Aku Wanita Pendukung Di Era 70

Hari ini sama seperti kemarin ,nenek dan yang lainnya pulang setelah melakukan pekerjaan di ladang. Tapi perbedaannya adalah nenek dan dua Bibi memandangnya seperti seorang musuh .Bahkan mereka tidak berani memerintahkan dia mengambil piring dikhawatirkan piring akan pecah lagi.

Hal ini baik untuknya tapi tidak baik untuk ibu kandungnya sendiri .Di mana semua pekerjaan setelah itu diambil oleh sang ibu.

Tentu saja kakak perempuan masih membantunya. Lihat saja setelah makan mereka berdua bergegas ke sungai untuk mencuci pakaian satu keluarga.

Wanwan disebutkan sebagai pasien jadi dia hanya duduk dan menggosok pakaian di pinggir sungai. Sementara kakaknya lah yang aktif untuk mencuci di batu besar yang sepertinya biasa digunakan untuk mencuci.

Di pedesaan semacam ini sabun cuci tidak umum digunakan. Bukan karena tidak ada tapi justru karena harganya yang mahal. Untuk menghemat biaya sabun warga desa terbiasa menggunakan abu tanaman.Jika anda rajin,anda bisa mencari sebuah pohon besar yang biasa nya menghasilkan biuh sabun yang serupa.

Tapi kabanyakan orang, lebih suka memakai abu untuk kegunaan mencuci.

Gosok di sana-sini sedikit kemudian anda hanya perlu menghentaknya dengan sepotong kayu dan kemudian bilas lah berkali-kali sampai Anda merasa bersih.

Wanwan mengingat memori tubuh ini dan dia juga bisa melakukannya karena otaknya yang bisa belajar lebih cepat.

Tapi karena sedang berpura-pura dalam kondisi sakit .Tentu saja dia harus menjaga karakternya saat ini.

"Wanwan duduk saja di situ jangan pergi jauh "

"baik kakak," jawabnya dengan patuh.

Rencananya sih seperti itu tapi siapa sangka ada suara teriakan dii ujung sungai.

"Tolong... tolong...

Meimei memandang ke arahnya dan bertanya," apakah kau mendengarkan sesuatu?"

Wanwan menggelengkan kepalanya karena memang tidak tahu apa-apa tapi hati nuraninya berkata dia harus bergerak.

Dengan cepat Dua saudari ini menyusuri ujung sungai.Di sana seseorang mengap mengap di sungai dengan tangan yang megapai gapai ke atas.

"Wanwan....mati... orang tenggelamnya....

Tanpa pikir panjang wanwan langsung terjun dengan bunyi kecebur di sungai. Lokasi ini tidak sama dengan lokasi di mana mereka mencuci tadi. Di sini arusnya sedikit deras dan juga agak dalam.

"Wanwan...!!

Meimei tidak menyangka adik perempuannya akan berani terjun ke sungai. Di sini hatinya panik dan ingin terjun juga karena menyadari bahaya yang akan didapatkan oleh adik perempuannya kali ini.

"Wanwan... huhu..to .tolong... wanwan..!!"

Belum lagi dia bergerak ,dirinya melihat wanwan sudah timbul di permukaan dengan menarik seseorang dalam pelukannya.

Adegan ini menimbulkan debaran jantung yang benar-benar memacu adrenalin.Meimei tidak peduli dengan korban tenggelam tapi dia justru menghampiri adiknya dan menamparnya dengan keras.

Plak...

"Apa-apaan , berani-beraninya kau terjun, bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi hah. Bagaimana aku bisa menjawab dan ayah dan ibu hah"

Wanwan merasa pipinya memerah tapi dia tidak marah namun justru bahagia. Inilah rasanya jika anda dikhawatirkan oleh kerabat.

"kakak perempuan tenanglah, lihat bukankah aku baik-baik saja" kata wanwan yang sekarang basah kuyup.

"Baik-baik saja katamu bagaimana jika...

"Tidak bagaimana bagaimana sekarang semuanya sudah aman kan,oh lihatlah apakah orang ini masih hidup" katanya untuk mengalihkan perhatian sang kakak.

Tiba-tiba pandangan keduanya jatuh pada korban yang tidak dikenal. Ketika melihat korban itu keduanya langsung membelalak tidak percaya.

Yang membuat terkejut adalah jenis kelamin. Orang yang jatuh sebenarnya adalah seorang pria muda. Oh tidak wanwan sendiri cukup terkejut dengan ini.

Tiba-tiba saja dia teringat dengan narasi di dalam buku.

Di dalam buku disebutkan suatu hari wanwan asli menyelamatkan pahlawan pria.Tidak sebenarnya di kehidupan sebelumnya" dia "sudah mengetahui akan ada kejadian ini, jadi dia mulai menunggu hari-hari ini terjadi.

Dikatakan penyelamat asli adalah pahlawan wanita.Tapi kali ini di langsung menyalip dan meminta anugerah pernikahan sebagai bayaran nya.

Penderitaan "wanwan" di mulai dari sini karena hati pahlawan pria hanya mengarah kepada pahlawan wanita.

Tapi terlepas dari apapun, wanwan yang sekarang, melongo dengan takdir. Dia adalah seorang aktris di era modern dan akrab dengan kejadian semacam ini.

Ini adalah kisah pahlawan yang menyelamatkan kecantikan tapi masalahnya sekarang malah terbalik. Yang ada adalah kecantikan yang menyelamatkan pahlawan.

"Uh entah ceritanya berubah atau aku yang tidak membacanya dengan detail, ckckck"

"Wanwan...ini...

Wajah kakak perempuannya segera memucat dan dia memandang ke kiri dan kanan. Rasa khawatirnya tidak surut meskipun tidak ada orang di sekitar.

Sekali lagi dia memandang tubuh adik perempuan yang basah kuyup memperlihatkan jelas lekuk tubuhnya yang indah.

Wanwan tahu apa yang dia khawatirkan. Dia juga tidak ingin jatuh dalam langkah yang sama seperti pendahulunya.

Pertama-tama dia coba memeriksakan korban dan mendapati sosok ini bisanya bernafas seperti biasanya namun dia pingsan karena terlalu banyak pergerakan.

Tadi di bawah arus dia sudah memberikan pernafasan buatan, sehingga pria ini tidak menelan air berlebihan.Pingsan nya dia mungkin lebih kepada syok .

"Kakak dia masih hidup untuk berjaga-jaga lebih baik kita pergi"

"per..pergi?" tanya Meimei heran

"Ayo kita pergi jangan sampai ada yang tau.Jika ada yang bertanya katakan kita mencuci di ujung sana dan tidak tahu apa-apa"

"Tapi dia masih pingsan bagaimana kita bisa meninggalkannya di sini?"tanya Meimei dengan ragu.

Meskipun hati nuraninya mengatakan ingin pergi dari tempat itu. Tapi orang ini masih dalam kondisi koma. Dia sangat khawatir dengan kejadian selanjutnya jika sengaja meninggalkannya di sungai.

"kakak perempuan kita tidak punya waktu lagi ,Ayo pergi"

Wanwan tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh Kakak perempuannya ini. pria ini tidak akan mati meskipun ditinggal sendirian dalam kondisi yang menyedihkan ini karena dia memiliki lingkaran emas pahlawan pria yang di dukung oleh penulis aslinya.

Wanwan tidak ingin mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh penulis sial itu.Dia langsung menarik Kakak perempuannya dan dan berlari cepat ke posisi mereka semua.

Tidak, mereka bahkan menarik semua keranjang pakaian dan pergi ke tempatnya lebih jauh. Hanya setelah tiba di sana mereka bisa bernafas lega dan saling pandang.

"Wanwan, apa yang kau pikirkan Kenapa kita harus kabur padahal kau adalah penyelamat. Jika kita tetap tinggal pasti dia akan berterima kasih dan memberikan kita beberapa hadiah" kata Meimei dengan polos.

Biasanya Jika seorang penduduk mendapatkan bantuan semacam ini mungkin penyelamatnya akan mendapatkan beberapa hadiah meskipun itu hanya 2 butir telur.

Tapi adiknya malah kabur, bukan lah ini aneh.

"Ah kakak apa kau lupa dengan pakaianku? Jika ada yang melihat ini mungkin mereka akan berpikir tentang kepolosanku yang hilang. Lagi pula aku tidak butuh rasa terima kasih yang penting dia sudah selamat, itu saja"

Dalam narasi asli, wanwan berusaha menolong pemeran utama pria dan memaksakan pernikahan sebagai ungkapan terima kasih.

Wanwan yang sekarang tidak sengaja menolongnya tapi juga tidak ingin ungkapan terima kasih semacam itu. Yang terbaik adalah pahlawan pria ini tidak mengetahui siapa yang membantunya.

"Terserah apa katamu ,tapi sebaiknya kau mengganti pakaianmu. Jangan sampai ada orang yang melihat kau memakai pakaian basah. Kesudahannya tidak akan pernah baik"kata Meimei.

Wanwan cukup mengerti dengan pendapat orang-orang pada era ini. Mereka pasti akan menyalahkan seorang gadis yang memakai pakaian basah dan mempertontonkan kemolekan tubuhnya. Apapun alasannya mereka tidak akan peduli tapi langsung menunjuk hidungnya dengan menyebut rubah.

Hal ini akan memperburuk reputasi gadis tersebut pada akhirnya dia akan kesulitan untuk menemukan rumah suami.

Wanwan tahu itu karena itulah dia buru-buru mengambil pakaian yang sedikit kering dan menukarnya di tempat tersembunyi.

Dua saudari ini tidak melanjutkan pekerjaan mereka melainkan pulang ke rumah dan pura-pura tidak ada yang terjadi.

Memang seperti itu tapi wanwan pergi ke kamar.

Ketika penyelamatan terjadi sebenarnya dia mendapatkan sebuah hadiah dari sistem.

Sekarang ada sepotong ayam goreng yang harum tergeletak di dalam box kecil.

Meskipun hanya sepotong tapi ini sudah cukup untuk membuat wanwan ngiler.

Melihat kiri dan kanan, Wanwan langsung menggigit sepotong ayam.Tiba-tiba merasa ingin menangis ketika dia menggigit sepotong ayam yang biasa-biasa saja era modern. Tapi di sini sepotong ayam goreng adalah hal yang mahal.

Tidak semua orang pedesaan yang mampu membeli sepotong ayam goreng.

Ups aku lupa saos nya.

Huhuhu.. setelah bersusah payah menyelamatkan orang dengan bertarung nyawa. Hadiahnya hanya sepotong ayam goreng.

Jika ini adalah orang lain mungkin mereka akan mendapat hadiah besar-besaran seperti sepotong emas misalnya.

Tapi dia seorang aktris internasional dengan begitu banyak piala Citra, sebenarnya hanya mendapat sepotong ayam yang biasa-biasa saja.

Kenapa.

Sepotong ayam dihabiskan kurang dari 5 menit. Setelah itu dia harus mengibas-ngibaskan area kejahatan agar tidak ada aroma ayam di sekitar. Masih merasa khawatir dia mencoba mengendus udara, wanwan baru berhenti setelah dia tidak bisa mencium aroma ayam goreng lagi.

"Oh mau makan milik sendiri saja susah banget"

Ups...

Wanwan baru saja akan senang tapi tiba-tiba terkejut ketika Kakak perempuannya masuk ke dalam kamar. Jantungnya deg-degan seperti seorang pencuri yang ketahuan.

Tapi untunglah wajah kakak perempuan ini biasa-biasa saja .

"Ada apa, kenapa kau berkeringat, apakah kau tidak nyaman?"katanya khawatir karena Wanwan memang sedang berkeringat akibat makan sepotong ayam goreng.

"Ti... tidak,aku baik baik saja"

"Baguslah, kakak pergi ke ibu jahit,apa tidak apa-apa?"Jika wanwan sehat,dia akan pergi lebih awal.

Wanwan menggangguk.

"Pergi lah,Kata Nenek besok hari pasar apa kakak ikut?"

Meimei menggelengkan kepalanya.Dia sibuk jadi tidak akan pergi.

Padahal pasar rakyat hanya ada sebulan sekali.Hanya di sini,penduduk bisa menjual dan membeli secara sah.Terkadang jika anda beruntung,ini tidak memerlukan tiket.Tapi ini sebatas barang barang pedesaan, seperti keranjang ,buah liar dan telur sebagainya.

Selain itu para gadis akan memanfaatkan hari ini untuk bersantai dan sekedar cuci mata.Wanwan juga sangat bersemangat dan menanti kan hari ini sejak dia mendengarnya.

Dia punya beberapa potong ubi jalar dan beberapa toples selai kan.Oh jangan lupa dengan buah buahan yang memenuhi ruangnya.

Hal ini layak untuk di jadikan uang.