Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 maafkan Papi
" Papi tanda tangan" ucap Ara dengan tegas .
" Aku tidak mau " ucap Rey berterus terang.
" Loh kok gitu sih Pi kan udah sepakat semalam " ucap Ara dengan suara rendah .
" Aku berubah pikiran sekarang " ucap Rey .
" Ihhh, Papi nggak jelas banget sih " rutuk Ara meronta-ronta tidak terima .
" Dasar laki-laki brengsek nggak bisa dipegang ucapan nya" ucap Ara berlari keluar dengan kesal membawa kertas itu .
" Ara " teriak Rey mengejar sampai kekamar namun begitu Rey sampai dipintu kamar Ara sudah berbaring diatas ranjang menutup tubuhnya dengan selimut dan sepertinya sedang menangis .
Rey menutup pintu kamar lalu juga berbaring diatas ranjang nya membiarkan saja Ara menangis tanpa membujuk gadis itu .
30 menit kemudian Ara yang sudah capek menangis itu kembali menghampiri Rey yang bermain ponsel diatas ranjang nya .
" Papi cepatlah tanda tangan" ucap Ara sampai memohon pada Rey yang duduk bersandar di ranjang itu.
" Kenapa kamu begitu ingin Aku tanda tangan?" tanya Rey menatap Ara yang berdiri di samping ranjang itu .
" Ya agar suratnya sah karena ada tanda tangan kedua belah pihak ." ucap Ara yang jadi sedih saat Rey mengingkari janji.
" Ya terus setelah suratnya sah poin apa yang paling kamu inginkan disana ?" tanya Rey menatap Ara yang masih memegang selembar kertas itu berulang kali mengusap air mata.
" Udah nggak mau jadi istriku lagi?" tanya Rey to the points.
" Ya kan di perjanjian nya tinggal 2 bulan lagi " jawab Ara .
" Sini kamu " ucap Rey memegang tangan Ara agar naik keatas ranjang king size nya .
" Tapi," walaupun dengan ragu-ragu Ara naik keatas ranjang dan duduk berhadapan dengan Rey yang bersandar ke kepala ranjang itu.
" Sini " ucap Rey meluruskan kakinya lalu meminta Ara berbaring menjadikan paha bantal .
" Enggak " kata Ara yang duduk itu tidak mau melakukan apa yang Rey suruh .
" Ara ingin suratnya ditanda tangani atau enggak?" pilihan Rey yang membuat Ara langsung berbaring karena ingin dapat tanda tangan.
Rey menyelimuti Ara lalu mengelus-elus kepala Ara dengan lembut sampai Ara mengantuk karena keenakan setelah cukup lama tidak dielus kepalanya oleh seseorang.
" Papi Ara jadi ngantuk " ucap Ara yang baru dielus kepala sebentar matanya sudah mengantuk berat .
" Iya tidurlah" ucap Rey mengambil surat di tangan Ara kemudian meletakkan nya di atas nakas .
" Tapi ," Ara kembali membuka matanya yang sudah bengkak setelah lama menangis
" Tidurlah" ucap Rey semakin mengelus kepala Ara dengan gerakan lembut hingga Ara benar-benar tertidur pulas dalam hitungan menit.
Rey mematikan lampu utama kamarnya lalu berbaring memeluk Ara yang sudah tertidur pulas itu .
muachh
" Aku kenapa terlalu naif hingga berfikiran akan menyia-nyiakan gadis semanis ini " ucap Rey menatap dengan detail wajah damai Ara yang tertidur pulas.
" Aku hampir saja kehilangan berlian pilihan orang tuaku hanya karena terikat oleh pesona loyang yang perlahan kelihatan bentuk aslinya yang tidak se murni cahaya berlian " ucap Rey yang benar-benar merenungi semua kesalahannya selama ini apalagi pada kedua orangtuanya demi Hazeera.
Rey juga merasa sangat bersalah bahkan berdosa sekali karena tidak pernah memberikan nafkah batin untuk istri kecilnya walaupun mereka menikah karena perjodohan.
" Ara maafkan Aku " ucap Rey menyesali kesalahannya yang begitu naif sampai berpacaran di depan istri sahnya.
" Ara" Rey memeluk Ara erat sungguh menyesali kesalahannya selama menikahi Ara bahkan tidur pisah ranjang padahal mereka suami istri .
" Mulai sekarang Aku berjanji akan jadi suami yang baik dan memberikan nafkah lahir batin untuk kamu Ara sebagai bentuk penebusan kesalahan ku selama ini " batin Rey yang ingin berubah setelah belajar dari kesalahannya.
Malam itu Rey lewati dengan penuh penghayatan disetiap detiknya, memeluk Ara yang tengah tidur dalam keadaan berbaring sungguh membuat hati dan jiwa Rey bergetar .
" Istri kecilku" ucap Rey yang jadi gemas sendiri melihat Ara yang tengah tidur itu .
Dia sangat cantik dengan tubuh berisi! .
Tengah malam.
" Papi lepasin " rengek Ara begitu terbangun dari tidur nyenyak nya walaupun lampu mati tapi karena ada Rey jadi Ara tidak ketakutan seperti biasanya.
" Tidurlah masih tengah malam " ucap Rey yang baru tidur beberapa saat yang lalu .
" Ihhh, lepasin Aku mau tidur diranjang ku saja " ucap Ara yang tidak mau dipeluk pacar orang .
" Ini ranjang kita " pernyataan Rey .
" Ranjang a," Ara langsung melirik kesudut kamar yang kini sudah diganti dengan interior lain .
kemana ranjang tempat biasa Ara tidur ?
" Mulai hari ini kita akan tidur bersama " ucap Rey semakin mengeratkan pelukannya.
" Nggak mau tidur sama pacar orang " pernyataan Ara terus berusaha keluar dari pelukan Rey .
" Aku suami kamu Ara " pernyataan valid Rey .
" ya tapi nanti calon pacar Ara marah " ucap Ara terus berusaha keluar .
Rey langsung menindih tubuh Ara bahkan mengunci sampai tidak bisa bergerak .
" Enggak, Aku sebagai suami kamu tidak mengizinkan kamu dekat dengan pria lain apalagi sampai pacaran" tegas Rey .
" Cehhk, ringan sekali mulut Papi bicara melarangku tapi Papi sendiri melakukan nya" ucap Ara yang tidak mau diatur oleh Rey .
" Ara , Aku sudah memutuskan Hazeera jadi mulai hari ini kita mulai semua dari awal ya " ucap Rey mengecup kening Ara lagi .
" Enggak, mending mulai sama orang baru " ketus Ara tak mau menatap wajah Rey .
" Ara maafkan Aku atas perlakuan ku selama ini padamu , Aku mengaku salah maka dari itu berikan Aku kesempatan kedua ya untuk memperbaiki kesalahan ku di masa lalu " ucap Rey dengan serius menatap Ara yang masih di pelukannya.
" Maafkan Papi ya ?" ucap Rey membujuk Ara .
" Enggak mau maafin , Papi juga harus merasakan apa yang Aku rasakan " ucap Ara yang membuat Rey terperanjat mendengarnya.