seorang wanita yang bernama Cici sudah menikah dengan seorang pria yang bernama Irwan. Cici merasa tidak bahagia dengan pernikahannya. cici bertemu dengan pria tampan dan baik yang bernama Alan. Alan memberi perhatian lebih kepada cici.Alan berharap Cici dan Irwan segera bercerai. Alan ingin membuat hidup cici lebih bahagia lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ussy kusumawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7: bekerja
Cici dan teman-temannya sudah sampai di kost Barry.
"terimakasih banyak ya Raju. Billnya sudah saya transfer tadi kan. Jangan lupa yang tadi ya Raju. Kamu jangan melakukan hal sepele seperti itu lagi. Ini tips buat kalian berdua ya." ucap Cici.
"terimakasih bu." jawab Karyawan Cici yang sudah membawa motor Barry dan Riki.
"baik bu. Saya tidak akan melalukannya lagi." jawab Raju.
"ya sudah kalian kembali saja ke karaoke. Masih banyak tamu di sana kan. Saya mau istirahat." perintah Cici.
"kalau begitu saya dan yang lain pamit dulu bu. Permisi bu,pak." ucap Raju.
"emang melakukan kesalahan apa dia?" tanya Irwan.
"bonus karyawan belum di keluarkan sama dia. Katanya dia tunggu perintah dari aku dulu. Hhhuuuhh... Pusing aku bang. Masuk ke dalam saja yuk. Aku mau istirahat." jelas Cici.
"sudah jelas kamu besok pagi ada meeting kan? Kenapa kamu ikutan minum juga?" tanya Irwan.
"aku sudah terbiasa bang. Jadi aku tidak mabuk kan. Jika aku sudah banyak pikiran,pasti aku minum bang. Ini sudah jam 11 malam. Aku istirahat ya bang." jawab Cici.
"eh...! Apa kalian mau tidur di luar? Buruan masuk." ucap Riki.
"ini juga aku mau masuk." jawab Cici.
"Ci,lo sama Elsa tidur di kamar saja. Biar gue pindahi ini Elsa ke kamar." ucap Riki.
"aku tidak mau tidur di kamar bang. Aku tidur di sini saja." jawab Cici.
"ini bocah susah sekali di kasih tahu ya." ucap Riki.
"itu kamar cowok bang. Mana mungkin aku tidur di sana ah...! Ya sudah biar adil ya. Kita tidur di sini bersama-sama." jawab Cici.
"mana muat sofa ini kita ber 5" jawab Riki.
"makanya mikir....!" ledek Cici.
Cici membentangkan karpet di lantai.
"bisa kan untuk kita ber 5." ucap Cici.
"terserah lo deh. Mata gue sudah berat sekali ini. Ini ide lo sih! Kenapa lo pesan minuman." ucap Riki.
"baru segitu saja sudah lemah lo Ki. Hahaha..." ledek Irwan.
"2 orang ini mana terbiasa minum. Kalau gue suma mual saja. Lo yang lemah monyet...!" ucap Riki.
"mana ada gue lemah...! Buktinya gue masih sadar ini." jawab Irwan.
"hhhhmmm...! Kalau tidak lemah,kenapa kalian berciuman tadi. Hahaha...." ledek Riki.
"ini mau tidur atau mau berdebat sih? Terserah kalian deh ya! Yang penting aku tidur dekat dinding ya." ucap Cici.
Cici langsung tertidur. Sedangkan Riki dan Irwan masih belum tidur juga.
"Wan,lo sudah jadian sama Cici?" tanya Riki.
"belum. Kenapa lo tanya itu?" jawab Irwan.
"kenapa lo cium Cici tadi? Lo suka ya sama Cici." tanya Riki.
"tadi itu gue larang dia untuk minum lagi. Dia malah nangis. Spontan aja gue cium dia,supaya dia tenang." jelas Irwan.
Cici yang tadinya tidur menghadap ke kanan dan membelakangi Irwan,sekarang posisi Cici memeluk Irwan.
"hhhmmm...! Malah berpelukan. Teletubbies kalian berdua." ledek Riki.
"ribut saja lo Ki. Mata gue sudah ngantuk ah. Lo kan bisa peluk Elsa. Gue tidur ya." ucap Irwan.
"Iya...! Gue bisa peluk Elsa. Kalau monyet 1 ini peluk gue? Posisi gue di tengah ini. Setan.....!" jawab Riki.
"ya itu derita lo. Yang penting gue peluk Cici. Hahahaha.....!" ledek Irwan.
"dasar setan lo ah...!" jawab Riki.
Cici mendengar suara Adzan subuh. Cici bergegas bangun untuk shalat subuh dan bersiap ke kantor.
"pagi amat bangun Ci?" tanya Riki.
"aku mau pergi pagi ini bang. Ada perlu." jawab Cici.
Setelah selesai shalat subuh dan bersiap untuk berangkat ke kantor,Cici membangunkan Irwan. Cici minta tolong krpada Irwan untuk antar dia ke kantor.
"bang... Bang Irwan...! Bangun bang!!" ucap Cici.
"hhhhmmm...! Apa Ci?" tanya Irwan.
"bang,aku boleh minta tolong sama abang?" tanya Cici.
"apa tuh?" jawab Irwan.
"bisa antarkan aku bang?" ucap Cici.
"jam berapa sekarang?" tanya Irwan.
"ini sudah jam 6. Takut tidak terkejar bang. Ayo bang. Cuci muka buruan." ucap Cici.
Barry terbangun dari tidurnya,karena mendengar suara Cici.
"Eh....! Yang mabuk sudah bangun. Itu sudah aku siapkan sarapan buat kalian semua." ucap Cici.
"pusing sekali kepala aku aaahhh...! Emang kamu masak apa? Aku mana ada bahan-bahan makanan." tanya Barry.
"ada sandwich,ada roti bakar juga. Aku juga sudah buatkan susu hangat itu buat kalian semua." jawab Cici.
"widih...! Ada sandwich ini." ucap Irwan.
"sarapan lah abang dulu. Minum susunya tuh. Buruan ya bang." jawab Cici.
"kamu yang buat ini Ci?" tanya Irwan.
"tidak bang... Setan yang buat." jawab Cici dengan bercanda.
"aku mandi dulu ah..! Jarang-jarang aku sarapan pagi. Jangan lo habiskan Wan." ucap Barry.
"lo lihat saja sini! Mana mungkin aku habisi. Sebanyak ini yang di buat Cici. Riki dan Elsa bangunin tuh. Suruh dia sarapan." jawab Irwan.
"Ki.....Sa... bangun kalian! Kalian berdua mau sarapan atau tidak? Kalau tidak gue habiskan nih.1...2...3... Gue sama Irwan yang habisi ya. Hahah..." ucap Barry.
"ada-ada saja bang Barry ini! Bangunkan orang masa gitu amat." ucap Cici.
"Kamu mau kemana Ci?" tanya Barry.
"ada urusan sebentar bang." jawab Cici.
"dah selesai sarapan. Ayo Ci...!" ucap Irwan.
"mau kemana sih kalian?" tanya Barry.
"gue cuma antar Cici. Nanti gue balik lagi kesini." jawab Irwan.
"brengsek kalian woi...! Pagi-pagi sudah berisik...! Wangi apa ini?" ucap Riki.
"mau atau tidak lo Ki?" tanya Barry.
"widih...! Tumben amat di kost lo ada sarapan. Gue mandi ah.." jawab Riki.
"Cici yang buat noh...!" ucap Barry.
"mau kemana kalian berdua?" tanya Riki.
"kepo amat lo." jawab Irwan.
"bang,ci berangkat dulu ya bang. Nanti siang ci pesankan makanan buat kalian ya." ucap Cici.
Irwan mengantarkan Cici ke kantornya. Setelah sampai di kantor Cici,Irwan terkejut dengan perusahaan milik Cici yang terkenal di kota itu.
"ini kantor kamu Ci?" tanya Irwan.
"iya bang? Kenapa?" jawab Cici.
"kamu punya perusahaan sebesar dan ternama seperti ini,kenapa kamu sembunyikan sih?" ujar Irwan.
"aku ingin hidup seperti orang biasa bang. Bukan hidup dari kemewahan bang." jawab Cici.
Tidak lama kemudian,Wanto datang.
"nah begitu dong....! Datang cepat. Sama siapa kamu?" ucap Wanto.
"apaan sih ah...! Oh iya bang! Kenali ini kakak aku yang pertama,namanya bang Wanto. Bang,ini teman aku. Namanya Bang Irwan." ucap Cici.
"bang... Salam kenal bang." ucap Irwan.
"iya...! Salam kenal kembali ya...! Tidur dimana kamu tadi malam?" tanya Wanto.
"di kost bang. Kenapa?" jawab Cici.
"punya adik super aneh...! Rumah ada,malah milih kost. Kenapa kamu tidak minta antar pak Toto?" ucap Wanto.
"kalau aku nelpon pak Toto untuk jemput aku,nanti takutnya tidak terkejar bang. Pasti abang heboh aku datang terlambat. Makanya aku minta tolong ke bang Irwan,minta antarkan aku ke sini. Kenapa? Salah juga aku?" jawab Cici.
"tidak...! Ayo masuk ke dalam. Ada beberapa berkas yang harus kamu tanda tangani tuh. Terimakasih banyak ya Wan,sudah mengantar Cici." ucap Wanto.
"iya bang. Terimakasih banyak ya bang." ucap Cici.
"iya sama-sama bang,Ci. Kalau begitu,aku balik ya." ucap Irwan.
kamu harus kuat.
gak sabar ikut undangan /Facepalm//Facepalm/
akhirnya Cici bisa nikah juga!/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
aku mau juga di beliin mainan!/Facepalm/
😀😀😀😀