Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah Menikah Lagi!
Yang pasti nya tidak kalah seru dari cerita orangtua mereka.
Bagaimana jadi nya seorang CEO dingin, yang terkenal dingin dan tidak tersentuh oleh wanita. Tiba-tiba menghamili seorang gadis.
"Mereka memasukan obat perangsang kedalam minuman ku," Racau Arthur yang sudah tidak bisa menyeimbangi tubuh nya.
Namun pada saat Arthur sedang tidak sadar karena efek obat, ada seorang wanita yang menolong nya.
Tanpa Arthur sadari, ia membawa paksa wanita tersebut kedalam mobil nya, sang wanita itu sudah melawan, namun nihil. Gadis itu sangat malang!!
Guys, cerita ini gak kalah seru dari cerita perjalanan cinta Aira dengan Samudra.
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Nama kamu siapa?" tanya Zayn.
"Aku Elisha," jawab nya, tersenyum.
"Aku Raffan Zayn, panggil saja Zayn," jawab Zayn.
"Kamu tinggal dengan siapa disini?" tanya Zayn.
"Kebetulan aku ikut dengan istri paman ku, bu Siska," jawab Elisha.
"Oh bu Siska pemilik butik S.A itu?" tanya Zayn.
"Iya, lalu kamu disini dengan keluarga mu?" tanya Elisha.
"Dengan nenek ku, keluarga ku berada di Paris," jawab Zayn.
"Paris__" gumam Elisha, ia seperti tidak asing dengan kehidupan nya disana.
"Kenapa?" tanya Zayn.
"Ah tidak apa-apa," jawab Elisha.
"Semoga kita bisa menjadi teman baik ya," ucap Zayn, penuh harap.
"Aku belum memiliki teman disini, maukah kamu menjadi teman ku?" tanya Elisha.
"Mau sekali, meskipun aku sudah lama tinggal disini, tapi aku juga tidak memiliki teman," jawab Zayn.
"Kita berteman sekarang," ucap Elisha, tersenyum senang.
"Lain kali aku kenal kan dengan nenek ku ya," ucap Zayn.
"Boleh," jawab Elisha.
"Kalo begitu aku pergi dulu, karena aku akan ke kantor," pamit Zayn.
"Iya, aku juga mau istirahat," jawab Elisha tersenyum.
Lalu keduanya meninggalkan tersebut, Elisha akan istirahat, dan Zayn akan pergi ke perusahaan nya.
Saat Zayn meninggalkan Elisha, Zayn menjadi kepikiran dengan Elisha.
"Dia benar-benar mirip dengan Emillie, tetapi Emillie kan sudah meninggal, apa aku cuman halusinasi karena baru saja kehilangan Emillie," gumam Zayn, ia terus menduga-duga, dan merasa bertemu lagi dengan Emillie tapi versi berbeda.
"Mungkin cuman kebetulan mirip, toh dia mengatakan kalo dia saudara nya suami tante Siska," ucap Zayn, tidak mau menduga lagi.
Zayn melajukan mobil nya kearah perusahaan nya, lebih tepat nya cabang perusahaan Leo yang berada di Jakarta, Zayn lah yang mengurus nya, karena Zayn tidak mau jauh dengan sang nenek.
Setelah Zayn keluar dari mobil nya, semua karyawan menundukan kepala.
Selama ini Zayn terkenal dengan keadilan nya, dan juga kebaikan nya, banyak karyawan yang merasa bersyukur karena bekerja dengan Zayn.
"Selamat pagi pak Zayn," sapa salah satu karyawan nya.
"Pagi, semangat bekerja ya kalian semua, kita kerja sama untuk membangun perusahaan ini," ucap Zayn, tersenyum memberikan semangat kepada semua karyawan nya.
Lalu Zayn menaiki lift nya, ia akan memasuki ruangan milik nya, dilantai 3..
"Selamat pagi bos," sapa sang asisten Zayn.
"Rif, apakah kamu percaya dengan istilah, kalo manusia meninggal akan hidup lagi di raga orang lain?" tanya Zayn, kepada asisten nya bernama, Rifki.
Zayn dengan Rifki sudah sangat dekat, saat mereka berdua akan bertingkah seperti teman pada umum nya.
"Zayn, kenapa sih pagi-pagi udah nanyain hal random aja," ujar Rifki.
"Lo tau kan anak nya bibi Aira baru saja meninggal beberapa bulan yang lalu, tepat nya kekasih gua," ucap Zayn.
"Terus? Jangan bilang lo belum bisa move on, terus lo halusinasi bertemu dengan manusia yang mirip dengan Emillie," ujar Rifki.
"Gua tadi ketemu dengan cewek yang wajah nya persis sekali dengan Emillie, gua gak halusinasi," jawab Zayn.
"Plis Zayn, gua gak bermaksud apapun, tapi lo harus sadar kalo Emillie sudah meninggal, lo harus bisa sedikit-sedikit melupakan Emillie," ucap Rifki, menasehati sahabat nya.
"Nanti sore, gua bawa lo kesana, biar lo percaya," kata Zayn.
"Oke, gua mau lihat cewek itu, biar bisa nyadarin lo," ujar Rifki, dibuat kesal pagi-pagi gini.
"Yaudah sana kerja, ngapain disini," usir Zayn.
"Siapa juga yang mau lama-lama disini, gua cuman mau ngasih beberapa berkas yang harus lo tandatangani, penting buat meeting besok," ujar Rifki.
"Yaudah taro di atas meja, nanti gua cek dulu," jawab Zayn.
Lalu Rifki meninggalkan Zayn, ia keluar dari ruangan bos nya, dengan rasa kesal.
****
Sedangkan disisi lain, Arthur dengan Alina sedang menikmati masa-masa kehamilan Alina.
"Ramai juga restoran nya," ucap Arthur.
"Karena restoran ini sudah banyak pengunjung yang tetap, maklum lah restoran ini peninggalan kakek dan nenek aku, diturunin ke ibu sama ayah, dan sekarang aku yang mengelola," jawab Alina.
"Kamu memiliki resep tambahan dari keluarga mu?" tanya Arthur.
"Tidak, aku masih memakai resep turunan," jawab Alina.
"Mau renovasi restoran ini?" tanya Arthur.
"Tidak, karena ini sudah menjadi ciri khas nya, aku tidak mau mengubah nya, hanya saja aku berkeinginan mempunyai cabang di negara mana-mana," jawab Alina.
"Aku akan mengabulkan nya, kamu mau membuat cabang dimana saja?" tanya Arthur.
"Di Indonesia, Kanada, Italy.. di tempat lain nya juga," jawab Alina.
"Kita akan membuat cabang di Indonesia, tepatnya di Jakarta," jawab Arthur.
Alina hanya tersenyum, karena menganggap ucapan suaminya hanya candaan, namun tanpa Alina tahu, ucapan Arthur akan menjadi kenyataan.
"Asalkan tidak mengganggu waktu kita," ucap Arthur.
"Terima kasih, sudah mau menerima ku," ujar Alina.
"Aku mencintai mu, sangat mencintai kamu," kata Arthur.
Alina tersenyum mendengar ucapan suaminya, Alina merasa sangat beruntung karena mempunyai suami dan juga mertua yang baik.
"Kandungan mu baik-baik saja kan, meskipun kamu mengurus resto?" tanya Arthur.
"Anak kita baik-baik saja, kamu tenang saja," jawab Alina.
"Bukan anak kita, tapi aku menanyakan dirimu," ucap Arthur.
"Aku baik-baik saja, aku senang mekakukan ini semua, karena sejak dulu aku berada disini, dan hidup dari penghasilan ini," jawab Alina.
"Sejujur nya aku tidak mau melihat kamu bekerja, karena uang ku saja tidak akan habis meskipun nanti kita memiliki cucu," ucap Arthur.
"Aku bukan bekerja, tapi melakukan aktivitas biasa ku, ada karyawan yang membutuhkan pekerjaan ini," jawab Alina.
Arthur tersenyum, mendengar jawaban istrinya yang peduli dengan kehidupan orang lain.
"Ayok kita pulang," ajak Arthur, ia memang sehabis pulang dari perusahaan langsung menemui istrinya, karena akan pulang bersama.
"Ayok, aku ambil tas ku di atas ya," ucap Alina.
"Kamu duduk saja disini, aku yang akan mengambil nya," jawab Arthur.
"Baiklah.." jawab Alina, lalu Alina duduk di kursi, sedangkan suaminya mengambil tas nya diatas.
Setelah itu, Arthur kembali lagi menemui Alina, yang sedang duduk manis.
"Ayok sayang.." ajak Arthur.
Arthur menggandeng tangan istrinya, dan mengelus perut istrinya yang sudah mulai kelihatan.
"Anak kita sudah mulai gerak-gerak, kadang aku suka kaget, tapi pas di ingat lagi kalo aku sedang hamil, aku malah senang," ucap Alina.
"Kalo nanti dia gerak-gerak, kasih tahu aku biar aku memegang nya," ucap Arthur.
"Masih jarang, karena masih usia empat bulan," jawab Alina.
"Tapi tidak sakit kan?" tanya Arthur.
"Tidak, aku malah senang," jawab Alina.
Arthur tersenyum mendengar nya, karena ia merasa senang akan menjadi ayah.
***
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..
ini Emillie anaknya airakan
trus Amelia anaknya Aisyah
tp kok anaknya Fera manggil mereka berdua aunty?
seharusnya kakakkan,karena Fera adeknya samudra
aunty itukan panggilannya dlm b.indo bibikan
maaf thor koreksi lg kalo salah soalnya seingat aku kegitu