🥉 Juara 3 YAAW Priode 3 2024 Genre Pria
"Jangan bunuh aku, tidaaaaak."
Crassss.
Kepala jatuh menggelinding dari anak nya ketua kampung yang baru menikah, sejak saat itu setiap malam purnama maka akan selalu ada korban yang jatuh, banyak nya korban dengan bentuk sama membuat wanita sakti bernama Purnama juga di curigai oleh banyak orang.
Benarkah bila Purnama si wanita ular kembali di jalan yang sesat?
Benarkah bila kata orang dia kembali kejalan sesat untuk menyempurnakan ilmu nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Mengerjai Risman
Yang di sudut rumah sudah menyeringai karena tidak terima bila adik nya di fitnah begitu, apa lagi fitnah atas dasar iri hati yang sangat besar. maka nya dia tetap memaksa bahwa Purnama adalah orang yang sudah membuat keributan, susah memang kalau sudah di dasari rasa iri melihat kehidupan orang lain.
Risman tidak tau bahwa yang di sudut rumah sudah bersiap mengincar diri nya, mulut kalau tidak di atur memang suka seenak nua saja. apa lagi Purnama sebenar nya tidak pernah mengganggu orang semacam Risman, yang ada malah selalu di baiki agar dia insaf dulu dan sadar bahwa Purnama orang yang baik walau jutek.
Tapi kebaikan Purnama di abaikan oleh Risman, lagi lagi karena rasa iri hati nya yang sangat besar. Maharani memberi kode pada Xiela yang punya sirep untuk menidurkan orang, bahkan orang yang sedang tidak ngantuk pun bisa terpejam sambil berdiri karena terkena sihir gadis dari cina yang cantik jelita ini.
"Sudah beres!" Xiela mengacungkan jempol nya.
"Bagus, tinggal ku urus mulut sialan nya Risman ini." Maharani mendekati Risman.
"Aduuuh kok panas sekali hari ini." keluh Risman yanh mendadak kepanasan.
"Siapa yang tidak kepanasan bila di atas kepala mu saja ada lahar panas." celetuk Xiela tertawa kecil melihat ulah Nilam.
Nilam berdiri di atas kepala nya Risman dengan jarak hanya satu senti saja, sedangkan tubuh Nilam membara dengan api dan lahar panas. tentu saja Risman kepanasan karena jarak yang sangat dekat, tapi dia tidak tau bahwa yang ada di atas kepala nya itu adalah setan yang sangat usil sekali.
"Awas saja kau ya nanti Purnama, akan ku buat semua orang percaya bahwa kau adalah pembunuh ini." seringai Pak Risman.
"Jangan jangan dia pula pelaku nya, Ran!" Nilam kaget.
"Tidak! tubuh manusia dajjal satu ini kosong tidak ada apa apa nya." sergah Maharani yang bisa melihat Risman hanya manusia biasa.
"Ku kira dia pula pelaku nya, kok dia ingin sekali Purnama di tuduh! memang otak mu rusak sekali, lebih baik bila di isi dengan lahar panas saja." Nilam sudah menyiapkan lahar.
"Apa dia akan di bunuh?" Xiela bertanya sambil mengeluarkan pedang nya.
"Sembarangan saja kau! cuma di beri pelajaran saja, kita tidak boleh menambah kisruh nya suasana." sergah Maharani.
"Kenapa tidak di bunuh, Ran? kita tidak ada yang jadi arwah suci, maka tidak akan masalah walau membunuh nya." Nilam menatap Maharani penuh arti.
"Atau culik saja dia, masukan kedalam penjara bawah tanah milik Purnama." usul Xiela menemukan ide yang menurut dia sangat cocok.
"Penjara bawah tanah lebih baik dari pada membunuh." Maharani malah setuju dengan penjara bawah tanah.
"Jadi langsung mau di culik atau mau kita hajar dulu nih?" Nilam sudah tidak sabar.
"Hajar saja dulu, kita tampakan diri agar dia ketakutan." usul Xiela.
"Tidak akan takut walau melihat mu, karena kau cantik." Nilam jujur apa ada nya.
Xiela yang di puji jadi malu karena baru ini Nilam memuji nya, dengan Xiela dia agak menerima sebagai teman karena Nilam merasa Xiela tidak merebut Maharani dari nya. bila dengan Arini masih jaga jarak, akibat dia merasa Maharani di ambil oleh Arini.
Wussssh.
"Apa itu?!" Risman kaget karena semua pintu dan jendela tertutup rapat.
Buaaaak.
Sayap Maharani menghantam wajah nya hingga kepala Risman tidak bisa bergerak, bagai kan orang bangun tidur yang salah bantal. namun ini rasa nya seribu kali lebih sakit, Nilam mengambil ancang ancang dan menghantam dada Riaman dengan dengkul nya hingga pria itu
"Eh awas patah iga nya!" pekik Xiela ngeri sendiri.
"Patah yang sambung, kan kau ada!" jawab Nilam enteng.
"Eeeegkkk, eeegkkk!"
Risman menggerang kesakitan karena di hajar begini, apa lagi setelah melihat wujud Maharani dan juga Nilam yang menyala begitu. maka semakin takut lah dia, andai saja bisa maka dia akan lari untuk menyelamatkan diri dari setan ini.
Tapi jangan kan mau lari keluar rumah, mau berteriak saja seolah tidak mampu. yang ad adi hanya menggerang dengan rasa sakit luar biasa ini, tampa dia tau juga tiga setan ini dari sekte mana karena datang datang langsung menghajar.
"Bawa dia kepenjara bawah tanah lah, aku nanti malah tidak bisa menguasai diri kalau terus menghajar." Maharani malas mau melanjutkan.
"Oke!"
Nilam siap sedia membawa Risman yang masih saja gagu karena rasa sakit yang luar biasa ini, untung lah Ratu butung hantu tidak mood mau menghajar, kalau mood hanya satu kemungkinan untuk Risman, dia pasti akan mati.
...****************...
Nana dan Xiefa mendapatkan tugas untuk menjaga calon istri Mus, mereka dati tadi duduk di ruang tamu sambil melihat keadaan rumah yang gelap. karena keluarga Fira suka tidur dalam keadaan gelap, kondisi begini lah yabg memudahkan pembunuh berantai untuk mendatangi mangsa nya.
Xiefa berulang kali melirik Nana yang sangat anggun juga, dia adalah dewi kucing hitam yang ganas. tapi bila sedang diam begini maka orang akan mengira dia hanya gadis bodoh, sama juga hal nya dengan Sam yang tampak dari luar tidak bisa apa apa, namum sekali marah langsung menyala.
"Dia bisa tertidur pulas begitu, apa tidak cemas ya?" Xiefa melihat Fira yang mendengkur.
"Ku rasa karena dia tidak tau saja, calon suami nya loh yang cemas bukan main." Nana menjawab ramah.
"Eeemmm ngomong ngomong, aku suka loh saat di tugaskan Purnama untuk kerja sama kamu." Xiefa tersenyum manis.
"Memang nya kenapa?" Nana menatap Xiefa dengan mata kucing nya.
"Karena aku kagum sama kisah hidup mu, maka nya aku suka." jujur Xiefa yang memang tau kisah Nana.
"Apa yang kamu kagumi, aku loh gadis yang sombong." Nana tersenyum kecut.
"Ya itu, kamu awal nya kan sombong sekali. tapi pas udah sakit bisa langsung tobat di jalan tuhan mu, aku salut nha di situ." cerita Xiefa.
"Karena allah membuka pikiran ku, maka nya mungkin aku jadi bisa sedikit taubat." Nana mengingat kisah nya juga.
"Untung nya Ibu mu tetap menerima ya, bahkan adik mu yang begitu saja dia tetap sayang." Xiefa sedih bila sudah soal Ibu.
"Eh aku jadi baru ingat, kan kata nya kau di bunuh Ibu mu! kau balas dendam tidak?" tanya Nana penasaran.
Xiefa menggeleng karena memang bukan dia yang membuat Ibu nya mati, Ibu nya meninggal karena hukuman dari Ayah Xiefa di dalam gudang dan dia meninggal akibat cambuk. Yang terus menghantam tubuh nya.
Lagi kerja nich, ada notif langsung gasss....🤗🤭
pagi slmat juga thor,,,semangat braktivitas
semangat juga thor.