Spin off The Soldier and The CEO
Sabrina Lee selalu merasa dirinya bukan anak kandung sang ibu karena perlakuannya yang terlalu over protektif apalagi dia tinggal di sebuah dusun yang terpencil. Lulus SMA dan ibunya meninggal, Sabrina nekad ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak sambil kuliah online. Sabrina diterima di Ramadhan Securitas sebagai bodyguard. Kemampuan Sabrina bela diri itulah yang diterima kerja di sebuah perusahaan perlindungan klien VIP. Lima tahun pekerjaan itu dilakoni Sabrina hingga dia ditugaskan mengawal CEO muda bernama Ardiona Waranggana yang menyebalkan. Ardiona atau biasa dipanggil Ardi, awalnya tidak suka dikawal perempuan tapi Sabrina wanita tangguh hingga Ardi mengakui gadis cantik itu keren. Disaat Ardi diwajibkan menikah, dia membawa Sabrina sebagai calon istrinya. Mereka menikah dengan perjanjian selama setahun tanpa Ardi tahu jika Sabrina adalah pewaris yang hilang dari keluarga Pratomo.
gen ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ardiona Kena Jitak
Yudho memeriksa kantor pengacara yang tertera di berkas yang dikirimkan secara lengkap oleh Bratajaya dan Ardiona via email. Pria berkacamata itu tampak serius dengan hasil penemuan Shana Park, putri Park Joon-seo dan Nefa Blair.
"Yakin itu kantor pengacara di Arizona?" tanya Shana yang mengikuti jejak ibunya menjadi pengacara.
"Menurut kop surat sih begitu...," jawab Yudho sambil melakukan panggilan video.
"Burung Dodo, kata Tante Mahika, tidak ada kantor pengacara dengan nama itu. Kan Tante Mahika di Washington DC dan dia juga wakil asosiasi pengacara seluruh Amerika Serikat. Pasti tahu lah semua kantor pengacara sampai sekecil-kecilnya."
Suara panggilan masuk pun terdengar dan tampak seorang wanita dengan mata biru muncul di layar.
"Kamu dapat dari mana itu Yudho?" tanya wanita itu.
"Dari klien aku Tante, Pak Bratajaya dan Ardiona Waranggana, pemilik W Food," jawab Yudho.
Mahika Al Khalifa hanya tersenyum. "Do, kantor pengacara itu sudah tutup lima tahun lalu. Pengacara yang disebutkan namanya itu, lisensinya sudah dicabut karena melakukan money laundry dan si pengacara baru saja bebas dari penjara setahun lalu."
Shana dan Yudho melongo. "Kok bisa bebas secepat itu? Bukannya pencucian uang itu hukumannya minimal lima tahun?" ucap Shana.
"Dia bebas belum ada dua tahun karena pengurangan narapidana di penjara Arizona. Napi yang istilahnya kejahatannya mendapatkan hukuman di bawah lima tahun, semua dibebaskan," jawab Mahika.
Yudho menggelengkan kepalanya. "Ampun deh! Mau menipu keluarga pak Bratajaya niat banget!"
"Kamu bisa mengajukan tuntutan ke asosiasi pengacara di Arizona, Do. Biar Tante bantu."
"Iya Tante. Tapi aku akan buat berita acara dulu dari sini jadi ada tuntutan resminya. Terima kasih Tante Mika," senyum Yudho.
"Sama-sama Do. Shana, tolong kamu selidiki apakah Indrajit dan Sissy Waranggana membuat masalah di New York. Mumpung Yudho membuka masalah penipuan ini," pinta Mahika.
"Memang kenapa Tante?" tanya Shana.
"Salah satu klien Tante, jadi korban penipuan mereka berdua dan menurut klien Tante, kejadiannya di New York. Maunya sih Tante turun gunung tapi beda yurisdiksi dan negara bagian. Soal bayaran, tidak usah khawatir!"
Shana tersenyum lebar. "Siap Tante!"
***
Keesokan harinya, Ardiona mendapatkan telepon dari Yudho yang memintanya untuk datang ke kantornya karena ada hal yang penting dan harus dibicarakan face to face.
"Aku akan datang jam sepuluh, Yud. Bisa?" tanya Ardiona yang sudah masuk ke dalam ruangannya dan hendak bekerja.
"Bisa. Sebelum sholat Jumat deh. Nanti biar sekalian kita Jumatan bareng," jawab Yudho.
"Oke." Ardiona mematikan panggilannya dan keluar dari ruang kerjanya untuk memanggil Sabrina. Tidak ada Ihsan dan Ika, membuat ruangan CEO nya lumayan lengang plus tidak ada drama juga. "Brina!"
"Ya pak?" jawab Sabrina yang sedang membuka laptopnya.
"Ingatkan, jam setengah sepuluh, kita ke kantornya Yudho Sardono."
Sabrina melirik smartwatch nya yang menunjukkan pukul delapan pagi.
"Siap pak."
Ardiona mengangguk dan kembali ke ruang kerjanya. Sabrina pun memilih duduk di kursinya dan mulai membuat laporan ke kantornya di Ramadhan Securitas. Sudah menjadi kewajibannya harus memberikan laporan mingguan kepada Galuh yang nantinya akan menjadi evaluasi apakah dia bisa bertahan selama kontrak dengan kliennya.
Sabrina mendengar suara alarm di ponselnya yang menunjukkan pukul 9.15 dan berarti dia harus memberitahukan pada Ardiona. Sabrina mematikan laptopnya dan memasukkan ke dalam tas ranselnya yang kemudian dia letakkan di kursi sofa lalu dia menaiki tangga untuk mengetuk pintu.
Saat Sabrina hendak mengetuk, tiba-tiba pintunya terbuka dan tangan gadis itu mengenai kening Ardiona. Sabrina terpekik kaget karena dia tanpa sengaja, memukul kliennya.
"Addduuuhhh, Brina!" Ardiona memegang keningnya.
"Maaf Pak Ardi. Maaf... Saya tidak sengaja...," ucap Sabrina dengan nada panik. Gadis itu melihat dengan dekat kondisi kening kliennya. "Nggak benjol kok pak."
Ardiona menyipitkan matanya. "Kamu mau buat benjol aku?"
"Yaaaa... Nggak sih pak," jawab Sabrina kikuk.
"Sudah. Ayo kita berangkat!" Ardiona memegang pelipisnya karena lumayan kena buku tangan Sabrina sambil berjalan menuruni tangga diikuti Sabrina yang langsung mengambil tas ranselnya yang sudah ada di sofa.
Di dalam lift, Sabrina menatap Ardiona dari pantulan dinding.
"Maafkan saya pak Ardiona. Sungguh saya tidak sengaja," ucap Sabrina dengan wajah tidak enak.
"Dimaafkan. Sekarang kita konsentrasi dulu acara di Yudho. Baru setelahnya, aku memikirkan kompensasi karena kamu sudah minjitak kening aku!" jawab Ardiona dingin.
Sabrina mengangguk. Duh! Balik ke settingan awal lagi.
Keduanya keluar dari lift dan berjalan menuju mobil Lexus Ardiona. Sabrina pun duduk di kursi pengemudi seperti biasanya dan Ardiona duduk di belakang. Pria itu merasa keningnya agak memar karena terasa senut-senut.
Perasaan jari tangan Sabrina tidak ada cincin apalagi cincin batu akik segedhe Gaban tapi kok keras juga ya pukulannya.
Sabrina pun tiba di area parkir Blair and Blair Advocate Jakarta. Gadis itu pun turun dan melihat wajah cemberut Ardiona dan lirikan judes pria itu.
"Maaf pak," jawab Sabrina sambil menunduk.
Ardiona memilih diam saja dan berjalan meninggalkan Sabrina di belakang. Sabrina merasa tidak enak tanpa tahu Ardiona tersenyum smirk, senang menggoda pengawalnya.
***
Ruangan Yudho Sardono
Ardiona dan Sabrina hanya bisa melongo tidak percaya saat Yudho memberitahukan bahwa kantor pengacara itu sudah tutup lima tahun lalu dan pengacaranya sudah dicabut lisensinya karena melakukan pencucian uang milik kliennya.
"Jadi itu kantor pengacara abal-abal?" tanya Ardiona.
"Yes. Sekarang kamu mau melakukan apa?" tantang Yudho Sardono.
"Menuntut mereka ke ranah hukum untuk penipuan. Tapi apakah bisa melakukan dari Indonesia?" balas Ardiona.
"Bisa karena Tante aku juga mendapatkan klien yang menjadi korban penipuan Indrajit dan Sissy Waranggana. Jika ada yang lintas negara, maka akan bagus dengan banyaknya kasus yang dilakukan oleh orang yang sama," jawab Yudho.
"Kurang ajar mereka itu!" geram Ardiona.
"Bagaimana cara melaporkan di kepolisian Indonesia, pak Yudho? Sementara kita tahu kan kalau sulit jika tidak dua pahlawan proklamasi berbicara dalam satu bundel?" tanya Sabrina.
Yudho tersenyum. "Tidak semua polisi seperti itu, mbak Sabrina. Aku panggil mbak saja ya."
Sabrina mengangguk.
"Aku ada ipar di divisi di Polda Metro Jaya yang isinya orang jujur semua tapi yah .. Agak sinting semua in a good way. Akan aku hubungi dia dulu dan siapa tahu bisa minta tolong ke istrinya juga yang kebetulan seorang jaksa muda. Sedikit nepotisme tapi jika diperlukan, kenapa tidak bukan?" senyum Yudho sambil mendial nomor di ponselnya.
Ardiona tampak menahan amarah karena dua orang itu tetap melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan W Food. Dasar orang serakah!
"Halo Oom Victor. Bisa minta tolong? ... Iiisshh bukan soal hantu!" cebik Yudho.
Ardiona dan Sabrina saling berpandangan. Polisi... Hantu?
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
bru jd asprinya aja udh cmburu ga jls,apa kbrnya kl udh sah....sbnrnya kn dia udh ada rsa sm sabrina,cma blm sdr aja....tar mkin lma,mkin psesif....trs ga mau psah sm sabrina......
klo cinta udah ada sama ardi😅😅
dasar ardiona, ngaku aja kalo sudah jatuh hati sama Brina
tuh bktinya,lngsng ngejar mskpn lg d rs ktanya.....
langsung ajak Akad aja Ardi biar fariz bkn RM gk bs nyolong start lagi 🤣🤣🤣