Rumah sederhana yang selalu terdengar riuh gelak tawa antara seluruh penghuni rumah yang terdiri dari sepasang suami-isteri dengan ke-tiga anak mereka.kecerian itu hadir saat bocah dua tahun selalu melakukan aksinya yang diluar nalar,hal itu selalu membuat mereka tertawa.
Akan tetapi ditengah banyak rencana yang sudah disusun rapi tentang masa depan ketiga anak mereka,sebuah kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun terjadi.Dituduh menggelapkan barang perusahaan dengan jumlah yang sangat fantastis,2M.
Apa yang terjadi pada keluarga itu selanjutnya!Mampukah mereka menyelesaikan masalah itu dan tetap hidup bersama seperti biasanya.
Ikuti kisah dan perjalanan hidup mereka ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ERMINA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab Dosa
Tidak semua yang kita inginkan bisa didapatkan dengan mudah, meskipun kita sudah berusaha dengan keras,banting tulang siang malam jika Allah belum mengijinkan semua itu pasti tidak akan terwujud.Semua keluarga tentu memiliki tujuan yang sama, sukses dan bahagia dunia maupun akhirat.
Begitu juga dengan keluarga Mita dan Andi, berusaha menutupi kekurangan masing masing, saling mengingatkan dan memberi waktu luang untuk bermain sebentar dengan anak.Mengabaikan rasa lelah setelah seharian bekerja di bawah teriknya matahari dan terkadang diguyur hujan.
"Dek aku Ketempat kawan ya,ada can sedikit."Setelah Dirga tidur Andi izin keluar rumah, jika biasanya dia hanya kewarung tetangga, lain dengan hari ini,dia ingin kerumah temannya.sering juga Andi keluar rumah bertemu dengan teman teman,tapi karena kali ini Andi menyebut ada can Mita jad penasaran.
"Can apa yah,jangan aneh aneh deh, pikirkan kami."Sudah beberapa kali ada uang lembaran merah dikantong baju kerjanya, tapi saat ditanyai andi tidak pernah mengaku dan selalu bilang itu dari kawan karena sering dia bantuin.Alasan itu selalu Andi sebut agar Mita tidak terus bertanya dari mana asalnya uang itu.
Istri mana yang tidak curiga,jika memang duit itu halal pasti dia akan berikan padanya,tapi ini dia biarkan tetap di saku dan terkadang melarang mita untuk mengambil uang tersebut,tak jarang pula mengatakan itu milik temannya.
"Sebentar saja, tidur lah kalo sudah ngantuk tidak usah tunggu aku."Andi mengecup Mita sekilas."kaka,bang, jangan lama-lama main HP-nya sudah malam, besok susah dibangunin."Pesan andi kepada kedua anaknya yang masih terbaring di ruang tamu sambil menonton tv.
"Ayah mau kemana,rapi banget.pulangnya belikan mie aceh ya,kakak tungguin ayah sampai pulang."Aida menoleh sejenak,tapi karena Andi hanya mengangguk,dia pun akhirnya diam.
"Aku Boba."Roy berdiri sambil mencari kunci motor,benda itu tidak terliha karena Andi memang sering asal letak.Sehingga seisi rumah sering ribut mencari benda kecil itu.Mita sering mengingatkan agar lansung menggantung kunci pada paku yang sudah Mita siapkan,tetapi memang Andi sudah kebiasaan, meletakkan barang sembarangan.
"Banyak sekali permintaan kalian, tidur sana ayah lama pulang."Setelah kunci berpindah ke tangan nya Andi berlalu.Karena jam masih belum terlalu larut,Mita melanjutkan pekerjaannya sambil menemani keduanya menonton tv.
Belakangan ini Andi juga sering telat pulang,tak jarang jam sembilan sampai tanpa kabar,jika biasanya akan ada pesan jika telat, beberapa hari ini tidak ada, ditelpon saja terkadang dibiarkan berdering.Sering juga dia ditelpon tengah malam mengajak keluar rumah.
Berulang kali mita bertanya tapi hanya dijawab,ketemu teman, bantuin teman, tidak ada apa apa.Mita terkadang jadi kesal sendiri dengan ulahnya.Pulang kerja fokus dengan ponsel, terkadang Dirga juga dia abaikan.Hal seperti itu terjadi sudah hampir seminggu ini.Sebenarnya Mita paling tidak suka berdebat,tapi jika terus dibiarkan, takut Andi akan berbuat sesuatu diluar sana dan pastinya akan berimbas pada keluarga kecilnya.
"Maksudnya apa ya, kenapa sekarang kamu lebih sering megang ponsel dari pada kami, lebih penting benda itu kah dari kami yah,dedek saja sekarang kamu abaikan, maksudnya apa coba,aku ajak ngomong saja kamu cuekin,aku gak terima ya kamu buat begini,aku bukan boneka yang menuruti semua keinginanmu,aku juga punya perasaan yah."
Mita tidak tahan lagi diperlakukan seperti itu.lebih baik secepatnya mencari solusi jika dia ada kesilapan,sehingga Andi berubah seperti itu.Mungkin bicara seperti itu akan membuat andi berpikir dengan kesalahan yang dia lakukan,tapi nyata nya bukan berubah malah semakin menjadi-jadi.Anak anak sering dia marahi.Baiklah,jika itu maumu,aku terima tantangan mu,Mita membatin.
Jangan salahkan aku berubah, karena kamu yang mulai mengobarkan api diantara kita.Tidak ada pesan atau menelponnya sekedar menanyakan sudah makan siang, pulang tidak siang ini, pulang jam berapa atau sekedar bertanya lagi dimana.kamu bisa cuek aku juga bisa,kamu bisa cari uang aku juga bisa.Mita berubah menjadi istri yang masa bodo, mengabaikan Andi dan cuek seperti yang dia lakukan terhadap anaknya.
Egois.Ya.Sakit hati pasti ada jika diperlakukan seperti itu.Tapi Mita tetap berusaha bersabar dan membalas dengan cara yang sebenarnya bisa dibilang dosa.Meskipun Mita sangat kurang paham agama, tetapi mengabaikan suami dan menolak keinginan suami,dia tau itu adalah kesalahan dan dosa.
Disaat Andi, sudah pulang.Tidak ada segelas air minum, mengajak anak-anak kekamar dan bermain disana, membiarkan andi duduk di teras di temani istri pertamanya yaitu ponsel.terkadang Dirga keluar mendekati sang ayah tapi hanya sebentar.Mita yakin dia kembali kekamar karena diabaikan oleh Andi.
"Dek makan yuk,aku lapar."Mita sengaja memanggil anak pertamanya agar menyiapkan makan malam untuk Mereka.
"Lahh,ayo makan dek."Andi menatap heran pada mita, perempuan itu tetap sibuk dengan ponselnya tanpa melihat kearah Andi saat berbicara.
"Aku sudah makan tadi siap masak kalian makan saja."Padahal sebenarnya perutnya juga keroncongan,dia tidak akan pernah makan jika Andi atau anak-anak belum makan,tapi andi percaya begitu saja padanya. Terkadang bangun tengah malam sambil mencari roti atau makan agar perutnya tidak sakit.
"Dek, sinilah.saat tidur nya begitu lelap andi memulai aksinya,dia pasti ingin meminta sesuatu saat itu.mita bertahan, menahan segala rasa yang membuat bulu kuduk meremang, keinginan itu ada,tapi karena kesal lebih mendominasi, rasa itu dia pendam, tangan andi dia tepis,tak jarang juga Mita berpindah ke kasur anaknya untuk menghindar dari Andi.
"Dek, berdosa tau jika aku menginginkan hakku, tidak kamu berikan."Sempat sempat pula andi membahas dosa,jadi apa yang dia lakukan pada istrinya bukan termasuk zolim?Bisa bisanya bicara seperti itu, memangnya dia tidak sadar sudah menganggap mereka tidak ada beberapa hari belakangan ini.
"Aku tau,terus apa kamu pikir aku di sini hanya untuk melayani kamu disaat kamu menginginkan, sesudah itu kamu cuekin lagi,pas butuh sesuatu baru kamu datang?yang egois aku apa kamu sih?"Mita menatap Andi tajam tanpa berkedip.perasananya sedang kacau sekarang,jika Andi mengajaknya berdebat sekarang dia sudah siap.
Ada apa ini!apa jadinya keluarga bila terus perang dingin seperti ini, kurang komunikasi, tidak ada rasa percaya dan keterbukaan antara pasangan.
Lamanya pernikahan tidak menjamin semua akan berjalan lancar, pernikahan mereka yang sudah belasan tahun malah semakin membosankan saat ini,tinggal seatap tapi terasa asing,hanya gara gara kurangnya komunikasi dan kejujuran dari salah satu pasangan, lebih fokus ke ponsel daripada anak dan istri.
Mita tidak mau seperti itu, menyelesaikan masalah lebih baik daripada harus saling diam walau tinggal dalam satu rumah.
Keluarga yang aneh.
komen dan dukungan anda sangat penting buat ku.terimakasih.
boleh kasi saran, dengan senang hati akan diperbaiki jika ada yang salah.