seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
"Bang Gio!! kemana saja selama setengah tahun ngga ada kabar,apa sudah lupa sama Adik sendiri?"ucap Ray sambil melangkah masuk dan memeluk Abang angkatnya.
"Alhamdulillah Abang baik!! ya mana mungkin saya lupa sama kamu,tuh salahin calon Kakak ipar kamu karna dia.Abang ngga kepikiran sama siapa-siapa dalam setengah tahun ini"jawab Gio sambil menunjuk calon istrinya,Ray pun menoleh ke perempuan yang di tunjuk sama Gio.
"Apa Mbak sudah yakin mau menikah dengan Abang saya ini?"tanya Ray pada calon istri Abangnya,yang langsung dapat pukulan di kepala oleh Gio.
PLAK
"Aww ssh sakit Bang...sudah di fitrah ini kepala."kesal Ray pada Abangnya,sambil mengusap usap kepalanya.
"Lagian kamu,aneh-aneh saja pertanyaannya."kesal Gio.
"Ya siapa tau kan Mbak ini lagi terkena hipnotis,sadar Mbak sadar."ucap Ray.
"Haish,kamu ini..."sahut Gio terpotong.
"sudah-sudah! tambah ngaco saja pembicaraan kalian"lerai calon istri Gio(Citra)
"Oke-oke Honey...Ray kenalan dulu ini calon istri yang bernama Citra,kalau yang di sebelah sahabatnya yang bernama Aisyah"ucap Gio sambil mengenalkan dua perempuan yang ada di di depannya.
DEG
"Aisyah!! apa dia ngga inget yah."batin Ray.
"Hmm...salam kenal Mbak Citra dan Mbak Aisyah,nama saya Ray."ucap Ray memperkenalkan diri.
"Salam kenal juga Ray."jawab Citra dan Aisyah serempak.
"Bye the way,ada yang bisa saya bantu tuan dan nona-nona?"tanya Ray,yang sudah balik ke mode pelayan restoran.
"Ck...mulai."gerutu Gio.
"Hahaha"tawa para perempuan pecah.
"Aduh,huft...sudah ah Ray,bisa ngga serius?"tanya Citra sambil melotot tajam sama pria di depannya.
"Kan dari tadi juga saya serius Mbak,tetapi kalian lah yang selalu menganggap bercanda."ucap Ray dengan serius.
"Jadi gini Mas..."ucap Aisyah terpotong.
"Stop!! Bisa ngga jangan panggil Mas."potong Ray.
"Kenapa?"tanya Aisyah bingung.
"Kalau boleh khusus buat Mbak Aisyah,panggil saja saya Hubby."ucap Ray sambil tersenyum,lagi dan lagi kena pukulan oleh Gio.
BUGH
"Itu sih,maumu Ray."ucap Gio singkat.
"HAH."kaget Citra dan Aisyah serempak.
DEG
"Ya Allah!! ada apa denganku,kenapa mendengar pertanyaan itu jantungku berdebar begini?"batin Aisyah.
"Jadi begini Ray! sahabat saya ini lagi butuh bantuan..."ucap Citra lagi lagi di potong.
"Tunggu..."potong Ray tapi juga di potong Aisyah.
"Astagfirullah...Citra,kita balik aja yuk lah."kecewa Aisyah sambil berdiri dan menarik lengan Citra dengan pelan
Nyuttttt
"Ya Allah!! kenapa aku sesakit ini,saat melihat kekecewaan di wajah Aisyah.ada apa denganku?"batin Ray.
Tersadar ketika suara pintu terbuka.
kriett
sebelum mereka benar benar keluar Ray pun bergegas menahan pintu,menahan mereka semua biar tidak meninggalkan tempat.
"Maaf! yang sebesar-besarnya,bisakah kita kembali duduk please."ucap Ray,dengan perasaan bersalah dan menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada setelah beberapa detik pun,barulah mereka bersedia kembali duduk.
"Maaf sebelumnya...apa kalian sudah bener-bener yakin dan percaya pada saya,kalau iya...silahkan cerita saya akan menjadi pendengar setia dan tidak akan menyela ataupun memotong cerita kalian."ucap Ray dengan keseriusan.
"Huft...jadi begini Mas,saya dua tahun yang lalu punya mantan tunangan,tapi harus putus di tengah jalan,karna keburukannya di ketahui sama saya dan sahabat saya,mungkin keluarga mantan saya memiliki dendam pada keluarga saya berawal dengan memfitnah Mama saya di bilang selingkuh sama pria lain,Papa percaya karna ada bukti foto-foto dan video Mama sama pria yang berbeda-beda.Papa pun murka langsung mengusirnya dari rumah di saat itu juga,saat kami anak anaknya pulang,tapi sudah ngga ada Mama di rumah,saya pun bertanya sama Papa"Mama kamu pergi dengan pria lain"itu kalimat Papa ucapkan tapi saya ngga percaya,saya memutuskan untuk mencarinya hari demi hari,bulan demi bulan ngga pernah menemukan Mama.tepat satu tahun menghilangnya Mama seminggu kemudian,Papa berniat menikah lagi hiks."cerita Aisyah terpotong tangisan.
"Sudah Syah stop!! kalau tidak kuat bercerita."potong Citra yang sudah meneteskan air matanya,sedangkan para pria mengepal kedua tangannya dan mengarahkan kepala keatas,sambil menahan air mata yang akan keluar.
"Ngga cit!! saya harus cerita semuanya biar ngga tertahan disini sakit Citra sakit."jawab Aisyah sambil memukul mukul dadanya.
langsung di peluk sama Citra dan mengusap usap punggungnya,memberi kekuatan dan ketenangan,setelah beberapa menit Aisyah pun sudah mulai sedikit tenang dan melanjutkan ceritanya.
"Setelah pernikahan mereka tepat tiga bulan,saya merasa ada yang aneh pasalnya ngga pernah bertemu sama Papa lagi.ada saja alasan nya jika saya bertanya,singkat cerita saya melihat Papa ngga bisa gerak sama sekali,ketika saya akan membawa pergi datang istri baru Papa yang di ikuti tiga pria berbadan besar,dia memaksa saya untuk tanda tangan di surat pengalihan warisan, akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari rumah.tentu saja saya mati-matian melawan tiga pria untuk bisa keluar dari rumah,setelah saya keluar rumah dan memutuskan ke tempat Citra.hari demi hari pun berlalu, sampai kemudian datanglah Bang Gio kerumah Citra,rupanya Citra sudah cerita ke Bang Gio sehingga Bang Gio menyarankan untuk ketemu sama kamu.meskipun saya bingung apa yang di maksud Bang Gio,tapi saya turuti sarannya untuk bertemu denganmu Mas."pungkas cerita Aisyah sambil menyeka air matanya.
"Kenapa mirip sekali ceritanya sama andi yah."batin Ray.
"Di bantu lah Ray!! kasihan Aisyah,Abang yakin kamu bisa membantunya."ucap Gio sambil mengangkat dunia jari berbentuk v ketika di tatap tajam Sama Ray.
"Huft...baiklah saya akan membantu Mbak Aisyah sebisa mungkin,sebelum kita membicarakan yang lebih serius lagi.saya ingin kalian berjanji satu hal.yaitu cukup tau saja dan jangan pernah orang lain mengetahuinya,apa yang kalian lihat dan ketahui tentang saya."ucap Ray sambil menghembuskan nafas pelan,seraya bertanya sambil memejamkan mata.
"Baiklah kami berjanji."jawab ketiganya dengan serempak.
"Oke! Mbak Aisyah,apa yang ingin Mbak dahulukan?"tanya Ray sambil membuka laptop nya yang sejak tadi di bawa.
"Hmm!! Saya ingin tahu keberadaan Mama dan menyelamatkan Mama terlebih dahulu."jawab Aisyah.
"Baiklah kalau itu mau Mbak,sebutkan nomor hp Tante."ucap Ray sambil serius,mengetik sesuatu di laptopnya,Aisyah pun menyebutkan nomornya,setelah beberapa menit mengetahui titik lokasi.
"Tante berada ...
Bersambung
~SEE YOU NEXT~