Terimakasih Telah Melepasku Mas

Rita dan Imel pun sampai kost an menjelang magrib, mereka berdua menurunkan semua barang barang yang mereka beli.

Rita mengambil barang kepunyaan nya dan begitu pula dengan Imel, Rita menyusun ke dalam kost an nya setelah itu barulah Rita sholat magrib.

Rita yang mempunyai waktu di sela sela magrib dan isya pun memilih untuk menulis novel online nya yang sudah mulai banyak penggemar dan hasil nya pun cukup untuk menambah penghasilan bagi Rita.

Rita sangat bersyukur karena semua usahanya diperlancar hingga saat ini, Rita yang asik tenggelam dalam penulisan online pun kini harus mengakhiri nya, dan menghadap sang Pencipta.

"Setelah ini aku mau print resi dari e-commerce si Oren, sama si Hijau dulu aja biar gak numpuk numpuk amat" gumam Rita, dia pun menunaikan kewajibannya untuk menghadap Sang Pencipta.

Tak lama setelah Rita selesai sholat terdengar ketukan pintu dari depan kamar kost nya.

Tok....

Tok....

Tok....

"assalamualaikum" ucap orang yang ada di balik pintu kamar Rita.

Rita pun yang siap untuk mengeprint resi mengurungkan niat nya lalu mendekati pintu untuk melihat siapkah tamu malam malam begini.

"Ya.... Wallaikumsalam" ucap Rita dari dalam.

Rita membuka pintu dan melihat dua laki laki berdiri di depan pintu, ternyata mereka adalah pak RT dan seorang pemuda yang Rita tak tahu siapa itu.

"Assalamualaikum teh Rita" ucap pak RT.

"Eh ya pak RT ada apa ya? Apa ada yang bisa saya bantu pak?".

"Ini nak, di lingkungan sini sedang mengadakan wakaf untuk di masjid dan juga ada penggalangan dana untuk membangun masjid, Oya ini saya kenalkan juga ketua dkm nya nama nya ali. Rencana nya kami akan membangun masjid untuk TPQ dan madrasah anak anak dari umur lima sampai dua belas tahun. Disana akan di ajarkan mengaji" ujar pak RT.

"Iya teh kami sedang menggalang dana untuk pembangunan masjid dan wakaf untuk peralatan masjid nya, jika teteh berkenan dan ada rezeki lebih, serta berkenan dan ingin berwakaf bisa ke kami teh" ucap ali.

"Oh ya kalau begitu tunggu sebentar ya a, pak. Saya kedalam dulu" Rita kembali kedalam kost an nya untuk mengambil uang cash yang berada di dompet nya, tak lama setelah itu Rita keluar dengan membawa uang yang tadi ia ambil.

"Pak RT, dan mas ali ini saya hanya ada uang cash empat ratus ribu, tapi kalau bapak dan a Ali mau lebih boleh besok datang lagi kemari, insyaallah saya kondisikan".

"Terimakasih teh, teteh mau menyisihkan sebagian rezeki nya kepada masjid kami. Semoga teteh sehat, lancar usaha dan rezekinya selalu" ujar Ali.

"Aamiin makasih a.... Nanti sekiranya dana aa ini kurang, aa bisa kesini lagi insyaallah kalau saya lagi ada, saya akan memberikan lagi".

"Wah.... Siap kalau begitu teh... Kami pamit permisi dulu ya teh".

Rita hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan ketua dkm tersebut.

Tak lama setelah pak RT dan ketua dkm itu pergi Imel pun mendekati Rita untuk bertanya.

"Teh.... tadi itu siapa?" tanya Imel.

"Yang tadi?" Imel hanya menganggukan kepala nya tanya membenarkan pertanyaan Rita.

"Yang tadi itu pak RT dan ketua dkm sini".

"Mau apa mereka kesini teh?".

"Menawarkan wakaf untuk masjid dan akan membuat madrasah untuk anak anak".

"Oh gitu...." ucap Imel setelah kekepoannya terjawab.

"Ya udah deh teh aku mau balik ke kamar dulu" ucap Imel kemudian di angguki oleh Rita, Rita pun sama kembali kedalam kamar nya dan menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda tadi.

Setelah selesai mencetak resi dari si Oren dan dan si Hijau kini Rita pun mengistirahatkan kan dirinya agar besok ia tak bangun terlambat.

****

Pagi pagi sekali semua karyawan Rita berdatangan tak lupa kang Ujang juga ada di antara mereka semua, mereka bertugas mengemas semua pesanan para konsumennya sementara Rita mencetak resi dari e-commerce si biru dan si tiktik.

"Teh memang sekarang berapa pesanan yang akan dikirim?" Tanya kang Ujang kepada Rita yang sedang sibuk mencetak resi resi yang lumayan banyak.

"Alhamdulillah hampir empat ribu paket kang, setelah selesai aku juga akan live agar lebih mendongkrak penjualan kita".

"Kang ujang dan yang lainnya aku minta tolong supaya lebih teliti ya dalam mem packing barang barang yang akan kita kirim nanti nya ya".

"ok teh..." ucap mereka serempak.

Setelah nya Rita pun keluar dari kost an yang khusus untuk mem packing barang barang tersebut dan masuk ke kost an yang khusus untuk ia live di tiktik yang sedang viral itu.

Rita yang penampilannya sudah cantik dan berpenampilan menarik pun kini menghadap kamera untuk memulai live nya.

"Kebelakangan dikit teh...." ujar Imel memposisikan Rita agar pas di kamera, setelah pas baru lah Rita memulai live nya untuk mempromosikan produk nya itu.

Rita yang baru memulai live pun kini telah mendapatkan lima ratus pesanan dan ribuan chat yang harus admin nya balas.

Rita melakukan live itu selama dua jam agar lebih di promosikan lagi oleh e-commerce tiktik itu kalau live Rita lama dan benar saja selama hampir dua jam dia melakukan live hampir dua ribu lebih Rita mendapatkan pesanan produk dirinya dan banyak lagi chat yang harus admin Rita balas.

Rita yang telah selesai melakukan live tiktik pun kini akan melakukan endors dari selebgram mang utuk dan tiktik untuk mempromosikan produk yang ia jual.

Drrrt....

Drrrt.....

Drrrt....

Terdengar suara getaran handphone Rita yang bergetar menandakan ada panggilan telpon, Rita pun melihat siapa yang menghubungi dirinya tetapi itu dari nomer yang tak dikenalnya.

"Hallo... Selamat siang" ucap Rita.

"Siang... Benar ini dengan mbak Rita?".

"Iya dengan saya sendiri, maaf ini dengan siapa ya?".

"Ini mbak perkenalkan nama saya Reni manager dari artis lulu, kamu ingin menjadi endorsmen untuk produk yang mbak jual, tenang mbak kami tak memungut uang untuk endorsmen ini kok tetapi jika mbak ingin sedikit berbagi dengan kaum dhuafa kami siap untuk menyalurkannya".

"oh ok mbak Reni nanti saya akan kirim Sempel produk yang saya jual, mbak kirim saja alamat yang bisa saya kirimkan produk tersebut, bagaimana?" ujar Rita kepada Reni yang disetujui oleh management itu.

***

Salsa kakak dari ferrel yang sedang gabut itu pun sedang iseng melihat akun tiktik yang dia punya dan tanpa sengaja ia melihat Rita yang sedang live tiktik itu, ia langsung saja berteriak memanggil ibunya untuk melihat hal tersebut.

"Bu...... Ibu ...... Cepet sini deh.... Liat nih siapa yang aku liat di tiktik".

"Apa sih sis... Kamu ini teriak teriak kaya diutan aja" ujar ibunya sambil mendekat ke arah Siska.

"Ini loh Bu lihat lah siapa yang sedang live.... Mantan mantu ibu.... Si Rita itu loh Bu, ah palingan dia mah jadi affiliat doang... Bukan pemilik produk itu, mana bisa dia mempunyai produk yang lagi viral seperti itu ya kan Bu? Dia kan perempuan yang gak guna dan juga bod oh".

Lah itu kamu bicara benar sis.... Lagian dia dari mana coba modal nya sampai punya produk kaya gitu, pastikan kalau mau punya produk kaya gitu butuh biaya yang gak sedikit, lagian ya dia kan perempuan yang bod oh.... Gak berguna dan yang lebih penting man dul" ujar Bu ayu, entah mengapa jika membahas tentang Rita Bu ayu ini merasa geram dibuat nya.

" Tapi kamu lihat deh wajah nya si rita kok tambah glowing gitu ya?" Tambah Bu ayu memperhatikan wajah Rita yang sekarang.

"Ya ibu gitu aja di pertanyakan, dia kan yang promosi produk itu ya pasti di dempul setebal mungkin dong biar menarik pembeli, jangan lupa Bu.... Handphone sekarang itu ya jahara jahara tau.... Banyak fitur fitur yang nge buat wajah kita itu nampak glowing dan cantik, siapa tahu kan saat ini si Rita itu memakai handphone itu".

Ibu ayu yang mendengar penuturan sang anak pun menyetujui pendapat Siska, tetapi makin lama live yang Rita lakukan semakin banyak pula orang yang berdatangan di live nya dan sudah di pastikan pesanan yang Rita peroleh pun makin banyak.

"Hah so banget sih si Rita itu promosiin produk yang lagi viral pula, jangan jangan nanti dia promosiin diri dia sendiri lagi" ujar Siska menatap sinis Rita yang tengah mengadakan live di handphone nya itu.