NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20. Perang dingin.

Malam ini Aldo terlihat jenuh di dalam kamar. biasanya Ares selalu menemani nya setiap malam. sepertinya Ares marah, begitu juga dengan Aldo yang sampai sekarang masih marah sama Ares.

Merasa jenuh sendirian di dalam rumah. Aldo pun memutuskan untuk siap-siap pergi menghampiri Fania ke kosannya. cowok itu mengambil Hoodie berwarna ungu yang biasa dia gunakan. setelah itu segera keluar rumah lalu mengunci pintu rumah nya.

Saat dia berbalik badan, tatapannya tertuju pada Ares yang kini sedang menatapnya di depan teras sambil duduk sendirian. keduanya melempar tatapan dingin. bahkan tidak ada teguran sapa yang biasa mereka gunakan seperti kemarin-kemarin.

Aldo pun segera naik ke atas motor, lalu di pergi ke kosan Fania. sebenarnya, Aldo sangat merindukan kebersamaan nya bareng Ares. tapi egonya terlalu tinggi untuk bilang minta maaf. lagian Aldo sekarang sudah punya teman Baru. Fania, yang selalu ada dimana dia ingin bercerita.

Sesampainya Aldo di depan kosan Fania. cowok itu segera turun dari atas motor. Fania yang mendengar suara motor di depan kosanya nya pun keluar dari dalam. Fania tau jika suara motor itu punya Aldo. Karena hampir setiap Hari Aldo sering ke kosannya.

"Do, tumben kamu gak ngabarin dulu?" Fania bertanya.

"Ponsel aku mati, jadi gak sempat buat ngabarin fan, sorry ya aku malam-malam ganggu waktu kamu." Aldo menjelaskan kenapa cowok itu tiba-tiba datang tanpa mengabarinya.

"Gapapa, ayok masuk." Fania menyuruh Aldo untuk masuk.

"Keluar yuk Fan, bosen di rumah Mulu." Aldo mengajak Fania keluar untuk jalan-jalan.

"Kemana?"

"Kemana aja yang penting sama kamu." Aldo merayu Fania.

Fania yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Sebentar aku ganti baju dulu." setelah mengatakan itu Fania kembali masuk ke dalam rumah untuk mengganti Bajunya.

Sementara Aldo, cowok itu menunggu di atas motor sambil sesekali menatap langit malam di penuhi taburan bintang.

Tak lama kemudian, Fania kembali dengan menggunakan kardigan berwarna ungu dan celana Levis panjang di bawah lutut.

"Udah?"

Fania mengangguk.

"Ayo naik." Aldo kembali menyalakan mesin motornya. dan Fania segera naik ke atas motor. keduanya pun mulai pergi dari lokasi.

Aldo akan membawanya kemana Fania tidak tahu. yang jelas Fania senang melihat Aldo terlihat cerita setelah mengenalnya.

Aldo membawa Fania ke sebuah pantai. keduanya segera turun dari atas motor. Fania tidak mengerti kenapa cowok itu membawanya ke pantai. padahal sangat jelas pantai di malam hari itu terlalu dingin buat di nikmati.

"Kita ke pantai?"

Aldo mengangguk, perlahan kaki nya berjalan ke arah dermaga. Fania pun mengikutinya dari belakang. Keduanya berdiri sambil menatap ombak yang bertaburan.

"Kata orang kalau kita lagi pengen ke pantai sedihnya bukan main."

Fania yang mendengar itu langsung menatap Aldo di sebelahnya.

"Kenapa orang yang paling penting di hidup aku selalu pergi, dulu mamah sama papah, sekarang Ares. Dunia emang sejahat itu ya buat orang kesepian kayak aku?" pandangan Ares masih menatap laut di tengah malam.

"Ares?"

"Dia sahabat aku dari kecil Fan, udah kayak sodara aku sendiri. mamah aku nitipin aku ke mamahnya Ares dulu, aku selalu kemana-mana bareng dia, bahkan tidur aja sampai bareng. tapi.. Sekarang udah asing Fan, jujur aku sedih banget." Aldo menatap Fania dengan kedua mata menatap dalam.

"Kenapa? ada masalah?"

"Ini salah aku juga Fan, ego aku terlalu tinggi buat bisa ngomong minta maaf sama Ares, dia kayaknya kecewa sama kelakuan aku belakang ini yang bikin dia marah. mungkin kalau aku dengerin dia waktu itu. kita gak bakalan asing kaya gini." Aldo merasa bersalah atas kelakuannya.

"Orang yang ngerasain kehilangan itu penyebabnya ada dua. yang pertama ada yang salah sama diri dia. yang kedua memang setiap orang ada masanya. ya mungkin kalau kamu gak pernah minta maaf sama Ares. ya masa kalian bakalan habis. dan kamu harus Nerima kenyataan kalau kamu bakalan kehilangan Ares buat selamanya."

Aldo yang mendengar itu terdiam, ketakutan akan kehilangan seseorang itu sudah jelas akan terjadi di hidupnya apabila egonya masih terlalu tinggi.

"Maafin gue Res, gue emang gak pernah pantas buat jadi sahabat yang baik buat Lo." Batin Aldo.

•••••

Setelah mengantarkan Fania ke kosannya. saat itu juga Aldo langsung pulang. rasanya dia ingin meminta maaf langsung pada Ares karena kesalahannya yang sempat itu menyuruh Ares untuk tidak ikut campur sama urusannya .Aldo tidak mau jika kehilangan di hidupnya selalu terjadi. cukup kehilangan orang tua saja yang Aldo rasakan dan tidak ada lagi kehilangan seterusnya.

Sesampainya di rumah, Aldo masih melihat Ares tengah duduk di depan rumahnya. ini waktu yang pas untuk Aldo meminta maaf pada Ares. Dia pun segera turun dari atas motor. perlahan kedua kalinya melangkah menghampiri Ares.

Ares yang saat itu tengah membaca sebuah buku filsafat pun langsung menyadari jika seseorang tengah berjalan ke arahnya.

"Res gue..."

Belum selesai Aldo dengan ucapannya. Ares pergi begitu saja masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan kehadirannya. rasa sakit, marah, kecewa pun Aldo tahan. Karena dia sadar diri, penyebab Ares seperti itu merupakan kesalahannya sendiri.

Di sisi lain, Ares berdiri di belakang pintu. sebenarnya dia tidak tega melakukan itu pada Aldo. Ares butuh waktu buat bikin Aldo sadar jika kelakuannya itu salah.

"Maaf do, gue ngelakuin ini bukan buat Lo ngerasa kesepian. gue cuma baru sadar, kalau selama ini perilaku gue ke Lo itu berlebihan. dan Lo boleh milih buat gak temanan lagi sama gue."

Ares merasa bersalah pada Aldo, karena dia merasa kalau dirinya terlalu ikut campur dengan masalah hidupnya. semua nasehat terasa tidak berguna jika salah satu dia antara mereka tidak ada yang terima. mungkin dengan cara Ares menjauh. Aldo bisa bebas ngelakuin apa aja semau dia.

Bu Iis yang baru saja keluar dari kamarnya menatap Ares bingung. kenapa Ares berdiri di depan pintu?

"Kamu ngapain berdiri di situ?" Bu Iis menghampiri Ares.

Ares terkejut saat ibunya tiba-tiba muncul begitu saja.

"Ares kaget mah, kirain Ares siapa." Ares menarik nafasnya pelan.

Bu Iis tidak menghiraukan ucapan putranya. Dia membuka gorden rumahnya. terlihat dari jauh, Aldo cowok itu sedang menatap rumahnya sendirian. Bu Iis merasa di antara Ares dan Aldo sedang memiliki masalah. bahkan Bu Iis sudah jarang melihat kedekatan mereka lagi. itu berarti memang benar jika keduanya memiliki masalah pribadi.

"Mamah perhatiin, kamu kok gak pernah main lagi sama Aldo ada masalah?"

Ares tidak langsung menjawab pertanyaan ibunya. dia duduk di sofa dengan perasaan gelisah.

"Emang salah ya mah kalau kita nyaranin orang buat gak ngelakuin sesuatu? Ares ngerasa kalau Ares itu terlalu ikut campur masalah Aldo, giliran pas lagi di butuhin Ares Malah gak bisa bantu apa-apa mah."

Bu Iis yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Nasehat sama ikut campur itu beda Res. masalah Aldo mau terima apa enggak itu urusan dia. Tugas kamu sebagai sahabat cuma dua. Menjadi pendengar yang baik, dan sahabat yang baik. itu juga cukup. Gak harus semuanya kamu selesaikan."

"Maafin gue do, gue emang belum bisa buat jadi sahabat baik Lo."

••••••

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!