NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Casanova

Tawanan Cinta Casanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Tamat
Popularitas:28.7M
Nilai: 4.5
Nama Author: Alfiana

Anindya Alyssa seorang wanita manis yang memiliki warna kulit putih bersih, bekerja sebagai waiters di salah satu hotel yang cukup terkenal di kotanya. Hidup sebatang kara membuat harapannya untuk menjadi sekretaris profesional pupus begitu saja karena keterbatasan biaya untuk pendidikan nya.


Namun takdir seakan mempermainkan nya, pekerjaan sebagai waitres lenyap begitu saja akibat kejadian satu malam yang bukan hanya menghancurkan pekerjaan, tetapi juga masa depannya.


Arsenio Lucifer seorang pria tampan yang merupakan ceo sekaligus pemilik dari perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Terkenal akan hasil produksi yang selalu berada di urutan teratas di pasaran, membuat sosok Lucifer disegani dalam dunia bisnis. Selain kehebatan perusahaan nya, ia juga terkenal akan ketampanan dan juga sifat gonta-ganti pasangan setiap hari bahkan setiap 6 jam sekali.


Namun kejadian satu malam membuat sifatnya yang biasa disebut 'cassanova' berubah seketika. Penolakan malam itu justru membuat hati seorang Lucifer takluk dalam pesona seorang waiters biasa.


Lalu bagaimana kisah Assa dan Lucifer?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Anindya yang tidak betah berada di rumah sakit lantas memaksa Arsen untuk mengajaknya pulang meski anjuran dokter adalah satu Minggu, karena wanita itu yang terus merengek, alhasil Arsen menurutinya untuk pulang. Bukan benar-benar pulang, melainkan kembali ke hotel tempat mereka menginap sebelumnya.

"Kau diperbolehkan untuk pulang bukan berarti bisa bebas melakukan ini itu, Assa." Celetuk Arsen tiba-tiba.

"Ini itu maksudnya apa, Pak?" tanya Anindya balik.

"Ya melakukan sesuatu yang membahayakan anakku." Jawab Arsen tanpa menatap Anindya.

"Pak, saya ini bukan wanita gila. Hal yang membahayakan itu contohnya adalah lompat dari gedung, 'kan." Timpal Anindya geram.

"Assa, semenjak hamil bibirmu selalu asal bicara saja!" geram Arsen lalu menarik hidung Anindya pelan.

Sesampainya di hotel, Arsen tanpa permisi langsung menggendong Anindya dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka. 

Arsen merebahkan tubuh Anindya perlahan diatas ranjang, tak lupa ia selimuti tubuh wanita itu sampai batas perut.

"Istirahatlah, aku akan memesankan makanan. Kau mau makan sesuatu, sate bagaimana?" tawar Arsen teringat pada keinginan Anin waktu itu.

"Tidak, nanti anda memintanya lagi." Tolak Anindya cepat.

Arsen terkekeh, ia mengangkat dagu Anindya lalu menariknya pelan. Arsen mengecup ringan bibir merah muda milik Anindya hingga membuat wanita hamil itu memejamkan matanya.

"Jika kau mau, aku bisa memesan banyak tusuk sate untukmu Assa. Aku tidak akan minta, Sayang." Tukas Arsen.

"Tapi sate jenis apa yang tersedia di negara ini?" tanya Anindya polos.

"Sate … satelit mungkin." Jawab Arsen diakhiri tawa yang begitu keras.

"Pak!!!" tegur Anindya melempar bantal tepat ke wajah Anindya.

Anindya menelan salivanya dengan sulit dan wajah yang berubah pias setelah menyadari keberaniannya yang tiba-tiba saja muncul hingga reflek melempar bantal ke wajah Arsen.

Sementara Arsen memasang wajah datar, ia meletakkan bantal di ranjang lalu menatap wajah Anindya yang merah dengan tatapan tajam.

"Aku akan memesankan sate buaya untukmu, biar digigit." Celetuk Arsen lalu keluar dari kamar tempat Anindya.

***

Tak begitu lama, Arsen kembali ke kamar bersama seorang pelayan yang membawa makanan cukup banyak di troley. Arsen menyuruh pelayan itu untuk meletakkan di dekat sofa lalu menyuruh pelayan itu pergi setelah memberikan tip.

Setelah kepergian pelayan itu, Arsen lalu menatap Anindya yang masih tampak diam.

"Ayo makan, ini sudah kubawa kan sate buaya untukmu." Ajak Arsen seraya mendekati Anindya.

Arsen memegang tangan kanan wanita itu lalu merengkuh pinggang ramping Anindya, padahal Anin baik-baik saja namun Arsen yang terlalu berlebihan padanya.

"Pak, soal tadi tolong maafkan saya." Ucap Anindya pelan.

"Tidak apa-apa, namun lain kali jika kau berani melakukannya maka aku tak segan untuk menghukummu." Balas Arsen membuat Anindya mendengus pelan.

"Hukuman berupa menjenguk anakku misalnya," tambah Arsen diakhiri cengiran kuda tanpa dosa.

Anindya mengerjapkan matanya, ia menatap Arsen lalu menganggukkan kepalanya. "Ya, silahkan saja." Timpal Anindya santai.

"Kau paham kan maksud menjenguk?" tanya Arsen menatap wanita polos itu dengan was-was.

Anindya menganggukkan kepalanya. "USG kan." Jawab Anindya tanpa menatap Arsen yang tampak cengo mendengarnya.

"Assa!!!" geram Arsen mengepalkan tangannya saking gemas pada kepolosan wanita itu.

Anindya tak menghiraukan, ia asik menyantap makanannya yang ternyata lumayan enak dan cukup selaras dengan lidahnya yang kedesaan.

"Enak, Pak. Anda tidak mau kan?" tanya Anindya mengangkat kedua alisnya.

"Mana ada orang menawarkan seperti itu." Jawab Arsen sewot.

"Lagipula siapa yang bilang saya menawarkan, saya kan hanya bertanya dan saya berharap semoga anda tidak mau karena saya ingin makan sendiri saja." Pungkas Anindya lalu melanjutkan kegiatan makannya dengan tenang.

Arsen mengigit bibirnya, andai saja Anindya tak sedang mengandung, sudah pasti ia akan mengangkat tubuh mungil itu dan membanting nya diatas ranjang. Memberi hukuman karena terlalu polos.

"Assa, kau sangat polos ya." Ujar Arsen menatap Anindya.

"Hmm tidak tahu, tapi saya jadi tidak polos karena anda, Pak." Balas Anindya dengan tenang.

"Aku, kapan aku mengajarimu hal buruk?" tanya Arsen tak terima.

Anindya menunjuk ke arah perutnya seakan mengatakan bahwa saat ini dirinya tengah hamil karena pria itu. Sementara Arsen yang mendapat jawaban demikian hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ada benarnya juga jawaban Anindya.

To be continued

1
Mamah dini
insyaalloh thor
Mamah dini
makasih atas karyamu Thor bagus ceritanya keren menarik, sampai dua kali baca , sukses terus dn semangat /Good//Good/
Mamah dini
Luar biasa
Mamah dini
Lumayan
Mamah dini
segitunya ya penyiksaan papah perdo, TPI... kasian juga ya , mungkin GK ada kata memberi kesempatan ke dua bagi mereka , siksaan nya terlalu berat , beri ampunan untuk mereka bertobat tuan perdo bisa GK , gak bisa ya , ya udh
Mamah dini
seneng NY Anin udh bahagia , moga secepatny hamil lgi
Mamah dini
aduh jadi tatut selem bingit , nah itu mungkin penyesalanmu hai manusia2 gak punya hati satu kluarga kompak jahatny semua , coba aja satu... aja yg baik , gak ada kan
Mamah dini
rasain tuh ondel2 tempatmu yg layak jeruji besi, mg karma udh datang selamet menikmatinya del del, Dan untuk Bu Anin jgn sekali2 ninggalin anak di mana saja angkat tlpon bawalah anaknya ya nyonya baru punya anak satu , gimana kalau udh banyak anakny , hati2 itu Harus ya non.
Mamah dini
angkat tlpon kok malah menjauh dari Anak aneh kmu nin , iya kmu itu lalai, moga aja Arvin GK kenapa2, udh GK aneh LGI pasti ada adegan culik culikan hampir setiap novel yg ku baca , nah itu yg ku kurang suka , TPI penasaran.
Mamah dini
alhmdulilah mereka udh bahagia ,, itu balasan penderitaan mu nin sekarang kmu memanen nya , dgn masa depan yg cemerlang , sehat2 ya kalian jaga Anin nya ya mas arsen jgn sampai kabur lagi .
Mamah dini
mungkin untuk anak aku aja dia masih singel , asiten Lee bisa berpaling gak dgn anak aku ya ha ha ha , ngehayal ahh
Mamah dini
kalau kmu menikah tunggu hadiah dari atasanmu asisten Lee , kmu sudah banyak kerja keras di perusahaan itu dn pekerjaan lain nya termasuk urusan pribadi bosmu , sepantasnya arsen beri sesuatu pdmu tunggu ya tuan Lee, moga gadis itu membalas cintamu he
Mamah dini
alhamdulilah kalian udh selamat , selamat nin arsen udh menjadi papah dn mama Jaga buah hati kalian ya semoga menjadi anak yg Soleh GK kayak papah nya he he
Mamah dini
nanti setelah main 3 ronde Anin lgsung lahiran arsen
Mamah dini
iya GK mau liat menantunya lahiran , eh iya Thor kapan tuh dapat karmanya bibi dn paman Anin sm c udel itu kok mereka baik2 padahal Anin sangat menderita dgn kluarga itu , semua ada di tangan author.
Mamah dini
ambil air ambil air tuh ember yg gede , siram mereka he he
Mamah dini
kenapa harus Minggu depan , kalau mau nya besok kenapa enggak , orang berduit kapan saja pasti bisa , lagian lbh cepat lbh baik.
Mamah dini
pasti sembuhlah kan tau ada pawang nya he he
Mamah dini
kapan nikahi Anin hai arsen, mau nuggu anakmu lahir
Mamah dini
ya kan Anin udh cinta sm arsen , pasti milih arsenlah kan dia ayah biologisnya anak yg Anin kandung, pasti GK salah Thor ku udh baca soal ya ini yg kedua kaliny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!