Kita tidak pernah tau takdir apa yang akan menghampiri hidup kita kelak. Semua skenario sudah Allah atur sesuai kapasitas masing - masing.
Saatnya diatas siapapun mengaku saudara,teman atau apalah. Tapi saat kita terpuruk mana tadi yang mengaku saudara. Semuanya perlahan pergi menjauh.
Begitulah kehidupan Keluarga Derel,pasca pendemi merubah segalanya. Saat kedua orang tuanya telah tiada kakak dan adik - adiknya seakan tidak mengenal dirinya lagi.
Dulu waktu ia punya semuanya kakak dan adiknya rajin datang kerumah berkumpul. Itu semua tinggal kenangan. Bagaimana kehidupan Derel dan keluarganya selanjutnya?akankah ia kembali sukses? apa yang terjadi pada orang - orang yang menghina dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Karna emosi malam itu juga Derel membawa anak dan istrinya pulang kembali ke jakarta. Hatinya terlalu sakit lantaran dirinya tidak lagi dihargai.
"Bang,yang sabar ya." ujar Sinta menangkan hati suaminya.
"Iya dek. Makanya abang mengajak kamu pulang malam ini juga. Kalau abang masih di sini ga tau apa yang akan terjadi."
Jam sepulan malam Derel pamit pada adik - adiknya. Tentu saja adik - adiknya merasa heran,kenapa Derel pulang buru - buru. Biasanya juga besok subuh baru pulang.
"Kok pulang sekarang,bang?tanya Rafi yang tengah duduk bersama Gani di teras rumah.
"Besok subuh ada pekerjaan yang mesti abang kerjakan ,lumayan upahnya. Sayang kalau di tolak." bohong Derel mencoba tersenyum agar kebohongannya tidak di ketahui adik - adiknya.
"Ooh,ya udah kalau begitu abang hati - hati dijalan." Gani dan Rafi mengantar kepulangan Derel dan keluarganya. Mercy juga turut serta disana.
Sinta memperhatikan adik iparnya satu persatu. Tidak ada raut kesedihan di wajah mereka.
"Teteh pulang dulu,jika ada waktu mampir kerumah teteh. " basa basi Sinta pada adik - adik iparnya baru setelah itu mobil berjalan perlahan meninggalkan rumah almarhum ibu.
"Kamu merasa aneh ga,abang Derel tiba - tiba pulang?" ujar Gani pada adik - adiknya.
"Aalahh...... paling juga ngambek ." celetuk Mercy.
" Ngambek Kenapa?" tanya Gani yang memang loading agak sedikit lemot.
"Mungkin abang ga mau semua emas peninggalan ibu dipakai Rafi atau mungkin juga ada masalah lain. Entahlah." Mercy mengemukakan praduganya.
"Masa sih?" Emang emas seberapa banyak sih?" tanya Gani.
"Lumayan banyak aa,kalau di uangkan mungkin hampir seratus juta. " jelas mercy.
"Lumayan banyak juga. Trus apa lagi peninggalan ibu?" tanya Gani penasaran.
"Tabungan ibu ada sekitar lima belas juta. Barang - barang dagangan ibu kalau di hitung - hitung jumlahnya juga lumayan besar. Uang hasil dagangan ibu sudah terkumpul berapa aa?" tanya mercy.
"Ga banyak,uangnya sebagian aa pakai dulu buat renov rumah." ujar Gani tanpa beban.
"Gila aa,masa duit ibu aa pakai untuk membangun rumah aa. Harusnya itu kita bagi empat." ucap mercy kesal.
"Ya ga bisa lah,emas uduh di ambil semuanya oleh Rafi,dagangan ibu ya otomatis buat aa lah. Kan yang meneruskan aa. Lagian rumah ini juga surat - suratnya ada sama kamu kan?"
"Ga bisa gitu aa,harusnya kita bicarakan ini dulu dengan abang juga. Abang itu anak tertua penganti kedua orang tua kita. " Sahut Rafi yang sedari tadi jadi pendengar.
"Setahu aku bang,dagangan ibu itu sebagian besar adalah punya abang. Nanti kalau abang hitung - hitungan aku ga mau ikut campur."
"Ya ga bisa lah,mang abang ada buktinya." tantang Gani.
"Ada,aa. Aku pernah melihat abang dan ibu pembukuan dua bulan sebelum kepergian ibu. Jadi aa ga bisa menghindar jika abang menanyakan hasil dagangan ibu. "
"Kalau gitu aa minta bagian emas ibu untuk menutupi Uang yang aa pakai."
"Kalau emas mak ga bisa aa pinta. Emas itu memang sudah di niatkan untuk pernikahan aku. Kalau ga percaya tanya teteh Mercy saksinya."
Gani terdiam,otaknya berpikir apa benar yang adiknya katakan?apa yang mesti ia lakukan?Karna pusing Gani berlalu begitu saja menyusul istrinya yang sudah duluan masuk kekamar.
Rafi dan Mercy terpaksa juga masuk kekamar masing - masing karna sudah tidak ada yang mereka bicarakan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
klu Darel selamat
malah tokoh utamanya dimatiin...
ke ce wa... left..
ya ngak seru klu Darelnya meninggal.. Thor