Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.
Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.
Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???
Apakah Nala tak berhak bahagia???
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 5
"Kalo gue boleh kasih saran Zayn, kalian jangan sampe putus! Lo udah menang taruhan, Lo udah dapetin kesucian Nala. Apa lagi? Gue tahu Lo ngga setega itu! Gue juga tahu selama ini kalian berdua saling sayang."
Zayn terdiam mendengar ucapan temannya itu.
"Iya Zayn. Kita emang ngga tahu alasan Lo bersedia ikut taruhan ini."
"Lo butuh uang? Buat apa? Bokap Lo kaya, Zayn?!!", ujar yang lain. Zayn tetap diam tak memberi jawaban apa pun.
Dan obrolan antar sahabat itu terhenti saat seorang gadis menghampiri mereka semua dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Teman-teman Zayn pun berinisiatif meninggalkan Zayn.
Melihat teman-temannya mendadak pergi, Zayn pun menoleh.
Dan saat ia membalikkan badannya, sebuah tamparan mendarat tepat di pipi Zayn.
Plakkkkk!!!
Suara tamparan itu terdengar cukup jelas. Teman-teman Zayn bisa membayangkan seberapa kuat tamparan yang Nala beri.
Namun demi menjaga privasi Zayn dan Nala, mereka semua pun tetap menjauh dari mereka berdua.
"La...??!", Zayn mengusap pipi nya yang merah bergambar tangan.
Nafas Nala masih memburu hingga ia kembali menampar Zayn di pipi satunya.
Plakkk!!!
Zayn hanya memejamkan matanya. Ia tak akan membalas tamparan Nala padanya.
"Kamu jahat Zayn!", kata Nala dengan suara bergetar.
"La....ak...?!"
"Puas kamu Zayn? Heum? Puas sudah memenangkan taruhan itu? Puas kamu sudah mendapatkan apa yang kamu mau dari aku, iya?", tanya Nala.
Ia menghapus jejak air mata di pipinya dengan kasar.
Zayn hendak menyentuh bahu Nala, tapi gadis itu mundur tak ingin Zayn menyentuhnya.
"Aku salah sapa sama kamu Zayn? Heum?? Salah apa?"
Zayn terdiam tak mampu menjawab apa pun. Karena dari lubuk hatinya ,ia memang benar-benar mencintai Nala.
Andai...andai saja wanita jahanam itu bukan bagian dari Nala....??!??
"Aku pikir...kamu akan menjadi tumpuan masa depan ku setelah aku bisa benar-benar keluar dari kehidupan Tante Lidya!"
Deg!!!!
Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang luar biasa.
"Selama ini aku berharap besar sama kamu Zayn agar bisa secepatnya keluar dari rumah Tante Lidya! Aku sudah lelah berada di situasi itu!"
Nala menghapus air matanya lagi.
"Nala....?!"
"Aku pikir...kamu akan jadi bagian berati dalam hidup Zayn...?!", Nala menggeleng lemah.
"Tapi ternyata aku salah! Kamu pembohong terhebat yang pernah ku kenal Zayn! Kamu hebat!!!"
Nala bertepuk tangan sambil memundurkan tubuhnya menjauh dari sosok lelaki yang sangat ia percaya ,yang sangat ia cintai!
Namun mulai detik ini, bukan cinta yang ada di hatinya melainkan sebuah kebencian yang teramat sangat luar biasa pada sosok tampan itu!
Dan tanpa berusaha melihat Zayn lagi, Nala pun meninggalkan tempat itu.
Zayn hanya mampu memejamkan matanya sambil meremas jemarinya hingga memutih.
"Maafkan aku Nala, aku mencintai mu....??!", monolog Zayn.
💫💫💫💫💫💫💫💫
"Makasih ya mas, akhirnya aku sah jadi istri kamu juga!", kata Lidya yang sekarang berstatus menjadi istri kedua Nugi.
"Iya! Tapi yang harus kamu tahu, harta yang ada pada ku ini atas nama Suci! Aku tak bisa menguasai semuanya!", kata Nugi.
Lidya mengusap lengan suaminya pelan. Dan keduanya memandangi perempuan yang masih terbaring koma di ranjang pesakitan.
"Kenapa ngga di bikin the end aja sih istri kamu ini mas, biar semua hartanya jadi punya mu...eum...punya kita!", Lidya membenarkan ucapannya, tapi menurut versinya.
"Matiin maksudnya?", tanya Nugi. Lidya mengangguk pelan.
"Tak semudah itu Dy! Perawatan Suci di pantau dokter ahli! Bagaimana bisa membuat Suci tiba-tiba mati?"
Lalu keduanya pun terdiam.
Selang beberapa saat kemudian, pintu ruangan Suci terbuka. Zayn datang bersama dokter yang menangani Suci.
"Tuan Nugi!", sapa dokter.
"Selamat siang dokter!", sapa Nugi ramah. Zayn sendiri memilih abai dan menghampiri sang mama.
"Begini pak Nugi, ananda Zayn meminta ijin untuk memindahkan nyonya Suci ke rumah sakit lain. Tapi...tentu hal ini harus persetujuan dari anda selaku wali yang berhak terhadap Nyonya Suci!"
Zayn menoleh cepat saat dokter mengatakan jika hal itu harus melalui persetujuan dari Nugi.
"Memindahkan istri saya??",tanya Nugi heran lalu menoleh pada Zayn yang juga tengah menatapnya.
Nugi tersenyum remeh pada Zayn.
"Punya uang berapa kamu mau memindahkan istri ku, heum?!", tanya Nugi dengan senyuman sinis.
Dokter yang mendengarnya pun mengernyitkan alisnya. Yang ia tangkap, hubungan antara bapak dan anak tersebut sedang tak baik-baik saja.
"Aku akan menjaga mama!", ujar Zayn.
"Eum...dokter, bolehkah kami berbicara sebentar?", tanya Nugi. Dokter yang mengerti itu pun mengangguk lalu meninggalkan rumah Suci.
Setelah dokter keluar, Nugi menatap sinis Zayn.
"Aku dan Lidya sudah menikah tadi!", kata Nugi.
Wajah Zayn merah padam mendengar perkataan lelaki itu.
"Dan soal istriku ...memang hanya aku yang berhak di sini! Kamu...tidak berhak apa pun, Zayn!"
"Mama ku, memang istri anda...tapi...aku....?!"
"Tapi istri ku, bukan ibu yang melahirkan mu!", kata Nugi.
Zayn terdiam seketika! Dadanya bergemuruh, air matanya pun mengembun dengan tangannya yang mengepal kuat.
"Hah! Akhirnya kamu harus mengetahuinya saat ini Zayn!", kata Nugi.
Zayn menelan salivanya dengan kasar.
"Suci menemukan mu di tempat sampah dekat rumah! Ingat, tempat sampah! Jadi...kamu hanya anak yang di buang karena tak diinginkan oleh ibu kandung mu!"
Nafas Zayn kian memburu mendengar ucapan Nugi tersebut.
"Kalau kamu merawat Suci, silahkan! Coba lihat, sejauh apa kemampuan mu membayar biaya pengobatan Suci! Tak usah lama-lama! Seratus juta satu bulan, bisa? Heum?", tantang Nugi.
Zayn membeku di tempatnya. Dia tak menyangka jika ia harus mendengar kenyataan sepahit ini.
Tapi bisa saja Nugi berbohong kan???
"Udah lah, mas! Dia ngga bakal bisa! Anak segini kerja apa? Memang punya uang dari mana kalau dia saja masih berseragam putih abu begitu?", Lidya ikut memanasi suasana.
Nugi tersenyum miring setelah istri keduanya berkata seperti itu.
Zayn menatap nyalang sosok wanita yang sudah masuk dalam kehidupan pernikahan seorang perempuan yang membesarkannya.
"Aku juga ada rencana buat jual rumah kakak ku itu mas, kan nanti aku tinggal di rumah kamu. Ya kan?", tanya Lidya.
"Bukankah di sana ada keponakan mu Dy!?", tanya Nugi yang tak mengindahkan keberadaan Zayn.
"Ckkk...udah lah mas! Ngga usah pikirin tuh bocah! Aku udah bilang setelah dia lulus SMA, dia secepatnya keluar dari rumah itu. Ya...walau pun itu rumah orang tuanya sih, tapi kan selama ini aku yang membiayai hidupnya. Anggap saja...itu sebuah reward yang pantas aku dapat kan setelah apa yang ku lakukan untuknya?!", jawab Lidya.
Zayn memejamkan matanya. Perasaan yang luar biasa tak biasa ia jelaskan saat ini menghantuinya!
Nala!!!!! Teriak Zayn dalam hati.
Zayn sudah tak ingin mendengarkan apa pun yang kedua 'orang gila' itu obrolkan.
Nala ...aku minta maaf!!!
Kaki jenjang itu berlari menuju ke parkiran. Tujuannya saat ini adalah rumah Nala.
Semoga kamu bisa memaafkan semua perbuatan ku Nala, aku minta maaf !!!
Setiap langkah Zayn, hanya kalimat semacam itu yang menggema dalam hatinya.
💫💫💫💫💫💫💫💫
Deg2n ora????🤭🤭🤭
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏💫💫✌️✌️✌️
Kalo rame, Mak othor rajin update deh ☺️☺️☺️☺️😘