NovelToon NovelToon
Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

kisah cinta seorang gadis bar-bar yang dilamar seorang ustadz. Masa lalu yang perlahan terkuak dan mengoyak segalanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7

Bu Sawitri langsung menutup mulutnya karena kelepasan.”Apa yang suka nganterin sampai ujung gang itu? Nggak, nggak! Ayah nggak setuju,” imbuh pak Mus menolak pacar Diba, baginya sikap seperti Arga sangat tidak bertanggung jawab.

***

Hari berikutnya.

“Yana, anterin aku ke mall yuk,” pinta Adiba melalui sambungan telpon. Gadis itu sedang memoles bibirnya dengan lipbalm.

“Tumben ngajakin aku? Kenapa nggak ngajakin Arga aja?” tanya Yana dari seberang sana terdengar malas.

“Dia sibuk, katanya bude sama tantenya masih di sini. Jadi dia harus nemenin mereka,” sahut Adiba.

Yana mengernyit tak percaya, “Masa sih?”

“Iya, temani aku ya?!” pinta Adiba lagi.

“Mau ngapain sih?” tanya Yana penasaran.

“Nanti aja aku jelaskan. Mau kan? Aku otewe ya?” tanpa menunggu jawaban dari Yana lagi, Adiba langsung mematikan sambungan telponnya.

Diba berjalan keluar dari kamar dan meminta ijin pada sang bunda untuk keluar sama Yana.

“Mau ke mana?”

“Ke rumah Yana,” sahut Adiba menyalami dan mencium tangan bundanya.

“Cantik amat? Beneran Cuma mau ke rumah Yana?” celetuk bu Sawitri sangsi melihat penampilan Adiba yang memakai riasan tipis di wajahnya, padahal biasanya cuma apa adanya.

“Iyaaa, Bundaku sayang yang paling cantik, cantiknya sampai nurun ke Diba!” canda Diba mengerling nakal sambil menyaut kunci motor di atas kulkas.

“Jangan pulang terlalu sore ya, Bunda ulang tahun. Mana tau nanti Ayahmu balik bawa kejutan, atau makan malam di luar mungkin,” pesan bu Sawitri nyengir.

“Iihh, Bunda ge-er!” potong Adiba cepat.

“Yaahh, Ayahmu kan biasanya kasih kejutan,” kilah bu Sawitri mendekat dan mencubit gemas pipi anak gadisnya.

“Kejutan istri baru mungkin,” ledek Adiba menjulurkan lidahnya sambil berlari kecil ke arah depan.

“Ohh, jadi kamu mau punya Bunda baru?” Bu Sawitri pura-pura merajuk mengikuti Diba sampai depan teras.

“Enggak, satu Bunda yang sekarang aja udah ribet, tambah satu lagi, runtuh dunia!” sahut Adiba nyengir. Ia juga tak akan rela jika pak Mus sampai pulang dengan istri baru.

“Bagus deh, jadi cukup Ayah aja yang Bunda sunat, nanti!” cetus bu Sawitri. Adiba jadi bergidig ngeri membayangkan sang ayah di sunat bundanya. Ayah mati dan bundanya masuk penjara, ia hidup sebatang kara, “Hiiii… Ngerinya.” Diba bergumam sendiri.

“Kamu kenapa Diba?” tanya bunda Sawitri terheran melihat Diba bergidig kengerian.

“Hehehe, enggak ada Bun.” Diba nyengir lagi lalu memasang helm di kepalanya. “Diba berangkat dulu, ya Bun,” pamit Adiba berjalan mendekati motor matiknya dan mulai mensataternya.

“Iya, hati-hati!” pesan Bu Sawitri melambaikan tangannya.

Motor Diba meluncur di jalanan kota. Ia sengaja mengambil jalan memutar karena masih harus melondri jaket milik Satria. Setelah meninggalkan jaket di londri, Diba melanjutkan perjalanan. Melewati jalan yang biasa dia dan Arga lewati bersama jika pulang sekolah. Lama tidak saling mnghubungi membuat Adiba kangen. Sampai dia di persimpangan lampu merah. Adiba melihat kesetiap sudut yang terjangkau oleh matanya. Dan ia melihat sesuatu yang seketika membuat jantungnya tak karuan.

“Itu kek mobil Arga deh,” gumamnya pada diri sendiri. Mobil berwarna putih beberapa meter di depan memang tampak seperti mobil Arga yang pernah kekasihnya pakai berangkat ke sekolah dan mengantarnya pulang. Adiba celingukan untuk melihat plat nomornya terhalang oleh krndaraan lain. Hanya plat bagian belakangnya yang terlihat.

“Nomor platnya berapa sih? Kalau Cuma nomor seri belakangnya mah, banyak yang samaan,’ gumam Adiba masih terus celingukan.”Apa aku hubungin saja Arga. Nanyain dia di mana?”

Baru saja Adiba mengeluarkan hape dari dalam tasnya, lampu lalu lintas sudah menyala hijau. Terpaksa Adiba mengurungkan niatnya dan memilih menyimpan lagi gaawainya ke dalam tas sebelum ia melajukan kendaraanya.

Adiba menepikan motornya dan mencoba mengirim pesan pada Arga, pacarnya. Beberapa saat ia menunggu akhirnya, Arga membalas juga.

“Aku lagi di Malang, Diba. Tempat tanteku,” gumam Adiba membaca balasan dari Arga. Adiba bernafas lega. “Mungkin mobil itu hanya mirip aja, atau malah memang mobil Arga tapi lagi di pake sama Papanya,” gumam Adiba lagi. Ia merasa tenang dan memasukkan lagi hape nya ke dalam tas. Lalu ia bergegas ke rumah Yana.

Sesampainya di rumah Yana, sahabatnya itu masih santai saja duduk di dipan teras.

“Yeeee… bukannya siap-siap juga malah masih nyantai di sini aja!” celetuk Adiba memprotes sembari melangkah ke teras. Adiba lalu menjatuhkan bokongnya di dipan tepat di depan Yana duduk.

Yana nyengir, tangannya sibuk mengupas kacang tanah rebus yang ada di piring depannya duduk. “Emang beneran mau ke Mall?” tanya Yana memasukan isi kacang tanah rebus ke mulutnya.

“Iyalah, udah cantik gini,” sahut Adiba menunjuk dirinya sendiri.

“Mau ngapain sih?” tanya Yana penasaran.

“Nyari kado ulang tahun buat Bunda,” jawab Diba santai.

“Napa nggak minta anter Arga aja?”

“Kan udah kubilang tadi, ada tantenya. Lagian juga dia bilang lagi di Malang,” cetus Adiba memutar matanya malas.

Yana hanya manggut-manggut saja sambil terus menjejalkan kacang ke mulutnya. Adiba menatapnya, “Mau ya?”

“Iya deh, bentar, aku ganti baju dulu,” pamit Yana beranjak dari duduknya.

“Jangan lama-lama betelur aku nanti!” seru Adiba sambil mengupas kacang dan memakannya.

“Iya nggak papa, mumpung telur lagi mahal,” sahut Yana menjulurkan lidah sembari berlari ke dalam. Ingin mukul saja rasanya Adiba saat ini. Ia hanya menghela nafas sembari nyender. Menunggu Yana bersiap sama aja menunggu gajah bertelur, lama. Daripada bosan, Adiba mengambil ponselnya dan mengirim pesan WA pada Arga, skalian ia ngemil kacang.

“Ayok!” seru Yana diambang pintu rumahnya. Adiba mendongak ke arahnya. Yana sudah cantik dengan gamis pink motif polkadot dan jilbab warna senada polos. Tak lupa kaca mata coklat degradasi bertengger di wajahnya, menutupi hidungnya yang pesek. Adiba menggeleng dan berdecak pelan.

“Awas tuh kacamata melorot, jatuh nangis lagi,” ledek Diba berdiri.

“santuy. Kalau jatuh ya bangun lagi,” sahut Yana nyengir kuda. “lets go!”

Sahabat kental itu berboncengan naik motor matik Adiba sampai di Mall. Mereka memilih beberapa barang yang cocok untuk kado sang Bunda.

“Ini cocok nggak Yan, buat Bunda?” Adiba menunjukan sebuah gamis warna coklat susu pada sahabatnya.

Yana menggeleng, “Bunda itu belum tua banget. Dia juga modis, nggak cocok sama yang beginian.”

“Jadi?” Adiba mengembalikan lagi gamis itu ke rak dispay.

“kamu kan anaknya, masa nanya sama aku sih?” kata Yana geregetan.

“Aku kan minta pendapat. Makanya ngajak kamu,” sungut Diba cemberut.

“Mending kamu beliin Bundamu emas deh,” saran Yana menjentikkan jarinya.

“Nggak ada duwit,” jawab Diba cepat. Yana justru memukul lengannya dengan tas.

“La ini, buat beli gamis, kalau bukan duwit apa? Daon?” cibir Yana jengkel.

Adiba nyengir, “Hehehe, gamis kan lebih murah, ini aja harganya Cuma 80 ribu.”

Yana hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil melempar pandangan ke arah lain. Tanpa sengaja ia melihat sosok yang ia kenal. Ia menepuk lengan Diba tanpa mau mengalihkan pandangannya dari sosok itu.

“Diba! Diba! Itu…”

1
yuning
Alhamdulillah, semua baik baik saja
Tami Tami
semoga satria bener2 jadi suami setia hanya ada adiba seorang dihati
yuning
mbak Novi ayu, Adiba imut tenan 🌷
Tami Tami
cantik dan tampan tuh q suka dengan visual satrianya
Tami Tami
yaaah digantung dech sama kakak author nya udah penasaran jadi tambah penasaran 😂😂
Tami Tami
boleh tp ragu juga takut sakit 😁😁jangan bilang kamu mahu unboxing adiba satria hehehe to kalau adiba siap ndak apa2 ngikut kakak author aja dech 😁
Tami Tami: kasih donk kak kasihan satria memendam hasrat pasti lebih sakit atas bawah 😂😂
Cinta_manis: kasih unboxing nggak ka😆
total 2 replies
yuning
boleh banget dong 😁
yuning: sekarang aja , kalau kelamaan nanti basi 😁
Cinta_manis: 😆😆😆 unboxing sekarang apa nanti aja nih?😆
total 2 replies
Tami Tami
satria udah mulai jatuh CINTA tuh sama adiba
Cinta_manis: dua-duanya ka😆
total 1 replies
yuning
agak bingung ,part nya
yuning: gitu ya 😁
Cinta_manis: 😆😆😆 mungkin karena latarnya di kolam lagi ka😆 makanya jadi kayak Dejavu
total 4 replies
yuning
good job faraz
yuning: udah pro 😁
Cinta_manis: hihi, udah mulai bisa diajak sekongkol tuh Faraznya😆😆
total 2 replies
Tami Tami
ternyata yang nolong faras waktu tenggelam adiba mungkin adiba udah lupa kalau pernah nolong anak kecil yang tenggelam didanau
Cinta_manis: biar nanti makin terkuak
total 1 replies
Tami Tami
semoga tidak ada pelakor, jangan2 novi CINTA pertamanya satria semoga satria tidak Alan berpaling dari adiba mrskipun belum ada cinta
Cinta_manis: semoga aja, ya ka🥰 makasih buat komennya🥰
total 1 replies
Tami Tami
bagus q suka dengan ceritanya
Cinta_manis: makasih Kaka🥰 udah ninggal jejaknya🥳
total 1 replies
yuning
kejutan lagi, ternyata eh ternyata ,novi adalah .....
yuning: kekasih hati ustadz satria 🥴
Cinta_manis: hihi, apa hayo
total 2 replies
Brams 1999
ini ada lanjutan y lg gk min
Cinta_manis: ada ka, nanti. masih baru nih🥰 makasih udah ninggalin jejaknya🥰
total 1 replies
yuning
ciuman pertama, gagal pisan,kok lucu bayanginnya 😁
Cinta_manis: wkwkwk
total 1 replies
yuning
pengen aku bejek bejek tu mulut novi 😡
yuning: emosi aku
Cinta_manis: hahaha, sabar ka😆
total 2 replies
yuning
semoga faraz gak po po
Cinta_manis: semoga ya, ka😆
total 1 replies
yuning
sa ae si Gus 😁
Cinta_manis: biar nggak ngambek terus tuh bini😁
total 1 replies
yuning
siapa tuh
yuning: amiiiin
Cinta_manis: moga bukan pelakor ya, kak🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!