Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Tolong terimalah! ini akan sangat terlihat mewah saat Nyonya Han mengenakannya," ujar pemilik toko.
Shen Yue merasa ragu, bukan tak suka, hanya saja di balik kalung indah itu terdapat kisah yang memilukan.
Pemilik toko, sedikit panik saat melihat Shen Yue biasa saja, "Nyonya Han, tolong terimalah, siapa tau seseorang akan mengenali kalung ini," ujarnya sedikit memohon.
"Baiklah Tuan. Tapi Aku tak mau gratis, Aku ingin membelinya," ujar Shen Yue, lalu memegang kotak perhiasan itu seakan itu sangat lah berharga.
Pemilik toko mengangguk saja, ia takut Shen Yue menolaknya, entah lah ia sangat yakin jika wanita di hadapannya begitu baik, pemilik toko hanya bisa berdoa, semoga anaknya masih hidup dan dapat mengenali kalung itu.
Terkadang hati merasa cocok pada orang yang pertama kali kita jumpai, kita bisa bercerita begitu saja, seakan kita sangat percaya padanya.
Shen Yue sudah membayar perhiasan itu, ia pun berpamitan akan mencari saudaranya, Shen Yue berdiri mencari Tian Si.
"Nyonya, itu Nona Tian," ujar Zie Su.
Shen Yue melihat ke arah yang di tunjuk Zie Su, Shen Yue terkejut melihatnya, "Apa yang dilakukannya? "
Tian Si menunjukkan wanita paruh baya yang duduk di lantai, entah apa yang terjadi, karena posisi Shen Yue dan Tian Si agak berjauhan.
Keributan terjadi, para pengunjung berkumpul untuk melihat apa yang terjadi, Shen Yue melirik pengawalnya, "Zie Su, ada apa ini? "
"Sepertinya Nona Tian membuat masalah," ujar Zie Su, ia juga tak memperhatikannya, Zie Su hanya fokus pada Nyonya mudanya saja, takut jika tiba-tiba Nyonya mudanya menghilang lagi, nyawa Zie Su bisa hilang di tangan Tuannya.
"Dia pencuri!! " teriak Tian Si.
Shen Yue dengan cepat mendekat , "Tian Si, ada apa ini? " tanya Shen Yue.
Semua orang menatap pada Shen Yue, begitu juga Tian Si, gadis muda itu berjalan ke arah Shen Yue, "Kakak sepupu, wanita itu mencuri perhiasan yang telah ku beli," ujarnya dengan manja.
Shen Yue menatap wanita paruh baya berusia lima puluh tahun itu, wanita itu duduk di lantai dan di kelilingi oleh para pengunjung, pakaiannya terlihat biasa saja, seperti bukan dari kalangan para pejabat atau para bangsawan.
Wanita paruh baya itu menunduk, menghindari tatap orang-orang.
"Kakak sepupu, Aku ingin memanggil kakak Han, wanita tua ini harus di beri pelajaran," ujar Tian Si dengan sombongnya.
Shen Yue mendekat pada wanita paruh baya itu, "Nyonya, apa sebenarnya yang terjadi? " tanya Shen Yue.
Orang-orang begitu banyak, para pengunjung dan juga pelayan sangat banyak, bahkan pemilik toko juga masih berdiri melihat keributan yang terjadi. Tapi justru Shen Yue bertanya pada wanita paruh baya yang melakukan pencurian.
"Nyonya Han, kenapa Nyonya justru bertanya pada pencuri itu? yang jelas-jelas telah mencuri perhiasan milik Nona Tian," ujar seorang Nona protes dengan sikap Shen Yue.
Shen Yue menatap pada wanita yang tadi protes padanya, "Nona, Aku tak tahu kebenarannya, apakah mungkin wanita yang begitu sederhana ini berani mencari masalah dengan Nona Tian? Aku rasa itu tak masuk akal," ujar Shen Yue, wanita cantik itu justru membantu wanita paruh baya itu berdiri, Zie Su dengan cepat ikut membantu wanita paruh baya itu.
"Bibi, apa baik-baik saja? " tanya Shen Yue dengan ramah.
"Kakak ipar, wanita tua itu mencuri perhiasan ku, " ujar Tian Si dengan kesal, bisa-bisanya kakak iparnya membela orang lain.
"Bibi tidak apa-apa, sepertinya Nona muda Tian salah paham terhadap ku," ujar wanita paruh baya itu.
"Salah paham? sudah jelas kau mencurinya. Tapi tak mengakui, kau tahu siapa Aku? Aku bisa memasukkan mu ke penjara," ujar Tian Si dengan sombongnya, ia merasa marah, karena Shen Yue tak membelanya.
Sedangkan Tuan pemilik toko, baru angkat bicara saat sudah tahu jika Nyonya Han bersikap adil, tak membela adik sepupu dari suaminya itu.
"Nona Tian, maaf sebelumnya Nyonya Wang pelanggan setia ku juga, ia sering membeli perhiasan di toko ku, aku rasa tak mungkin jika Nyonya Wang mencuri," ujar pemilik toko, ia tadi begitu takut, ia sangat takut jika harus berurusan dengan Pangeran Han, karena jika sudah marah Pangeran Han bisa saja menghancurkan tokonya ini. Tapi karena Nyonya Han memihak pada Nyonya Wang jadi ia pun berani angkat bicara.
Tian Si terlihat sangat marah, "Dia pencuri, kenapa Tuan membelanya? "
"Tian Si, berhentilah! jelaskan padaku apa sebenarnya yang terjadi, jangan asal menuduh orang," ujar Shen Yue dengan tegas, ia merasa jika Tian Si mengada-ada.
"Kakak sepupu tak percaya padaku? lihat lah ia menggenggam perhiasan yang telah aku beli" ujar Tian Si tak mau kalah.
Shen Yue menatap wanita paruh baya di hadapannya, "Bibi, tolong jelaskan, apa sebenarnya yang terjadi? "
"Nyonya Han, Bibi tak mencuri, Bibi juga tak tahu kenapa tiba-tiba kotak ini ada pada Bibi, ini sulit di jelaskan, kalian pasti tak akan percaya padaku," ujarnya terlihat putus asa.
Shen Yue mengangguk, "Bibi, Aku percaya pada mu."
Shen Yue bersedekap dada, "Siapa yang melihat Bibi Wang mencuri perhiasan Nona Tian? kalian boleh mengatakannya pada ku," ujar Shen Yue lagi.
Di dalam toko perhiasan tiba-tiba hening, mereka hanya bisa saling menatap, Shen Yue mengerutkan alisnya, "Ayo majulah! Aku hanya ingin tahu apa ada orang yang melihat Bibi Wang mencuri? "
"Kakak sepupu, apa kau tak percaya padaku? sehingga kau mempermalukan ku seperti ini," ujar Tian Si menghentak kan kakinya.
Thanks sudah mampir
🫰🫰
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊