Alana gadis desa yang berusia 17 tahun, Alana mendapatkan beasiswa di SMA elit di ibu kota. Hal itu Alana gunakan untuk mencari keluarga kandungnya dengan berbekal kalung lintion.
kehidupan di kota tidak mudah bagi Alana, tapi Alana beruntung bertemu dengan wanita paruh baya yang menolongnya.
Pertemuan Alana dengan most wanted di sekolah elit itu membuat kehidupan Alana penuh dengan masalah . Dia adalah Abizar zhian Xavier . Pemuda tampan yang memiliki rahang tegas dan dingin. tapi itu tidak mengurangi pesona Xavier.
Bagaimana kisah hidup Alana yang mencari keluarga kandungnya? mampukah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya...? dan apa yang terjadi setelah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya?
ikuti kisah Alana di karya author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @ttaliit4auu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Farraz berjalan menghampiri anak IPA 1 kemudian dia mulai memberi contoh cara bermain basket dengan benar . Para gadis histeris melihat ketampanan farraz apa lagi dengan keringat yang menetes di dahinya menambah ketampanan seorang farraz.
Setalah memberi contoh bermain basket anak anak IPA 1 mulai bermain basket dengan teknik yang di ajarkan farraz.
Di sisi lain seorang gadis sedang bersusah payah untuk memasukan bola ke dalam ring basket . Seorang pemuda tampan yang melihat nya tersenyum smirk . pemuda itu berjalan menghampiri sang gadis . setelah berada di belakang di belakang sang gadis pemuda itu memegang kedua tangan sang gadis yang akan memasukan bola ke ring basket .
Sontak alana mematung saking terkejut nya karena tiba tiba ada yang memegang tangan nya . Ya, gadis itu adalah alana , alana menoleh dia melihat pemuda tampan sedang tersenyum tampan kepadanya . sungguh , alana terpesona melihat senyum tampan yang di berikan pemuda itu.
Alana menurunkan tangan nya begitu melihat xavier berada di belakang nya . " kamu siapa ? " tanya alana . Mendengar suara lembut alana membuat jantung xavier berdebar.
" Xavier " jawab xavier singkat . sedangkan di pinggir lapangan pada siswa SMA candrawisih heboh melihat pangeran SMA candrawisih yang terkenal dengan anti wanita malah memegang tangan anak baru.
Alana melihat sekitar nya banyak yang sedang memperhatikan dirinya . Alana begitu canggung saat tatapan mata tertuju padanya terutama para gadis yang seolah menghakimi dirinya .
" maaf aku pergi dulu " ucap alana karena merasa risih menjadi pusat perhatian . sontak xavier langsung memegang tangan alana.
" enggak usah pedulikan mereka " ucap xavier.
" Tapi maaf aku enggak biasa menjadi pusat perhatian begini " kata alana sambil menunduk kemudian melepas tangan nya yang berada di genggaman xavier .
Xavier mengangkat dagu alana , " you're mine " kata xavier . lo nggak usah takut karena gue ada di belakang lo " lanjut Xavier.
Alana menggeleng " maaf aku enggak kenal kamu jadi kamu enggak berhak menganggap aku milik kamu " ucap alana.
" Kenapa " tanya xavier dingin.
" karena kita enggak saling kenal , aku juga enggak cinta sama kamu " jawab alana mantap.
" tapi gue bakal buat lo suka sama gue " ucap xavier yakin.
" Maaf aku enggak bisa , bakalan sudah buat aku jatuh cinta sama kamu " kata alana tegas.
" Kenapa ? apa karena lo suka sama farraz ? " alana langsung menggelengkan kepala nya.
" Bukan karena farraz atau siapa pun , tapi aku hanya ingin fokus buat sekolah . aku belum mau memikirkan cinta . aku pengen kejar cita cita ku " ucap Alana sendu . dia memang bertekad mengejar cita cita nya agar jadi orang sukses . kelak jika alana sukses dia akan mudah mencari keluarga kandung nya . Alana langsung pergi meninggalkan Xavier . dia tau xavier adalah cowok populer . Alana tidak ingin kehidupan nya di sekolah terganggu jika dia berdekatan dengan Xavier dan teman temannya . Sudah cukup sheina yang selalu meneror dirinya karena farraz . Alana tidak ingin ada sheina yang lain jika dia masih berdekatan dengan Xavier.
Letta dan vivi melihat alana pergi meninggalkan lapangan langsung berlari menyusul alana . letta dan vivi sangat khawatir dengan keadaan alana saat ini.
" kamu enggak papa kan al ? Xavier enggak apa apain kamu kan ? tanya vivi beruntun.
Alana menggeleng " aku cuman keringat sama orang tua aku , kira kira mereka masih hidup enggak ya " ucap alana sendu.
Letta dan vivi langsung memeluk alana , dia merasa prihatin dengan nasib alana.
" Sabar al lo pasti bisa secepatnya menemukan kedua orang lo " ucap letta menenangkan.
" apa mereka tidak mengharapkan kehadiran aku ya sampai mereka membuang ku " ucap alana sendu.
" No , lo enggak boleh mikir kaya begitu al , lo enggak tau pasti apa yang membuat lo jauh dari orang tua Lo jadi jangan berpikir macem macem " kata vivi.
Alana diam , dia masih memikirkan nasibnya yang tidak seberuntung teman teman nya . Tapi alana masih bersyukur punya bunda panti dan teman teman panti , bu yuni dan juga mempunyai dua sahabat yang sangat menyayangi nya.
Xavier menatap farraz , farraz yang melihat xavier menatap dirinya langsung membalas menatap Xavier . Mereka seolah bertanya dari tatapan mata , tapi Xavier langsung memalingkan wajahnya.
Xavier berjalan keluar di ikuti sahabat sahabat nya . setelah itu farraz berusaha tidak peduli dia tetap bersikap tenang tidak terimindasi dengan tatapan Xavier.
Sampai di parkiran sekolah xavier melajukan motornya , ke empat sahabat nya pun mengikuti dari belakang.
Sampai di markas kelima pemuda tampan itu langsung menghentikan motornya . Mereka langsung masuk ke dalam rumah mewah yang menjadi markas geng motor mereka.
Xavier tidur di sofa yang berada di ruang tamu , dia memejamkan matanya . bayangan Alana selalu menghantui pikirannya . Xavier tidak bisa melupakan itu semua .
Sial , Xavier merutuki dirinya yang tidak bisa melupakan alana . xavier benci seperti ini , dia yang tidak pernah mau ribet dengan urusan wanita tiba tiba kacau hanya karena anak baru di sekolah nya.
" Lo kenapa xav ? " tanya farraz yang merasa aneh dengan sikap sahabat nya itu .
Xavier membuka matanya lalu menatap farraz tajam " lo suka sama anak baru itu ? " tanya xavier to the poin.
farraz mengangguk , dia memang menyukai alana tapi entah perasaan suka karena apa farraz pun tidak tahu.
" Gue minta lo lupain dia " tegas Xavier.
" Enggak bisa ! kalau lo mamang suka dia mending kita bersaing sehat " ucap farraz.
" Fuck " umpat xavier . mana mungkin dia bersaing dengan farraz sedangkan alana jelas jelas menyukai farraz . Tapi pesona xavier juga melebihi farraz.
" Gue enggak suka negosiasi raz ,gue minta lo buat jauhin dia , she is mine " kata Xavier penuh penekanan.
" Oke mari kita bersaing " kata farraz sambil mengulurkan tangannya.
xavier menatap tajam farraz ternyata farraz tidak takut takutnya . xavier diam , dia tidak mungkin mengorbankan persahabatan yang terjalin sejak lama bersama farraz tapi dia juga tidak mau kehilangan gadis yang sudah di klaim menjadi miliknya .
Xavier akhirnya mengangguk " oke " jawab xavier.
teman temanya menghela nafas lega karena apa yang mereka bayangkan tidak pernah terjadi.
" Gue harap kalian bisa bersaing secara sehat , jangan karena seorang gadis kalian mengorbankan persahabatan kita " ucap vero bijak , Vero terkadang juga bisa bersikap bijak di saat sedang berada situasi seperti ini.
Xavier diam , tanpa memberi tahu pun xavier tidak akan pernah mengorbankan persahabatan mereka yang sudah terjalin sejak lama