Cristian Agung Jaya si pria tampan yang di juluki dengan CEO gila pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia. Gila yah benar-benar gila, dia sangat antusias untuk membuat para pekerjanya pusing bahkan hampir terkena struk ringan. Namun kegilaannya di balas lebih gila lagi oleh seorang wanita yang baru saja bergabung di perusahaannya miliknya. Wanita cantik pemilik nama Naila Cynthia ini justru berbeda dari pekerja lainnya yang takut menghadapi Cristian, dia bahkan melakukan segala kegilaan untuk membalaskan semua keluhan pekerja di perusahaan besar itu. Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya mari di baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua keluarga berbeda
Setelah sampai di rumah Thia dengan semangat masuk karena perutnya sudah menunjukkan krisis makanan.
"Malam mamiiiiii" sapa nya pada mami nya
"Ehhhh papi juga udah pulang? Tumben gak pulang tengah malam" ucapnya yang ternyata melihat papi nya sudah ada di rumah juga
"Yahh kebetulan hari ini tidak sesibuk biasanya nak, gimana magang kamu?" Tanya papi nya kembali
"Biasa aja sih Pi, lagian kan Thia baru gabung juga jadi masih berusaha untuk menyesuaikan ke CEO nya"
"Ehhh papi tau gak, kalau CEO nya itu ternyata dikenal sebagai harimau gila Pi, bayangin dehh anak papi yang cantik ya luar biasa ini harus sabar menghadapi manusia jenis harimau gila" ucapnya mengadu ke papinya.
"Hahahha kamu bisa saja, lagian jangan langsung mendengar perkataan dari luar sayang, kamu harus punya pendapat pribadi dong tentang dia" ucap papi nya
"Hemmmmm yaudah deh Pi, ohh iya mami udah masak belum? Thia udah lapar banget miii" tanya Thia mengalihkan topik
"Sudah dong pastinya, yaudah ini juga udah jam 7 malam kita makan malam sama aja ayoo" ajak mami nya
Mereka bertiga pun ke ruang makan dan menikmati makan malam bersama, ya keluarga Thia memang tampak sangat harmonis, jarang sekali terjadi keributan di lingkungan keluarga nya, apalagi suara bentakan itu adalah hal yang paling tak pernah dia dengar keluar dari ucapan papi nya maupun maminya.
"Thiaa, gimana kira-kira kamu sudah punya pacar belum?" Tanya papi nya tiba-tiba sembari menikmati makanan
"Uhukk uhukkk uhukkkk, ihhhh papi bikin Thia Shok dehhh, tumben Papi nanyak soal itu" kata Thia
"Yahhh gak salah dong nak, namanya juga anak papikan, papi mau kamu segera nemuin pasangan kamu nak apalagi ingat umur kamu udah mau seperempat abad lohh" ujar mami nya yang ikut dalam percakapan itu.
"Iyaa benar kata mami mu" sambung papinya
"Emmm Thia belum kepikiran sih Pi, Mi, soalnya Thia mau fokus dulu ke kerjaan baru" ucap nya
"Kamu udah pernah pacaran?" Tanya papi nya lagi
"ihhhh papi kepo banget sihhh" kesal Thia memanyunkan bibirnya
"Hahahhah kamu ini gampang sekali merajuknya, tapi dari reaksinya ternyata anak kita belum pernah pacaran deh mi" ucap papinya.
"Yasudah kali Pi, lagian mami yakin kok bukan karna gak ada yang dekatin tapi karna anak kita standar nya harus tinggi" sambung mami nya
" Papiiiii Mamiiiiiii, jangan bahas soal pacar kenapa sihhh, jadi gak mood makan loooo" kata Thia
"Yaudah yaudah lanjut makannya saja" Mereka pun kembali menyantap makanan mereka.
Sedangkan di rumah Tian jauh berbeda suasananya dengan yang ada di rumah Thia.
Saat ini duduk lah Tian sendirian di ruang makan sambil menikmati makanan yang sudah disiapkan oleh asisten rumah tangganya yang kerap dia sapa mbok ayuu.
Tian hanya tinggal seorang diri di rumah besar nya itu, kedua orang tuanya masih hidup dan sehat namun sedari dia kecil dia diurus dan dibesarkan oleh mbok ayu sedari ia kecil.
Tian sudah terbiasa hidup mandiri, akan tetapi tak jarang pula dia merindukan kedua orang tuanya, namun karna selalu beralaskan beberapa bisnis yang tak kunjung selesai Tian memutuskan untuk tidak tergantung dengan orang tuanya, oleh karna itu pula lah orang tua Tian sudah percaya bahwa dia bisa hidup mandiri.
"Nak Tian kenapa makanannya diacak acak?" Tanya mbok ayu yang memperhatikan tingkah Tian yang sejak tadi bukannya menyantap makanan itu tapi malah membolak balikkan nya.
"Tidak apa-apa mbok, seperti nya Tian sudah selesai, terimakasih untuk makan malam nya, mbok udah bisa istirahat" ucap Tian yang kemudian meninggalkan ruang makan itu dan menuju ke kamar tidurnya.
"Cl CK CK CK, kasihan sekali kamu nak Tian, padahal harusnya kesuksesan mu kau tunjukkan pada orang tua mu" kata mbok ayu sambil menggelengkan kepalanya.
Didalam kamar Tian langsung menidurkan tubuh nya ke atas kasur empuk milik nya, baru saja dia hendak menutup matanya tiba-tiba handphone nya berdering.
Tampaklah dilayar hp itu tertera "Mama"
Dengan semangat dia bangun dan langsung mengangkat nya.
"Halo anak mama" sapa mamanya terlebih dahulu
"Halo ma, gimana kabar mama?" Ucap Tian
"Mama baik kok nak, kamu gimana kabarnya? Gimana kerjaan kamu?"
"Semuanya lancar kok ma"
"Syukurlah kalau begitu, ini papa kamu mau nanyak sesuatu"
"Halo nak, gimana nihh kamu udah ada calon gak?" Tanya papanya tiba-tiba
"Hah? Maksud papa?"
"Ya ampun nak, maksudnya itu calon istri kamu" sambung mama nya
"Ouhhh, untuk itu belum kepikiran pa ma, Tian gak mikir buat bangun keluarga dulu" jawabnya
"Kenapa nak? Ayolah mulai bukakan hati kamu, mama sama papa Yakin kok kamu pasti banyak yang mau sama kamu"
"Nanti dulu dehh pa, mau fokus ke karir dulu pa" sanggah nya lagi
"Yaudah dehh kalau gitu papa dan mama bakal nyariin kamu jodoh, karna gak mungkin dong jodoh kamu datang sendiri kalau gak ada usaha" ucap mama ya
"Terserah mama dan papa saja, tuan mau istirahat dulu jadi Tian tutup teleponnya yah" ucapnya lalu menyudahi panggilan itu.
"Hufffftttt gue pikir ada kepentingan lain, ujung-ujungnya malah soal pasangan hidup, gimana gue mau bangun keluarga baru kalau dari keluarga gue sendiri udah begini" ucapnya mengeluh.
Setelah itu Tian pun tidur dan berharap tak ada yang mengganggu pikirannya.
hadir saling support ya kk