NovelToon NovelToon
Nikah Dadakan

Nikah Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:149.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy_Ar

Spin off "Touch me mr. Cassanova"

🍁🍁🍁


"Kak, ini beneran kita menikah?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir mungil seorang Mikhayla Nolan.

Belasan tahun menyandang status sebagai seorang adik, kini tiba tiba ia berganti status menjadi seorang istri.

Kok bisa?
Kenapa?
Mikha merasa seperti mimpi buruk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

...~Happy Reading~...

Malam semakin larut, tetapi suasana kamar yang nyaman terasa begitu tegang. Calvin dan Mikha terbaring di tempat tidur, namun tidak satu pun dari mereka bisa memejamkan mata. Rasa canggung meliputi keduanya.

Mikha memandangi langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk. Perasaannya bergejolak antara gugup, bingung, dan takut. Sementara Calvin di sampingnya tampak mencoba bersikap tenang, meski ia tahu situasinya sama sulitnya bagi mereka berdua.

"Kakak," panggil Mikha pelan, memecah keheningan.

"Hem," Calvin menoleh, menatapnya dengan lembut.

"Mikha ngantuk," ucap Mikha lirih, meski matanya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda lelah.

"Tidurlah," jawab Calvin singkat.

Namun Mikha tidak langsung memejamkan mata. Sebaliknya, ia menoleh ke arah Calvin dengan ekspresi serius. "Kakak janji gak khilaf ya?"

Calvin terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. "Astaghfirullah, Mikha."

Melihat ekspresi Calvin, Mikha justru semakin gelisah. Ia mendekat sedikit, namun tetap menjaga jarak. "Biar bagaimana pun, Kakak itu udah tua. Dan Mikha masih takut."

Calvin memutar matanya, lalu menatap adik angkat nya, atau sekarang istrinya dengan pandangan tak percaya. "Allahuakbar, setua itukah aku menurutmu?"

Mikha mengangguk polos, tak sedikit pun berniat bercanda.

"Iya," jawabnya singkat, membuat Calvin berdecak kesal.

"Kamu itu adik ku Mikha. Dan Kakak nggak akan segila itu buat khilaf sama kamu!" ucap Calvin tegas.

Deg!

Hati Mikha serasa berhenti berdetak. Kata-kata Calvin menampar perasaannya dengan keras. Di satu sisi, Mikha merasa lega. Setidaknya, Calvin tidak akan mencoba sesuatu yang tidak diinginkan pada malam pertama mereka. Tapi di sisi lain, ada rasa aneh yang menyelinap di hatinya. Seperti sedih, seperti kecewa, meski ia sendiri tidak tahu alasannya.

**

Pagi harinya, Mikha membuka mata dengan pelan. Cahaya matahari pagi menerobos masuk melalui sela-sela tirai kamar, membuat suasana terlihat hangat. Namun, kehangatan itu berubah menjadi keterkejutan luar biasa saat ia menyadari posisinya. Ia berada dalam dekapan Calvin suaminya yang dulu ia anggap seperti kakak kandung.

"AAAAHHH!" teriak Mikha, panik dan refleks mengangkat kakinya untuk menendang.

Bruk! Tubuh Calvin terhempas ke lantai dengan keras.

“Mikhaylaaaa!” seru Calvin kesakitan. Ia memegang pinggangnya yang terasa nyeri. Dengan ekspresi tak percaya, ia menatap Mikha yang kini duduk di atas kasur dengan mata melotot.

“Hehehe... maaf, Kak,” Mikha berkata dengan cengiran kaku. Ia mencoba menahan rasa bersalah yang mulai muncul.

Calvin berdiri sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Napasnya terasa berat, menahan emosi. “Kenapa kamu nendang Kakak, Mikha? Hem?” tanyanya dengan nada tajam, meski ia berusaha mengontrol dirinya.

Mikha mengangkat dagu. “Mikha kaget, Kak! Kenapa Kakak peluk Mikha? Katanya Kakak nggak akan khilaf!”

Mendengar tuduhan itu, Calvin mengerutkan dahi. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. “Kakak peluk kamu?” tanyanya dengan nada tak percaya.

Ia terdiam sejenak, pikirannya kembali ke malam sebelumnya. Ia ingat jelas bagaimana Mikha tidur seperti angin badai. Semua pembatas yang mereka pasang bantal, guling, bahkan selimut dibuang ke lantai. Berkali-kali Calvin harus memungut kembali barang-barang itu sambil mencoba menjaga jarak. Tapi yang paling mengesalkan, Mikha juga menendangnya hingga ia terjatuh dari kasur beberapa kali. Karena merasa tak ada cara lain agar Mikha berhenti bergerak dan membuat kekacauan, Calvin akhirnya memutuskan untuk memeluknya. Tujuannya hanya satu: agar gadis itu tidur dengan tenang.

Calvin menghela napas panjang setelah mengingat semuanya. Ia duduk di pinggir kasur sambil menatap Mikha yang kini memeluk lututnya. “Mikha, kamu tahu nggak, semalam itu Kakak hampir mati karena ulah kamu?”

Mikha mengerutkan alis. “Hah? Mati kenapa?”

“Kamu tendang Kakak, kamu buang semua pembatas, dan Kakak jatuh dari kasur tiga kali. Kalau bukan Kakak yang tidur sama kamu, mungkin udah ada yang masuk UGD sekarang!”

Mendengar itu, Mikha hanya bisa meringis. Ia menunduk, merasa sedikit bersalah. Tapi ia tetap ingin membela diri. “Tapi... itu kan nggak sengaja, Kak. Lagian, kan Kakak yang peluk Mikha duluan.”

“Peluk kamu itu supaya kamu berhenti bergerak!” Calvin mengacak rambutnya sendiri, frustasi. “Mikha, Kakak cuma mau kamu tidur tenang. Nggak lebih dari itu.”

Mikha diam, tetapi pipinya mulai memerah. Ada rasa aneh yang tak bisa ia jelaskan. Meski kesal dan merasa canggung, ada kehangatan yang perlahan muncul di hatinya. Dekapan Calvin terasa aman perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi ia buru-buru menggelengkan kepala, mencoba mengenyahkan pikiran aneh itu.

“Ya udah, Kak. Kalau gitu lain kali jangan peluk Mikha lagi, ya!” Mikha berseru keras, mencoba menyembunyikan rasa malunya.

Calvin mendengus, lalu bangkit berdiri. Ia meraih bantal dan guling yang berceceran di lantai. “Kamu yang harus tidur normal, jangan kayak baling-baling helikopter. Kakak ini manusia, bukan boneka sandaran. Lagian sejak kapan sih kamu lasak begini?’’

Mikha hanya mendengus pelan, tetapi diam-diam ia berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih tenang saat tidur. Di sisi lain, Calvin hanya bisa tersenyum tipis sambil menatap Mikha yang kembali meringkuk di tempat tidurnya. Meski kesal, ada perasaan hangat dalam hatinya.

Setelah insiden di pagi hari, Calvin memutuskan untuk menghindari perdebatan lebih lanjut dengan Mikha. Dengan langkah tenang, ia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Air dingin yang mengalir di tubuhnya sedikit membantu meredakan kekesalannya. Calvin menarik napas panjang, mencoba mengingatkan dirinya bahwa Mikha, meskipun sekarang sudah menjadi istrinya, tetaplah gadis manja yang perlu banyak kesabaran.

Setelah mandi, Calvin mengenakan pakaian santai dan segera menuju ruang makan untuk sarapan. Mikha sudah lebih dulu di meja makan, mengunyah roti dengan malas sambil sesekali memandang ponselnya. Melihat wajah Mikha yang masih cemberut, Calvin hanya menggeleng pelan.

“Mikha, cepat habiskan sarapanmu.Habis ini kita pulang,” ucap Calvin dengan nada tegas namun lembut.

Mikha mendongak. “Hah? Ngapain pulang? Kan kita udah enak di sini, Kak.”

‘’Kamu seneng, kakak yang senep kalau kita kelamaan nginep di Hotel!’’ jawab Calvin menghela napas berat, ‘’Di rumah kamu bisa kembali tidur ke kamar kamu, begitupun dengan kakak. Jadi gak aka nada drama tendang tendangan lagi.’’

Mikha mendengus, tapi tidak membalas. Dalam hati, ia tahu Calvin benar. Tapi ini masih satu hari, padahal Mikha ingat bahwa ayahnya mengatakan mereka akan menginap di hotel itu sampai satu minggu, lantas mengapa setelah malam pertama, Calvin justru mengajak nya pulang.

Menyebalkan, pikir Mikha.

San setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, kini mobil yang di tumpangi oleh Calvin dan Mikha sudah tiba di rumah. Mikha langsung disambut oleh mami Faiz dan papi Edward. Keduanya tampak senang melihat anak anak mereka datang, meskipun sedikit terkejut karena Mikha tidak memberi kabar sebelumnya.

“Kook udah pulang? Bukankah seharusnya satu minggu?’’ sapa mami Faiz sambil tersenyum. Papi Edward yang sedang membaca koran juga ikut menyambut mereka dengan anggukan ramah.

Namun, sebelum ada yang sempat mengajaknya bicara lebih lanjut, Mikha langsung memotong, “Mi, hari ini Mikha nggak sekolah, ya. Pokoknya Mikha mau tidur seharian. Jangan ada yang gangguin Mikha!”

Tanpa menunggu jawaban, Mikha langsung menyelonong masuk ke dalam rumah, meninggalkan Calvin, mami Faiz, dan papi Edward yang hanya bisa saling pandang dengan dahi berkerut.

‘Ini anak kesambet apaan dari Hotel?’ pikir mami Faiz dalam hati.

‘Apakah Calvin sudah melakukan itu pada putriku semalam, sampai Mikha tidak mau sekolah dan mau tidur seharian? apakah dia kelelahan?' gumam papi Edward yang seketika langsung menoleh dan menatap tajam pada Calvin.

‘Aku tidak melakukan kesalahan kan?’ gumam Calvin bingung sendiri.

...~To be continue …....

1
Sri Hendrayani
double up thor
HR_junior
ngakak polll Mikha liat km jelasin...
papi bisa JD perkedel..
Calvin kyke kambing ilang..
Mikha np km mlh crita ma ortu km coba
HR_junior
hadeh cal..papi mami km bingung karna anak prawanya ilang Lo...gak taunya si Mikha LG tidur cantik SM km
Eindah marlina
calvin tolong tengokin lidahnya mikha abis kpleset,keseleo gak tuh kira kira🤣🤣

aya aya wae ari si mikha😂😂
Bu Yudi Wahono
lanjut tungguin mom makin seru
Rahmi Miraie
mikha pintar bgt bikin mulut papanya yg tadi lg ngkmong langshng diam waktu mikha mengingatkan kelakuan papinya dulu
Novii Sussann
ya ampun mom,,, sampe lupa ini mikha anaknya siapa???? 😁😁
Rokhyati Mamih
ya begitu lah lebih baik jujur
Fadilah
Mikha ini yaaa mulutnyaa 😂
amilia amel
ada yang typo mom....
bukan adik ipar tapi adik yang jadi istrinya ☺️☺️
Ayu Ning Ora Caantiikk
mikha kmu mkin dewasa ya
Eva Karmita
❤️
enur .⚘🍀
papi Edward datang ke kamar Calvin,, kirain mau introgasi dan menanyakan apakah udah un boxing Mikha 🤭🤣🙈 tapi ternyata bukan 😂😁
Eka ELissa
ko adik ipar Mak....bini kcil nya kan ../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
dasar mika mulutnya lemez bgt.../Facepalm//Joyful//Facepalm/jdi bingung dong papi knpa kmu yg slh jdi dia yg di adili /Facepalm//Joyful//Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eka ELissa
panik itu krna bini mu kbor ke kmu GK pamit Vin....bukn ada sesuatu yg lain.....tau....bilng mika lok mo prgi ksih kabar gtu...kn bikin orang rumh kelimpungan coba pdhl yg di pnikin enak enak tnpa dosa bobo cantik /Facepalm//Joyful//Facepalm/
sryharty
kamu belum dewasa mik,,
masih anak2 tapi kamu juga bisa bikin anak,,eeeh
Nar Sih
cerita momy selalu bagus 👍👍
Nar Sih
lanjutt momy ,dobel up asyikk nih
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!