NovelToon NovelToon
Jerat Pesona Duda Beranak 1

Jerat Pesona Duda Beranak 1

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Romansa
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Banggultom Gultom

Melissa Permata Sari, gadis muda yang nekat menjual keperawanannya demi melunasi utang keluarganya sebesar 150 juta. Di hotel tempat "transaksi" berlangsung, ia justru bertemu Adrian Sutil, pria tampan dan kaya yang bukan mencari kesenangan, melainkan seorang pengasuh untuk putrinya yang berusia tiga bulan.

Adrian memberikan penawaran tak biasa: jika Melissa berhasil membuat putrinya nyaman, separuh utang keluarganya akan lunas. Namun, ada satu masalah—Melissa belum bisa memberikan ASI karena ia masih perawan. Meski sempat ragu, Adrian akhirnya menerima Melissa sebagai pengasuh, dengan satu syarat tambahan yang mengubah segalanya: jika ingin melunasi seluruh utang, Melissa harus menjadi lebih dari sekadar pengasuh.

Bagaimana Melissa menghadapi dilema ini? Akankah ia menyerahkan harga dirinya demi keluarga, atau justru menemukan jalan lain untuk bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banggultom Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Salep kulit sudah berada di tangan Melissa . Sebagai pria yang sudah membantunya menunaikan keinginan ia bertanggung jawab untuk mengobati ruam akibat dari semut tadi.

Lebih terlihat di bagian dada, dan punggung atas, maka dari itu agar mempermudah Melissa dipangku di atas paha Adrian.

"Sakit?"

"Sedikit!"

Melissa merasa bersalah, punggung dan badan mulus itu dihiasi dengan bentol-bentol imut karena gigitan semut. Namun, ia akui perjuangan Adrian. Selama ini yang ia tahu pria itu hanya bisa memerintah, melakukan sesuatu sesukanya, bertindak seenaknya, bahkan tidak mengenal kata berusaha.

"Terima kasih," ucap Melissa.

"Cuma itu?"

"Terus mau apa?"

"Cium aku!"

Refleksi Melissa memundurkan sedikit kepalanya, ia menatap pria yang baru saja mengatakan hal konyol. Bagaimana bisa seorang Adrian yang seram dan kejam, terdengar lucu meminta diciu?

Tampak seperti anak yang sedang bermanja pada ibunya.

"Aneh!"

"Apa salahnya langsung melakukan?!" gerutu Adrian.

"Gak mau!" Melissa cemberut, menolak keras. Namun, Adrian justru memanfaatkan bibir yang tak sengaja maju sedikit itu. Ia langsung menyambarnya. Dengan sempurna, ia dapat menikmati rasa yang sama seperti dulu. Ya, sangat manis.

"Mas!" Melissa tak terima.

"Terima kasih." Sementara Adrian merasa puas.

***

Tak terasa sudah bertemu pagi lagi. Sejauh ini, Melissa mulai menikmati kehidupannya sebagai wanita yang mengandung calon pewaris Sutil. Meski terkadang kambuh rasa tak terima dan menyesal, Melissapi Adrian selalu ada untuknya.

"Naiklah, sudah lama kamu berendam di kolam dari tadi!"

"Nanti...!"

Ya, saat ini Adrian tengah memantau wanitanya yang saat sedang berenang. Sambil memegang jus di tangan, pria itu berjalan santai mondar-mandir menjaga Melissa.

Tiba-tiba perempuan itu menutup dadanya yang terekpos,saat detik-detik Laksa datang menghampiri Adrian. Pasalnya, pria kekar itu terus mencuri-curi pandang.

"Tuan, ada yang ingin saya sampaikan!"

"Nanti saja, dan cepat kembali. Wanitaku sedang berenang!" Adrian menyeru. Ternyata ia tidak suka ada pria lain selain dirinya saat Melissa berada di kondisi badan terbuka.

"Baik, Tuan!"

Bahkan di saat ingin mengundurkan diri, Melissa merasa Laksa mencari-cari kesempatan untuk melihat ke arahnya. Itu hanya perasaannya, entah mungkin itu sebuah kebetulan atau bukan.

"Matanya nakal!"

"Kenapa?" Adrian tak sengaja mendengar. Sontak, Melissa terperangah.

"Enggak, emang aku bilang apa?" elaknya.

"Ya sudah, ayo naik!"

Dengan tersenyum perempuan itu merentangkan tangannya seakan ingin dibantu. Jelas saja, Adrian menganggapnya seperti anak yang manja. Namun, tetap ia lakukan. Pria itu meletakkan gelasnya, lalu berjongkok menggapai tangan Melissa.

Byurrr ....

Jahil. Ternyata Melissa menjebak agar pria itu ikut masuk ke kolam. Akhirnya niat tidak ingin basah, berujung kuyup.

"Hahahaha, seger 'kan?"

Adrian menahan diri untuk tidak memberi hukuman. Sungguh rasanya ia ingin mencium Melissa sampai kehabisan oksigen. "Apa begini cara kamu biar saya mandi?"

Melissa digiring menuju tepi kolam, dan saat itu Adrian memojokkannya hingga kepala belakang menyentuh keramik. "

Hmm, aku cuma ... maaf!"

Wanita itu ketakutan, Adrian semakin menghimpit, bahkan perut mereka sudah saling bertemu, terlebih ada si kecil di dalam. Jika Melissa yang menonjol adalah perut, lantas Adrian ...?

"Mas, aku mau naik!"

"Tadi sudah kubantu, kenapa malah aku yang diajak berenang, dan sekarang mau naik? Tidak bisa !"

Demi apapun, Melissa merasa takut. Posisi mereka benar-benar terkikis sampai menyatu sejadi-jadinya. Di bayangan perempuan itu hanya ada masa lalu yang kelam, saat di mana terulang lagi pikiran untuk mengingatnya.

Melissa sudah merasakan kehangatan dalam posisi itu, meski ada air yang merendam mereka. Hangat dan panas adalah perasaan masing-masing yang menggebu akibat hasrat.

"Mas!"

Melissa mendorong pelan-pelan dadanya, akan tetapi Adrian justru menangkap tangan itu sehingga tidak ada lagi pergerakan dari Melissa. Sekarang, sebuah titik target pria itu adalah benda manis yang semalam ia kecup.

Sapuan lidahnya sudah membasahi bibir, sambil menenggak air liur di tenggorokan, Adrian ingin segera menempatkan bibir yang sudah ia basahi di birai milik Melissa. Namun ....

"Aduh aduh, lagi mau kokop-kokopan ya, maaf guys lanjut aja!"

Sasa langsung kocar-kacir salah tingkah saat menciduk dua orang yang sedang berenang itu. Sontak, sesegera mungkin Melissa mendorong dada Adrian dengan kuat sampai akhirnya Melissa berhasil naik ke tepi kolam.

"Sasa, mati kau di tanganku!" geram Adrian.

***

Di kantor. Meeting yang dilakukan di perusahaan belum usai, jam makan siang pun belum berdenting, tetapi sesosok gadis imut yang ditugaskan mengantar makanan sudah getol sekali menunggu di lobby.

"Kamu!" Adrian menegur sesaat ia keluar dari ruang meeting.

"Selamat siang, Pak. Ini makanan hari ini," ucap Melia.

Adrian menatapnya. Gadis itu seperti Melissa, ia jadi teringat pertama kali perempuan hamilnya datang ke perusahaan untuk mengirim makanan, tetapi berujung dihukum.

"Ya sudah, kamu boleh pulang!" Adrian mengambilnya, lalu ia berjalan begitu saja.

Pria itu tak sadar jika pekerjanya tersebut mengintil dari belakang. "Pak, Pak, ini!"

"Untuk apa?" Adrian sampai berhenti. Ia melihat gadis itu menyodorkan sebuah ponsel.

"Untuk yang kemarin saya kena omel karena jujur tidak menyuapi Bapak. Tadi nona Melissa ingin meminta hasil memotret saat saya menyuapi Bapak. Maaf, saya hanya menuruti perintah!" ucap gadis itu menunduk.

"Iya, 'kah?" Adrian mengerutkan keningnya. Namun, itu cukup membuatnya tersenyum.

"Sepertinya perempuan hamilku sudah mulai melunak," batinnya.

"Baiklah, ayo!"

Seketika, Melia memberikan senyuman terbaiknya.

***

Malam harinya.Di ruang tamu, Melissa sedang dikerubungi oleh para pengasuhnya. Ya, perempuan tersebut tengah dimanjakan oleh mereka.

"Eh, Bapak sudah pulang. Nih, Pak perempuan hamil Bapak sudah cantik!" Sasa seakan menyerahkan Melissa yang saat itu sedang melakukan perawatan kaki, dan luluran perut. Sontak Melissa langsung menghampiri.

"Baiklah, terima kasih sudah menjaga calon anakku dan ibunya!"

Adrian langsung membawa pergi perempuan hamilnya yang saat itu tengah menahan malu. Ya, ucapan Adrian membuat heboh para pekerja di rumah.

"Fix, Pak Adrian jatuh cinta sama nona Melissa," ucap Yani.

Sementara Sasa tengah menelisik seseorang yang kala itu ikut hadir di ruang tamu. "Melia, aku lihat-lihat muka kamu asem banget lihat mereka!"

"Ah, masa Mbak? Maaf, muka aku memang seperti ini," ucap Melia, segera memberikan senyum kepada mereka.

Sementara di kamar."Melissa keringatku takut jadi kuman. Bisa yang lain saja? Kamu bisa gantikan bibirku untuk dicium!" Adrian tengah terengah-engah karena saat pulang badannya sudah direjang oleh Melissa.

Entah kenapa hal yang mengundang hasrat itu sangat disukai oleh Melissa.

"Gak mau, itu keenakan kamu!" cetus Melissa. Keringat di leher dan dada Adrian Melissap menjadi kegemarannya.

Melissa tidak menyadari betapa tersiksanya Adrian dengan hal yang ia ciptakan itu. Normal, sebagai seorang pria ia layak merasakan naluri yang biasa dirasakan oleh laki-laki saat wanitanya seperti menggoda, terlebih perlakuan Melissa ada di titik kelemahan.

"Ah, sudah Melissa, aku tidak tahan!"

Bersambung ~

1
@Biru791
kapan up lagi
Adinda
melisa lucu banget
Nur Adam
lnjut
Sarita
mungkin papa Adrian datang ke rumah bpnya Melisa dan bilang kalau Melisa udah punya anak .lalu BP Melisa syok dan meninggal
Nur Adam
lnjut
S.gultom: sabar ya
total 1 replies
Salsabila 37
lanjut thor, penasaran, kira2 papanya Adrian marah gak ya?
S.gultom: saya sudah update bab selanjutnya, tapi belum di review sabar ya🙏
total 1 replies
@Biru791
blm up lagi padahal udh nunggu
S.gultom: sabar ya
total 1 replies
Sarita
bikin pinisirin iji Thor .itu papanya Adrian datang ya ?
S.gultom: Sabar ya, saya sudah uplod kok, tapi belum di riview
total 1 replies
Sarita
Asep aja namanya .apa Udin ,Agus ,Yono,Jono,Parjo,Yanto 🤣🤣🤣🤣🤣
@Biru791
aku tunggu up mu
S.gultom: sabar ya kak
total 1 replies
Junah Arisa
Luar biasa
S.gultom: terimakasih atas penilaiannya🙏❤️
total 1 replies
Sarita
sy dukung ko Thor .ceritamu bagus dan lucu aja bacanya 😁😁😁😁
S.gultom: thanks you❤️
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
@Biru791
lanjuttt
Nur Adam
lnjut
Nur Adam
lnju
Heni Wahyudi
bagus
S.gultom: terimakasih atas penilaiannya 🙏❤️
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
@Biru791
kapan uppp
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!