(Not) Happy Ending

Pagi ini, Juna merasa senang karena akan menjadi Groomsmen di acara pernikahan Yuri bersama Rea yang menjadi bridesmaid. Juna menunggu Rea di depan kamarnya. Juna merasa bahwa usaha yang dia lakukan tidak sia-sia

FLASHBACK

Setelah acara reuni sekolah, Juna mencoba menghubungi seseorang.

"Kemana sih tuh anak. Kenapa susah sekali di hubungi" gumam Juna

Setelah menunggu lama, akhirnya panggilan itu terhubung dengan seseorang

"David"

"Yoo bro, ada apa?"

"Gue setuju jadi Groomsmen lo"

"Kenapa tiba-tiba setuju, bukannya dulu kau menolaknya"

"Karena ada seseorang yang datang, jadi sekarang aku terima tawaranmu"

Hening seketika, Juna menunggu persetujuan dari David yang sedang berdiskusi dengan kekasihnya

"Jun, elo mau jadi pasangannya Rea Ya?" Yuri menebak dalam panggilan itu

"Oh, mantan terindah Juna sayang?"

"Iya, mungkin sebentar lagi akan CLBK"

"Lebih baik kalian bergosip nya nanti saja. Sekarang keputusan kalian gimana, gue masih bisa kan jadi Groomsmen pernikahan kalian"

"Tentu kak, elo boleh jadi Groomsmen. Karena kebetulan orang yang nantinya jadi pasangan Rea tiba-tiba tidak bisa hadir"

"Thanks Yuri, David"

"Gue tutup dulu, thank you so much for your information"

Panggilan itu terputus sebelum mendengar jawaban dari sebrang telepon.

"Rea, kita akan menjadi pasangan di pernikahan Yuri dan mungkin dalam pernikahan Kita nantinya" gumam Juna sambil melihat foto Rea yang selama ini dia simpan

FLASHBACK END

"Juna, kau menunggu lama?" ujar Rea yang baru saja menghampiri

Juna terdiam melihat Rea yang baru saja datang. Melihat Rea yang begitu cantik dengan dandanan yang sederhana namun tetap memancarkan aura kecantikan milik Rea secara alami.

Rea yang melihat Juna hanya terdiam memandang dirinya membuat Rea berpikir bahwa ada yang salah dengan pakaiannya saat ini.

"Juna, apakah ada yang salah?" Rea Melihat pakaian yang ia kenakan, dan sepertinya tidak ada yang salah

"Juna" teriak Rea yang mampu mengagetkan Juna

"Ah... maaf Rea" Juna terkejut dengan teriakan Rea

"Sebenarnya kamu kenapa? Apakah ada yang salah dengan pakaianku?" tanya Rea sambil memandang kembali pakaian yang ia kenakan

"Tidak ada Rea. Kau terlihat cantik" ujar Juna yang begitu terpesona dengan kecantikan milik Rea

"Ayo Rea. Kita harus segera berangkat. Bukankah kamu garus mengganti pakaianmu nanti" ajak Juna setelah melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

...****************...

Sesampainya di hotel tempat acara pernikahan diadakan, Rea segera menghampiri aula tempat acara.

Saat di aula, terlihat bahwa para Bridesmaids dan Groomsmens sedang berlatih untuk acara nanti siang. Terlihat banyak orang yang terkejut dengan kedatangan Juna.

"Brother, how are you?" sapa seseorang yang mengenal Juna

"Lama tak jumpa Ian" Juna bersalaman dengan Ian

Rea hanya melihat kedekatan mereka yang mengobrol seputar bisnis yang mereka miliki. Selain itu, banyak orang yang memperhatikan dirinya membuat Rea tak nyaman akan hal itu.

REA POV

Melihat sekeliling, tidak ada seorang pun yang di kenalnya di aula ini. Juna pun juga sedang mengobrol dengan rekan bisnisnya.

Orang-orang yang berada di aula melihat ke arahnya secara diam-diam, membuat perasaan tak nyaman hinggap pada dirinya

"Mengapa dengan semua orang? Mengapa melihatku seperti itu" pikir ku

"Tidak ada yang salah dengan ku, pakaianku juga sopan..." kuambil ponsel dari dalam tas ku

"... dandanan ku juga terlihat baik-baik saja. Lalu apa yang salah?"

"Apa yang harus aku lakukan?" Bingung, itulah yang saat ini dirasakannya.

REA POV END

Juna yang sedari tadi melihat Rea sambil berbicara dengan Ian pun tersenyum kecil saat Rea berkaca menggunakan ponselnya.

"Ian, perkenalkan ini Rea" Juna secara tiba-tiba mengenalkan Rea

Rea yang terkejut saat Juna memperkenalkan dirinya pada rekan bisnisnya pun reflek langsung berjabat tangan dan memperkenalkan dirinya

"Apakah ini adalah calon nyonya Arjuna" Ian mencoba menggoda Juna dan juga Rea

"Doakan saja" ujar Juna sambil tersenyum kecil

Rea yang melihat tanggapan Juna menjadi terkejut. Dirinya merasa malu.

"Para Bridesmaids dan Groomsmen harap menuju ke sumber suara. Kita akan memulai latihan untuk acara nanti siang" ujar pengurus acara

Mendengar interupsi itu, Juna langsung menggandeng tangan Rea agar berjalan di sisinya.

Ian yang berjalan di belakang Juna langsung tertawa melihat bagaimana tingkah posesif Juna yang tak ingin kehilangan pasangannya.

...****************...

Setelah selesai berlatih, para Bridesmaids dan Groomsmen berganti pakaian dan berdandan untuk acara siang nanti.

Yuri yang baru saja datang bersama dengan suaminya langsung menghampiri ke arah teman-temannya yang sedang bersiap.

Yuri yang melihat Rea sedang bersiap pun segera menghampirinya

"Thanks ya, elo mau hadir di acara gue. Bahkan mau jadi bridesmaid gue" ujar Yuri

"Santai ri, lagian ini juga sekalian buat liburan" ujar Rea

"Oh iya, ukuran pakaian elo cocok kan? Itu gue cuma pakai kira-kira aja. Semoga cocok ya"

"Cocok banget ukurannya, tadi udah dicoba. Desain yang kamu gunakan juga bagus, aku suka" Rea sangat suka dengan desain pakaian yang dipilih oleh Yuri

"Syukurlah kalau begitu. Ya udah, gue siap-siap dulu ya" Yuri pun pergi ke tempat dimana dirinya harus bersiap.

...****************...

Acara pernikahan yang diadakan oleh Yuri berjalan dengan meriah. Rea sempat melakukan pertunjukkan permainan piano miliknya sebagai hadiah untuk Yuri dan suaminya.

Sasa yang hadir dalam acara pernikahan itu merasa iri dengan Rea. Dirinya merasa bahwa yang pantas menjadi pasangan Juna dalam acara itu.

Sasa mendekati tempat duduk milik Rea dan yang lainnya. Rea yang melihat kehadiran Sasa pun mempersilakan Sasa untuk duduk di tempat mereka. Sasa yang melihat tempat duduk yang kosong di dekat Juna pun segera menduduki tempat tersebut.

"Penampilan piano selalu bagus Rea" puji Sasa

"Terima kasih, Sasa" Rea merasa senang dengan pujian yang di lontarkan oleh Sasa

"Oh iya, kalian kembali ke Jakarta kapan?" tanya Sasa

Juna, Bayu, Rayhan, dan Ira merasa ada yang tak beres dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Sasa. Rea, Anjeli, dan Deo yang tidak menyadari raut wajah tak enak milik yang lain pun dengan santai membalas

"Kita liburan dulu di Bali. mungkin 5 hari kita di Bali. Dan hari ini adalah hari kedua kita" Anjeli menjawab dengan ceria

"Wahh kalian mau liburan di Bali ya" Sasa menanggapi Anjeli

"Iya, temenku dan Rea yang dari Korea Selatan datang. Jadi aku mengajaknya untuk liburan di Bali. Ya kan, Rea?" ujar Anjeli

"Benar. Kamu mau ikut Sasa?" ajak Rea

Mendengar ajakan yang dibuat Rea membuat Juna, Bayu, Rayhan, dan Ira merasa terkejut. Mereka tidak setuju dengan Rea, namun kalimat tolakan itu harus tertahan. Mereka tidak ingin Rea merasa sedih dan Anjeli menjadi tau tentang Sasa, mereka masih ingin menyimpan rahasia milik Sasa karena mereka masih mengingat Sasa sebagai teman yang pernah dekat dengan mereka.

Berbanding terbalik dengan Juna, Bayu, Rayhan, dan Ira. Sasa justru menjadi senang dengan ajakan dari Rea, karena itu adalah kesempatan untuknya dekat dengan Juna

"Aku lihat jadwalku dulu ya, Rea. Kau tau kan, di industri hiburan sangat susah untuk meminta libur" tolak Sasa. Sasa hanya ingin terlihat baik di depan Rea agar Rea masih menganggapnya teman baiknya seperti dulu.

"Oh... begitu ya. Baiklah kalau kau setuju ikut dengan rencana liburan kami datang saja ke Hotel Arinda ya, kami menginap di sana"ujar Rea

"Jadi mereka menginap di sana" batin Sasa

"Baiklah, nanti ku hubungi lagi jika aku ikut dengan rencana liburan kalian...." Sasa melihat ponsel nya yang berdering sejak tadi

"Aku pergi dulu ya, sepertinya managerku mencari lagi" Sasa pergi setelah berpamitan tanda mendengar balasan dari yang lainnya

Dapat mereka lihat bahwa Sasa menerima telpon seseorang dan itu membuat dirinya bahagia

"Sepertinya menjadi model dan aktris sangat sibuk ya" ujar Rea sambil melihat Sasa yang pergi dengan menerima sebuah panggilan

"Semua pekerjaan itu membuat seseorang terlihat sibuk, Rea" ujar Bayu

"Kau mau menjadi model juga adik?" tanya Deo saat melihat Rea yang terus memandangi Sasa dan berpikir bahwa Rea ingin menjadi model juga

"Tidak kak, aku sudah cukup menjadi dokter. Tidak ingin menambah pekerjaan lagi" ujar Sasa sambil cemberut ke arah kakaknya

" Oh iya, lebih baik kita pulang sekarang. Besok kita mulai dengan liburan kita kan?" ajak Ira. Dirinya dapat melihat bahwa yang lain sudah mulai merasa lelah, terutama Rea.

"Boleh" Anjeli setuju dengan ajakan Ira

"Kita pamit dulu ke pemilik acara ya. Dan juga Juna dan Rea juga harus ganti baju dulu kan biar nyaman" Rayhan melihat bahwa Rea ingin segera mengganti pakaian karena tidak nyaman

"Ya sudah, ayo pamit" ajak Juna.

Semua pun setuju dan berdiri untuk segera berpamitan dengan Yuri dan suaminya serta keluarga pengantinnya.

Setelah berpamitan, mereka menunggu Rea dan Juna untuk mengganti pakaian milik mereka. Setelah selesai, mereka pun pergi menuju tempat hotel yang mereka sewa.