seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.
didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7 (Thyrax)
Gleemo menggoyang-goyangkan badanku, aku terbangun.
"sudah waktu jagaku ya Gleemo."
Gleemo mengangguk, dia naik ke atas batu berukuran sedang lalu bersiap tidur. Aku menguap, masih mengantuk, sekitar kami juga masih gelap. Perutku terasa sakit, mungkin sisa pertarungan dengan pemimpin sheriff kemarin, tapi tidak masalah. Sepertinya Gleemo dan Jasper berlatih saat waktu jaga mereka, karena aku melihat beberapa bekas tembakan dan pukulan Gleemo, aku akan berlatih juga. Aku melatih fisik dan staminaku dengan berolahraga lalu melatih kekuatan telekinesisku dengan batu besar, sekarang aku sudah cukup lancar mengangkat batu besar dengan telekinesis, walau masih harus berlatih. Karena masih ada sisa waktu sebelum Gleemo dan Jasper bangun, aku juga mencoba menggerakkan butiran pasir menggunakan telekinesisku, ternyata ini lumayan sulit, karena yang dikendalikannya banyak, tapi aku masih bisa mengarahkan pasirnya, merapatkannya, menyebarkannya di udara, tapi baru iyu, aku belum bisa mengendalikan gerakannya berpusat. Saat ku rasa sudah waktunya kami bangun aku membangunkan Gleemo dan Jasper. Ternyata membangunkan Jasper tidak mudah, Gleemo sudah bangun, tapi Jasper harus berkali-kali, aku sampai menggunakan pasir juga untuk menuangkan di lengannya agar dia terbangun, dan akhirnya dia benar terbangun.
"oh ya, Jasper, apakah kau tahu kita mau kemana setelah ini."
Jasper menguap. "ya, ada beberapa tempat yang bisa kita kunjungi."
Jasper mengambil sesuatu dari ranselnya, di peta terlihat beberapa tempat yang bisa dikunjungi, ada desa yang cukup besar di hutan, dan juga beberapa desa kecil di bioma tanah tandus ini.
"apakah kamu sudah bisa memilih Mathias?"
"iya, kita ke desa besar yang ada di padang pasir ini, desa Thyrax, walau mungkin agak jauh, tapi karena desanya besar, mungkin kita bisa menemukan sesuatu disana, atau anggota baru untuk direkrut."
"oke."
Kami memakan satu potong roti, ini persediaan terakhirku dan Gleemo, untungnya Jasper masih membawa beberapa buah untuk makanan cadangan. Setelah sarapan, kuda-kuda kami sudah bangun, kami bersiap, berkemas-kemas memastikan tidak ada barang berharga yang tertinggal. Saat matahari sebentar lagi terbit, aku, Gleemo, dan Jasper naik ke atas kuda lalu memulai perjalanan.
Setelah satu jam berlalu kami istirahat sebentar, walau tidak makan, kami melemaskan tubuh sebentar selama lima menit lalu melanjutkan perjalanan dengan menunggangi kuda. Saat kami sedang menunggangi kuda, ada segerombolan kuda lain dengan penunggangnya masing, sepertinya mereka pengatar berita, ada logonya dipakaian mereka. Saat mereka lewat di depan kami, kami menunggu sebentar, mereka saling bicara tidak terlalu menyadari ada kami, saat mereka sudah lewat ada selembar kertas berita yang jatuh. Aku turun dari kuda sebentar, Gleemo dan Jasper juga turun, ada gambar di kertas itu, saat aku melihat aku kaget, Gleemo dan Jasper juga kaget, ini kertas buronanku, tertulis harga buronanku 1.000 Nit koin dengan logo satu bintang kuning di atasnya. Aku tidak menyangka akan secepat ini mendapatkan harga buronan, tapi tidak masalah, aku memang mengincarnya, itu menunjukkan kalau aku semakin bebas dari aturan, membuatku bisa menjelajahi bagian dunia yang dilarang dijelajahi nantinya.
...____...
Tanpa aku dan Jasper sadari, sebenarnya para sheriff kemarin sudah mengetahui kalau Jasper tidak bersalah, aku mendapatkan harga buronan karena aku melawan pemimpin sheriff kemarin. Kakek Karlo yang baru melihat buronanku sedikit kesal karena berarti aku berbuat kejahatan, tapi setelah kakek Karlo telusuri, amarahnya mereda karena sudah tahu tujuanku melakukannya, dan yang terpenting aku tidak sampai membunuh, Marchant yang melihat nilai buronanku tertawa, tawa penghargaan khas darinya. Ada juga beberapa orang yang tidak ku kenali saat ini melihatnya, beberapa ada orang penting dan keluargaku yang akan ku ketahui nantinya.
...____...
"cepat juga kamu bisa dapat nilai buronan Mathias." itu komentar pertama Jasper setelah melihat poster buronan tadi.
Aku menyimpannya di ransel, tertawa mendengar komentar Jasper.
"aku juga ngak tau bagaimana bisa secepat itu."
Saat ini kami sedang melanjutkan perjalanan. Setidaknya karena kami naik kuda tidak akan terlalu kelelahan, walau tetap saja di bioma tanah tandus ini kami merasa kepanasan, apalagi saat digurun pasir nanti.
Empat jam berlalu, kami makan siang, ini persediaan makanan terakhir kami, buah-buahan dari Jasper, kami harus membeli makanan mau tidak mau saat berada di desa Thyrax. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menunggangi kuda, aku juga cukup kasihan pada kuda-kuda kami, mereka terus berlari dan belum makan sejak tadi pagi, bukan karena kami tidak mau memberinya, kata Jasper juga kuda-kudanya memang hanya makan sehari sekali. Tidak lama kemudian, angin berhembus, pasir terlihat berterbangan di deoan kami, itu bioma gurun, kami sudah sampai di biomanya, seharusnya kalau tidak salah ini sudah setengah perjalanan. Kaktus terlihat bertumbuhan di bioma ini, kami istirahat sebentar melemaskan tubuh, udara terasa lebih panas di bioma ini, apalagi tidak ada batu untuk duduk, berbaring, atau bersandar, jadi kami hanya duduk di atas pasir. Saat kami melanjutkan perjalanan, badai pasir terjadi, pasir berterbangan bagaikan kabut, membuat kami harus menunduk untuk melindungi pemandangan.
Tepat saat jam 2 siang, kabut pasir hilang, aku mulai merasa pusing, juga Jasper dan Gleemo, kami diserang panas, kuda-kuda kami juga mulai kelelahan. saat setengah jam berlalu, aku, Jasper, dan Gleemo jatuh dari kuda, kuda kami juga terbaring. Ini sangat panas, kami hampir pingsan juga kehabisan tenaga dan makanan. Ini tidka boleh berakhir semudah ini, aku kembali bangkit walau masih terasa sangat lemas. Dari kejauhan samar-samar aku melihat bayangan seseorang yang menunggangi unta dari kejauhan.
"hei! Apakah ada orang disana?" teriakku, jangan sampai ini hanya halusinasiku karena sudah diserang panas. Tapi sepertinya itu benar-benar orang, walau aku sudah benar-benar tidak kuat lagi, Jasper dan Gleemo sudah pingsan, kuda kami sudah terbaring, aku menyusul mereka, ikut pingsan ditengah hamparan gurun pasir yang panas.