setelah kematiannya yang konyol dibumi, Arkan terlahir kembali kedunia penuh dengan magis. Dengan bermodalkan bakat tingkat atas, Arkan percaya akan menjadi yang terkuat.
Genre : Fantasy, Action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Billy Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Kota Bayangan dan Tanda Permulaan
Setelah perjalanan panjang melewati hutan dan gua berbahaya, Arkan akhirnya tiba di tujuan berikutnya: Kota Bayangan, sebuah kota besar di timur yang memiliki reputasi sebagai pusat perdagangan gelap dan aktivitas kriminal. Kota ini terlihat suram bahkan dari kejauhan, dengan bangunan tinggi berlapis debu dan asap yang terus mengepul dari cerobong-cerobongnya.
Namun, kota ini juga dikenal sebagai tempat di mana banyak petualang elit berkumpul. Mereka tertarik dengan keuntungan besar yang bisa didapatkan di pasar gelap atau dalam penjelajahan ruang bawah tanah berbahaya yang terhubung ke kota ini. Arkan tahu, untuk menggali lebih dalam tentang organisasi yang mengincarnya, Kota Bayangan adalah tempat yang tepat.
Memasuki Kota Bayangan.
Arkan mengenakan jubah hitam untuk menyembunyikan identitasnya. Sebagai seorang assassin dengan bakat Dewa Super, perhatian dari orang-orang kuat di kota ini adalah hal terakhir yang ia inginkan. Ia menyusuri jalanan kota yang dipenuhi oleh pedagang, tentara bayaran, dan warga biasa yang terlihat waspada.
“Lihat ke sana! Ada pertempuran di arena hari ini!” seseorang berseru, menunjuk ke arah pusat kota.
Arkan mencatat informasi itu di kepalanya. Arena pertarungan sering kali menjadi tempat berkumpulnya para petualang kuat, dan mungkin tempat yang baik untuk mengumpulkan informasi. Tapi sebelum itu, ia memutuskan untuk singgah di sebuah penginapan kecil di pinggir kota.
Penginapan tempat Arkan tinggal tampak kumuh dari luar, tetapi memiliki ruang dalam yang cukup bersih. Ia memesan kamar kecil di lantai atas dan menggunakan waktu itu untuk menganalisis informasi yang telah ia kumpulkan sejauh ini. Gulungan peta yang ia bawa menunjukkan simbol misterius, yang tampaknya mengarah ke sebuah ruang bawah tanah di dekat Kota Bayangan.
Namun, tidak ada informasi yang jelas tentang tingkat bahaya ruang bawah tanah tersebut. Dengan reputasi kota ini, kemungkinan besar itu adalah ruang bawah tanah berperingkat tinggi, mungkin B atau bahkan A.
Sebelum membuat keputusan untuk menyelidiki, Arkan memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak. Ia turun ke ruang makan penginapan, di mana beberapa petualang sedang berkumpul sambil berbicara dengan suara rendah.
“Ruang bawah tanah baru itu… kau tahu, kan? Yang di sebelah utara?” salah satu petualang berkata dengan nada berbisik.
“Ya, katanya banyak orang yang masuk tapi tidak pernah keluar. Mungkin itu ruang bawah tanah peringkat A atau lebih buruk,” jawab petualang lainnya.
Arkan mencatat percakapan itu di pikirannya. Jika tempat itu benar-benar berbahaya, maka organisasi yang ia cari kemungkinan besar terhubung ke sana.
Setelah memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut, Arkan memutuskan untuk mengunjungi arena pertarungan. Arena ini dikenal sebagai tempat di mana petarung dari berbagai profesi saling mengadu kekuatan demi hadiah besar dan reputasi.
Arena itu adalah struktur besar dengan dinding tinggi yang dipenuhi simbol-simbol tua. Arkan memasuki area penonton, menyelinap di antara kerumunan yang bersorak riuh. Di tengah arena, dua petarung sedang bertarung sengit: seorang pendekar pedang dengan pedang besar melawan seorang penyihir yang menggunakan sihir elemen api.
Namun, perhatian Arkan segera teralihkan ketika ia melihat seorang pria berjubah merah berdiri di atas panggung kecil di sisi arena. Pria itu tampak memberikan perintah kepada seseorang di belakang layar, dan aura yang ia pancarkan sangat kuat.
“Dia… bukan orang biasa,” pikir Arkan. Naluri assassin-nya memberitahu bahwa pria itu adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar.
Pertarungan di arena berakhir dengan kemenangan pendekar pedang, dan kerumunan mulai bubar. Arkan mengikuti pria berjubah merah itu dari jauh, memastikan untuk tetap berada di luar jangkauan deteksi. Pria itu memasuki sebuah bangunan besar di sisi timur arena, dan dari luar, Arkan melihat simbol yang sama dengan yang ada pada gulungan peta miliknya.
Keesokan harinya, Arkan menuju ruang bawah tanah di utara kota. Ia melewati gerbang besar yang dijaga oleh beberapa tentara bayaran. Dengan menggunakan Stealth Mode, ia menyelinap masuk tanpa terdeteksi.
Ruang bawah tanah itu gelap dan penuh dengan suasana mencekam. Arkan mengaktifkan Abyssal Awareness, yang segera menangkap keberadaan beberapa monster di kejauhan. Ia melangkah maju dengan hati-hati, senjatanya siap di tangan.
“Ayo kita lihat seberapa kuat tempat ini,” gumamnya.
Monster pertama yang muncul adalah Ironclad Wolves, serigala besar dengan tubuh yang dilapisi pelat baja alami. Mereka bergerak dalam kawanan, mengepung Arkan dengan cepat.
Arkan menggunakan Shadow Reaper Slash, mengayunkan serangan mematikan yang langsung menghancurkan dua serigala. Serangan itu begitu kuat sehingga meninggalkan bekas luka dalam pada dinding batu di belakang mereka.
Namun, serigala-serigala lainnya tidak menyerah. Mereka menyerang dengan kecepatan luar biasa, memaksa Arkan untuk terus bergerak. Dengan bantuan Dark Barrier, ia berhasil menangkis serangan mereka dan membalas dengan pukulan yang lebih mematikan.
DING!
[Statistik Musuh - Ironclad Wolf]
Level: 45
HP: 0/3000
STR: 700
AGI: 600
DEF: 800
[Statistik Arkan setelah Pertarungan]
Level: 41
HP: 4800/5200
MP: 2400/2400
STR: 1025
AGI: 910
INT: 300
DEX: 275
VIT: 650
Setelah mengalahkan kawanan serigala, Arkan melanjutkan perjalanan lebih dalam ke ruang bawah tanah. Suasana semakin gelap, dan aura mengancam terasa semakin kuat. Ia akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan ukiran kuno.
Di tengah ruangan itu berdiri seekor monster besar—Abyssal Knight, makhluk humanoid dengan armor hitam pekat dan pedang besar yang memancarkan energi gelap.
“Ini akan menarik,” kata Arkan, menghunuskan belatinya.
Pertarungan melawan Abyssal Knight tidak akan mudah, tetapi Arkan tahu bahwa ini adalah langkah berikutnya menuju kebenaran yang ia cari. Dengan setiap serangan dan strategi, ia semakin dekat untuk mengungkap rahasia besar dunia ini.