Content Warning ⚠️
Selain focus ke revenge arc/plot balas dendam, ada focus ke perkembangan karakter FL yaa. Enjoy the story 🌻
Kayla meninggal karena ditabrak oleh mobil. Sebelum meninggal dia sempat melihat pelaku yang menabrak dirinya. Terkejut, ternyata mereka adalah adik tiri dan teman baik Kayla. Persis sebelum menjelang ajalnya, Kayla memohon kepada Tuhan berharap bisa dihidupkan kembali untuk membalaskan dendamnya kepada mereka yang membuat Kayla hidup sengsara. Terutama adik tirinya.
Lalu, keajaiban datang. Kayla hidup kembali, terbangun di usianya sebelum ulangtahun ke-17 tahun. Kayla memanfaatkan kehidupan keduanya ini untuk merencanakan pembalasan dendam.
Masalahnya, selama hidup Kayla dikenal sebagai antagonis yang mejahati adik tirinya, Amarilys.
Bagaimana cara Kayla membalaskan dendamnya? Ikuti dan bantu Kayla balas dendam yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Sebuah Kesepakatan
Suasana canggung di sebuah meja makan di ruang makan hall kantin sekolah.
Membuat murid murid lainnya melirik dengan penuh penasaran, apa yang sebenarnya terjadi di meja itu.
Enam murid Wanita kelas tiga yang viral dengan kasusnya berantem di halaman sekolah, kini duduk bersama dengan Nathan.
Eh, bertambah satu orang teman laki laki Nathan yang kebetulan mencari kursi kosong. Total ada 8 orang murid duduk makan bersama.
Nathan memang social butterflies, dan ramah, sehingga wajar popular dan banyak teman. Tapi murid idola ini terlalu naif, begitu pikir Kayla.
Nathan setuju saja dengan syarat sedikit gila dari Kayla, demi membuat gadis itu tetap bermain dengannya lagi.
Kayla ingin Nathan juga mengajak makan Sheryl dan teman temannya makan di kantin. Nathan juga mempunyai tugas, agar Sheryl mau berteman dengannya. Alasan Kayla, dia tidak mau cuma punya teman laki-laki saja, dia juga mau punya teman Wanita lainnya.
Kalau Nathan berhasil membuat mereka berenam berteman, Kayla akan menjadi teman main basket dan memberikan nomor telepon Kayla juga.
Nathan dengan semangat menyanggupi.
Gila kan?
Bahkan Kayla yang mengajukan syarat saja sampai bingung harus menghadapi situasi ini awalnya. Karena kecanggungan sangat terasa. Kayla bahkan masih merasakan pandangan tajam dari Sheryl.
Mana Kayla dan Sheryl duduk langsung berhadapan. Jadi mereka mau tidak mau saling memandang.
Orang lain juga pasti berpikir sama, begitu anehnya jika melihat kondisi mereka saat ini.
Meja dengan kursi delapan full, namun hanya satu orang saja yang mendominasi percakapan. Siapa lagi kalau bukan Nathan.
Diluar dugaannya, Nathan dengan tanpa dosanya lagi bicara sebelum akhirnya pergi sebentar.
“Aduh. Lupa. Aku beli minum susu pisang dan cola dulu ya ke schoolmart. Ada yang mau nitip?” tanya murid tampan itu dengan senyum manisnya.
“Cola juga.” Jawab teman laki laki Nathan, yang akhirnya diketahui Kayla bernama Jesse.
Setelah Nathan pergi, atmotsfir semakin canggung. Seolah Kayla sedang masuk ke kadang kawanan singa betina. Ralat 5 singa bertina.
Nathan benar benar orang dengan kepekaan nol. Tapi tidak apa apa. Biar rencanaku bisa langsung dilakukan.
Kayla bertanya ke dirinya sendiri, dan nampaknya sedikit menyesal membuat syarat gila seperti ini. Haruskah dia lanjutkan rencananya?
Nyali Kayla menjadi ciut. Namun Kayla berusaha tenang tidak mau terlihat takut sama sekali. Sheryl dan empat murid Wanita lain juga tetap diam, tapi memperhatikan gerak gerik Kayla dengan tajam.
Kayla menghela napas.
Nasi sudah menjadi bubur. Karena keadaan sudah menjadi begini, Kayla merasa harus memulai.
“Mari buat kesepakatan.” Kayla memulai bicara.
“Hah?”
Sheryl dengan muka judesnya hanya merespon singkat. Masih terlihat muka ketidak ramahannya untuk Kayla.
“Kalau kalian ingin Nathan bisa dekat dengan kalian. Kalian harus mendengarkanku.” Kayla dengan sabar masih berusaha masuk ke percakapan.
Sheryl dan teman-temannya saling bertukar pandang. Murid disamping Sheryl membisikan sesuatu ke Sheryl. Sheryl mengangguk.
“Oke. Lanjutkan bicaramu.” Akhirnya Sheryl merespon Kayla dengan benar.
Berhasil ternyata.
“Sebelum aku lanjutkan, bikin kesepakatan tertulis dulu disini. Kalian berlima harus tandatangan di bawah sini.”
“Astaga. Apa lagi yang kamu rencanakan?!” Sheryl sudah tidak tahan mengikuti permainan Kayla. Dia langsung marah berdiri dari tempat duduknya.
Membuat meja mereka semakin menjadi tontonan.
‘Lihat. Kayla mulai lagi.’
‘Kenapa sih dia selalu menjadi biang keributan’
‘Iya. Sejak Kayla pindah ke sini. Selalu ada saja berita-berita buruk di sekelilingnya. Heran kenapa Nathan malah dekat dengannya ya.’
Begitu bunyi beberapa bisikan yang dapat Kayla dengar.
“Calm down. Baca dulu kesepakatannya. Kalian tidak akan menyesal.” Kayla dengan tenang masih membujuk. Matanya masih mengekori Dimana Nathan berada.
Aman. Sepertinya Nathan masih lama.
Sheryl duduk kembali. Mengambil kasar surat yang diberikan Kayla lalu membacanya.
Tidak lama, Sheryl terlihat senang.
“Katty, kau bawa pulpen kan. Kemarikan sini cepat.”
“Sher?” Teman temannya mulai bingung kenapa Sheryl dengan mudah setuju setelah membaca surat perjanjian dari Kayla. Tapi mereka akhirnya patuh juga menandatangani surat itu.
Terlihat wajah lima murid ini jauh lebih senang. Mereka tidak lagi memperlihatkan aura permusuhan.
Jesse yang sedari tadi hanya mengawasi dalam diam, ikut penasaran.
Sebenarnya apa yang dilakukan Kayla hingga bisa menjinakan geng yang berisi lima Wanita bar bar fans fanatic dari Nathan itu ya.
Seolah tahu Jesse juga penasaran, Kayla juga menyodorkan surat itu ke Jesse.
“Kau juga. Baca dan ikut tandatangani di tempat yang kosong.”
“Untuk apa?” Jesse kaget dan heran.
“Karena kau jadi saksi kunci disini. Ibaratnya orang netral yang akan menjamin kalo kita berenam akan mulai melakukan kesepakatan symbiosis mutualisme.” Terang Kayla.
“Tidak mau. Tidak ada untungnya untukku.”
Kayla tersenyum. “Akan ku berikan foto foto ekslusif Amarilys.”
Jesse terlihat kaget.
“Bagaimana kau bisa tau?”
“Aku tidak sengaja melihat wallpaper ponselmu itu.”
“Sial. Aku bukan penguntit. Hanya merasa Amarilys cantik saja jadi-“
“Ya. Aku tau. Siapa juga yang tidak suka pada Amarylis kan?” jawab Kayla tidak peduli.
Kayla hanya membutuhkan tandatangan Jesse. Sebagai jaminan tutup mulut Jesse tidak membicarakan tentang perjanjian ini ke pihak lain. Terutama ke orang yang dijadian penawaran dalam surat itu. Siapa lagi kalau bukan Nathan.
“Astaga, ternyata benar gossip itu. Kamu anak yang menyeramkan.”
Jesse akhirnya juga menandatangani surat itu.
Kayla tersenyum mendengarnya dan berkata, “Ku anggap itu pujian.”
Kalian juga akan seperti aku kalau saja pernah merasakan hidup yang tidak menyenangkan lalu dihidupkan kembali setelah kematian tragis.
Tentu Kayla hanya bicara sendiri dalam hatinya.
Bersambung
🌻: kira kira perlu di spill isi kesepakatan itu ga?
Anyway, Arigathanks ya udah baca karya ku ini :)