Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 bolehkah saya menghalalkan maira malam ini juga?
maira dan harun keluar dari parkiran tempat mereka dan mamah bertemu,pak toto sudah siap menunggu sang bos . Pak toto sigap membukakan pintu mobil untuk maira dan harun,ke duanya langsung masuk dan mobil pun segera melaju meninggalkan tempat itu.
Mobil melaju pelan karena macet,mereka akan menuju ke rumah orang tua maira yg berada di pinggiran kota.
"terima kasih atas kebesaran hati mu sayang,sudah mau memaaf kan mamah dan saudariku," harun membelai2 kepala maira,dan menciumi pucuk kepalanya.
Maira menyandar kan kepala nya di bahu harun,matanya masih tampak sembab akibat menangis tadi.
"kita semua akan jadi keluarga kembali kan mas?" maira berkata lirih,harun terus saja menciumi pucuk kepalnya
"bukan kah kita akan menjadi manusia yg sombong,allah saja maha memaaf kan..itu yg dikatakan bapak mas,," harun memeluk erat bahu maira. Pak toto hanya memandangi mereka dari kaca spion.
"dulu mamah hanya tertutup oleh ego saja mas,mamah malu mempunyai menantu yg miskin ,tidak berpendidikan seperti ku di tambah lagi aku tidak subur.sehingga membuat mamah salah menilai orang lain mas,toh semua orang pernah berbuat salah kan mas?" maira mengucapkannya penuh dg kesedihan,ia mendongak kan kepalanya,ada cairan2 bening menggantung di pelupuk matanya
"stt..bukan kah kamu tau siapa yg bermasalah di sini sayang.." harun menempelkan jari telunjuk dan menyeka kaca2 pada mata maira.
"semua orang akan mengambil pelajaran dari kesalahan nya mas," harun mengangguk setuju dan mencium kening maira,membawanya masuk dalam pelukanya.
"oh..mbak mai mantan istri nya ya? Ah...pantas saja mereka begitu dekat.." ucap pak toto bicara dalam hati yg menyimak dan melirik sesekali ke kaca sepion.
Mereka memasuki perkampungan padat penduduk,mulai masuk dalam gang2 kecil yg hanya bisa di lalui satu mobil dan motor terpaksa minggir,mengalah terlebih dahulu karena sempit.
Mereka sampai di gapura masuk perkampungan rumah bapak ibu.
" pak toto,kita ikut parkir di masjid depan saja ya.." harun mengarah kan karena ia sudah paham gang rumah maira hanya bisa dilalui oleh motor
"baik pak.." pak toto menjawab
"mas ..nanti biar aku yg ke rumah pak yusuf ya ?" pak yusuf adalah pengurus masjid sekaligus pak rt di blok maira.
" biar mas saja y,pak yusuf juga kan udah paham sama mas. kamu tunggu di sini aja sama pak toto ya?" harun mencium kening maira dan segera turun dari mobil,rumah pak yusuf sedikit berlawanan arah dg rumah maira.
Maira masih duduk dalam mobil yg setia di temani pak toto,gerbang masjid akan di buka lebar ketika memasuki waktu solat saja,jadi mereka menunggu di depan masjid.
Harun datang dg pak yusuf,berbasa basi dan berjabat tangan dg maira,kemudian pak yusuf membukakan gerbang dan pak toto mulai memarkirkan mobil nya dalam parkiran masjid.
Mereka mengucapkan terima kasih dan berpamitan untuk segera menuju rumah orang tua maira.
Ibu tidak berjualan hari ini karena ibu tau maira dan harun akan datang,jadi sekarang ibu ada di rumah.
pintu rumah kecil itu terbuka lebar,nampak nya ibu sengaja membiarkannya terbuka agar maira bisa cepat langsung masuk rumah.
"assalamualaikum bu.." maira langsung masuk rumah dg menggandeng tangan harun,pak toto di persilahkan duduk di kursi ruang tamu.
"waalaikumsalam.." ibu segera menjawab,ibu tengah berada di dapur.rupanya ibu sedang memasak -masakan special karena maira akan datang.
Maira bersalaman mencium tangan ibu,begitu juga harun .maira memeluk ibunya.kemudian ibu membawa nampan yg berisi teh hangat yg sudah di persiapkannya dari tadi dan mengajak mereka kedepan.
Pak toto mengangguk sopan dan kemudian mereka semua duduk di ruang tamu.pak toto meminta ijin untuk beristirahan sambil memakan kudapan yg di sediakan ibu di kursi teras rumah saja.
Harun masih duduk di ruang tamu,rumah orang tua maira memang kecil ,,hanya dua kamar dan dapur ruang tengah dan kamar mandi saja.
"bapak mana bu ?" maira bertanya pada ibu yg tengah menyiapkan makan di ruang tengah,maira bertanya lewat ruang tamu karna memang terlihat dari sana,rumah nya hanyalah sebesar kamar harun
"bapak mu sebentar lagi juga pulang,jadwal piket di kelurahan .jadi pulang agak sorean"
Ibu masuk kedapur lagi untuk mengambil kan masakan yg masih ada di dapur,
"mas..aku mau mandi dulu ya ?" maira pamit ingin membersih kan diri terlebih dahulu,harun mengangguk dan maira segera beranjak ke kamarnya dan keluar lagi untuk mengambil baju ganti karena maira akan berganti baju di kamar mandi.
Maira cukup lama berada di kamar mandi,saat ia keluar sudah terdengar harun sedang berbicara dg bapak dan ibu di ruang tengah.
Maira sudah segar,ia segera menghampiri bapak dan mencium tangan nya.
Maira segera duduk di samping harun karena memang ruang tamu mereka sempit dan hanya ada satu kursi panjang satu kursi biasa dan ibu duduk dekat bapak menggunakan kursi plastik yg di angkat dari ruang tengah.
"baiklah pak,langsung saja . berhubung maira sudah ada disini.saya ingin mengatakan niat baik saya pak," harun meneguk saliva nya,walau pun ini bukan pertama kali,tapi tetap saja ada rasa takut dan gugup pada diri harun.
""apakah bapak merestui kami jika kami ingin bersama lagi?" harun meraih dan menggenggam tangan maira.ia begitu takut akan penolakan bapak,mengingat perlakuan keluarganya pada maira dulu.
"niat baik harus segera di laksanakan kenapa bapak harus menghalangi,jodoh kalian mungkin allah tetap menyimpan nya dg rapi untuk kalian. Hanya saja allah kemarin2 menguji kalian,pesan bapak .
jadilah lebih sabar dalam menghadapi masalah dan saling percaya dan terbuka,diskusi itu lebih baik dari pada menyimpan ego masing2 dan berujung pada kerugi an terhadap diri sendiri." bapak memberi wejangan pada maira dan calon menantu nya itu. Mereka mengangguk dan paham.
"pak..boleh kah saya menghalalkan maira malam ini juga..?" harun mantap mengatakanya, berkata dg penuh harap.
"apakah keluargamu sudah mengetahui dan merestui nya?" bapak bertanya pada harun
"mereka adalah keluargamu ,mereka berhak tahu dan berumah tangga bukan lah dua orang saja,tapi 2 keluarga," bapak menjelaskan lagi,ia juga masih ingat dg peristiwa yg lalu yg ternyata melibatkan keluarga harun.
Tapi bapak berlapang dada untuk mau memaaf kan kesalahan mereka,karna bapak tak ingin menjadi penghalang untuk kebahagiaan putrinya. di karenakan ke egoisan dan dendam semata.
Begitulah bapak amat bijaksana dan mudah berlapang dada.
Bagi bapak ,setiap manusia pastilah punya kesalahan,asalkan mereka mau berubah menjadi lebih baik dan mengakui kesalahanya.
Cukuplah mereka berhak untuk memiliki kesempatan,jangan pernah jadi orang sombong yg tak pernah mau memaafkan kesalahan orang lain.
Itulah yg selalu bapak ajarkan pada ke dua putrinya,jgn pernah merasa tidak punya harga diri karena memaafkan kesalahan orang lain. Harga diri ya harga diri,memaafkan ya memaafkan,begitulah bapak .
"mamah telah mengetahui nya ,dan beliau juga sekalian ingin meminta maaf atas kesalahan beliau di waktu yg lalu pak." harun menunduk malu. harun paham akan kecemasan bapak maira ,beliau hanya menghawatir kan kebahagiaan putrinya.
"baiklah..kita persiapkan dan silakan nak harun undang keluarga nak harun kemari."
Setelah diskusi,mereka akan melakukan prosesi ijab kabul ba'da isya di rumah orang tua maira.prosesi ini hanya untuk sah di mata agama saja karena untuk ke kantor catatan sipil akan memakan waktu,jadi mereka akan mengurusnya setelah maira kembali ke kota sebelah karena sekitar 5harian lagi ia akan menerima orderan ketering,jadi akan cukup sibuk dan repot mengurusi surat2.
Bapak dan ibu sudah 2tahun ini tidak tinggal di rumah maira,ketika bapak sakit ia ingin pulang kerumahnya sendiri.jadi rumah maira hanya di bersihkan 2minggu sekali oleh sepupu ibu yg biasa bantu2 ibu di kios untuk berjualan kue.