NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Cengkeraman Mafia Kejam

Cinta Dalam Cengkeraman Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hayda Pardede

Dira Amara adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang penuh ambisi, cerdas, dan selalu berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Ia tumbuh dalam keluarga miskin di sebuah kampung kecil, di mana kehidupan yang serba kekurangan membuatnya terbiasa untuk bekerja keras demi mencapai apa yang diinginkan. Ayahnya, seorang buruh pabrik yang selalu bekerja lembur, dan ibunya, seorang penjual makanan keliling, berjuang keras untuk menyekolahkan Dira hingga kuliah.

Suatu ketika, hidup Dira berubah drastis saat ayahnya terjerat utang kepada organisasi mafia yang dipimpin oleh Rafael. Tanpa pilihan lain, Dira dipaksa untuk berhadapan langsung dengan Rafael, pemimpin mafia yang terkenal kejam. Sebagai perempuan muda yang tidak berdaya, Dira harus menghadapi situasi yang tak pernah dia bayangkan, tetapi dia tetap berusaha bertahan dengan kebijaksanaan dan keberanian yang dimilikinya.

Namun, hatinya mulai terikat dengan sosok Rafael yang tidak hanya kejam, te
bagaimana kelanjutannya yuks lnjt 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayda Pardede, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jalan takdir yang terkunci

Dira terbangun tengah malam dia duduk di tepi tempat tidur dengan gaun pernikahan itu masih tergenggam erat di tangannya. Bulu matanya basah oleh air mata yang tak bisa ia tahan lagi. Setiap tetes yang jatuh seolah menyapu sebagian kecil dari dirinya yang dulu, sebelum hidupnya terbalik dalam satu keputusan yang mematikan. Gaun itu bukan hanya kain yang indah. Bagi Dira, itu adalah simbol dari segala pengorbanan, kekalahan, dan penyerahan yang tak bisa ia elakkan.

Ia menatap gaun putih yang berkilau itu, mencerminkan kilatan cahaya dari lampu kamar yang remang-remang. Setiap lipatan, setiap detail bordir, setiap sentuhan kainnya terasa seperti beban yang semakin berat. Betapa bodohnya aku, pikirnya. Betapa bodohnya aku tidak melihat semua ini sejak awal. Jika saja aku tahu, mungkin aku bisa melawan lebih awal. Mungkin aku tidak akan terjebak dalam perjanjian ini.

Hatinya terasa sesak, hampir tak bisa bernafas. Ia tahu bahwa waktu terus berjalan, dan semakin dekat dengan hari yang akan mengubah segalanya. Pernikahan itu, meskipun secara formal adalah sebuah ikatan suci, bagi Dira hanyalah sebuah jebakan yang lebih mengerikan daripada apapun yang pernah ia bayangkan. Rafael, dengan kekuasaan yang dia miliki, telah mencap dirinya dalam sebuah kontrak yang tak bisa dia tarik mundur. Tak ada ruang untuk melawan. Tak ada ruang untuk berharap.

Dira mengatur napasnya, berusaha menenangkan diri. Ini bukan waktunya untuk menangis. Dia harus lebih kuat, meskipun tak ada yang mendukungnya. Namun, semakin ia mencoba menguatkan dirinya, semakin besar rasa terhimpit yang ia rasakan. Apa yang bisa ia lakukan? Jika ada jalan keluar, ia sudah mencarinya, tetapi semua jalan seakan terhalang oleh tembok kekuasaan Rafael yang tak tergoyahkan.

Pintu kamar terbuka pelan, dan suara langkah kaki yang berat terdengar. ibunya masuk Tak perlu menoleh, Dira sudah tahu siapa yang datang. Suaranya terdengar lembut, dan penuh kasih

"nak ibu tau apa kamu rasakan maafin ibu sama ayah ya nak belum pernah membuat kamu merasa bahagia dan biarin kamu menaggung ini semua"ibu dira Elle berkata dengan lembut dan penuh kasih dia tau apa yang dirasakan putrinya sekarang ini.

"tidak perlu minta maaf Bu, semuanya akan Dira lakukan jika itu menyangkut ayah dan ibu. dimana ayah Bu?"

"di depan nak apa kamu ingin menemui ayah"

Dira langsung berdiri dan keluar menemui ayahnya saat membuka pintu dia melihat ayahnya duduk merasa bersalah

"ayah minta maaf nak,apa besok kamu kesitu lagi?"ujar Reja tanpa emosi, seakan pernyataan merasakan kesedihan anaknya "Pagi-pagi besok, aku akan bertemu dengan orangtua Tuan Rafael yah"

Dira menoleh sekilas, menatap mata ayah dan ibunya yang dingin dan sendu itu. "aku tahu nak ini berat "jawabnya pelan, suara serak oleh air mata yang masih menggenang.

"jika kamu merasa tidak sanggup dan sungguh berat segera katakan pada ayah ya nak ayah akan menggantikan mu".Kata-kata itu keluar begitu saja, seolah tubuhnya sudah tak mampu menahan beban lagi.

Dira terdiam sejenak, kemudian menestekan air matanya kembali dengan sikap yang begitu peduli. "Tuan Rafael hanya ingin segalanya berjalan dengan sempurna. Dia hanya ingin mengendalikan semua orang di sekitarnya. Itu saja yah ayah tidak perlu kawatir aku bisa kok ini semua demi keluarga kita yah."meyakinkan orang tuannya

Dira merasa hatinya semakin berat. Rafael adalah pria yang penuh dengan permainan kekuasaan. Apa yang dia inginkan dari dirinya tidaklah jelas. Apakah dia benar-benar ingin menikah dengan Dira? Atau ini semua hanya cara untuk menundukkan keluarganya lebih dalam ke dalam lingkaran utang yang tak pernah bisa dilunasi?

"Pernikahan ini bukan untukmu, Dira," kata reja setelah beberapa saat hening, suaranya sedikit lebih lembut. "Ini untuk keluarga kita. Jadi tolong maafin ayah nak."

Kata-kata Reja seolah membawa Dira kembali ke kenyataan yang lebih keras. Ia telah berjanji untuk melindungi keluarganya, dan meskipun semua ini terasa salah, ia merasa tak punya pilihan lain. Terkadang, untuk melindungi orang yang kita cintai, kita harus mengorbankan diri kita sendiri.

Dengan napas yang berat, Dira bangkit dari tempat tidur dan meletakkan tangan ayahnya itu di atas meja. "Baik," katanya, menyeka air mata yang hampir tak tertahankan.

"aku akan mengikuti perintahnya ayah

Reja dan Ella hanya mengangguk setelah itu dira meninggalkan ruangan tanpa berkata lebih banyak. Dira berdiri sejenak, menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya tampak lelah, pucat, dan kosong. Ia tidak bisa mengenali siapa dirinya lagi. Segalanya berubah begitu cepat, dan dia merasa seperti tak ada tempat yang aman.

Di luar kamar, waktu terus bergerak. Setiap detik yang berlalu membawa Dira lebih dekat ke pernikahan yang sudah ditentukan. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah menghadapi kenyataan itu dengan kepala tegak, meskipun hatinya hancur. Namun, dalam keputusasaan yang mendalam itu, ada satu perasaan yang masih ia pegang—keinginan untuk bertahan.

Pagi-pagi keesokan harinya, Bagas datang menjemputnya lagi. Tak ada kata-kata yang lebih diucapkan, hanya anggukan kepala dan pandangan mata yang memberi tahu Dira bahwa ini adalah langkah yang harus diambil. Mereka naik mobil, dan perjalanan menuju rumah orangtua Rafael terasa semakin mencekam. Dira merasa setiap detik semakin menjeratnya, membawa dia lebih dalam ke dunia yang tak bisa dia pahami, dunia yang penuh dengan aturan yang bukan miliknya.

Sesampainya di rumah orangtua Rafael, suasana berubah menjadi lebih formal dan menekan. Rumah besar yang megah itu terasa seperti istana yang tak pernah bersahabat. Setiap sudutnya dipenuhi dengan kemewahan yang memancar, seolah-olah dunia di luar sana tak ada artinya dibandingkan dengan kekayaan yang ada di dalamnya.

Rafa membawa Dira masuk ke dalam rumah dan Orangtua Rafael menyambut Dira dan Rafael dengan senyuman yang penuh perhatian, tetapi Dira bisa merasakan bahwa senyuman itu tidak pernah tulus. Setiap gerakan mereka terasa seperti sebuah ujian yang harus dia lewati.

Rafael memenuhi janjinya bahwa dia akan segera Mambawa calon istri oleh karena itu Gery dan Diana Sangat senang menyambut keduanya

"mama,pa kenalkan ini Dira"

"Dira, kami sangat senang bisa bertemu denganmu," ujar ibu Rafael, dengan suara yang terkesan ramah, meskipun Dira tahu itu hanya permainan sosial semata.dia tidak tahu bahwa ayah dan ibu Rafael sangat senang menyambut kedatangan dia tidak perduli Dira dari keluarga mana karna mereka tidak pernah memandang kasta.

"Terima kasih, Tuan dan Nyonya," jawab Dira dengan suara yang seolah keluar dari tenggorokan yang tercekat. Ia berusaha tersenyum, meskipun jantungnya berdetak lebih kencang.

"jangan panggil gitu mama sama papa aja kan sebentar lagi kamu menantu mama"

Dira tersenyum nanar

"baik ma"

Pembicaraan berlangsung seperti biasa, penuh dengan basa-basi yang tak pernah berhenti karna Rafael mengubah segalanya. Dira berusaha mengikuti ritme percakapan, meskipun pikirannya melayang jauh, mencari jalan keluar yang tidak ada. Bagas tetap berada di sampingnya, tak berkata sepatah kata pun. Setiap kata yang keluar dari mulut orangtuanya Rafael hanya mengingatkan Dira betapa jauh dia telah terperangkap.

Akhirnya, mereka selesai berbicara, dan Dira merasakan dirinya semakin lelah, semakin hilang.

"mama sangat senang kamu berkunjung kesini"

Dira senyum canggung

"Sekarang, mari kita siapkan semuanya untuk pernikahan," kata ibu Rafael, dengan nada yang penuh kepastian. "Pernikahan ini akan menjadi awal yang baru."

Dira menatapnya kosong. "Ya,bu" jawabnya pelan, meskipun hatinya penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab.

Begitulah kehidupan Dira—sebuah perjalanan yang tak bisa ia hentikan. Ketika pernikahan itu tiba, tak ada yang bisa ia lakukan selain menjalani hidup yang sudah ditentukan untuknya. Tidak ada lagi harapan, tidak ada lagi pilihan. Hanya ada satu jalan, dan itu adalah jalan yang telah dipilihkan oleh orang lain.

Tepat sebelum ia meninggalkan rumah orangtua Rafael, ibunya menatapnya dengan tatapan yang penuh perhatian. "ibu sangat senang dengan kehadiran mu nak ibu akan segera punya teman, Dira. ibu percaya Rafael adalah orang yang penuh perhatian. Dia hanya ingin yang terbaik untukmu."

"ma,aku mau acara pernikahan kami tertutup karna Dira masih kuliah jadi tolong mama tidak perlu repot menyiapkan semuanya Bagas yang yang akan mengatur "

Dira hanya bisa mengangguk, meskipun hatinya merasa hancur. Ia tahu, ini bukan akhir dari semuanya. Ini adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih gelap, yang tak bisa ia hindari. Dengan satu langkah lagi, dia akan memasuki dunia yang sepenuhnya bukan miliknya. Dunia yang penuh dengan aturan yang tak bisa dia ubah. Dunia yang hanya bisa dia jalani, atau hancur di dalamnya.

1
Jonny Tripardi
up lgi
Ataru Moroboshi
Aduh, hatiku berdebar-debar pas baca cerita ini, author keren abis!
aidaa: tetap ikuti terus ya sayang hehe😊
total 1 replies
Pandora
Thor, aku udah nggak sabar nunggu next chapter.
aidaa: sabar ya sayang😊
total 1 replies
aidaa
guyss untuk bab 1&2 masih seputaran tengtang kehidupan Dira dan Rafael yah 😊 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!