NovelToon NovelToon
Cegilnya Tuan Ian

Cegilnya Tuan Ian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Teen School/College / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.

Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.

Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.

Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Itu Tindakan Yang Keterlaluan

"Jadi siapa cewek yang lu maksud? Cewek seperti apa sih yang akhirnya bisa bikin seorang Michael yang anti dengan cewek kini jatuh cinta?" Tanya Agatha yang langsung duduk di depan kursi yang sedang Michael duduki.

Lucy ikut duduk di sebelah Agatha, ia juga tampaknya sangat penasaran, ini akan jadi kabar yang menghebohkan.

Michael menatap Agatha dan Lucy bergantian, "Kepo banget lu berdua, gue gak akan kasih tau siapa dia. Yang pasti dia jauh lebih baik dan cantik daripada kalian berdua," Balas Michael sinis.

"Idih, enggak ada cewek yang jauh lebih cantik dari gue," Agatha mengibaskan rambutnya untuk tebar pesan dan menunjukkan pada Michael kalau ia cantik.

"Ya udah liat fotonya kalau gitu," Timpa Lucy.

"Enggak mau," Michael tidak terlalu menggubris pertanyaan mereka berdua.

"Kenapa sih? Kita ini mau ngerayain tau. Akhirnya temen kita punya pacar juga, awalnya gue mau nyangka lu homo tau gara-gara gak pernah pacaran," Ledek Agatha sambil tertawa kecil.

Michael menepuk kening Agatha perlahan, "Enak aja homo, gue masih normal yah."

"Kalau gitu mana liat ceweknya?"

"Dia gak suka sama gue, jadi gak usah nanyain tentang dia lagi gue males."

Lucy dan Agatha saling bertatapan lalu tidak lama setelah itu mereka tertawa sangat kencang menertawakan nasib Michael yang begitu tragis.

"Kasian banget temen kita satu ini, udah mah pertama kali suka sama cewek. Eh ceweknya gak suka sama dia, ngakak banget Anjir, yang sabar yah," Agatha menepuk pundak Michael beberapa kali.

"Berisik!" Bentak Michael.

"Tapi kok gue malah makin penasaran ceweknya siapa, seorang Michael di gituin sama cewek. Pasti ceweknya emang keren sih," Timpa Lucy ikut prihatin.

"Tunggu!" Agatha celingukan mencari seseorang.

"Apaan?" Tanya Lucy.

"Bryan sama Gio kemana? Kok gak ada?"

Lucy ikut mencari mereka berdua di kelas.

"Iya, ketinggalan kali di luar."

Agatha berjalan keluar kelas untuk mencari Bryan di ikuti oleh Lucy dan Michael, ternyata benar saja. Bryan dan Gio sedang menghadang Alvaro di dekat pintu masuk kelas.

"Sayang ngapain sih? Masuk kelas ayok," Rengek Agatha.

"Bentar sayang, aku mau ngomong dulu sama orang sok ini," Bryan melirik Alvaro dari atas hingga bawah.

"Apalagi sih?"

"Ternyata anak sok ini gak sekeren yang dia perlihatkan."

"Maksud lu apa ngomong gitu? Oh tapi makasih udah bilang gue keren," Alvaro tersenyum tipis.

Bryan mendekati wajah Alvaro untuk berbisik, "Mulai hari ini, turutin apa yang gue minta. Kalau enggak, bokap lu di pastikan di pecat, dan kalau lu mau menuruti apa yang gue katakan. Gue bakal bayar biaya perawatan ibu lu di rumah sakit," Setelah bicara Bryan menjauh dari Alvaro lalu tersenyum tipis menandakan kemenangannya.

Alvaro terlihat kaget mendengar ucapan Bryan, bagaimana bisa Bryan tau tentang itu.

"Oh gue mu kasih tau aja, PT.INS adalah salah satu perusahaan yang dimiliki bokap gue, kalau lu gak percaya bisa tanya semua siswa di sini," Lanjut Bryan.

Alvaro terdiam, ia tidak tau harus bicara apa lagi.

"Sekarang lu bisa liat kan? Uang memang bisa melakukan apapun, termasuk membuat lu tunduk di hadapan gue. Keputusannya gue tunggu nanti jam istirahat, kalau lu datang ke hadapan gue berarti lu setuju dengan apa yang gue bilang tadi, kalau enggak berarti gue bisa lakuin apapun yang gue mau ke bokap lu," Dengan kebahagian Bryan meninggalkan Alvaro yang masih terdiam di tempatnya.

Dari depan kelas Anita merasa sangat bersalah pada Alvaro, kalau bukan karena Alvaro membela dirinya mungkin ini semua tidak akan terjadi.

Para murid yang lain juga mulai menyindir Anita mengenai masalah yang di hadapi Alvaro.

"Lu puas kan sekarang? Pangeran lu juga dapat masalah karena membela sang putri nya, oh romantis sekali."

"Kisah yang benar-benar dramatis antara kisah cinta mereka."

"Makannya jangan main-main sama Bryan, kena batunya gak bisa ngapa-ngapain lagi kan."

Kira-kira seperti itulah sindiran para murid lainnya.

Michael menghampiri meja Bryan, "Ini udah keterlaluan yah Bryan, bisa-bisanya lu mempermainkan nyawa orang lain. Di tambah itu orang tuanya," Michael begitu marah dengan kelakuan Bryan.

"Gue setuju juga, emang agak keterlaluan kalau sampai begitu," Entah mengapa Agatha juga merasa Bryan sudah di luar batasnya.

"Biarin aja, biar dia tau rasa," Balas Bryan sinis.

Michael menghela nafas beratnya, "Terserah lu deh, capek banget bilangin lu," Michael kembali ke kursinya.

Agatha menatap Bryan, "Beb aku tau kamu marah sama Alvaro karena kelakuan dia yang emang nyebelin, tapi kalau kamu lakuin semua ini aku gak terima yah."

"Sayang, aku lakuin ini juga awalnya demi kamu kok, aku gak terima kalau dia berani marah-marah sama kamu."

"Aku gak minta kamu untuk lakuin semua itu, aku bisa balas dia dengan caraku sendiri. Biarin aja aku yang beresin, aku akan balas dendam cukup pada dianya aja, jangan bawa orang tuanya juga."

Michael memperhatikan sikap Agatha yang ternyata mulai agak berubah, dulu mungkin Agatha akan sama saja dengan Bryan, atau mungkin akan melakukan hal yang jauh lebih buruk daripada ini ketika ada orang yang berani macam-macam dengannya.

"Ya udahlah terserah kamu, gak ada gunanya juga aku ngomong sama kamu sekarang," Agatha memalingkan tatapannya dari Bryan.

_________

Saat jam istirahat Agatha memilih untuk ke perpustakaan bersama Michael, Agatha masih marah pada Bryan. Ia tidak mau menemui Bryan untuk sementara waktu, Agatha merasa kini sangat sensitif kalau menyangkut masalah keluarga.

Selama ini Agatha merasa ingin sekali di perhatikan oleh orang tuanya, tetapi walaupun Agatha sering di tinggalkan ia begitu menyayangi kedua orang tuanya.

Bryan awalnya ingin membujuk Agatha, tetapi Michael melarangnya untuk sementara waktu, karena menurut Michael, Agatha malah akan semakin marah kalau Agatha tidak di beri waktu untuk menenangkan diri, Michael tau kalau Agatha sangat sensitif jika berhubungan dengan keluarga.

Michael menemani Agatha di perpustakaan.

"Oh iya, nyokap lu masih di rumah sakit?" Tanya Agatha sambil menutup buku yang tadinya ia baca.

"Iya."

"Udah lama juga gue gak ke sana, gimana kalau nanti pulang sekolah kita ke sana, gue kangen sama nyokap lu."

"Boleh-boleh aja, Nyokap gue juga pasti seneng kalau lu datang."

"Bagus."

Ibunya Michael di rawat di rumah sakit jiwa, 7 tahun yang lalu ibunya Michael mengalami gangguan kejiwaan karena kematian anak perempuannya.

Michael sebenarnya punya adik perempuan, tetapi tujuh tahun lalu adiknya meninggal karena kecelakaan tunggal, saat itu yang berada dalam mobil adalah ibunya Michael, adiknya dan juga dirinya. Ibunya yang menyetir mobil, karena mengantuk sedang menyetir ia kehilangan kendali lalu menabrak trotoar jalan.

Adiknya meninggal di perjalanan menuju rumah sakit karena kehabisan darah, ibunya menjadi gila karena merasa sangat bersalah atas kematian anak perempuannya tersebut.

Agatha dulu sebelum ke Amerika juga sering menemui ibunya Michael, ibunya Michael selalu menganggap Agatha adalah anak perempuannya yang dulu meninggal.

Sementara ayahnya Michael masih sering juga melihat istrinya di rumah sakit ketika pulang kerja, walaupun dalam keadaan istrinya yang terkena gangguan jiwa ia tidak mau mencari pengganti yang lain, ia selalu setia menemani istrinya apapun yang terjadi.

Saat terjadi kecelakaan tujuh tahun yang lalu ia sedang lemburan di kantor.

1
cici
up lagi kapan min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!