NovelToon NovelToon
Fell To You My Bodyguard

Fell To You My Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Pengawal
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Eng

Agnia merupakan anak keluarga kaya raya. Ia akan berencana akan menikah dengan kekasihnya namun tepat di hari pertunangannya, ia malah melihat kekasihnya bermain api dengan sahabatnya sendiri.

Ia pikir status dan derajat yang sama bakal membuat semuanya bahagia. Tapi, ternyata ia jatuh pada seseorang yang bahkan tidak pernah dia pikirkan sebelumnya....

"Kehormatan mu akan terganggu jika bersama pria seperti ku!"

"Apa pentingnya kehormatan jika tak mendatangkan kebahagiaan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Eng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Dia dan pekerjaannya

Akhirnya pekan ketiga ini Airlangga meminta Zidan untuk menggantikannya sebentar ketika Agni sudah tertidur. Namun tanpa pria itu ketahui, Agni sebenarnya terbangun dan melihat mobil Airlangga keluar.

Semula, ia langsung ingin menelpon Airlangga dan menanyakan kemana pria itu akan pergi, namun ia tak jadi menelpon Airlangga karena melihat ada tiga pengawal lain yang berjaga. Membuatnya lega.

Pria itu sungguh bertanggungjawab. Tapi, mau pergi ke mana dia? Ah biarlah, mungkin ingin membeli sesuatu. Begitu pikir Agnia melanjutkan tidurnya.

Sementara itu di lain pihak, Airlangga terlihat turun dari mobil dan menemui seorang yang malam itu mengajaknya untuk bertemu.

"Berbakti juga kau sebagai anak, hm?"

Airlangga sudah mengganti pakaian dengan kaos biasa. Ia tak ingin mengotori jas yang diberikannya oleh Agni untuk urusannya.

"Aku belum bisa membebaskan ibumu. Tapi tenang saja, aku pasti memperlakukannya dengan sangat baik. Hal ini terpaksa aku lakukan karena dia belum mengakui soal keberadaan liontin dengan mata berlian ungu itu!"

Airlangga terlihat santai namun ia mengepalkan tangannya. Jelas pria itu sudah berniat menipunya.

"Aku sudah memberikanmu sejumlah uang yang tak sedikit. Aku tak ingin mengotori tanganku lagi! Jadi, lakukan sesuai janjimu!" jawab Airlangga dengan sorot mata mengancam.

Pria itu justru tertawa. Ia tahu kemana arah pembicaraan pria tampan di depannya. Tapi ia masih belum menemukan kunci puzzle keberadaan liontin ungu itu.

"Kau jangan lupa, Ibumu bukan orang lain untukku. Kau bahkan seharusnya memanggilku ay...."

"Diammm!!!" Airlangga sontak murka ketika mendengar pria itu akan mengucapkan sebuah kata. Ia berteriak dan membuat pria itu terdiam sejenak sebelum akhirnya tertawa lagi.

"Kau sungguh seperti dia. Diktator!"

Tak lagi bisa menjaga amarah karena terus menerus di singgung, Airlangga langsung maju dan melayangkan tinju ke arah pria itu dan membuat rahang si pria terlempar.

BUG!

"Aku sudah memperingati mu, tapi kau seperti memang suka cara seperti ini!" kata Airlangga penuh kemarahan.

BUG!

Perkelahian pun tak terelakkan. Duel satu lawan satu itu pun terjadi sangat sengit. Mereka bertarung dan saling melepaskan pukulan. Keduanya sama-sama bertarung mati-matian.

Namun karena lengah, sebilah pisau berhasil mengenai lengan kanan Airlangga dan membuatnya mengerang.

SRING!

"Arghh!" Airlangga mengerang.

Di kesempatan itu, si pria yang juga sudah kehilangan kekuatannya berhasil terseok-seok kabur ke dalam mobil. Meninggalkan Airlangga yang kini meringis kesakitan.

Sementara itu di tempat lain, karena merasa haus dan air dalam kamarnya kosong, Agnia bergerak keluar dengan langkah malas. Jam menunjukkan pukul tiga lebih dua belas dini hari. Dan ketika Agnia sudah berada di dapur, betapa terkejutnya ia demi melihat Airlangga yang juga minum dengan kemeja putih yang di bagian lengannya sudah di berdarah.

"Kau, astaga lenganmu!" Agnia memekik panik dan langsung berlari menuju ke arah Airlangga.

Airlangga yang tak menyadari kedatangan bosnya justru fokus kepada Agnia yang kenapa malah bangun di jam seperti ini.

"Kenapa bangun?"

"Cepat kemari, kau terluka karena apa? Apa Jovan menyerang mu? Kau dari mana sebenarnya?"

Agni bahkan tak menggubris pertanyaan Airlangga. Ia malah mencecar bodyguardnya itu dengan pertanyaan secara spontanitas. Fokusnya justru terpusat pada luka di lengan bodyguardnya.

"Buka!" titah Agnia panik dan berniat ingin segera mengobati.

Airlangga terlolong ketika mendengar permintaan Agni yang memintanya membuka pakaian.

"Apa kau tidak taat perintah? Cepat buka bajumu!" kali ini Agni mulai marah.

Luka di lengan atas Airlangga hanya bisa di obati jika pakaiannya di lepas. Airlangga yang tak ingin membangunkan penghuni lain karena suara Agni akhirnya melepaskan kemejanya.

Ketika pira itu mulai melepaskan pakaiannya sambil menahan rasa sakit, mata Agni malah semakin mendelik karena melihat ke beberapa bekas luka yang menyebar di punggung kokoh nan liat milik Airlangga.

"Kenapa bekas lukanya banyak sekali?"

"Aku bisa sendiri!" ucap Airlangga menyambar botol antiseptik dan membuyarkan lamunan Agnia.

"Diam!" Sambur Agni kembali merebut obat dari tangan Airlangga karena ia tak mau di interupsi.

Airlangga akhirnya menghela napas dan menurut saja dari pada Agni bersuara semakin keras. Dengan kapas yang sudah mengandung cairan antiseptik, ia mulai mengobati luka di lengan atas.

Ketika itu, Agnia meraba beberapa bekas luka yang sebagian besar seperti luka sayatan. Entah mengapa, Agnia begitu kasihan melihat semua luka yang tercipta. Dan ia tak bisa menyembunyikan keingintahuannya soal banyaknya luka yang tercetak di punggungnya.

"Lukamu banyak. Apa kau benar-benar sering berkelahi?" tanya Agnia berusaha hati-hati kala mengobati.

Rahang Airlangga berkedut karena menahan perih. Tentu sebenarnya ia tak ingin membuat siapapun kasihan kepadanya.

"Sudah, ini akan membaik sendiri!" Airlangga langsung berdiri dan kembali memakai kemejanya tanpa berniat menjawab pertanyaan bosnya. Membuat Agni menghela napas karena plaster belum ia tempelkan.

"Kembalilah tidur! Aku akan berjaga!"

Agni menatap Airlangga yang mulai melangkah pergi. Pria itu sungguh sangat dingin dan sulit di terka, tapi selalu memproteksi dirinya berkali-kali.

"Orang macam apa sih dia?"

1
Yumna
Smoga ngga ada halangan lagi🥹
Sunaryati
Jangan sampai gagal usaha Erlangga, segera amankan semua aset Agnia
Feni Andriyani
ini nnti ibunya agnia besti sama ibunya Airlangga.. menggantung dan bikin penisiriin bingiit deeh kak
Sunaryati
Author suka menggantung nih, jadi semakin penasaran
Yumna: Waduhh jgn2 agnia saudara sm airlangga🫣.. jgn lama2 upnya mom.. pinisirin..😁
total 1 replies
Sunaryati
Nah sementara menghilang tapi kerahkan orang ahli untuk memantau dan mengawasi pergerakan Jovan
Yumna
Makasih upnya mom engg🥰🥰
Sunaryati
Ayo Erlangga perketat perlindunganmu terhadap Agnia, skandal Jovan dan Visha terkuak publik.
Sunaryati
Segera dapatkan buku yang kau inginkan , aku kawatir kau kurus Agnia karena setelah berhadapan dengan Jovan pasti muntah.
Yumna
Untung ada airlangga….
Sunaryati
Syukurlah jika Agnia terselamatkan, segera terbongkar kelicikan Jovan, uang yang digelapkan kembali/ tak bisa dicairkan serta Visha hamil
Wati Nanda
hadeeh mana pahlawan,jangan sampai terlambat datang
Yumna
Waduuhhh… airlangga tolongiiinn donk agniaa🥹 jgn smpe deh diapa2in sm si bekicot…
Sunaryati
Tak akan berhasil Jovan
Yumna
Tambah mumet si jovan.. airlangga ngekor terus🤭
Yumna
Wkwkkwk cemburu menguras hati🤭😆
Sunaryati
Ingat Erlangga kamu sedang bekerja jadi pengawal, jadi harus selalu siaga fi sampingnya
Yumna
Semngat mom engg🥰🥰
Yumna
Ihh seru nih ceritanya mom😍😍😍
Sunaryati
Hati-hati dan waspada Agnio, kau sudah tahu tujuan Jovan dan Visha, belajar dengan agar bisa mengelola perusahaan lebih baik dari Johan
Yumna
Yeayy setelah sekian lama mom.. punya karya baru lagi🥰
Yumna: Semngat terus ya mom🥰🥰
Mommy Eng: Mencoba membangkitkan semangat lagi lak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!