Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
memperkenalkan Tante Mira
Lima hari setelah kepergian bunda ,ayah pun pulang kerumah
Entah kemana perginya akupun malas menanyakannya.
Kami hanya melirik sekilas kepulangannya, kami merasa dia seperti orang asing yg singgah ke rumah kami.
Setelah terdiam beberapa menit ayah pun buka suara
"Ayu ,Rio ayah mau ngomong sama kalian" ucapnya.
"Kalian kan udah besar dan tau kondisi ayah bagaimana,bunda kalian udah tak ada dan ayah perlu pendamping dan ada yg mengurus ayah jadi rencananya Minggu depan ayah akan menikah dengan tante Mira."
"Besok Tante Mira akan ayah bawa kemari untuk ayah kenalkan sama kalian "kata ayah yang meminta izin kepada kami
Tanpa menjawab apa pun ,aku meninggalkan ayah di ruang tamu.
Aku masuk ke kamar dan menenggelamkan wajahku ke bantal sambil menangis meraung-raung.
"Ayu.."
"Ayu .."
"Ayah terus memanggil ku tapi aku tak perduli dengan panggilannya aku sakit hati ,dan benci melihat kelakuannya.
Kudengar pintu depan terbuka dan di tutup lagi ,ternyata ayah telah pergi lagi.
Ternyata dia tak mengganggap rumah ini rumahnya lagi.
Ku baringkan tubuhku di kasur yg keras sambil memejamkan mata ,kuharap ini hanya mimpi buruk dan esok terbangun dengan mimpi yg indah.
*************
Keesokan siangnya ayah pun menepati janjinya,dia membawa Tante Mira pulang ke rumah untuk memperkenalkannya kepada kami.
Dengan gaya angkuh dan merasa jijik dia tak mau masuk ke rumah kami ,aku pun merasa masa bodoh aja terserah maunya apa.
Jadi ayah hanya berdiri di depan pintu sambil mengenalkan Tante Mira sebagai ibu sambung kami.
"Ayu ,Rio ini Tante Mira yg tadi malam ayah cerita kan" kata ayah memperkenalkan kan Tante Mira
"Dia akan menjadi ibu sambung kalian nanti ,Minggu depan ayah akan menikah di rumah Tante Mira ,ini alamat nya tolong juga bawa Nina sekalian ."
"Ayah harap kalian bisa mengerti,setuju tidak setujunya kalian ayah akan menikah Minggu depan" ,ucap ayah tanpa memikirkan perasaan kami
Setelah berkata ayah pun pergi bersama Tante Mira, mungkin mereka sedang repot menyiapkan pernikahan nya jadi mereka buru-buru untuk pulang.
Tak lama kepergian ayah pakde budi pun datang.
"Assalamualaikum.."
"waalaikum salam "jawabku sambil menyalami tangan pakde budi.
"Tadi di simpang pakde lihat ayah mu dengan seorang perempuan? Apa mereka dari sini" tanya pakde.
Aku hanya menganggukkan kepala saja
"Mau ngapain "tanyanya lagi.
"Ayah mau menikah lagi pakde "jawabku.
"Apa!"
Pakde pun terkejut mendengar cerita ku
"Memang Udah tak waras si Agus itu ,kuburan istrinya aja masih basah dia udah mau nikah lagi emang benar-benar dia itu iy ",geram pakde.
"Di mana alamat nya sini biar pakde kesana kasi dia pelajaran,bukan anaknya yg di urus malah mau kawin lagi,"geram pakde.
"Udah pakde sabar ingat jantung pakde ,biarkan aja bapak berbuat semuanya,"ujarku sambil nenangin pakde
"Kamu kok diam aja si yu ,larang dong jangan diam aja ,"ucap pakde.
"Mau di larang gimana sih pakde ,emangnya ayah itu anak kecil yang bisa kita larang- larang ,ya enggak lah" jawabku.
"Kalau dia masih disini tadi sudah ku hajar mukanya itu",geram pakde.
"Kau lagi Rio kenapa tak kau hajar aja wajah bapakmu itu ",kesal pakde.
"Hus..,pakde tak boleh ngajari yg jelek - jelek" ,ucapku.
"Pakde kemari ada perlu apa ,"aku mengalihkan kemarahan pakde .
"Oh ya pakde sampai lupa gara-gara si Agus itu,pakde kemari mau memberi tahu kalian bahwa lusa si Dinda mau pulang dan kuliahnya udah selesai jadi rencananya bude kalian mau ada acara kecil-kecilan,kalian jgn lupa datang ya sambil bantu-bantu dikit."
"Alhamdulillah.."ucapku senang .
"Selamat ya pakde semoga ilmu yg di peroleh mbak Dinda berkah.
"Aamiin..",balas pakde.
"Iya pakde nanti Insya Allah kami bertiga datang ,"ucapku.
"Kalau gitu pakde pulang dulu iy,jangan lupa awas kalau tak datang" ,ucap pakde sekali lagi.
Aku hanya menggangukkan kepala dan tersenyum menghantarkan pakde pulang.
Tak jauh dariku berdiri nampak bang Dino memperhatikanku sambil tersenyum.
Ku balas senyumannya sambil melangkah masuk.
Aku takut memberi harapan pada hatiku,karena aku tahu siapa aku ini.
********
Dino
Setiap pulang kerja aku pasti melewati rumah gadis yg berwajah ayu dan sendu itu
Raut wajahnya sesuai dengan namanya ,ayu.
Selama ibunya sakit dia tak pernah lagi datang ke rumah Tante menggambil setrikaan karena ibunya udah tak bisa lagi bekerja.
Hati ku merasa sepi dan hampa aku selalu terbayang dengan senyumannya.
Dengan diam-diam aku selalu memperhatikannya , sampai aku tahu apa saja permasalahan yg di hadapinya.
Sampai ketika ayahnya datang dan memberi tahukan kalau dia ingin menikah lagi.
Tidak ada respon yang kulihat dari wajahnya ,aku tahu dia terpukul dengan semuanya itu.
Tapi aku tak bisa berbuat apa -apa selain melihat dari jauh.
Aku berdoa dan berharap semoga wanita yg berwajah ayu itu menjadi jodohku.
***********
"Rio..,Nina.,udah siap dek ayo cepat kita bantu - bantu bude dulu ."
"Iya kak bentar ",sahut Rio sambil keluar dari kamarnya.
"Ayok kak kami udah siap "sahut mereka bersamaan.
Kami pun sampai dirumah yg halamannya lumayan luas jauh berbeda dari rumah yg kami tempati.
Rumah dengan dua tingkat di depan halaman nya Tumbuh pohon jambu dan rambutan membuat rumah itu tampak asri.
Dulu ini adalah rumah peninggalan nenek dan ditempati oleh keluarga pakde.
Dan usaha toko pakaian punya nenek pun pakde yg mengelola.
Almarhumah bunda kami tak mempermasalahkan hal itu ,katanya biar aja pakde yg mengelola biar usaha nenek makin maju.
Dan itu yg membuat ayah marah dan tak memperdulikan bunda lagi.
Mengingat itu semua aku menjadi sedih dan membenci ayahku.
"Ayu ..,masuk kenapa bengong aja "tegur pakde yang membuat ku terkejut.
"Iya ..,pakde" sahutku.
"Terus aja ke dapur ,bantu bude mu disana "
.
"Dan kamu Rio bantu pakde di sini " kata pakde kepada kami
"Bude.."
Aku pun menyalami bude Rani .
"Nina Salim bude dulu dek, "perintah ku sama Nina.
Dan Nina pun melaksanakan apa yg ku suruh.
"Mbak Dinda apa kabar,makin cantik aja iy" ,kataku basa basi.
"Ya iyalah ,orang bertemannya dengan orang kaya dan dan berpendidikan ",sahutnya.
Aku pun terbengong mendengar kata-katanya.apa maksudnya . enggak nyambung pikirku
.Dan mbok las yg ikut membantu pun geleng-geleng kepala mendengarnya.
"Nina , kamu main di depan dulu iya, kakak mau bantu beres - beres dulu.dan ingat jangan lasak -lasak atau buat rusuh, oke sayang."
"Iya kak,"sahut Nina.
"Adik pintar "ucapku sambil mengelus kepalanya
Aku pun bergegas menyiapkan makanan dan minuman di meja yg telah di persiapkan,
karena para tamu sebagian sudah pada datang .
Tak sengaja kulihat bang Dino datang bersama tantenya.dan disambut dengan bude dan mbak dinda dengan senyum lebar di wajahnya.
Eh ...,jeng Susi udah sampai ,sambil cipika cipiki dengan tante nya mas Dino.
"Entar ya Tante panggil kan Dinda dulu."
"Din ,dinda sini sayang kenalkan dulu ini Dino keponakan Tante Susi ."kata bude memperkenalkan Dino
Mereka pun bersalaman sambil menyebut kan nama masing-masing.