Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergian Melani
Hari ini genap seminggu Melani hidup satu atap dengan Vera, selama seminggu ini pun melani tak mau tidur seranjang dengan Raka.
Pagi ini kebetulan Week end Raka dan Vera ada di rumah tidak berangkat kerja, begitupun dengan melani. Tetapi melani siang nanti berencana untuk datang ke butik.
"Mel, kenapa sekarang kamu jadi semakin menjauh dari mas? mas salah apa mel? " Tanya Raka yang tiba tiba duduk di samping Melani.
Melani saat ini sedang duduk di halaman belakang memandangi beberapa tanaman bunga mawar nya yang bermekaran.
Melani tak menjawab pertanyaan Raka, sebenarnya Melanu menangis dalam hati nya.
"Mel Jawab!!" Bentak Raka dengan mengguncang bahu Melani.
"Kamu sebagai istri sama sekali tak menghargai ku Mel, bahkan kamu sekarang tak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, tak pernah menyiapkan keperluan ku. Kau semakin membangkang Mel. !!" Bentak Raka dengan emosi.
Melani masih diam tak mau menjawab pertanyaan Raka.
" Ingat Mel selama 2 tahun ini kamu hanya mengandalkan ku, hidup dari uang ku kamu hanya nganggur dirumah Mel. Sekarang kata nya kau kerja? Kerja apa yang kau dapatkan? Dan untuk mobil tempo hari aku yakin itu milik rental yang sengaja kau sewa! Jangan sok kaya kalau tidak punya uang" Cibir Raka tersenyum sinis ke arah melani.
" Kau tidak seperti Vera, dia cantik menarik , pintar dan berpendidikan. Sedangkan kamu tanpa ku bilang pun semua orang tahu kalau kamu itu kampungan, Nyesel aku nikah sama kamu Mel" Seru Raka semakin tak terkendali.
Plaakk
Tangan melani maju dan menampar pipi Raka dengan sangat kuat. Ucapan Raka barusan sangat menyakiti hati Melani.
"Terus saja kau hina aku !! Lanjutkan hinaan mu Mas. Selama ini cukup diam dan mengalah atas prilaku dan ketidak adilan mu mas, kau menuntut ku untuk tampil modis, wangi dan cantik. Sedangkan uang yang kau berikan saja tak cukup untuk biaya makan mu seminggu !! Selama ini aku mencoba menutupi dan mencukupi semua nya Mas, tapi apa yang ku dapatkan mas? Kau hina diriku, kau tak menghargai ku , kau hanya manis di depan ku mas. Di belakang ku kau menusuk ku mas, tak perlu kau jadikan aku bahan gosip dengan keluarga dan saudara mu mas " Melani sudah tak bisa menahan emosi nya lagi, dia luapkan semua uneg uneg nya.
"Kau bilang adil? Adil dimana mas? Apakah kau selama ini bisa adil? Bahkan kau menikah lagi pun aku tak tahu, dan sekarang kau bicara tentang keadilan mas."? Seru melani semakin meluapkan emosi nya.
"Jangan bicara tentang adil kalau kau tak tahu apa itu adil mas? Bagi ku saat ini kau tak ubah nya seorang penghianat, dan mulai saat ini aku akan pergi dari kehidupan mu.!!" Ucap Melani sebelum dia pergi dari taman.
" Silahkan kau pergi, bisa apa kau tanpa ku Mel? Kau hanya wanita miskin mel, seharusnya kau bersyukur bisa menikah dengan ku !!. " Teriak Raka dengan lantang.
Melani masuk kedalam kamar nya, melani membuka lemari dan memasukan semua baju dan barang barang yang dia punya di dalam koper nya. Untuk surat surat berharga melani, melani simpan di rumah pribadi nya.
Vera dan Bu Lasmini yang mendengar pertengkaran Raka dan melani sangat senang. Mereka tersenyum bahagia, sebentar lagi Raka pasti akan mengusir melani.
Melani keluar dari kamar nya dengan menyeret koper di tangan kanan nya dan tangan kiri nya menenteng tas kecil.
"Mau kemana kamu mel?" Tanya raka dengan muka cemas nya.
"Mulai hari ini aku akan keluar dari rumah ini, aku hanya kau anggab sebagai benalu di keluarga mu" Jawab melani sambil memandang ke arah Raka dengan tajam.
"Mel , jangan seperti ini. Maaf kalau tadi mas sudah bicara kasar sama kamu, kita perbaiki semua nya. Kita ber tiga bisa hidup rukun Mel, Aku kamu dan Vera. " Ucap Raka mencoba merayu Melani.
"Maaf mas keputusan ku sudah bulat, semenjak kau menghianati ku dengan menikahi wanita itu. Rasa di hati ku pudar secara perlahan mas. Soal perceraian aku sudah urus semua nya, tolong jangan persulit perceraian ini" Ucap melani dengan mata yang berembun.
"Tidak mel, aku tak akan menceraikan mu. Kita bisa perbaiki semua nya mel, biarlah aku dan vera yang bekerja dan kamu cukup dirumah saja mengurus rumah tangga." seru Raka dengan bodoh nya.
Saat seperti ini masih saja Raka tidak tahu diri, masih saja mencoba memanfatkan melani.
"Dasar manusia gila, kau anggap aku ini pembantu mu!! Hahh!!" Melani meradang dengan ucapan Raka barusa.
"Dasar iblis berwujud manusia!!" Teriak melani lalu mendorong Raka dari hadapan nya. Melani terus menyeret koper nya ke arah pintu depan.
Di halaman depan sudah ada Putri yang menjemput nya mengendarai mobil melani.
"Melani... !!! Sekali kau keluar dari rumah ini jangan harap kau bisa kembali lagi" Teriak Raka dari dalam rumah.
Melani tetap pada pendirian nya, dia tetap berjalan menuju mobil yang terparkir di halaman depan.
"Mbak melani tidak apa apa?" tanya putri saat melani sudah masuk kedalam mobil.
" Mbak gak apa apa Put, sudah yuk kita jalan antar mbak kerumah mbak ya?" Seru Melani sambil menyandarkan tubuh nya.
"Baik mbak" Jawab putri singkat.
Mobil yang di kendarai Putri dan Melani keluar dari pekarangan rumah Raka.
"Selamat tinggal rumah yang penuh kenangan" Gumam melani dalam hati.
Sementara itu dirumah Raka, Vera dan bu lasmini menghampiri Raka yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Mas, sudah biarkan mbak melani pergi kan masih ada aku yang akan selalu menemani mu" Rayu Vera dengan senyum manis nya.
"Iya Raka sudah jangan kau urus lagi melani, ada Vera yang selalu bersama mu" Tambah bu lasmini mencoba menenangkan Raka.
"Iya bu, ibu benar aku tak boleh memikirkan melani lagi" Jawab Raka .
"Sayang Mas harap kamu bisa jadi istri yang bisa mas banggakan, tidak seperti melani yang udik , jelek dan kampungan itu" Ucap Raka dengan senyum ke arah Vera.
"Iya mas" Vera memeluk Raka dengan erat.
#FlashbackOn
Malam ini sekitar jam 11 malam melani keluar dari kamar nya untuk mengisi gelas minum nya yang habis. Saat ingin menuju dapur melani mendengar suara orang yang sedar bergulat, dan suara itu berasal dari kamar Vera.
Melani menghentikan langkah nya, hati melani sangat sakit mendengar suara suara keramat yang keluar dari mulut Vera dan Raka.
"Sayang kau benar benar pandai membuat aku puas, Mas sangat candu dengan tubuh dan permainan mu sayang" Ucap Raka setelah menyelesaikan olah raga ranjang nya.
" Tidak seperti melani, dia itu kampungan dan jelek. Sebenarnya aku ini sudah bosan dengan nya, bahkan ibu sudah lama meminta ku untuk menceraikan nya. Melani itu bikin malu kalau di ajak kumpul saudara, pernah dia mas ajak kumpul keluarga di rumah tante weni. Disana dia bikin malu, dandanan nya kampungan. Bahkan saudara saudara mas tanyak kok bisa mas menikahi melani" Ucap Raka menceritakan kejadian beberap bulan yang lalu.
"Tapi kenapa Mas dulu menikahi nya?" Tanya Vera
"Mas dulu nunggu kamu tidak datang datang, padahal dulu kan kita berjanji akan menikah, saat dua bulan sebelum mas menikahi melani kita kan sudah pernah melakukan nya. Semenjak itu Mas tiap kali berhubungan dengan melani selalu wajah dan tubuh mu yang mas bayangkan" Ucap Raka dengan semakin memeluk Vera dengan erat.
Degh
"Jadi selama ini aku di anggap boneka hidup,boneka fantasi nya saja. " Gumam melani dalam hati.
Melani tak menyangka malam ini akan mendapatkan kebenaran tentang rahasia suaminya.
Melani tidak jadi mengambil air minum, melani balik ke kamar nya . Melani menangis di dalam kamar nya, Melani tidak menyangka suami nya sebejat itu.
#FlashbackOff
Saat ini melani sudah berada di rumah pribadinya, dirumah inilah melani akan menata hidup nya kembali.
Melani akan mengubur dalam dalam masa lalu nya dengan Raka.
Semangat melani.
*****
Lanjut besok ya .
aina,mantan ipar jadi sahabat yg baek,