IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Pukul tiga sore keluarga Gunadarma datang ke ke rumah mereka. Acara ini hanya dihadiri keluarga inti saja. Gosip mengenai Ayunda dan Gunadarma telah tersebar luas di komplek perumahaan ini, karena cerita dari Pak satpam yang memergoki mereka semalam. Saat ini keluarga mereka sedang membahas acara pernikahan antara Ayunda dan Gunadarma.
"Apa mereka tunangan aja dulu?" tanya Raditya Candrama. Raditya adalah Papinya Gunadarma.
"Nggak usah pakek tunangan, mereka nikah aja langsung Pi, ini penghuni komplek sudah tahu kejadian semalam Pi. Dari pada nanti Ayu hamil karena anak kita, lebih baik kita segerakan saja mereka menikah. Lebih cepat lebih baik!" ucap Elin membuat Ayunda menatap mereka semua dengan tatapan sendu. "Menurut jeng Ratna gimana?" tanya Elin.
"Saya setuju agar mereka langsung dinikahkan saja. Apalagi saat lihat dengan mata kepala saya sendiri Jeng, mereka begini!" ucap Ratna mengisyaratkan kedua tangannya dengan menyatukan ujung telunjuknya membuat Raditya segera berdiri.
"Dasar anak kurang ajar kamu Guna!" teriak Radit segera memukul wajah Guna membuat Elin panik.
"Papa apa-apaan sih...?" kesal Elin.
"Guna udah gituan sama Ayu. Ya ampun saya ternyata salah mendidik kamu nak..." ucap Raditya kecewa.
"Om, Kak Guna dan Mbak Ayu cuma ciuman gitu loh Om, itu maksud Mama Om" ucap Adinda mencoba menjelaskan kesalahpahaman ini pada Raditya.
"Ayu kamu belum berbuat lebih kan sama Guna?" tanya Bagus membuat Ayunda menatap Bagus dengan air mata yang menetes. "Jadi kalian sudah?".
"Papa Ayu dan Guna nggak ngapain-ngapain hiks.. hiks... kok tuduhannya gitu sih..." kesal Ayunda dan tangisnya pun pecah.
"Terus kenapa kamu nangis?" tanya Bagus.
"Kesel aja... kok jadi gini hiks...hiks... " isak Ayunda.
Raditya menghela napasnya "Kita nikahin aja mereka secara agama besok!" ucap Raditya.
"Saya setuju Dit, lagian mereka sudah cocok buat menikah. Saya juga tidak ingin nanti Ayunda bisa hamil diluar nikah. Apalagi mereka satu kantor. Gimana Guna kamu mau kan menikahi anak Om?" tanya Bagus menatap Guna dengan tatapan serius.
"Iya Om, saya akan menikahi Ayunda dan bertanggung jawab atas apa yang saya perbuat!" ucap Guna.
"Berbuat apa, itu kan karena aku mabok. Guna jelasin sama mereka kalau kita..." ucapan Ayunda dipotong Guna.
"Ini mungkin adalah jalan terbaik untuk menghindari fitnah. Nama kamu di komplek kita akan tercemar jika kita tidak segera menikah!" ucap Guna membuat semua keluarga tersenyum puas mendengar ucapan Guna.
"Kalian besok tidak usah ke kantor, karena kalian akan menikah jam tiga sore. Soal surat menyurat nanti kita urus setelah kalian menikah!" ucap Bagus dan disetujui oleh semua keluarga.
Setelah perbincangan keluarga yang alot tadi, Ayunda menarik tangan Guna agar Guna mengikutinya ke Taman belakang rumahnya. Ayunda merasa ia harus membicarakan sesuatu kepada Guna. Saat ini keduanya duduk bersebelahan. Ayunda menghela napasnya dan sepertinya ia yang harus membuka pembicaraan karena sejak tadi Guna memilih untuk diam.
"Pak... " panggil Ayunda.
"Ya," ucap Guna singkat.
"Ayo cari cara biar besok pernikahan kita batal!" ucap Ayunda.
Guna menatap Ayunda dengan tajam, ia tidak mengerti kenapa Ayunda bersikap kekanak-kanakan seperti ini "Keluarga kita sudah sepakat, saya tidak ingin mengecewakan mereka!" ucap Guna.
"Tapi aku yang kecewa... " kesal Ayunda.
"Kamu kenapa? Saya rasa tidak ada laki-laki yang lebih baik dari saya yang berada didekat kamu!" ucap Guna angkuh membuat Ayunda ingin sekali menampar wajah tampan itu.
"Saya hanya ingin menikah satu kali seumur hidup dengan laki-laki yang saya cintai!" lirih Ayunda.
"Saya juga sama seperti kamu hanya ingin memilki satu istri. Jadi mulai sekarang kamu mulailah belajar mencintai saya!" ucap Guna membuat Ayunda membuka mulutnya karena terlalu terkejut dengan sikap Guna.
"Hanya saya yang harus mencintai kamu?" teriak Ayunda kesal.
Guna menatap mata Ayunda dengan tatapan dalam "Saya juga akan belajar mencintai kamu walau saya tidak tahu apa saya bisa jatuh cinta dengan kamu yang kalau mabuk suka sekali mencium saya!" ucap Guna membuat wajah Ayunda memerah karena malu.
"Pulang sana!" usir Ayunda sambil mendorong tubuh Guna karena kesal.
dikit2 nangis