NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Tuan Muda

Jerat Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Pembantu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.

Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.

akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?

yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Sepulang dari berkumpul bersama teman temannya, pikiran Viola masih berputar putar tentang pembicaraannya bersama kedua teman temannya itu.

pikirannya kini dipenuhi dengan kemungkinan demi kemungkinan yang bisa saja terjadi, dia jadi kepikiran kalau suatu saat ibu dan ayahnya akan mengusirnya karena ternyata dia bukan anak kandung mereka, lalu dia akan kemana kamu diusir oleh mereka, sedangkan yang dia punya hanya kedua orang tua dan kakek neneknya.

sungguh pikiran Viola saat ini berkelana kemana mana, hingga saat dia sedang mengambil air dengan kondisi melamun gelas dalam genggamannya pun jatuh, dan...

PYAAR....

"awsh...", pekik Viola saat serpihan beling gelas mengenai kakinya.

Alvarez yang kebetulan baru masuk kedalam rumah pun terperanjat kaget dan segera menghampiri Viola yang sudah terduduk melihat luka di kakinya.

"vi, ya ampun", ucap Alvarez sambil langsung menggendong Viola dan mendudukkannya di kursi, air mata Viola sudah mengalir deras membuat Alvarez semakin panik.

"kenapa?", tanya Alvarez, sambil mengambil obat merah dan alat alat lain di kotak P3K.

Viola hanya menggelengkan kepala sambil menyeka kasar air matanya yang terus terusan mengalir.

Alvarez membersihkan luka Viola dan mengobatinya, sedang Viola masih sesenggukan, setelah selesai membalut luka Viola dengan kasa dan plester Alvarez membereskan semuanya dan duduk disamping Viola yang masih menangis tersedu sedu itu.

Alvarez menatap kearah Viola, entah apa yang telah membuat gadis yang sangat dicintainya itu menangis Sampai seperti itu.

"kenapa?", tanya Alvarez sambil menakup kedua pipi viola dengan kedua tangan besarnya,

Viola hanya menggelengkan kepala tapi air matanya masih terus mengalir.

"kita kenal gak cuma sehari dua hari vi, kita udah bersama sejak kecil, loe gak bisa nyembunyiin apapun dari gue", kata Alvarez,

"gue gak pa pa, cuma lagi berantem sama cowok gue", ucap asal Viola, yang seketika membuat Alvarez mengeratkankan rahangnya dan menajamkan tatapannya pada viola.

"jangan macam macam Viola", ucap Alvarez penuh penekanan, tapi viola malah cuek dan malah marah,

"apaan sih loe, makin bikin mood gue rusak aja, sana loe pulang", ucap Viola merajuk sambil berdiri dan berjalan tertatih menuju kamarnya meninggalkan Alvarez begitu saja, tidak tahukah Alvarez kalau mood Viola sejak tadi Sudah jelek.

Alvarez yang melihat Viola terseok Seok pun langsung saja tanpa aba aba langsung menggendong Viola dan membawanya ke kamar, Viola tentu saja meronta ronta minta diturunkan tapi Alvarez tidak menghiraukannya.

Sampai dikamar viola Alvarez mendudukkan Viola di ranjang dan dia kembali duduk disampingnya, Viola membuang muka tak ingin menatap Alvarez.

"sana loe pulang, udah waktunya makan malam loe pasti ditungguin", ucap ketus Viola,

"kalau gue gak mau", balas Alvarez,

"loe nyebelin banget sih, gue tuh lagi galau gak mau diganggu, pergi sana", ucap Viola Masih dengan nada kesal,

"beneran loe punya pacar?", tanya Alvarez penuh selidik,

"kalau iya emang kenapa, masalah buat loe?", sarkas Viola,

"loe gak pernah dengerin ucapan gue?", kata Alvarez dengan nada datar tapi malah membuat Viola menegang,

"apa an sih, terserah gue lah mau pacaran atau enggak, toh gue juga udah SMA, wajar kan kalau gue punya pacar", ucap Viola tak mau kalah,

"loe gak boleh pacaran sama siapapun", tekan Alvarez,

"kenapa, hak gue donk mau pacaran atau enggak", Viola masih tidak mau kalah,

"perlu gue bilang apa alasannya", kata Alvarez

"perlu lah, loe gak bisa seenaknya ngelarang ngelarang gue pacaran, ibu sama ayah aja gak pernah melarang gue", kata viola,

Alvarez menghela nafas dalam dan menghembuskannya kasar, sepertinya memang gadis nakal itu harus diberi tahu agar tidak berbuat semena mena lagi.

dengan segera Alvarez membungkam bibir mungil dan tipis Viola yang cerewet itu dengan bibir sexynya yang membuat Viola membulatkan matanya, hingga tubuh Viola menegang seketika, ingin sekali berontak dan memukul Alvarez yang sudah lancang mencium bibirnya itu dan itu adalah first kiss nya.

Tapi entah kenapa malah Viola tidak bisa melakukan apapun, Alvarez melumat lembut bibir mungil Viola yang terasa manis itu, melumat bergantian bibir atas dan bibir bawah Viola yang seolah menjadi candu baginya itu.

Hingga dirasa Viola kehabisan nafas Alvarez mengakhiri ciuman lembut itu, setelahnya Viola menghirup nafas dengan rakus seolah pasokan oksigen di paru parunya yang seolah habis akibat ciuman dari Alvarez itu.

Alvarez mengusap ujung bibir mungil Viola yang menyisakan salivanya akibat perbuatannya tadi sedang Viola wajahnya sudah memerah, ingin sekali Viola mengumpati dirinya yang hanya bisa pasrah menerima perlakuan Alvarez itu, dia jadi merasa seperti perempuan murahan saat ini.

"apa yang udah loe lakuin al, kenapa loe nyium gue?", ucap Viola dengan mata berkaca kaca dan nafas memburu,

Alvarez segera membawa Viola dalam dekapannya, memeluknya erat, Viola memberontak dan memukul punggung Alvarez minta dilepaskan, tapi Alvarez sama sekali tidak perduli, dia semakin mengeratkan pelukannya.

"sorry, sorry Vi gue lepas kendali denger loe punya pacar, gue gak suka vi, loe hanya milik gue, Viola hanya milik Alvarez", ucap Alvarez yang masih memeluk erat Viola,

sedangkan Viola membulatkan mata mendegar penuturan Alvarez itu, apa maksud Alvarez dengan mengatakan kalau dia hanya milik Alvarez, bukannya selama ini hubungan mereka hanya sebatas sahabat, kenapa sekarang Alvarez malah bersikap seperti ini, bahkan dia sudah Bernai mencium bibirnya.

"gue gak peduli tentang perasaan loe ke gue, yang penting bagi gue hanya loe adalah milik gue, gak ada satu laki laki pun yang boleh dekat sama loe", ucap Alvarez penuh penekanan,

"al, ini salah salah al, kita hanya sahabat, loe itu anak majikan orang tua gue, gue hanya pembantu keluarga loe, ini salah al loe gak boleh seperti ini", ucap Viola mencoba menyadarkan Alvarez,

"berhenti bicara omong kosong Viola, gue nggak suka, gue gak pernah peduli tentang apapun, yang due peduliin cuma loe", ucap Alvarez penuh penekanan,

"tapi al...",

"gak ada tapi tapian, yang perlu loe ingat hanya loe adalah milik gue, loe gak boleh dekat sama cowok manapun, oke", tekan Alvarez,

"loe egois al, loe hanya mementingkan perasaan loe sendiri", ucap Viola yang kembali menangis dalam dekapan hangat Alvarez,

Alvarez mengelus lembut punggung Viola memberi ketenangan, hingga akhirnya tangis Viola perlahan mereda, dan terdengar hembusan nafas teratur dari Viola yang menandakan gadis itu sudah tertidur.

mungkin sudah lelah menangis hingga membuatnya tertidur begitu saja dalam dekapan hangat Alvarez,

Alvarez menidurkan Viola diatas ranjang minimalisnya, setelahnya menyelimuti tubuh Viola, duduk disamping Viola menatap teduh wajah damai Viola yang tengah tertidur itu.

Dia kembali mengecup singkat bibir mungil yang kini malah menjadi candu untuknya itu, setelahnya dia mengecup dalam kening viola,

"sorry karena gue lancang mencium bibir mungil dan manis loe ini, gue terbawa emosi saat Loe bilang punya pacar, loe hanya milik gue vi, hanya gue, gue tahu gue egois tapi gue gak akan pernah lepasin loe sampai kapanpun dari hidup gue, loe hanya milik gue, Viola hanya milik Alvarez", ucap Alvarez sambil membelai lembut wajah Viola.

setelahnya dia kembali mencuri sebuah kecupan singkat dibibir Viola dan keluar dari kamar Viola.

1
nyonya
alvs bener³ bucin akut ke vio
LISA
Menarik nih ceritanya..bagus jg salut deh sama 5 sahabat ini..meskipun mereka anak orang kaya tetapi tetap rendah hati bahkan membuka usaha utk mereka yg membutuhkan
Hans Leil: makasih udah mau mampir kak
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!