NovelToon NovelToon
Pesona Mama Mertua Muda

Pesona Mama Mertua Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Beda Usia / Keluarga
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Donacute

Enggak dapet anaknya, Ayahnya pun jadi.

Begitu pula Isvara Kinandari Heksatama, gadis cantik patah hati karena pujaan hatinya menikah dengan wanita lain. Isvara atau yang kerap disapa Isva melakukan hal yang diluar nalar yaitu menikahi Ayah dari pria yang cintai yaitu Javas Daviandra Bimantara.

Keputusan terburu-buru yang diambil Isva tentu saja, membuat semua orang terkejut. Tidak terkecuali sang adik yaitu Ineisha Nafthania Heksatama, bagaimana tidak. Pria yang dinikai oleh Kakaknya adalah Ayah mertuanya sendiri, Ayah dari Archio Davion Bimantara.

Pria yang Isvara cintai memang menikah dengan adiknya sendiri, tentu hal itu membuatnya sangat sakit hati karena yang dekat dengan Archio adalah dirinya. Namun, Archio secara tiba-tiba malah menikahi Ineisha bukannya Isvara.

Demi menghancurkan pernikahan Ineisha dan Archio, Isvara harus tinggal bersama mereka. Salah satu caranya yaitu menikah dengan salah satu keluarga Archio, sedangkan yang bisa ia nikahi hanyalah Javas seorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15 | Menikah?

"Memang saya harus menikah sama siapa, Oma? Bukankah Oma sendiri bilang sudah tidak punya cucu seumuran dengan Chio?" tanyanya sengaja, ingatan Isvara memang sangat bagus.

"Memang siapa bilang kamu akan menikah dengan cucu saya?" balas Tiana santai, ia memang tidak bohong jika cucu laki-lakinya yang siap menikah hanya Chio. Cucunya yang lain memang masih dibawah umur, jadi tidak akan mungkin memaksa demi menjalankan rencananya. Tiana tidak sebodoh itu mengorbankan cucunya yang masih belum waktunya menikah.

"Lalu?"

"Javas, ke mari nak," panggil Tiana dengan lembut, muncullah seorang pria dewasa secara tiba-tiba. Isvara jelas terkejut dengan kemunculan pria yang bernama Javas itu, ia semakin penasaran siapa Javas itu. Apa hubungannya dengan Oma Tiana? Apakah pria itu yang akan menikah dengannya, tetapi ia bisa melihat bahwa pria yang ada dihadapannya sekarang jauh lebih muda darinya. Memang banyak sekali pertanyaan yang berputar di otak Isvara.

"Javas, ini Isvara. Gadis cantik ini yang akan kamu nikahi?" katanya memperkenalkan Isvara, pria itu hanya mengangguk kecil.

"Isvara, ini putra kandung saya Javas. Dia yang akan menikah dengan kamu, Oma berharap sekali kamu mau melakukannya, pernikahan yang Oma maksud juga bukan pernikahan sungguhan. Ini hanyalah pernikahan pura-pura, saya nggak segila itu memaksa kamu menikah dengan putra saya. Padahal kamu bukan siapa-siapa bagi saya, setelah rencana kita selesai. Tentu harus berhasil, kamu bisa memilih pergi atau menikah dengan Chio. Jika memang kamu dan Chio memang berjodoh. Kamu juga nggak perlu khawatir, saya pastikan putra saya tidak akan berbuat macam-macam denganmu. Kalian hanya perlu terlihat mesra jika di depan banyak orang, saat hajya kalian berdua kalian bukan siapa-siapa. Kamu bisa pegang ucapan saya, Isvara," jelasnya panjang lebar.

Isvara terlihat sedang berpikir, menikah? Untungnya hanya pernikahan pura-pura, tetapi ia sendiri belum yakin untuk melakukannya.

"Selain untuk menghancurkan pernikahan Chio dan Ineisha, pernikahan ini jelas akan membuat keluargamu menentangnya. Disaat itu, kamu harus buat mereka sadar siapa kamu. Kamu berharga, jika mereka tidak memperdulikan mu, masih banyak orang yang mau peduli sama kamu, Isvara."

"Oma kenapa harus Om Javas? Maaf, saya nggak tahu harus memanggilnya dengan sebutan apa. Umur saya dan Om Javas bukannya beda jauh?"

"Umur kalian memang beda jauh, kamu bahkan seumuran dengan putranya. Javas itu adalah Papa Chio, Isvara."

Isvara melotot tidak percaya, ia tahu umur Javas memang sudah tua. Namun, tidak setua itu sampai sudah memiliki anak seusia Chio.

Belum lagi, selama ini ia tidak tahu bahwa Chio masih memiliki seorang Papa, karena saat prosesi perkenalan, lamaran Chio hanya ditemani oleh Omanya. Bukan cuma Isvara, seluruh keluarganya pun pasti mengira Chio sudah tidak memiliki orang tua. Baik Chio maupun Tiana, tidak ada yang membahas soal orang tua Chio dengan keluarganya.

"Oma... apa Oma tidak salah?" Mendengar pertanyaan Isvara, Tiana sontak tertawa. "Saya tidak salah, masa saya berbohong tentang status anak saya dan cucu saya. Kalo kamu tanya kenapa Javas masih terlihat muda, umur Javas sendiri baru 36 tahun. Javas memiliki Chio pada umurnya yang masih 18 tahun. Jadi sangat wajar kamu terkejut. Tapi itulah kenyataannya."

Umur Javas 36 tahun, itupun Isvara belum bisa percaya. Ia akui Javas terlihat lebih muda dari pada umurnya, awal-awal Isvara mengira Javas masih berusia 28 keatas, atau paling tua 30 tahun. Namun, nyatanya pria itu sudah 36 tahun, masih tampak begitu tampan dan gagahnya.

Jika dibandingkan dengan Chio, bahkan Javas terlihat jauh lebih tampan. Tampannya Javas itu, tampan khas pria dewasa. Bukan seperti Chio yang tampan usia remaja, walau entah bagaimana Chio ketika sudah seusia sang Papa. Apakah jauh lebih tampan, atau tidak.

Sebenarnya, sebelum mengenal Chio. Isvara menginginkan berjodoh dengan pria yang lebih tua, tapi tidak seusia Javas juga. Terpenting jauh lebih dewasa dibandingkan dirinya.

Akan tetapi siapa yang tahu takdir, hingga membuat Isvara jatuh cinta dengan pria yang seumuran dengannya.

"Hanya Javas–lah yang bisa membantu kamu menjalankan rencana ini, waktu kita tinggal sebentar lagi. Jadi kamu tetap mau ikut dengan rencana yang saya buat? Atau kamu memilih mundur. Semua ada ditangan kamu."

Isvara menghela napas panjang, lalu berkata. "Baik, Oma. Kita jalankan rencananya, saya siap menikah dengan Om Javas." Sudah semalaman Isvara berpikir, ia tidak mungkin mundur lagi. Masalah menikah, ia tidak masalah dengan pernikahan pura-pura itu. Dan pria yang akan menikah dengannya juga tidak jelek atau cacat, setidaknya pria itu tidak akan menyusahkannya.

"Bagus, saya suka semangat kamu." Isvara hanya membalasnya dengan senyuman mengembang, benar yang dikatakan Tiana kini semangatnya memang sedang menggebu-gebu.

"Nanti akan ada orang yang membantu kamu bersiap-siap, walaupun ini hanya pernikahan pura-pura. Tapi ini akan seperti pernikahan sungguhan," lanjutnya.

"Pernikahannya hari ini, Oma?"

"Iya, Isvara. Bukan hanya hari ini, bahkan pernikahannya akan diadakan 2 jam dari sekarang. Saya ingin pernikahannya dilakukan lebih dulu dibandingkan pernikahan Ineisha dan Chio."

Isvara sama sekali tidak mengira ia akan menikah hari ini juga, dirinya belum siap sebenarnya. Namun, apa boleh buat semua sudah direncanakan oleh Tiana. Dirinya hanya bisa mengikutinya.

***

Pernikahan pura-pura nya akhirnya selesai juga, bukan selesai dalam artian lain. Tapi Isvara selesai melakukan segala prosesinya, walau ini pura-pura. Demi terlihat nyata, dan bisa diabaikan dalam bentuk video.

Isvara dan Javas tadi sudah melakukan akad nikah, yang hanya dihadiri oleh beberapa orang. Gadis cantik itu tidak sabar ingin melihat respon semua orang saat mengetahui pernikahannya dengan Papanya Chio.

"Untungnya semua berjalan dengan cepat, jadi kita tidak perlu membuang waktu," ujar Tiana dengan tersenyum senang.

"Iya, Oma," jawab Isvara. Gadis itu tau, setelah ini perjalanannya masih begitu panjang, tetapi ia mencoba untuk bersikap tenang dan percaya semua bisa dilaluinya dengan baik.

"Kamu mulai sekarang jika banyak orang panggil saya dengan panggilan Mama, kamu itu di mata orang-orang adalah menantu saya. Jadi jangan sampai salah, ya Isvara."

"Tapi, Oma. Sepertinya kurang pantas kalo saya memanggil Oma dengan panggilan Mama, sekalipun Oma itu mertua saya," tolak Isvara dengan halus, tentu melihat usia Tiana yang memang seusia eyangnya. Memang lebih bagus tetap memanggil Tiana dengan panggilan Oma.

"Kamu benar, tetapi lebih bagus kamu memanggil saya dengan sebutan Mama saja. Agar sandiwara kita terasa nyata."

"Baik, Oma. Jika Oma inginnya seperti itu."

"Oh iya, nanti kamu dan Javas di sini dulu. Sampai saya meminta kalian pulang ke rumah," titahnya.

***

Kembali pada waktu di mana, Ineisha dan Isvara sedang berdebat.

"Tapi, Kak Isva." Ineisha masih belum bisa menerima kenyataan, bahwa sang Kakak menikah dengan Papa mertuanya sendiri. Yang berarti selain sebagai Kakaknya, sekarang Isvara juga adalah ibu mertuanya.

"Oma tahu, kamu pasti terkejut saat tahu kini Kakak kamu sudah menikah dengan Ayah mertua kamu sendiri, tapi ini memang adalah kenyataannya. Jadi mau tidak mau kamu harus bisa terima," ujar Tiana, tetapi Ineisha sama sekali tidak merespon ucapan wanita paruh baya itu.

"Mas, aku capek," rengek Isvara manja kepada Javas, melihat hal itu Chio mual sekali. Ia sangat jijik melihat Isvara yang bersikap mesra dengan papanya, padahal keduanya sangatlah tidak cocok. Kini rasa cinta ataupun kagum yang pernah ada di hati Chio pada Isvara langsung pudar seketika.

Javas tersenyum manis, sambil menatap Isvara dengan penuh cinta. "Sama sayang, aku juga capek kok. Kita akan istirahat sebentar lagi, sayang."

1
sella surya amanda
lanjut
Donacute: ditunggu besok lagi ya Kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Donacute: ditunggu besok ya kak
total 1 replies
sella surya amanda
next 😊
Donacute: ditunggu ya Kak besok update
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Jihan Hwang
sangat menarik... semangat thor
mampir juga dikaryaku yuk/Smile/
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda: follback ya😊
sella surya amanda: udah kak
total 3 replies
sella surya amanda
lanjut
Donacute: siap ditunggu ya kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
Donacute: siap ditunggu ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!