Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Kejora yang terkejut mendengar sebuah suara dari bawah, yang sangat dikenalnya. Langsung beranjak dari duduknya, lalu menatap tuan Mars yang sedang tengkurap di atas lantai.
"Tu-tuan, kenapa anda tiduran di lantai?" tanya Kejora, dengan wajah yang mulai cemas. Bergerak maju untuk melihat tuan Mars.
"Aww ... sakit .. sakit!" Pekik Mars, dengan sangat keras.
"A-anda kenapa lagi, tuan?"
"Tanganku ...!" teriak Mars, yang masih tengkurap di atas lantai.
Kejora langsung menatap tangan tuan Mars, dan langsung terlonjak kaget. Saat tahu kakinya menginjak tangan tuan Mars.
"Ma-maaf tuan, aku tidak sengaja."
"Kau ...!" Teriak Mars.
Kejora yang merasa ketakutan dengan teriakan tuan Mars, dengan gerakan cepat mundur kebelakang hingga menabrak tangga yang ada dibelakangnya.
"Bruk ..!"
"Aww .. " Pekik Mars, saat tubuhnya kejatuhan tangga.
"Ya ampun ... " Kejora ikut berteriak, ingin membantu tuan Mars.
"Diam kau! Jangan mendekati aku!" bentak Mars, berusaha menyingkirkan tangga dari tubuhnya.
"Tuan ... ! Anda kenapa?" Tom yang baru keluar dari ruangan tuan Mars, langsung membantu tuannya berdiri.
"Tom, berikan surat pemecatan pada karyawan ini!" Ucap Mars, dengan sangat tegas dan penuh dengan kemarahan.
"A-apa, aku dipecat?" Kejora menggelengkan kepalanya.
"Ya, dan sekarang juga kau angkat kaki dari perusahaan milikku!"
"Tidak tuan, maafkan aku! Aku tidak tahu, jika ada tuan di atas lantai. A-aku juga tidak sengaja menginjak tangan tuan, dan tangganya ... " Kejora kehabisan kata-kata.
"Jadi kau menyalahkan aku yang ada di atas lantai!" Bentak Mars.
"I-iya tuan, kenapa anda tengkurap di atas lantai? Kalau aku tahu, aku akan memilih tempat lain untuk jatuh." Sahut Kejora, sambil menundukkan kepalanya.
"Kau ... " Mars mengepalkan kedua tangannya, menahan emosi yang ada dihatinya.
Tom yang sedari tadi bingung dengan pembicaraan antara tuan Mars, dan Kejora. Mulai menahan tawanya, saat menyadari apa yang terjadi.
"Buang-buang waktu ku saja! Tom ingat, kau harus pecat dia tanpa uang pesangon!" Mars berlalu dari tempat itu, dengan tubuh yang sangat sakit.
"Ti-tidak tuan, aku mohon jangan pecat aku!" Kejora menahan kaki tuan Mars, dengan tangannya. Posisinya saat ini, terduduk di lantai.
Mars menghentikan langkahnya, lalu menarik napasnya dengan panjang.
"Tuan, ... " Tom membujuk tuan Mars, agar punya sedikit rasa kasihan pada wanita yang tengah memohon di kakinya.
"Tuan, aku janji aku tidak akan membuat kesalahan lagi. A-aku juga bersedia mengganti obat untuk luka yang ada di tubuh tuan, tapi tolong jangan pecat aku." Kejora memohon, dengan isak tangis dibibirnya.
Kejora sangat membutuhkan pekerjaan ini, karena pekerjaannya sebagai office girl adalah satu-satunya mata pencahariannya. Kalau dia sampai dipecat, maka akan susah untuk mendapatkan pekerjaan lagi di masa yang sulit seperti ini.
"Berdiri .. ! Lepaskan kakiku!" Sentak Mars.
"Tidak tuan, aku tidak akan melepaskannya. Sampai tuan Mars, memaafkan aku." Kejora masih terisak.
Mars menatap Tom, dan memberikan kode untuk membuat wanita itu berdiri.
"Nona, bangunlah ...!" Tom membantu, nona Kejora untuk bangun.
"Tapi, tuan ... " Kejora pun mau tidak mau berdiri dari duduknya.
"Dengarkan aku! Aku akan memberikan kau satu kesempatan." Ucap Mars, tanpa menatap kearah belakang.
"Te-terima kasih, tuan." Ucap Kejora, menghapus air matanya.
"Kau jangan senang dulu!" Mars menyeringai tipis. "Aku tidak akan memecat kau! Tapi selama dua minggu, kau akan dirumahkan! Dan gaji kau akan dipotong selama hukuman berlangsung."
"Tapi tuan ..."
"Mau atau tidak? Atau kau lebih memilih, dikeluarkan dari perusahaan?"
"Tidak tuan, aku lebih memilih dirumahkan selama dua Minggu." Sahut Kejora, dengan kepala yang menunduk.
"Bagus ... " Mars segera berlalu dari tempat itu, menuju lift. Setidaknya selama dua minggu ke depan, hingga hari pernikahan dirinya dengan Monica. Dia tidak akan lagi merasa kesal, jika berada di kantor. Entah mengapa jika berada di dekat wanita itu, Mars merasa emosinya selalu saja naik.
"Tuan, kenapa kau menghukum wanita itu dengan dirumahkan selama dua minggu?" tanya Tom, dengan sangat penasaran.
"Tom, jika kau ingin melihat matahari terbit. Kau harus -- "
"Jangan banyak bertanya." Sahut Tom, dengan menghela napasnya.