Pengangguran Menjadi Ratu Vampir

“Tugas yang mereka berikan hanya untuk membunuh Ivory Esmeralda, maka kau ‘lah target yang harus aku lenyapkan secepatnya, bukan?” ucap pembunuh itu yang terkesan hanya akan menjalankan tugas yang berikan.

“Haish, sial!” umpat Ivory ketika vampire pembunuh itu berniat menyerangnya kembali, dimana dia harus segera menghindari serangan mematikan tersebut.

Sampai akhirnya Ivory teringat dengan salah satu bagian novel yang mengungkapkan fakta atau rahasia Ivory Emesralda yang merupakan keturunan vampire Origin yaitu Vampire keturunan darah murni. Vampire jenis ini adalah vampire yang terlahir dari pernikahan vampire, ayahnya vampire origin dan ibunya juga vampire origin. Bisa dikatakan Ivory Esmeralda sebenarnya memiliki kekuataan yang sangat kuat sebagai klan vampire. Tapi sayangnya, fakta atau rahasia identitas Ivory terkuak setelah dia mati.

Namun, karena saat ini yang menempati tubuh itu bukan Ivory Esmeralda melainkan Ivory Asteria maka alur ceritanya akan mulai berubah mulai detik itu. Dimana Ivory Esmeralda sebenarnya memiliki kemampuan pengendali pikiran yang sangat hebat. Dan beruntungnya Ivory Asteria sudah membaca alur novelnya sampai dibagian tersebut. Tanpa ragu lagi Ivory langsung menggunakan kemampuan pengendali pikirannya terhadap vampire lain, tepat ketika vampire pembunuh itu berniat menusukkan senjata pembunuh vampire padanya.

“Berhenti dan berlutut sekarang!”

Kedua mata Ivory seketika berubah menjadi merah ketika kekuataan pengendali pikiran tersebut digunakan. Detik itu juga vampire pembunuh itu benar-benar berhenti dan langsung berlutut tepat dihadapan Ivory. Dapat Ivory lihat bahwa vampire pembunuh itu tampak sangat terkejut dengan kemampuan yang dimiliki oleh targetnya.

“Ba-bagaimana bisa kau—”

“Diam! Karena aku tidak memberikan ijin padamu untuk berbicara.”

Ivory kembali mengendalikan pikiran vampire pembunuh itu dan seketika membuatnya langsung tutup mulut. Akan tetapi, entah mengapa tiba-tiba kepala Ivory merasa pusing, pandangannya mulai tidak jelas dan tubuhnya terasa lemas seolah semua kekuatannya terkuras habis.

Apakah ini efek samping dari penggunakan kekuataan pengendali pikiran yang sebelumnya tidak pernah Ivory Esmeralda gunakan?

Melihat kekuataan pengendali pikirannya melemah, vampire pembunuh itu pun mengerahkan segenap kekuatannya yang tersisa agar bisa terlepas dari pengendali pikiran targetnya itu. Detik itu juga, sang vampire pembunuh kembali mengarahkan senjatanya pada tubuh tubuh Ivory.

“Mati kau sekarang!”

“Kau yang seharusnya mati!”

Tepat beberapa centi senjata pembunuh vampire itu akan menancap tepat di jantung Ivory, tiba-tiba vampire pembunuh tersebut membalikkan senjatanya sendiri dan menancapkan tepat dijantungnya. Ya, Ivory kembali menggunakan kekuataan pengendali pikirannya secara paksa.

Hingga detik berikutnya, dia ikut memuntahkan darah segar dan tubuhnya tumbang begitu saja di samping vampire pembunuh yang kini sudah tidak bernyawa lagi.

Perlahan Ivory kembali membuka matanya, ketika beberapa rumput ilalang menerpa wajahnya. Ivory sontak terkejut bukan main, ketika menyadari bahwa dirinya terbangun di tengah padang rumput yang sangat luas. Hanya cahaya bulan dan bintang yang menyinari tempat tersebut.

“Dimana aku sekarang?” gumam Ivory mencari keberadaan seseorang di sekitarnya, dia benar-benar bingung sekarang. Sebab seharusnya dia masih berada di dalam kamar bersama vampire pembunuh itu, tapi dia malah terbangun di padang rumput seperti ini.

“Ivory Asteria! Jangan takut … Kau berada ditempat tinggalku sekarang.”

Sebuah suara kembali mengejutkan Ivory yang masih dilanda kebingungan dan kepanikannya setelah bangun dan berakhir ditempat asing lagi. Hingga seseorang muncul dengan mengenakan pakaian ala dewi Yunani dengan wajah yang sepenuhnya tertutup kain putih dan hanya bibirnya saja yang bisa dia lihat saat itu.

Namun, bukan itu permasalahannya sekarang tapi bagaimana bisa orang tersebut mengetahui identitasnya yang sebenarnya sebagai Ivory Asteria? Apakah dia sudah kembali ke dunianya sekarang? Bukan menjadi Ivory Esmeralda lagi yang berakhir dengan kematian tragis? Atau dia memang sudah mati untuk kedua kalinya.

“Kau tidak bisa kembali lagi ke dunia asalmu sebagai Ivory Asteria, karena tubuhmu sudah hancur terbakar oleh api kremasi. Kau hanya bisa melanjutkan hidup sebagai Ivory Esmeralda atas kehendakku!” ujar wanita misterius tersebut.

“Apa maksudmu? Apakah kau ingin mengatakan bahwa aku sudah mati di duniaku dan terjebak dalam dunia novel yang aku baca sebelum mati begitu?” Sontak perkataan wanita misterius itu tidak bisa dia percayai begitu saja.

“Aku tidak tahu apa yang tengah kau bicarakan, tapi bangsa vampire, werewolf, Elf dan penyihir memang selalu berdampingan dengan manusia dari dulu hingga detik ini. Karena aku yang telah mengaturnya seperti itu dan ….”

“Tunggu dulu! Apakah kau Moon Goddess itu … Sang Dewi bulan yang ….”

Ivory tidak bisa melanjutkan ucapannya. Hanya dalam satu hari Ivory harus dikejutkan dengan berbagai hal yang diluar pikirannya bahkan bayangannya.

Berawal dia terjatuh dari tangga, lalu terbangun menjadi Ivory Esmeralda salah satu tokoh pendukung yang berakhir dengan kematian tragis yang sebelumnya dia baca, bahkan mengalami sendiri pembunuhan yang terjadi dan sekarang dia berada di tempat tinggal Moon Goddess, sang dewi bulan yang menjadi Tuhan sesembahan kaum manusia serigala, vampire, Elf dan bahkan penyihir.

Sungguh, lebih baik Ivory berada di alam baka atau mengalami koma di rumah sakit daripada terjebak di tempat yang asing yang hampir sama persis dengan tempat di dalam novel yang pernah dia baca sebagian sebelum dia jatuh dari tangga.

“Aku bisa mengirimmu ke alam baka sekarang juga! Tapi aku ingin memberikan penawaran untukmu, karena itulah kau berada di tempatku saat ini,” ujar wanita misterius … Aah, maksudnya sang Moon Goddess yang seperti bisa membaca isi pikiran Ivory dengan sangat mudah.

“Apakah kau bisa mendengar isi pikiranku sejak tadi?” tanya Ivory dengan tatapan takjub, terkejut dan sekaligus tidak percaya.

“Ya, aku bisa mendengar semuanya dengan sangat jelas!” jawab Moon Goddess, “Kita tidak memiliki banyak waktu sekarang, karena itulah aku akan langsung memberikan penawaranku padamu.” Lanjutnya sembari mengayunkan tangannya dengan lembut.

Bersamaan ayunan tangan sang Moon Goddess, muncul dua buah pintu dengan warna yang berbeda di tengah hamparan padang rumput yang tidak jauh dari posisi mereka berada. Satu pintu berwarna merah dan satunya lagi berwarna putih.

Lalu sang Moon Goddess kembali berkata, “Penawaranku adalah kau tetap tinggal di duniaku menjalani kehidupan kedua yang aku berikan sebagai Ivory Esmeralda atau pergi ke alam baka untuk meneruskan garis kehidupannya dan bereinkarnasi kembali, setelah menjalani proses yang cukup panjang.”

“Jika kau menerima tawaran pertamaku, maka masuklah ke pintu yang berwarna merah. Namun, jika kau memilih sebaliknya maka masuklah ke pintu yang berwarna putih. Aku tidak memaksamu, tapi pilihan berada di tanganmu.” Sambungnya.

“Sebelum aku membuat pilihan, bolehkah aku menanyakan sesuatu untuk memastikannya?” tanya Ivory yang tampak ragu dengan pilihannya.

Bersambung ….