Remake dari karya berjudul Emas yang belum lama di rilis dan karya teman penguasa berlengan satu yang sudah di drop.
Kisah seorang pria yang selalu di hina akibat dia hanya memiliki satu lengan. Dia di khianati istri yang sewaktu smp di tolongnya sampai mengorbankan lengannya. Mertua dan iparnya menganggap dia sampah karena dia sering di pecat karena kondisi nya.
Dia sempat berpikir mengakhiri hidupnya dan di tolong, dia mendapat lengan bionik karena kebetulan dan sempat mau di bunuh oleh selingkuhan istrinya, namun di saat kondisinya sudah kritis, lengan bionik nya malah menolongnya dan memberinya kekuatan untuk mengubah nasib. Bagaimanakah kisah perjalanan hidup baru nya ?
Genre : Fiksi, fantasi, drama, komedi, supranatural, psikologi, menantu terhina, urban.
100 % fiksi, murni karangan author. mohon like dan komen nya ya kalau berkenan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
“Tok...tok.”
Pintu rumah di ketuk, Amanda langsung berdiri dan membukakan pintu, wajah Amanda langsung berubah melihat seorang wanita cantik berdiri di depan pintu, Mark menoleh melihat siapa yang datang.
“Manda, ada tamu yang mau kamu, cepat mandi dan ganti baju, dia lagi on the way kesini,” ujar sang wanita.
“I..iya mami,” balas Amanda.
Sang wanita melirik ke dalam dan melihat Mark, dia kembali menoleh ke Amanda sambil tersenyum,
“Aduh kamu kenapa bilang kalo lagi ada tamu, ya udah nanti aku bilangin saja ke dia ga bisa, dapetnya berapa ?” tanya sang wanita.
“Um...um...anu,”
“10 juta, saya bayar dia 10 juta,” ujar Mark berdiri di belakang Amanda sambil merangkul Andika.
“Oh ok deh, makasih ya tuan (menoleh melihat Amanda dan memegang pundak nya) ya udah ya, potongannya seperti biasa ya,” ujar sang wanita sambil tersenyum lebar.
Sang wanita pamit kepada Mark dan pergi berjalan kembali ke depan, Amanda menutup pintunya dengan wajah rumit yang sulit di jelaskan dengan kata kata.
“Kakak ?” tanya Andika yang memegang tangan Amanda.
“Kakak ga apa apa, kamu masuk temani emak gih,” jawab Amanda.
“Iya, Dika masuk ya,” balas Andika.
Langsung saja dia berlari masuk ke kamar ibunya, setelah itu, Amanda menarik lengan Mark dan sedikit membuat Mark heran, dia membawa Mark ke kamarnya,
“Um...kak, tunggu di sini bentar ya, aku mandi dulu, nanti aku balik lagi,” ujar Amanda.
“Bentar bentar, emang kamu mau ngapain sama aku di sini ?” tanya Mark yang sudah curiga.
“Um...kakak mau bayar aku 10 juta kan ?” tanya Amanda.
“Aduh...itu tadi buat bohongin mami kamu itu, aku ga ada maksud mau meniduri kamu, dah keluar lagi aja,” jawab Mark.
“Ta..tapi nanti aku di tagih sama dia kak, lagian hutang mama sama dia belum lunas, tapi dia ga jahat kok, dia malah bantu kita agar Andika bisa tetap sekolah,” ujar Amanda.
Mendengar ucapan Amanda, menurut Mark, sepertinya wanita yang tadi datang, menggunakan Andika sebagai alasan untuk menyandera ibu nya dan Amanda agar terus bekerja sebagai pemijat dan pelacur. Mark menjadi penasaran siapa wanita tadi.
“Memang dia siapa sih ?” tanya Mark.
“Dia yang mengelola tempat ini, namanya mami Cindi,” jawab Amanda.
“Huh...sudah jelas bukan nama asli,” gumam Mark di kepalanya.
[Silahkan gunakan mapping untuk melihat analisa siapa dia tuan.]
Dengan cepat, Mark membuka mappingnya, dia melihat titik kuning berjalan menuju ke ruko ruko di depan, langsung saja dia menekan titiknya dan menggunakan analyze.
************************************************************
Name : Cintami Diastuti.
Age : 36.
Job : Pimp (germo).
Gender : Female.
Status : Married.
Condition : Healthy
Mind : “duit...duit...duit,”
************************************************************
“Kan bener, nama bohongan,” ujar Mark dalam hati. Dia menoleh melihat Amanda yang berdiri mematung di sebelahnya dan sedikit ketakutan karena harus membayar kepada Cindi.
“Seandainya kalau kamu tidak di bayar gimana ?” tanya Mark.
“A..aku bisa di pukuli dan....di paksa melayani preman preman dia,” jawab Amanda.
“Kenapa kamu bisa terlibat sama dia ?” tanya Mark.
Amanda menceritakan kalau dia bersama ibunya datang ke tempat ini sekitar dua tahun lalu. Cindi memberikan mereka tempat tinggal dan meminjamkan sejumlah uang dengan catatan mereka bekerja pada nya, sang ibu awalnya tidak setuju kalau Amanda terjun ke pekerjaan seperti itu, akhirnya dia yang melakukannya, menjadi pemijat dan pelacur bersamaan.
Namun walau bekerja keras, hutangnya tidak lunas lunas, malah semakin membengkak karena bunga yang cukup besar. Amanda yang memang sudah putus sekolah sejak usia 17 tahun, memutar otak untuk membantu ibunya, dia belajar membuat kue kue basah dan setelah itu berjualan. Sang ibu kadang membantu Amanda karena kue buatannya ternyata cukup laris di pasar.
Kira kira delapan bulan lalu, Rahmat datang ke lokalisasi dan menjadi pelanggan sang ibu karena pijatannya yang enak dan sesekali minta di layani hal yang lain. Sang ibu menceritakan kesulitannya kepada Rahmat yang langsung meminjamkan uang sebesar 70 juta untuk membayar Cindi, tapi ternyata sang ibu malah kejeblos ke lubang yang baru dan hutang kepada Cindi tetap ada, Rahmat yang awalnya baik, menunjukkan watak aslinya.
Ternyata Rahmat memiliki aplikasi peminjaman uang ilegal berkedok koperasi dan akhirnya banyak debt kolektor yang datang menghampiri mereka. Hal itu memicu stress sang ibu dan sejak itu sang ibu selalu marah marah, dia tidak segan memukul Amanda dan Andika tanpa belas kasihan sebelum dia jatuh sakit 2 bulan kemudian. Setelah sang ibu sakit dan mereka tidak memiliki uang sepeser pun, demi Andika bisa terus bersekolah, Amanda mendatangi Cindi dan rela bekerja apa yang di kerjakan ibu nya dengan catatan Cindi membiayai sekolah Andika.
“Hmm gitu, memang berapa hutang kalian sama si Cindi itu ?” tanya Mark.
“Um...awalnya hanya 20 juta, lalu menjadi 50 juta, sekarang menjadi 120 juta,” jawab Amanda.
“Hmmm....gitu ya,” gumam Mark berpikir.
“Tidak apa apa kak, tidak usah di pikirkan, aku mandi dulu ya kak sebentar, nanti aku kembali lagi,” ujar Amanda keluar dari kamar.
Setelah pintu di tutup, Mark duduk di sisi ranjang, dia terus berpikir bagaimana cara menyelamatkan keluarga ini dari tangan orang orang yang memanfaatkan mereka. Tiba tiba terdengar suara di kepala Mark.
[Reward mission 500.000.000 R........received in dimensional storage]
“Hmm misi menolong Andika ?” tanya Mark.
[Benar tuan.]
“Aisha, rumah yang kamu berikan pada ku berapa besar ?” tanya Mark.
[Silahkan di lihat.]
Sebuah layar hologram muncul di mata Mark, isinya adalah brosur sebuah perumahan bernama Tirta jaya dengan tipe tipe rumahnya. Mark memperhatikan rumah yang dia miliki sekarang, ternyata rumahnya memiliki lebar 12 meter dan panjang 20 meter, terdiri dari dua lantai dan memiliki empat kamar, satu di bawah, tiga di atas termasuk kamar utama. Setiap kamar ada kamar mandi dan di setiap lantai juga ada kamar mandi.
Setelah melihat brosurnya dan mengetahui rumah yang sekarang di miliki nya cukup besar, dia tersenyum lebar, dia membuka dimensional storagenya dan total uang yang ada padanya berjumlah 1,3 miliar.
“Ok, sudah ku putuskan,” ujar Mark di dalam kepalanya.
[Baik tuan.]
“Cklek,” pintu di buka, Mark menoleh dan matanya langsung membulat karena melihat Amanda masuk hanya mengenakan handuk yang membalut tubuhnya. Dia menutup pintu dan membuka handuknya sambil menutup bagian pentingnya dengan lengan.
“Um...pelan pelan ya kak, aku masih takut sedikit gara gara kejadian tadi soalnya,” ujar Amanda.
“Aduh...gawat ini,” ujar Mark dalam hati.
Melihat tubuh Amanda yang indah, bokong yang bulat dan nampak kencang di tambah dua buah gundukan besar di dadanya, membuat Mark junior langsung melesat mendorong celananya, namun dia berusaha keras menahan nya.
“Ma...Manda, seperti yang ku bilang, aku tidak bermaksud meniduri mu, aku akan membayar mu, jadi pakai lah pakaian mu,” ujar Mark menoleh ke arah lain.
Namun Amanda malah berjalan maju mendekatinya dan memegang kedua pipinya, dia langsung menghadapkan wajah Mark melihat seluruh tubuhnya yang sudah polos tanpa busana sehelai pun.
“Kak, yang bisa ku lakukan hanya ini, aku sudah berterima kasih sekali karena kakak sudah membayar hutang kita ke Rahmat dan sudah menyembuhkan penyakit emak, aku hanya bisa memberikan tubuh ku yang tidak seberapa ini untuk kakak sebagai balasan atas bantuan kakak, jadi tolong jangan menolak ya kak,” ujar Amanda.