NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Keributan tak bisa dihindarkan, Edgar yang sudah melihat Laura di tempat itu dengan pria lain tak bisa menahan emosi nya, Tanpa ragu Edgar melayangkan pukulan berkali kali diwajah pria yang tak ia kenali membuat Laura berteriak histeris meminta Edgar untuk menghentikan tindakan nya itu, Namun Edgar tak menghiraukan nya, pria asing itu tak berdaya setelah mendapat pukulan dari Edgar.

“Edgar hentikan!!”

Pekik Laura mendorong tubuh Edgar menjauh dari pria itu, Edgar pun terdiam dengan nafas memburu menatap Laura yang tengah membantu pria itu berdiri, Dia benar benar membela pria itu dihadapan Edgar? Tanpa kata Edgar pergi meninggalkan tempat itu membiarkan kekasihnya merangkul pria lain, sedangkan Laura yang melihat Edgar pergi dengan cepat mengejarnya.

“Edgar, dengarkan aku dulu!!”

Pekik Laura namun sayang, Edgar sudah lebih dulu melajukan mobilnya ke jalanan, bahkan Rio dan Davin tak bisa mengejar pria itu, Edgar menginjak pedal gas, sesekali ia memukul setir untuk meluapkan amarahnya, pantas saja Laura selalu sibuk jika Edgar mengajaknya bertemu ternyata ia sedang bersama pria lain? Ada urusan keluarga katanya?

Edgar terus saja melaju membelah jalanan yang cukup sunyi itu hingga tak lama ia tiba di rumah nya, Edgar segera turun dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah dengan wajah datarnya, tak peduli jika seluruh keluarganya saat ini tengah menunggu kepulangan nya dan mengacuhkan mereka.

“Edgar? Kau dari mana saja?”

Tanya Bambang pada putranya itu, Edgar tak menjawab dan terus melangkahkan kakinya menuju kamar, melihat raut wajah putranya itu jelas kali terlihat jika Edgar sedang marah, tapi kenapa? Apa dia bermasalah dengan kekasihnya? Wita yang ingin menyusul Edgar pun di tahan oleh Bambang.

“Tidak perlu ma, biarkan saja dia menjernihkan pikirannya.”

Ucap Bambang, Wita pun menurut lalu kembali duduk di sofa sedangkan Erika dan Andra hanya saling menatap lalu mengangkat bahu lantaran tak tahu apa yang sedang terjadi pada Edgar Herlando itu, sedangkan Edgar yang baru saja menghempaskan tubuhnya diatas ranjang kini merasa terganggu begitu mendengar ponselnya berdering.

Bukan baru ini, sejak dalam perjalanan pulang ponselnya memang sudah berdering, dan tentu yang menghubungi nya adalah Laura tapi Edgar memilih untuk tidak mengangkat nya, ia benar benar kecewa melihat kekasih yang ia cintai pergi ke club dengan pria lain, hingga tak lama beberapa pesan masuk membuat Edgar segera membukanya.

“[Edgar, dengarkan aku dulu, angkat telepon ku, aku bisa menjelaskan semuanya.]”

Isi pesan Laura namun Edgar tak berniat untuk membalas nya sama sekali, pria itu justru memilih untuk mematikan ponselnya lalu segera membersihkan diri nya, pria itu menatap dirinya di cermin, saat menyentuh air tangannya terasa perih, Edgar kemudian menatap tangannya yang terluka, entah kenapa tapi yang jelas ia merasa puas karena sudah memberi pelajaran pada pria yang berani mendekati kekasihnya itu.

“Wanita sialan!”

Pekik Agra lalu memukul cermin dihadapan nya, lagi lagi tangannya terluka namun Edgar tak peduli, pria itu kemudian keluar dari kamar mandi lalu menuju ranjang nya, pilihan satu satu nya saat ini hanya tidur dan melupakan kejadian malam ini, cukup lama ia memejamkan matanya hingga akhirnya ia tertidur dengan begitu lelap.

Hari mulai terang, panasnya matahari pagi itu masuk kedalam kamar Edgar menembus gorden putih dikamar nya, Edgar menyipitkan matanya lalu membalikkan tubuhnya membelakangi jendela, namun tak lama pintu kamarnya di ketuk berkali kali dengan begitu keras membuat Edgar mau tak mau harus beranjak dari ranjang nya dengan begitu kesal.

Ceklek!

“Ada apa? Kau tidak punya kerjaan sehingga memilih untuk mengganggu tidurku pagi pagi begini?”

Ucap Edgar menatap Andra, Andra tersenyum lebar menatap Edgar, jujur ia juga malas harus bertatap muka dengan adik iparnya itu namun ia tak punya pilihan lain, karena mama mertuanya yang meminta ia untuk membangunkan Edgar karena mereka harus segera berangkat.

“Mama memintamu untuk bersiap, katanya kalian akan pergi ke suatu tempat.”

Ucap Andra membuat Edgar mengerutkan keningnya, ke suatu tempat? Ah ia baru saja ingat jika mama nya bilang mereka harus pergi ke suatu tempat yang entah dimana itu letaknya, Edgar kemudian menolak mentah mentah lalu menutup pintu kamarnya dengan cukup keras, Andra yang terkejut pun mencebik kesal dengan perbuatan Edgar padanya.

“Anak kurang ajar ini memang...”

“Kau bilang aku apa?”

Andra yang hampir memaki Edgar dibuat terkejut ketika pintu kembali dibuka oleh Edgar, Andra menggelengkan kepalanya tak lupa senyuman manisnya ia perlihatkan pada adik iparnya itu.

“Mama bilang tidak ada penolakan, jika tidak kau akan dikeluarkan dari daftar harga warisan, jadi bersiap lah.”

Ucap Andra lalu berbalik dan melangkah pergi dari sana, sedangkan Edgar menatap kesal pada Andra yang seenaknya saja ingin mengeluarkan nya dari daftar warisan, Edgar mengacak acak rambut nya kesal, jujur ia benar benar tidak ingin kemana mana hari ini, tapi ia juga tidak ingin jika mama dan papa nya benar benar menghapus namanya dari daftar warisan, bisa bis Andra yang akan mendapatkan semuanya.

Edgar kemudian masuk kedalam kamarnya lalu segera membersihkan dirinya, pria itu kemudian keluar dengan pakaian kasual nya lalu segera turun ke meja makan dimana semua orang berada saat ini, semua orang menatap Edgar dengan senyuman manis tapi tidak dengan Edgar yang benar benar terlihat sangat kesal.

“Sebenarnya kita mau kemana ma? Kenapa Edgar harus ikut?”

Ucap Edgar kesal.

“Kita akan menemui teman papa, dan teman masa kecilmu dan juga Erika.”

Ucap Bambang membuat Edgar mengerutkan keningnya, teman masa kecil? Siapa? Edgar benar benar tidak ingat punya teman masa kecil selain kakaknya sendiri, namun sebelum ia bertanya lebih jauh sang mama sudah memintanya untuk segera sarapan agar mereka bisa segera berangkat, Edgar pun menurut lalu segera menyantap sarapannya, mendadak ia menjadi lapar lantaran kemarin malam tidak sempat makan.

Setelah selesai mereka akhirnya segera masuk kedalam mobil, Edgar mengerutkan keningnya kala melihat Andra yang berada di luar mobil seraya melambaikan tangan pada mereka.

“Dia tidak ikut?”

Tanya Andra pada kakaknya, Erika menggelengkan kepalanya.

“Dia ada pekerjaan.”

Ucap Erika singkat, Edgar hanya menganggukkan kepalanya lalu mereka akhirnya berangkat, cukup lama mereka menempuh perjalanan hingga mereka tiba di sebuah desa di sore hari, Edgar menatap bingung tempat yang benar benar tidak cocok dengannya, anak anak yang bermain di lumpur, dan beberapa hewan yang melintas di jalan.

“Tempat macam apa yang kita kunjungi ini?”

Ucap Edgar membuat kedua orangtuanya menoleh tajam padanya, hingga tak lama mobil yang mereka kendarai berhenti disebuah rumah sederhana, mereka pun turun dari mobil, terlihat didepan rumah itu ada sepasang suami istri sepertinya sudah menunggu kedatangan mereka.

“Bambang..”

“Retno..”

Ucap Bambang dan Retno saling berpelukan, Wita dan Asri juga saling berpelukan bergantian dengan Erika.

“Ini Edgar.”

Ucap Bambang menarik Edgar ke hadapan Retno dan Asri, namun Edgar hanya diam menatap datar kedua pasangan itu membuat Bambang menyikut Edgar agar segera bersalaman dengan Retno dan Asri, Edgar mendengus kesal tapi segera menuruti perintah sang papa.

“Edgar om, tante.”

Ucap Edgar dengan senyuman terpaksa nya.

“Sudah besar ya Edgar, padahal dulu kamu masih kecil loh.”

Ucap Retno menepuk bahu Edgar, Edgar hanya tersenyum tipis mendengar ucapan pria dihadapannya itu yang ia anggap sok akrab.

“Ayo masuk.”

Ucap Retno mempersilahkan tamu tamunya untuk masuk.

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!