【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Nuga dan perasaannya
Aku tiba di rumah sekitar jam 19.30,setelah tadi bertemu Marga di rumahnya.Aku duduk di kamar dan teringat kembali yang telah lalu.Bodoh itu yang aku rasakan.Kenapa tidak berfikir kearah situ.
1 tahun lalu.
Hari ini hari perpisahan ku,aku berencana untuk mengungkapkan perasaanku pada Marga,gadis ceria dengan kebaikannya.Sudah beberapa bulan ini aku memang dekat dengannya sebagai teman,namun akhir-akhir ini aku mulai menyukainya,terlebih dia memang beda dari kebanyakan cewek yang mendekatiku,dia apa adanya dan pekerja keras.
Ya awalnya aku heran dengan kebiasaannya yang selalu menolak ku ketika aku ajak jalan atau sekedar main padahal kalo cewek lain pasti akan bahagia luar biasa dengan ajakan ku,tapi dia tidak,aneh fikirku saat itu,tapi lama-lama aku tau jika dia sibuk bekerja itu kenapa tidak pernah menanggapi ku jika aku ajak jalan.
Hari ini tepat selesai acara,sebelum bubar aku memberanikan diri untuk mengungkapkan keseriusanku,entahlah ada apa sebenarnya denganku hingga nekat mengatakan akan mengajaknya menikah.Dan apa yang terjadi bukannya dia bahagia dengan ungkapanku,dia malah terlihat kecewa dan mungkin malu.
Yang membuat aku shok dan makin merasa bersalah,dia turun berlari kearah orang tuaku,memberikan bucket bunga ke Ibuku dengan mengatakan entah apa aku tidak tau,di saat itu aku juga tidak tau kenapa hanya diam melihat semua dari panggung tanpa adanya pergerakan.Ah sial.
Sadar dengan situasi aku turun,berjalan cepat untuk mencegahnya pergi,karena setelah dia manyalami kedua orang tuaku dia terlihat akan segera beranjak dari tempatnya berdiri.Terlambat ,dia sudah pergi sebelum aku sampai di tempatnya.
Setelah hal itu terjadi,di rumah aku langsung dimarahi sekaligus dinasehati jika semua yang aku lakukan itu memang salah karena belum saatnya,mungkin jika nanti setelah umurku cukup dan memiliki penghasilan sendiri itu tidak akan memalukan.Dan hal yang paling aku takuti juga terjadi,ponselku disita sampai berbulan-bulan ,bahkan sampai aku masuk kuliah hingga semester 2 yang berarti 1 tahun.
Saat itu aku benar-benar kepikiran sampai jatuh sakit,beberapa kali opname di Rumah Sakit karena tipus yang sering kali kumat,itu terjadi karena aku jarang makan dan banyak diam memikirkan solusi untuk semua yang terjadi.Aku selalu menanyakan apa aku salah jika mencintai Marga ? ,Apa aku juga salah jika mengajaknya menikah ? .Tapi memang benar semua yang orang tuaku katakan,semuanya tidak salah hanya saja waktu yang belum tepat.
Tiga bulan berlalu sejak ponsel disita dan aku sering sakit,aku sudah lebih baik,tidak lagi sering sakit,aku bangkit dan ya ,aku mengembangkan hobi ku yang suka memotret hal apapun yang menurutku indah dan cantik untuk di abadikan.Hingga hobi ku tersebut menjadi pekerjaan seperti yang selama ini Marga lakukan,sampai tidak sadar dari itu aku bisa memiliki penghasilan sendiri.Akhirnya aku menjalani hal yang tidak aku duga sebelumnya,bekerja dan kuliah,capek pasti,tapi itu tidak ada apa-apanya dibanding hasil yang aku dapatkan.Tidak banyak tapi aku bangga dengan keadaan ini.
Lupa dengan Marga,iya untuk sesaat ,tapi tidak lagi ketika ponsel yang dulu disita, Ayah kembalikan.Ayah mengatakan aku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,sudah tau mana yang baik untuk sekarang dan masa depan.
Dan tepat saat itu,aku dan Marga kembali dipertemukan karena sebuah pekerjaan yang aku tawarkan,saat itu aku kira sudah tidak lagi bisa dihubungi nomornya,ternyata masih tersambung dan dia tetap seperti dulu,menjawab tanpa ragu.Dan saat bertemu dia terlihat biasa seperti tidak pernah terjadi apapun diantara kita.
****
Pagi hari setelah subuh.Ponselku berdering menandakan ada yang memanggil.
" Siapa pagi buta begini udah telepon,apa ngga ada kerjaan tuh orang ? " Batinku heran.
Nuga ,nama yang tertera dilayar ponsel.
" Hallo Nu,kenapa ? ".
" Eh udah bangun loe,ganggu ngga ? " Jawabnya enteng.
" Ganggu banget,kenapa masih kurang yang semalam obrolannya ? Please kalo loe gabut mending ke yang lain jangan ke gue." Jawabku ketus seperti biasa.
" Ohh berarti kalo gue ajak serius mau dong,"
" Hah loe ngigau apa gimana sih,aneh." Jawabku sedikit menghela nafas.
" Jangan dibawa tuh perasaan kalo sama gue Nu,jangan dibahas juga ,gue ngga siap oke ? " Lanjut ku.
" Hmm ,udah matiin gih " Jawab Nuga.
" Oke,bye." Jawabku yang langsung ku akhiri telepon.
Kamis pagi yang ceria,selain banyak tugas juga banyak nganggur.Wehehe.
Aku berangkat sekolah seperti biasa,tapi kali ini agak sedikit berbeda,entah kenapa seperti ada yang memperhatikanku,sejak pertama sampai di parkiran hingga masuk ke kelas.
" Gess kenapa mereka kaya ngeliatin gue terus pas di luar kelas ,gue kenapa ya ? Apa ada yang salah ? ".
" Paling cuma perasaan loe doang ,lagian loe ngga pernah buat masalah ke mereka kan,kecuali setahun lalu,itupun sebenarnya juga ngga ada yang salah dan satu lagi kelas X juga belum mereka kan ?." Jawab Kamboja.
" Ga ,apa jangan-jangan mereka udah tau lagi kalo foto itu loe,ohh ya tapi fotonya udah ngga ada si sekarang." Sahut Ayu.
" Iya udah gue suruh hapus kemarin,gila aja kalo kejadian itu benar-benar terjadi lagi ,mampus kayanya gue kali ini " Jawabku sekenanya.
" Lah gila emang,ohh ya gue penisirin nih ,emang loe ngga marah atau benci ke dia gitu Ga ,secara dia dulu kebangetan sih menurut gue,ya walaupun dulu gue suka banget ke dia tapi ya tetep aja malu lah,orang dia ngajak nikah bukan pacaran. " Tanya Aghis.
" Ngga sama sekali benci cuma marah,ya itu karena malu,kalo masalah perasaan kalian tau sendiri kan,gue ada semacam tirakat kenapa gue bisa biasa aja sama Nuga padahal jelas kalo gue tau dia suka ke gue." Jawabku mode serius.
" Lagian itu bakal berakhir juga kalo bener-bener apa yang gue mau udah tercapai,sederhana tapi itu sulit." Lanjutku.
" Hmmm ,loe yakin kalo bakalan berakhir kalo loe udah dapatin yang loe mau ? Kalo sampe loe tua gimana Ga apa ngga malah serem.Masak kita-kita nikah loe masih ngejomblo teros. " Ayu si pintar mode kelewat telah bersabda.Heran aja kenapa sampai ke arah tua coba.
" Ngga lah itu berlaku sampai berapa tahun kedepan lagi kok ngga sampai lama,gue cuma mau menikmati masa remaja dengan sekolah dan kerja,nanti pas umur 20 an keatas baru mikirin hal yang berbau perasaan,kan udah cukup tuh umur gue kalo mau nikah.Gue tetp ngga mau kalo pacaran,malu kalo ngga jadi.Haha. " Jawabku dengan bercanda.
Bel berbunyi,obrolan dan candaan kami berakhir.Saatnya kembali ke dunia nyata.
" Anak-anak mengingat sebentar lagi akan banyak kegiatan untuk ujian akhir,Ibu mohon kalian lebih serius dalam belajar dan jaga kesehatan dengan benar,mengerti ? " Ucap Pak Salim Guru Matematika, mengingatkan.
" Siap Pak, " Jawab kami serempak.
" Ohh ya,Bapak ada pengumuman bahwa ujian praktik di lakukan setelah lomba antar sekolah,lalu dilanjut dengan ujian akhir di awal tahun.Setelahnya baru magang selama 4 bulan.Awal bulan Mei kita adakan
touring dan akhir bulan acara kelulusan." Lanjut Pak Salim.
Pelajaran berakhir di jam yang sama seperti biasa.Ketika aku di parkiran tiba-tiba ada 2 anak cewek yang aku kira dari kelas XI,menghadang ku dan mengatakan sesuatu yang mencengangkan.
" Mba mau nanya dong ,beneran–" Belum selesai salah satu dari mereka mengatakan sesuatu aku langsung memotong perkataanya.
" Panggil Marga aja ,ngga usah pakai embel-embel mba kita seumuran cuma beda 1 tahun doang " Jawabku sembari tersenyum.Mereka nampak tersenyum juga,kelihatan dari tadi memang seperti tertekan wajah mereka.Entah apa yang mereka khawatirkan.Haih please aku ngga pernah makan orang.
" Eh itu Ga ,beneran kamu sama Mas Nuga balikan,jadi benar dong kalian nanti nikah ? " Tanyanya tanpa kemanusiaan.Apaan coba.Duuuh cilaka 10 ini mah.
" Hah balikan ? Nikah ? ,Ngga lah aku ngga ada apa-apa sama dia,kalian kenapa tanya begitu,ada yang ngomporin ? " Tanyaku curiga.
" Ngga ada cuma dari postingan-postingan Mas Nuga lewat kata-katanya,kita kira itu pasti kamu Ga soalnya mirip,apalagi kemarin sempet ada foto di blurd mukanya ya walaupun udah dihapus sih fotonya. " Terangnya.
" Jangan mudah percaya pada hal yang belum tentu benar adanya,kalian tau kan itu ngga ada gunanya,toh kalaupun benar emang kenapa ? ,Udah ya aku mau pulang ," Jawabku santai dengan bersiap melajukan motorku ke rumah." .
Sesampainya di rumah,aku langsung mandi,lalu solat asar.Setelah selesai aku santai di ruang tengah.
" Ga ,loe ngga apa-apa ? " Tanya Mahest sembari duduk di sebelahku.
" Emang gue kenapa ? " Heranku padanya.
" Nuga dan perasaanya ".
" Gue ngga tau,dan gue masih biasa-biasa aja kenapa ? Hest kalaupun gue suka balik ke dia,buat apa? Pacaran ? Yang ada diajakin nikah Hest ,loe ngerti kan ?." Jawabku dengan menghela nafas.
" Ngga semua harus saat ini kan Hest ? ,Gue tau gue salah dan udah pasti nyakitin,tapi gue bakal lebih sakit kalo di masa kecil kita itu bakalan ke ulang ke keluarga gue nanti ,gue takut Hest ,cuma itu doang." Lanjutku lalu beranjak dari duduk untuk ke masuk kamar.
Mahest terlihat menghela nafas ketika melihatku beranjak,mungkin jengke denganku atau malah kasihan.
" Kenapa semua orang pada begitu ke aku,padahal udah tau umur kita aja masih belasan,aku baru aja 17 tahun ,ellah." Batinku heran mengingat mereka.
Berbaring yang sangat nyaman,menggulir sosmed lalu teringat kata-kata si adek kelas.Aku iseng melihat akun Nuga.Benar kata mereka,ada postingan sebuah kalimat di mana dia menjelaskan perasaannya,entah untuk siapa dan itu baru beberapa jam yang lalu.Tidak mungkin aku kan tujuanya ?.Haisshh mengkis kamu Ga di teror dah tuh sama Anugrah Tuhan.Semoga kamu beneran ngga sampai mampus.Dasar sableng yang bukan wira nih si Nuga.
" Aku mencintainya ,tapi Tuhan masih menyimpan waktunya."
" Dia masih sama,pekerja keras,ceria dan banyak tawa."
" Aku tersiksa merindu tapi jika dia tau dia selalu sendu."
" Bodoh dalam hal rasa, tidak dengan menjatuhkan perasaan nya kepada siapa .It's me."
" Kalimat mu dalem banget Nu,elah.Bikin aku makin frustasi lama-lama,asli ini mah jiwa jomblo ku meronta ,aiiih.Dulu biasa aja kenapa sekarang jadi beda ? Fiks aku emang udah ada rasa tapi pura-pura biasa.Huaaa. " Batinku ngenes.
Sibuk meratapi nasib sendiri tetiba ada pesan dari Nuga.Hah panjang umur deh tuh anak,baru di batin udah ngirim pesan aja.
Nuga : Oe ,solat dulu.
Hah apaan coba,tanpa membalas aku keluar kamar ,sampai kamar mandi tanpa mengambil wudhu karena ternyata tamu bulan ini datang,pantesan mood nya hadeeh.Kalian paham kan ? Pokoknya itu.
" Ngga solat kamu Ga ? " Tanya Mamak yang sedang nonton tv.
" Libur Mak " jawabku singkat.
" Anak bapak Endro dah besar aja nih " Canda Mamak sambil tersenyum.
" Lah dikira masih bocil ,dasar Mamak ." .
" Tuh si Mahest juga udah besar Mak ,eh ya Hest mana gamis mehong loe,katanya mau dikasih lihat ke gue kako udah datang " Kataku yang teringat gamis mahal si Mahest.
" Di kamar ,masuk aja kalo mau lihat." Ucap Mahest yang baru datang.
" Yok lah " Ajakku sambil menarik lengannya.
" Sendiri bisa kan ,gue mau makan."
" Ya udah loe makan dulu ,gue tungguin abis loe selesai baru kita lihat bareng." Putusku yang membuat Mamak dan Mahest geleng-geleng kepala,dan aku hanya nyengir ngga jelas.
Mahest menuju dapur,aku duduk kembali di samping Mamak.
" Manja nya kamu Ga ,mirip banget sama Mamak hihi " Ucap Mamak diselingi canda.
" Sama kalian doang kalo sama yang lain ngga pernah ".
" Kalo sama Nuga ? " Tanya Mamak mengagetkan.
" Haihh Nuga lagi,kenapa semua bahas itu.Nanti ada waktunya,itupun kalo jodoh." Jawabku ngawur.
Mahest datang dari arah dapur,menarik lenganku masuk ke kamarnya.
" Wiih cantik banget Hest,inimah bukan gamis tapi dress atau juga bisa dibilang gaun,coba deh loe pakai pasti anggun banget ," Ucapku kagum melihat gaun milik Mahest.
Gaun berwarna baby blue berbahan satin dan tulle,dengan berhias mote ( mutiara imitasi ) menyebar dibagian kain tulle,dipasang menyebar seolah seperti bintik atau motif polkadot tapi agak renggang.Pokoknya kaya gitu,bisa kan penonton bayangin ? Bisa lah pasti.Ngebayangin Nuga sama Marga bersatu aja bisa.Hihi.
Oke lanjut mendeskripsikan si gaun,lengan balon dan bagian dada ada sedikit taburan swarovski agar terlihat lebih mencorong ketika di pakai,gaun dengan lebar ± 3 meter,wuihh mayung banget ya gess.Bisa ngga tuh gaun jadiin payung beneran.Haha.
" Males ah ,nanti gue pakai pas nikahan loe ,kan cocok tuh dengan suasana gaunnya " Jawab Mahest ngawur.
" Hah ,masih lama Hest ,kebangetan banget kalo ngomong ".
" Emang kapan loe nikah,ngga waktu deket emang ? " Ucap Mahest yang makin ngawur.
" Besok bangun tidur tapi kalo gue bangun langsung dewasa,atau loe dulu deh ntar gue belakangan."
" Cangkemu Ga ,gue masih sekolah kalo loe lupa ?.
" Heh terus loe fikir selama ini gue ngapain ,makan tidur doang ? Gue juga sekolah ,kampret ."
" Gue kira itu bukan loe pas mode sekolah."
" Terus kalo bukan gue siapa ? Demit atau amoeba yang bisa membelah diri,moncong loe kira-kira Hest ,gue kuncir juga tuh entar."
" Haha singa betina mulai bersabda " Tawa Mahest membahana.
Dasar nyebelin memang si Mahest,kelewat bercandanya.Belum juga benar-benar selesai dengan tawanya,dia kembali berucap.
" Gue fikir ,loe ngga harus jadi sempurna Ga buat bahagiain kita apalagi gue,gue tau loe kek gitu biar bapak mamak bahagia termasuk gue,gue juga tau kalo loe sesayang apa ke gue,tapi loe juga harus fikirin masa loe sendiri,gue udah bangga punya loe yang mandiri,gue bangga punya loe yang bisa ngurusin gue tanpa gue ngerengek dulu baru loe kasih,gue bangga punya loe yang perkerja keras di usia remaja.Gue tau loe capek,loe lelah,tapi ingat loe juga manusia biasa Ga ,ngga semua harus sesempurna yang loe inginkan.Gue kira dengan loe udah usaha buat masa depan yang indah ,hidup keluarga loe kelak ngga akan sesusah kita kecil.Kenapa harus takut ?."
Aku hanya mendengarkan tanpa mengucap sepatah kata pun.
" Ada gue adik loe yang bisa loe andalkan,ngga usah takut " Lanjutnya sembari memelukku ,aku masih saja diam dan tak gerak,melainkan membalas pelukannya.Ada air mata yang aku rasakan menetes di pundak ku.
" Hest ,kamu baik ? Ada yang loe mau ? " Ucapku melepas pelukan menghadapkan wajah Mahest di depanku,aku menghapus air matanya dan kembali berucap.
" Loe kenapa ? Capek ya ? ,Maaf gue ngga tau loe secapek apa."
" Ga gue sayang loe,gue mau loe ngga jadi penakut untuk hal yang belum tentu akan terjadi ,gue udah gede udah kerja kaya loe juga,kenapa loe masih kaya gitu ?,gue ngga mau ya loe jadi perawan tua." Ucapnya yang malah bikin jengah ,udah nangis-nangis ujungnya tetap ngawur.Hadeeh.
" Gue pasti mikir ke arah situ kali Hest ,tapi ngga sekarang juga,gue masih 17 tahun,sekolah belum lulus,emang kampret loe ya jadi adek."
Setelah selesai ngedrama,aku kembali menanyakan tentang si gaun.
" Beneran nih gaun seharga 600 Hest,ini mah mamak juga bisa bikin kali,Ohh ya nih gaun mau loe pakai acara apa sih sebenarnya ? " Tanyaku pada Mahest.
" Udah gue bilang buat acara nikahan loe nanti,kalo minta mamak bikin ngga mungkin jadi karena pasti ngurusin ini itu pas di nikahan loe." .
" Astaghfirullah Mahest,nyebelin loe." Jawabku sambil ngeloyor keluar dari kamarnya.
Di kamar,aku ter Nuga-Nuga .Eh. Maksudnya terkaget-kaget dengan banyaknya pesan dan panggilan telepon dari Nuga.Penasaran,aku langsung membuka pesan-pesan tersebut.
Nuga : Ga,loe tidur ?
Nuga : Loe udah tidur ?
Nuga : Hey kenapa loe menghindar dari gue ?
Nuga : Gue ganggu banget ya emang ?
Nuga : Loe tau ? Gue tetep dengan perasaan gue ,meskipun loe anggap gue cuma temen.
Bujuk buset ,ngebet amat bang anda ah elah.
Mie : Makasih buat ungkapanya.