NovelToon NovelToon
Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Lari Saat Hamil
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.

Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.

Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.

Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.

Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?

Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menaklukan mu

"Eeeemp," lenguh Mahira seakan menuntut Sadam untuk berbuat lebih dari sekedar berc*mbu.

"Bibirmu sangat manis Sayang," ucap Sadam sambil melepas sejenak pagutannya lalu memulainya kembali dengan hasrat yang begitu membara.

Keduanya saling menyelami satu sama lain hingga tanpa di sadari Sadam mulai beranjak menggendong tubuh Mahira untuk di bawa ke kamar tanpa melepas pagutannya.

Saat ini meraka tengah asyik dengan permainan bibirnya, tanpa di ragukan lagi Sadam merupakan pemain yang begitu mahir sehingga pandai membuat lawannya terbuai dalam permainannya.

Perlahan Sadam mulai turun kebawah menjelajahi setiap inci leher jenjang Mahira dan tidak ketinggalan pula Sadam meninggalkan jejak kemerahan di sekitar leher tersebut.

"Sayang, apa kau siap untuk malam ini?" tanya Sadam yang hanya di angguki oleh Mahira.

Setelah mendapatkan lampu hijau Sadam mulai berani menyelami tubuh Mahira lebih dalam lagi hingga tanpa di sadari desahan demi des*han terdengar begitu indah menjadi pengiring ritme yang tidak beraturan.

"Aaaah faster sayang," racau Sadam di tengah-tengah permainannya.

Mereka pun saling bergulat dan bertukar peluh di malam panasnya ini, hingga pada akhirnya mereka sama-sama mendapatkan pelepasan yang tiada tara.

Kini wajah keduanya masih merona, baik Sadam maupun Mahira, keduanya terlihat begitu kaku dan juga gugup

"tidak ku sangka bercinta denganmu bisa senikmat ini, kau berbeda sekali dengan Alisa, sumpah aku tidak akan puas jika hanya sekali saja melakukan ini denganmu."batin Sadam yang mulai menggebu-gebu kembali.

Kemudian Sadam tanpa rasa malunya malah kembali meminta adegan yang baru saja telah terjadi, sontak Mahira pun kaget bukan kepayang.

"Hah, lagi? Apa Tuan tidak salah memintanya lagi?"

Sadam hanya menggeleng lalu kembali menindih tubuh Mahira, wajah meronanya sama sekali tidak bisa ia sembunyikan.

"Jangan pernah menolak ku lagi, lakukanlah kewajiban mu sebagai seorang istri yang patuh, dan berilah aku seorang anak, agar hidupku terasa sempurna!" pinta Sadam yang tidak pernah putus memandangi Mahira, ia pun berbicara sambil terengah-engah karena otak mesumnya kembali melintas dalam pikirannya.

Mahira mengangguk, kemudian melingkarkan kedua tangannya di sekitar leher suaminya, lalu permainan Panas pun kembali terjadi sampai menjelang jam satu malam dan keduanya mulai berhenti saat tubuh mereka benar-benar sudah terkulai lemas karena kehabisan tenaga, baik Sadam maupun Mahira, keduanya saling melempar senyum.

Cup

Sadam pun akhirnya mengecup pucuk kepala Mahira.

"Terima kasih karena sudah mau melayaniku, semoga kau bisa secepatnya hamil!" pinta Sadam penuh harap.

"Semoga saja, Tuan! Yang terpenting jangan pernah putus berdoa." sahut Mahira.

Kemudian keduanya bergegas pergi ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri, lalu setelah itu mereka memutuskan untuk tidur bersama dalam satu tempat tidur.

Keesokan Harinya

Sayup-sayup lantunan bunyi ayat suci Al-Qur'an telah membangunkan Sadam dari alam bawah sadarnya, ia pun tersenyum tipis saat menikmati suara lantunan tersebut yang berasal dari istri mudanya.

"kau memang type wanita Solehah, andai dulu aku mau menerima perjodohan dengan salah satu putri dari guru spiritualnya Papah, mungkin aku tidak akan melakukan hal seperti ini, dan pastinya aku sudah memiliki banyak anak, akh Alisa kenapa kau tidak bisa memberikan kesempurnaan untuku, padahal dulu aku menolak perjodohan itu hanya demi bisa bersamamu, namun nyatanya malah jadi seperti ini!" batin Sadam mulai timbul rasa penyesalan.

Hari ini Sadam tidak pergi ke kantor, ia sengaja ingin berduaan bersama Mahira, agar misi utamanya yakni membuat Mahira hamil segera tercapai. Karena itu adalah harapan terbesarnya, Sadam pun sangat menginginkan kehadiran sang buah hati, dan ia ingin sekali ada yang memanggilnya dengan sebutan Papah.

Apartment yang sangat megah ini rupanya hanya di huni oleh Mahira seorang diri, ia pun sebenarnya merasa sangat kesepian, dan menginginkan Syifa ikut bersamanya, akhirnya ia mencoba memberanikan diri untuk mengatakan hal ini yang sudah lama ia pendam.

Di ruang fitness, rupanya Sadam sedang melakukan aktifitas kebugarannya di antaranya berlari di atas alat olahraga treadmill.

Tubuh dan otot kekarnya begitu terlihat sempurna, di tambah keringat sebesar biji jagung mulai membasahi rambut serta tubuhnya, kali ini Sadam bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana boxer pendek di atas lutut, melihat hal itu, Mahira merasa tergiur, ia pun kembali teringat peristiwa semalam, dimana ia berapa kali di bawa ke awang-awang, menurutnya saat bersama mantan suaminya dulu, ia tidak pernah merasakan sensasi luar biasa seperti ini, seketika wajahnya berubah menjadi merona karena malu.

Sadam sendiri sempat melirik ke arah samping ia tahu jika Mahira sedari tadi terus memperhatikan dirinya.

"Kemari lah, jangan kau berdiam diri di sana!" ucap Sadam dan kemudian mematikan mesin treadmill.

"Bisa kau ambilkan handuk kecil berwarna putih itu?" tunjuk Sadam ke arah samping pintu masuk, dimana ada lebih dari satu handuk dengan warna yang sama.

Mahira buru-buru memberikan handuk tersebut dan kemudian bergegas memberikannya kepada suaminya.

"I ini T tuan handuknya!" sahut Mahira kembali gugup.

Bukannya handuk yang Sadam raih melainkan tangan Mahira, sehingga ia jatuh ke dalam pelukannya.

"T tuan, bisakah anda melepaskan Saya?" pinta Mahira memohon

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, aku sengaja menginap dua hari di sini karena demi satu misi!"

"Apa itu T tuan?" tanya Mahira bingung.

"Agar kau segera hamil benih dariku, dan perjanjian pernikahan kita bisa secepatnya berakhir, setelah kau hamil dan melahirkan anakku, kau boleh kembali lagi kepada mantan suamimu itu!" tegas Sadam.

Mendengar hal itu, entah kenapa dada Mahira terasa sakit dan sesak, ia pun berfikir jika saat ini dirinya hanyalah di anggap sebagai mesin pencetak anak, yang jika sudah tidak di butuhkan maka akan di buang begitu saja, sungguh miris.

Mahira malah tersenyum getir di buatnya.

'Sadarlah Mahira, jika kau hanyalah wanita yang rela membayar hutang mantan suamimu dengan rahimmu, jangan pernah kau berharap lebih dengan pria di hadapanmu itu! ' jerit Mahira dalam hati.

"iya Tuan saya mengerti dan tahu diri dengan posisi Saya, Tuan menikahi saya karena Tuan menginginkan seorang anak dariku, tapi bolehkah saya meminta sesuatu padamu?" tanya Mahira yang kemudian mendongakkan wajahnya, kali ini ia berani menatap dengan lekat wajah Suaminya yang sedari tadi tersenyum manis padanya.

Sambil merapihkan anak rambut Milik Mahira, perlakuan Sadam Kali ini pada istri mudanya benar-benar membuat Mahira menjadi salah faham.

"Apa yang kau minta dariku, katakanlah?"

"Emh, bolehkan Saya membawa putriku ke sini, untuk menemaniku di saat Tuan tidak berada di sini?"

Sadam malah memutar bola matanya." ya, boleh saja, tapi setelah kau mengandung benih dariku, kau boleh membawanya kesini, mangkanya berusahalah semaksimal mungkin agar kau bisa secepatnya hamil dan kau bisa segera membawa putrimu kesini!" Cetus Sadam dengan entengnya.

Deg

"anda memang pria yang sangat licik, Tuan! Tidak ku sangka kau pandai memanfaatkan situasi."

Tanpa berfikir panjang, akhirnya Mahira menyetujuinya.

"Baiklah, jika memang syarat nya seperti itu, aku akan berusaha mengabulkan keinginan Anda,Tuan!" jawabnya cukup geram.

"Good girl! Lakukan apa yang aku inginkan, jadilah istri yang patuh, maka hidupmu akan aman, kau faham?" tanya Sadam dengan mencengkram tengkuk leher Mahira.

Tubuh Mahira seketika gemetar ketika Sadam kembali menatapnya dengan sorot mata yang menakutkan.

"rupanya dirimu sangat mudah untuk aku taklukkan, aku tidak akan pernah melepaskan mu, Mahira! Akh, kenapa setiap di dekatmu otakku selalu berfikiran mesum, Aarrkkhhh ini gila." batinnya tidak percaya.

Akhirnya Sadam malah memeluk kembali tubuh Mahira yang telah membuat nya menjadi candu.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

1
CintaAfya
Sadam cpt luahkan perasaan cinta kamu pd Mahira sebelum terlambat.... Mahira berpikiran yg kamu hnya menerima benih yg dikandung oleh Mahira, ttpi bukan mencintai Mahira....
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya sadam menerima shifa apa ada nya
🌸Eli priwanti🌸: Alhamdulillah ya kak 🤭
total 1 replies
🌸Eli priwanti🌸
siap, tapi nanti /Chuckle//Chuckle/
🌸Eli priwanti🌸
entahlah, author juga bingung kak /Facepalm//Facepalm/
🌸Eli priwanti🌸
nanti ada saatnya kak 🤭
Ana
😂😂😂ya buktikan dong
Ana
kenapa ga jujur sih
Ana
bisa ga ya kalau sadam nyuruh mahira jangan manggil tuan lagi 🙈
🌸Eli priwanti🌸
sabar kak, nanti ada waktunya kejahatannya terbongkar, kan Hans sedang menyelidikinya dan mengumpulkan kebusukannya
Ninik
Thor kenapa Sadam tidak mematahkan matai istri pertamanya kapan kebusukannya terbongkar
CintaAfya
Jgn bimbang Mahira.... Sadam sudah mencintai kamu... perubatan syifa akan diurus oleh Sadam... pasti Sadam akan dpt menerima Syifa walaupun Syifa bisu.
Nar Sih
tenang kan hti mu mahira ,jgn berpikir yg mcm,,pasti sadam mau terima putri mu apa ada nya ,karena cinta nya pada mu
Ana
ck kenapa emosi mulu sih 😤
Ana
😢😢😢😢😢
Putri Hardhita Kasih
lg dong Thor,,, sehari 3kali gitu up nya,,
Yasmin Natasya
up lg dong thore...
🌟~Emp🌾
Bagaimana lagi Mahira, mungkin sudah nasib mu jadi begitu 😪
🌟~Emp🌾: iya, terpaksa /Cry/
🌸Eli priwanti🌸: intinya terima nasib kak
total 2 replies
🌸Eli priwanti🌸
/Sob//Sob//Sob/
F.T Zira
gak tega syifa di beginikannn/Sob//Sob/
Yasmin Natasya
lanjut dong thor😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!