tuhan mengabulkan doa mereka dan melahirkan seorang anak perempuan yakni Nala. Setelah kelahiran Nala keluarga mereka sangat harmonis dan penuh kasih. Meskipun pekerjaan mereka sangat sibuk dimana ayah Nala bekerja dikantor sebagai karyawan dan ibu Nala yang bekerja membuat kue untuk dijual ke toko-toko. Ayah dan ibunya tidak pernah lupa akan tanggungjawabnya sebagai orangtua terhadap Nala. Perlakuan ayah dan ibunya membuat Nala merasakan kasih sayang yang tulus didalam keluarganya. Pada suatu malam setelah segala pekerjaan selesai, Nala mengingat bahwa besok adalah hari ulang tahunya....

...Nalapun mencoba untuk mengingatkan ayah dan ibunya, dengan berkata “Ayah, ibu hari apakah besok?”...

...“Tentu saja hari rabu puteriku,” ucap sang ayah dan ibunya yang pura-pura lupa akan ulang tahun Nala....

...Mendengar perkataan ayah dan ibunya, Nala membuat ekspresi wajah yang kecewa karena mereka tidak mengingat hari ulang tahunnya. Padahal Nala sangat berharap ayah dan ibunya merayakan ulang tahunya. Di pagi hari setelah bangun tidur, Nala menampakkan wajah yang tidak ceria karena ayah dan ibunya tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya....

...“Ya sudahlah, mereka tidak akan ingat. Aku terlalu berharap juga.”pikir Nala sambil membuat wajah cemberutnya....

...Disekolah Nala menceritakan hal tersebut kepada sahabatnya yang bernama Nina. Sejak Nala kelas 1 SD, Nina menjadi sosok yang selalu ada disamping Nala. Meskipun mereka sering berantam karena hal-hal kecil, mereka tidak pernah meninggalkan antara satu dengan yang lain. Tidak dipungkiri, persahabatan mereka selalu awet. awet bukan karena di bekukan ke kulkas ya, melainkan karena sifat mereka yang saling terikat. saat itu Nala memberitahu bahwa ayah dan ibunya tidak mengingat ulang tahunya kepada Nina....

...Hal tersebut dijawab oleh Nina dengan baik, Nina berkata sambil meyakinkan temannya, "jangan begitu Nala, ayah dan ibumu pasti mengingatnya tenang saja. Mungkin nanti pulang sekolah diucapkan oleh mereka. Jangan langsung sedih ya!"...

..."Iya juga ya Nin, aku ngak kepikiran kesana. Ya sudahlah ayo ke kelas!" ucap Nala sambil menarik tangan Nina....

...Setelah Nala pulang dari sekolah, ayah dan ibunya mengejutkan Nala dengan membawa kue sambil menyanyikan “selamat ulang tahun…selamat ulang tahun….selamat ulangtahun Nala… Selamat Ulangtahun. Tiup lilinnya…tiup lilinnya…tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga”...

...Lalu, Nala meniup lilinnya dan mengucapkan “Aku sayang sama ayah dan ibu. Aku kira kalian tidak mengingatnya.”...

...Ayah dan ibunya meletakkan kue tersebut dan memeluk Nala dan mengucapkan, “mana mungkin kami lupa Nala. Kami sangat mengasihimu Nala melebihi hidup kami, jadilah anak yang baik ya.”...

...Mendengar itu, Nala hanya tersenyum dan senang karena ternyata orangtuanya mengingat ulang tahunya. Meskipun Nala hanya merayakan ulang tahunnya bersama ayah dan ibunya, Nala sangat senang. Saat itu ayah dan ibunya langsung mengajak Nala melihat kado yang ditutupi dengan kain putih. Dengan antusias, Nala langsung membuka tutup kado tersebut dan ternyata kadonya adalah sebuah sepeda. Sepeda yang berwarna pink sesuai dengan warna kesukaan dari Nala....

...Setelah melihatnya Nala langsung melompat dan berkata “ Wow… ini sangat cantik dan keren, aku sangat menyukainya, terimakasih ayah dan ibu. Aku sangat menyayangi kalian.”...

...Di sore hari bermain sepeda bersama sang ayah menjadi rutinitas Nala setiap harinya. Di hari pertama, belajar bermain sepeda adalah hal yang sangat sulit bagi Nala. Nala selalu terjatuh dan selalu terluka di bagian kaki ataupun tangannya, akan tetapi hal tersebut tidak membuat Nala menyerah....

...Ayahnya selalu mendukung Nala dengan mengucapkan “ Aku percaya sama kamu nak, puteri ayah pasti bisa. Jangan menyerah.”...

...Mendengar perkataan sang ayah, Nala selalu berusaha dan akhirnya di hari ketiga Nala bisa membawa sepeda dengan baik. Sang ayah yang melihat puterinya tersenyum dan mencium kening puterinya....

...Nala yang kegirangan langsung masuk kerumah untuk menemui sang ibu, “Ibu, aku sudah bisa naik sepeda diajari oleh ayah.”...

...“Uhuiiii….. Kamu hebat nak, aku sangat bangga kepadamu!” ucap ibunya dengan wajah yang tercengang sambil mengelus kepala putrinya....

...Karena kelelahan Nala duduk sambil menonton televisi dengan meminum secangkir teh yang diberikan oleh ibunya. Sedangkan ayah Nala harus pergi bekerja ke kantornya karena ada pekerjaan mendadak yang diberikan oleh bosnya....

...Setelah selesai menonton televisi, Nala langsung mengajak sang ibu untuk membuat kue yang lezat untuknya. Nala menarik tangan ibunya ke dapur dan meminta supaya ibunya mengajarinya untuk membuat kue. Sambil membuat kue, Nala dan ibunya tertawa terbahak-bahak karena membicarakan tingkah laku ayahnya yang pernah dikejar anjing dijalanan karena tidak memberi anjing itu makanan yang ditangan ayahnya. Ditengah percakapan mereka suara pintu tiba-tiba terdengar “tok…tok…tok…."...

...Saat ibunya menyahut dengan mengatakan "bentar!" suara ketukan pintu semakin kuat sehingga Nala dan ibunya berhenti sejenak mengadon kue. Lalu ibunya melangkah dengan perlahan ke arah pintu dengan kebingungan karena sebelumnya tidak ada orang yang datang ke rumahnya saat malam....

Suara ketukan terus-terusan, "tok...tok...tok"

Bersambung......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!