NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Tuan Muda Koma

Pengantin Untuk Tuan Muda Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Jesslyn tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam satu malam. Demi menyelamatkan keluarganya dari kehancuran finansial, ia dipaksa menikahi Neo, pewaris kaya raya yang kini terbaring tak berdaya dalam kondisi koma. Pernikahan itu bukanlah perayaan cinta, melainkan sebuah kontrak dingin yang hanya menguntungkan pihak keluarga Neo.

Di sebuah rumah mewah yang sunyi, Jesslyn tinggal bersama Neo. Tanpa alat medis modern, hanya ada dirinya yang merawat tubuh kaku pria itu. Setiap hari, ia berbicara kepada Neo yang tak pernah menjawab, berharap suara dan sentuhannya mampu membangunkan jiwa yang terpenjara di dalam tubuh itu. Lambat laun, ia mulai memahami sosok Neo melalui buku harian dan kenangan yang tertinggal di rumah itu.

Namun, misteri menyelimuti alasan Neo koma. Kecelakaan itu bukan kebetulan, dan Jesslyn mulai menemukan fakta yang menakutkan tentang keluarga yang telah mengikat hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Pura-Pura Lagi

Jesslyn duduk di sisi tempat tidur Neo, matanya menatap tajam ke arah wajah pria itu. "Bangunlah," pintanya, suaranya rendah namun penuh tuntutan. "Aku tahu kau hanya pura-pura."

Tapi, seperti sebelumnya, tidak ada reaksi.

Jesslyn menghela napas panjang, dia tidak akan menyerah. Ia mencubit lengan Neo dengan keras berharap pria itu memberikan reaksi. Tapi nihil. Tidak ada gerakan, tidak ada perubahan, dan hal itu membuatnya frustasi. Kemudian Jesslyn membungkuk untuk menggigit lengannya, cukup keras hingga meninggalkan bekas. Tetap saja, Neo tidak bergerak.

Jesslyn menggeram pelan. Dia mengambil pisau buah dari meja kecil di samping tempat tidur, mengangkatnya dengan tangan gemetar. "Kalau ini caranya untuk membuatmu berhenti berpura-pura, maka aku akan melakukannya."

Dia menempatkan ujung pisau di atas paha Neo, cukup dekat untuk memberikan ancaman. "Baiklah, kita lihat saja sampai kapan kau akan terus berpura-pura. Aku akan menusukmu sekarang juga!!"

Tangannya mulai bergerak, namun sebelum ujung pisau menyentuh paha Neo, sebuah tangan kuat tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangannya. Jesslyn tersentak.

Matanya melebar saat melihat Neo membuka mata sepenuhnya. Tatapannya dingin, penuh dengan intimidasi yang menusuk.

"Sudah cukup," suara Neo terdengar rendah, tajam, dan jelas.

Jesslyn kehilangan kata-kata. "Kau... Kau sadar?"

Neo menegakkan tubuhnya, tangannya masih mencengkeram pergelangan Jesslyn dengan dan yang membuatnya sulit bergerak. "Sejak awal, aku tidak pernah benar-benar koma. Tapi kau terlalu berani."

"Kenapa kau berpura-pura? Apa yang sebenarnya kau lakukan selama ini?" tanya Jesslyn, suaranya penuh emosi, campuran antara marah, bingung, dan takut.

Neo menatapnya dalam-dalam, seolah menimbang apa yang akan dia katakan. "Ada hal-hal yang tidak perlu kau ketahui. Tidak sekarang. Dan aku menyarankan kau berhenti mencoba menggali sesuatu yang tidak akan bisa kau pahami."

Jesslyn menggeleng, matanya menatap Neo yang juga menatapnya. "Apa kau tau apa yang aku rasakan saat tau jika pria yang aku nikahi ternyata koma? Duniaku runtuh, aku seperti kehilangan arah. Aku menikah denganmu tanpa tahu siapa kau sebenarnya. Aku menghabiskan waktuku untuk merawat mu, bicara sendiri seperti orang gila. Dan begini sikapmu padaku?! Apa ini adil? Setidaknya beri tahu aku sedikit kebenaran tentang dirimu, tentang alasan kau sampai pura-pura koma."

Neo tersenyum tipis, tapi bukan senyuman yang ramah. "Kebenaran, ya? Kadang, mengetahui terlalu banyak hal yang tidak perlu kau ketahui hanya akan membuatmu lebih menderita. Maka lebih baik kalau kau tidak tau apa-apa," ujarnya datar.

Dia melepaskan tangan Jesslyn dengan pelan. Gadis itu menatapnya dengan campuran rasa takut dan penasaran, sementara Neo segera menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur.

"Sebaiknya kau tetap merahasiakan tentang kebenaran ini dari siapapun, aku tidak ingin semua rencanaku hancur berantakan sebelum tujuanku tercapai."

Jesslyn diam terpaku, pis4u di tangannya jatuh ke lantai. Apa yang sebenarnya dia hadapi? Dia bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang ada dihadapannya ini, manusia atau iblis? Gadis itu merinding sendiri.

"Bantu mengganti perban di pipiku." pinta Neo mengakhiri keheningan yang menyelimuti.

Gadis itu menghela napas panjang. "Tunggu sebentar," katanya lalu beranjak dari hadapan Neo dan meninggalkannya begitu saja.

Jesslyn menuruni tangga menuju lantai satu. Dia melihat Nenek Maria dan ibu mertuanya berbincang dengan seorang wanita yang tampak asing. Begitu dia menoleh dan melihatnya, tatapannya berubah dingin.

"Apa dia menantu yang sering kalian bicarakan?" tanya wanita itu pada Nyonya Maria dan Nyonya Veronica.

Keduanya mengangguk kompak. Nyonya Veronica segera berdiri dan menghampiri Jesslyn. "Sayang, kemarilah, biarkan Mama memperkenalkanmu pada seseorang. Sonia, ini adalah Jesslyn, dan dia Bibi Sonia, adik ipar Mama."

Jesslyn membungkuk sopan. "Halo Bibi, salam kenal."

"Hm, tidak perlu banyak basa-basi. Ma, Jie, aku istirahat dulu, ya." katanya seraya bangkit dari duduknya dan melenggang pergi meninggalkan mereka bertiga. sebelum pergi dia memberikan tatapan sinis kepada Jesslyn.

Jesslyn menghela napas. Nyonya Maria menghampirinya. "Tidak perlu dipikirkan, Sayang, dia memang seperti itu orangnya, tetapi Bibi Sonia adalah orang yang sangat baik. Dia mungkin terlihat keras diluar tapi aslinya dia sangat baik dan hangat," ucapnya menenangkan.

"Ada apa, Jesslyn? Kenapa kau buru-buru turun, apa ada masalah?" tanya Nyonya Veronica.

Jesslyn menggeleng. "Tidak, Ma. Aku mau mengambil kotak obat, aku harus mengganti perban di pipi Neo. Baru beberapa jam tapi perbannya sudah berlumur dar4h," jelasnya.

Nyonya Veronica tersenyum tipis. "Neo, sangat beruntung memiliki istri sepertimu. Kau benar-benar merawatnya dengan baik, kami jadi lebih tenang sekarang," ucapnya dengan senyum yang sama.

Jesslyn tidak segera menjawab, dia tidak bisa membayangkan bagaimana kecewanya mereka berdua jika mengetahui kebenarannya, jika sebenarnya Neo tidaklah koma.

"Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan, Ma. tidak perlu berlebihan seperti itu," ucapnya tersenyum. Kemudian Jesslyn beranjak dari hadapan mereka berdua dan pergi begitu saja.

Setibanya di kamar Neo, Jesslyn terkejut saat melihat Sonia mengarahkan tangannya pada leher Neo. Dia segera mendekatinya. "Bibi, apa yang kau lakukan?" seru Jesslyn di tengah langkahnya. Sonia terkejut dan buru-buru menjauh dari Neo.

"Jangan salah paham. Aku tidak mungkin mencelakai keponakanku sendiri. Sebaiknya jaga dia baik-baik," katanya dan berlalu begitu saja.

Jesslyn memicingkan matanya, dan menatap kepergian Sonia dengan penuh curiga. Dalam hatinya, Jesslyn bertanya-tanya mungkinkah wanita itu yang telah melukaimu Neo semalam? Tapi dia tidak memiliki cukup bukti untuk memperkuat kecurigaannya.

"Bangunlah, tidak perlu pura-pura lagi." Ucapnya sambil duduk disamping Neo yang berbaring.

Mata itu terbuka dan bertemu langsung dengan iris Hazel milik Jesslyn. "Apa dia yang melukaimu semalam?" tanya Jesslyn tanpa menatap lawan bicaranya, dia sibuk dengan perban dan plaster ditangannya.

Neo mengangkat bahunya dengan acuh. "Aku tidak tau. Saat orang itu melakukannya aku sedang tidur. Kenapa kau ingin tau?" Neo balik melemparkan pertanyaan pada Jesslyn.

Gadis itu mengangkat bahu lalu melepaskan perban lama yang kotor oleh darah. "Aku hanya penasaran saja." jawabnya sambil menempelkan perban baru di pipi Neo yang terluka.

Mata hitam pria itu menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. "Jangan menatapku terlalu lama, bisa-bisa nanti kau malah jatuh cinta padaku," ucapnya setengah bercanda, tapi tidak ada jawaban dari Neo, dia tetap diam dan menatap kearah lain.

Tiba-tiba Jesslyn teringat sesuatu. "Jadi benar-benar kau yang menjemputku di pemakaman hari itu?" akhirnya dia mengangkat wajahnya dan matanya bertemu pandang dengan Neo.

"Memang diriku, tapi orang itu bukan aku." dan jawaban itu membuat Jesslyn kebingungan. Matanya menatapnya penuh selidik, dan seketika dia teringat dengan isi diary milik Neo yang dia temukan hari itu.

"Tunggu!! Jangan bilang kalau kau mengidap kepribadian ganda?!"

***

Bersambung

1
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat,,,kejahatan andine harus di bongkar💪💪💪💪💪
Dwi Agustina
ceritanya slalu bagus,semoga CPT up LG🤲💪💪💪
SecretS
Up. Lagi kak, lanjutnya gimana itu apakah Jesslyn dan Neo akan ke. pesta atau enggak
SecretS: Aku doain semoga kakak lekas sembuh ya kak
Ellnara: Besok ya kak, aku lagi diare, gak bisa mikir 🤧🤧
total 2 replies
Radya Arynda
semogah orang jahat seperti andien cepat dapat karma
Ellnara: Amin, kakak
total 1 replies
Dwi Agustina
benci dan cinta batasnya tipis loh Lyn🤭,skrg benci setengah mati,NNT bisa cinta sampai mati😁
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
ayo semangat up Thor
Radya Arynda
semangaaat up
Retno Palupi
semoga segera terbukti
Radya Arynda
up lagi cantik
Radya Arynda
semangaaaaat💪💪💪💪💪
SecretS
Kak kak, apakah nanti alur ceritanya akan sedikit mirip dengan kisah pembalasan gadis kirana, kalau iya iiiiiihhhh aku semakin geram sama andien, itu kalau iya sih bakalan si andien sifatnya kayak jeni di kisah pembalasan gadis kirana yang jessly itu bakal kayak kirana, tapi up terus kak aku pengen tau apakah jessly itu putri dari keluarga kaya atau engga, semoga alur nya seperti kisah roselyn di bagian akhir nya, kisah roselyn yang di novel judulnya aku kembali tunggu pembalasan ku, up terus kak udah pengen tau apakah Neo bisa nemuin kalung jessly atau engak
Retno Palupi
yah kenapa mesti kalungnya dibawa orang lain??
Retno Palupi
wah Neo g kira kira sampai parah gitu...
Sumawita
yess akhirnya gol juga 🤣🤣🤣
Retno Palupi
yah kok g dilanjut Thor, jgn kasih pinjaman sama temen mu itu jes
Retno Palupi
🤣🤣🤣
Sumawita
Jesslyn kamu jangan mau di manfaat kan oleh org,, kamu harus tegas dan jngn takut di tindas
Indriani Kartini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!